You are on page 1of 6

SATUAN PEMBELAJARAN KEGIATAN KONSULTASI GIZI TENTANG GOUT ARTRITIS DI DESA WONOLELO KECAMATAN PLERET

Disusun Oleh: YUNITA AHADTI P07131110039

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN GIZI 2013

LAPORAN KONSULTASI HARIAN Topik Penyuluh Sasaran Tempat Waktu : Gout Artritis dengan penatalaksanaan diet rendah purin : Yunita Ahadti (P07131110039) : Klien : Rumah klien : 20 menit

A. Kasus 1. Nama 2. Umur 3. Jenis kelamin 4. Diagnosis medis 5. BB 6. TB 7. IMT 8. Status Gizi 9. Biokimia 10. Klinik 11. Aktivitas pasien B. Konsultasi 1. Tujuan a. Tujuan umum: Setelah kegiatan konsultasi, klien dapat memahami penyakit Gout Artritis dan diet rendah purin. b. Tujuan khusus: 1) Pasien dapat memahami pengertian penyakit Gout Artritis. 2) Pasien dapat memahami diet rendah purin. 3) Pasien dapat memahami tujuan dan prinsip diet rendah purin. : Ny. S : 60 tahun : Perempuan : Asam urat : 53 kg : 148 cm : 24,2 kg/m2 : Kelebihan berat badan tingkat ringan :: Kalau jalan deklik-deklik, menggunakan tongkat, : Mobilisasi di rumah.

pesendian lutut atau kaki ngilu.

4) Pasien dapat memahami bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan. 5) Pasien dapat mematuhi diet yang diberikan dan terjadi perubahan peilaku yang benar. c. Sasaran Sasaran konseling gizi adalah klien. d. Waktu Waktu konseling gizi adalah 20 menit. e. Tempat Rumah Klien f. Media Leaflet g. Metode Ceramah dan Tanya jawab h. Materi 1) Pengertian Gout Artritis Gout adalah salah satu penyakit arthritis yang disebabkan oleh metabolisme abnormal purin yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat dalam darah. Hal ini diikuti dengan terbentuknya timbunan kristal berupa garam urat di persendian yang menyebabkan peradangan sendi pada lutut dan/atau jari. 2) Indikasi pemberian diet rendah purin Diberikan kepada penderita penyakit Gout, dimana kadar asam urat dalam darah tinggi, yaitu >7,5 mg/dL. Diet ini juga dapat diberikan kepada penderita bat ginjal (Kristal asam urat). Purin adalah protein yang termasuk golongan nukleo-protein. Hasil metabolism purin adalah asam urat. 3) Tujuan dan prinsip diet Rendah purin a) Tujuan diet (1) Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal. (2) Menurunkan kadar asam urat dalam darah dan urin. (3) Mengurangi pembentukan asam urat pada penderita Gout. (4) Memperlancar pengeluaran asam urat. b) Prinsip diet

(1) Energi sesuai dengan kebutuhan tubuh. Bila berat badan berlebih atau kegemukan, asupan energy sehari dikurangi secara bertahap sebanyak 500-1000 kkal dari kebutuhan energi normal hingga tercapai berat badan normal. (2) Protein cukup, yaitu 1,0-1,2 g/kg BB atau 10-15% dari kebutuhan energy total. (3) Hindari bahan makanan sumber protein yang mempunyai kandungan purin >150 mg/100g. (4) Lemak sedang, yaitu 10-20% dari kebutuhan energy total. Lemak berlebih dapat menghambat pengeluaran asam urat atau purin melalui urin. (5) Karbohidrat dapat diberikan lebih banyak, yaitu 65-75% dari kebutuhan energy total. Karena kebanyakan pasien gout arthritis mempunyai berat badan lebih maka dianjurkan untuk menggunakan sumber karbohidrat kompleks. (6) Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan. (7) Cairan disesuaikan dengan urin yang dikeluarkan setiap hari. Rata-rata asupan cairan yang dianjurkan adalah 2- 2 liter/hari. 4) Perhitungan Energi 5) Kebutuhan zat gizi 6) Bahan makanan yang diperbolehkan, dibatasi dan dihindari Bahan Makanan Sumber karbohidrat Diperbolehkan Beras, jagung, singkong, kentang, bihun, mie, tepungtepungan, biscuit, roti, gula Dibatasi Dihindari

Sumber protein hewani

Telur, susu skim

Daging sapi, ayam, ikan (50 g sehari)

Sardine, kerang, jantung, hati, usus, limpa, paru-paru, otak, ekstrak daging/kaldu, bebek, angsa, burung.

Sumber protein nabati

Tempe, tahu, oncom (50 g sehari) Kacangkacangan (25 g sehari) Minyak Asparagus, kacang polong, bayam, jamur, tauge, kacang buncis, kembang kol (50 g sehari)

Lemak Sayuran

Buah-buahan Minuman Bumbu

Teh, kopi, minuman soda Semua macam bumbu

Durian Alcohol Ragi

7) Pengelompokan bahan makanan menurut kadar purin a) Kelompok 1: Kandungan purin tinggi (100-1000 mg purin/ 100 g bahan makanan) sebaiknya dihindari. Otak, hati, jantung, ginjal, jerohan, ekstrak daging/kaldu, bouillon, bebek, ikan sardine, makarel, remis, kerang.

b) Kelompok 2: Kandungan purin sedang (9-100 mg purin/100 g bahan makanan) dibatasi Maksimal 50-75 g (1-1 potong) daging, ikan atau unggas, atau 1 mangkok (100 g) sayuran sehar. Daging sapi dan ikan (kecuali yang terdapat dalam kelompok 1), ayam, udang; kacang kering dan hasil olah seperti tahu dan tempe, asparagus, bayam, daun singkong, kangkung, daun dan biji melinjo. c) Kelompok 3: Kandungan purin rendah (dapat diabaikan), dapat dimakan seteiap hari. Nasi, ubi, singkongm jagung, mi, bihun, tepung beras, cake, kue kering, pudding, susu, keju, telur; lemak dan minyak, gula; sayuran dan buah-buahan (kecuali yang ada dalam kelompok 2). i. Evaluasi Evaluasi yang dilakukan adalah dengan cara menanyakan kembali ke pasien tentang diet yang diberikan.

You might also like