Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Dalam dunia Kedokteran dan Kesehatan: 1. Penelitian Diagnostik: membandingkan satu jenis pemeriksaan (kriteria) dengan pemeriksaan lain, misalnya USG dan endoskopi untuk Ulkus peptikum Sensitivitas dan spesifisitas
2. Penelitian Etiologik (studi observasi): Crosssectional, Case-control dan Cohort study
3. Penelitian Prognostik ( Uji Klinik): membandingkan satu intervensi (obat, tindakan bedah) dengan intervensi lain misal: membandingkan 1 obat baru dengan plasebo; atau 1 tehnik operasi baru dengan standar
KEBERHASILAN PENGOBATAN
1. Perubahan pengukuran misal, WHO (1996) : Hipertensi ringan: 140/80 mmHg 140/90 mmHg 2. Perjalanan Penyakit misal: Common cold self remedy (istirahat dan roboransia)
3. Efek plasebo (labelling effect) - Obat ataupun Pengobat - Dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu dan pengetahuan seseorang 4. Efek Hawtorn: penelitian tersebut yang menyebabkan perubahan; biasanya terjadi bila ke 2 kelompok dari tempat yg sama 5. Obat itu sendiri
Drug Discovery
1. Discovery of the candidate drug 2. Basic Scientific Characterisation: a. Kimia: isolasi bahan aktif dan mensintesanya untuk menjamin pengadaan uji awal farmakologi b. Biologi: dicobakan pada hewan coba untuk mengetahui aktivitas biologiknya; pada hewan tersebut juga dilakukan induced disease, isolasi jaringan/organ
3. Safety evaluation in animal spesies: - toxicology: dosis letal - carcinogenicity - teratogenik ( 3 spesies) Sampel: (WHO, 2000) - Rodent: minimal 6/ seks - Non-rodent: minimal 2/seks - Etika menurut GCP WHO - Pembanding : plasebo dan drug of choice Lama penelitian : 7 14 hari - Bila ada yang mati: otopsi
Fase Lamanya 3 . Large clinical trials in patients 12-36 bulan (2000 3000 sampel) Who? Patients with disease target Why? Determine efficacy and safety for short/long periode and rates of common adverse reactions Untuk obat baru: - Harus double blind etika - Pembanding harus plasebo
Fase 4 Lamanya Post Marketing Surveilane Ongoing after Who? Patients treated with approval under condition with actual indeterminate use Why? Determine patterns of drug utilization, additional efficacy and toxicity By whom? All physicians and pharmacist to participate in organized reporting
STUDY PROTOCOL
1. Title page 2. Summary 3. Background, general aims: Including: important topics, short review (literature review) 4. Research question Including: domain, determinant and outcome 5. Study design: Including: spesific design, randomization and blinding 6. Study population: Including: inclusion, exclusion, drop out or withdrawn criteria
STUDY PROTOCOL
7 . Treatment schedule 8. Methods of patients evaluation Including: efficacy and safety parameters 9. Detailed discription of measurement Including: detailed definitions, data collections (source), validations 10. Sample size calculation Including: , , baseline risk, anticipated effect, nonresponse 11. Data analysis: Including: Statistical analysis outcome measure, interim analysis
STUDY PROTOCOL
12. Ethical Consideration: Including: ethics committee, informed consent 13. Protocol deviations/violations 14. Time and event schedule 15. Monitoring Trial Progress 16. Administrative responsibility Including: analysist 17. References
Hipotesa
3. RESEARCH QUESTION: the essensial
question the study is set up to answer menilai berapa besar masalah kesehatan menilai hubungan 1/kelompok faktor dng penyakit/hasil yang akan diteliti nenilai perjalanan penyakit menilai efektifitas intervensi: obat, tindakan operasi
RESEARCH QUESTION
4 TO: to measure (determine) to evaluate to assess to compare
Untuk uji klinik, berisikan: Determinant Domain Outcome
RESEARCH QUESTION
Misal: 1. Apakah amoksisilin + metronidazole (outcome) dapat menurunkan kejadian Ulkus Peptikum (determinant) pada penderita yang terinfeksi H.Pilori (domain)? 2. Membandingkan efektifitas kaptopril dan enalapril dalam menurunkan LVH pada penderita Hipertensi ringan-sedang
Disain studi
Washout-periode: dilakukan tergantung kasus; misal menilai efektifitas kaptopril pada penderita Hipertensi ringan-sedang, sebaiknya pada penderita yang menggunakan antihipertensi sebelumnya harus menjalani hal ini. Washout periode biasanya 3,5 4 kali waktu paruh Bentuk paralel : biasanya 1 X WO Bentuk cross-over: biasanya 2 X WO
Disain studi
Wash-out periode: tidak dapat dilakukan untuk semua golongan obat seperti misalnya obat-obat yang menimbulkan withdrawal effect: a. Golongan steroid b. Golongan penghambat c. Golongan psikotropika
Disain studi
Cross-over: biasanya dilakukan pada kasus-kasus kronik atau jarang
Sampel Washout periode Washout periode
Disain studi
Add-on : penambahan obat baru pada pengobatan standar (protab) yang sudah baku. Bisa dalam bentuk paralel atau crossover. Misal: Membandingkan efek pemberian Bisoprolol yang dikombinasi dengan Ace inhibitor + diuretika pada pengobatan payah jantung diastolik
Disain studi
b. Blinding/masking (Pembutaan) Open label (No blind): peneliti dan sampel tahu
obat yang diberikan - Penyakit berat yang mengancam kehidupan - Kasus yang jarang terjadi - Masalah etika - Parameter pengukuran harus objektif - Fase 1 dan 2 Single blind (tersamar tunggal): peneliti tahu, sampel tidak - Untuk melengkapi validitas open label
Disain studi
Double blind (tersamar ganda): peneliti dan sampel tidak tahu - pra-syarat untuk pemasaran obat dan sebaiknya dibandingkan dengan plasebo - Jumlah sampel: Trias WHO: 1 % ESO : 300 0,1 % ESO : 3000 0,01 % ESO : 30000 Triple blind( tersamar tripel): peneliti, sampel dan penganalisa tidak tahu
Disain studi
Pembutaan dilakukan untuk menghindari bias (peneliti), biasanya dibutuhkan pembanding yaitu: Plasebo: harus sama dengan obat yang diteliti baik ukuran, bentuk, warna, rasa dan cara pemberian Obat lain: hendaknya merupakan drug of choice. Misal: uji klinik obat baru yang diindikasikan untuk demam tifoid, maka pembandingnya kloramfenikol No treatment: biasanya untuk field research
Disain studi
c. Cara pengambilan sampel (mengatasi bias) Randomisasi: memberikan kesempatan yang sama terhadap semua sampel untuk mengikuti uji klinik to avoid by chance - Simpel random sampling - Sistematic random sampling - Cluster random sampling (Block) - Multistage random sampling kedua kelompok menjadi homogen (sebanding)
Disain studi
Stratifikasi: biasanya dibagi berdasarkan - Umur - Jenis kelamin - Pekerjaan - Tempat tinggal
Matching : menyamakan semua variabel antara kedua kelompok, biasanya untuk variabel yang bersifat kontinyu (Matched pair t test) memerlukan waktu tetapi hampir semua bias dapat diatasi
Disain studi
d. Jumlah sampel (sample size)
Biasanya menggunakan formula (Peacock): Pt (1 Pt) + Pc (1 Pc) F(,) (Pt Pc)
Type I error, 0,01 0,02 0,05 0,1
0,05 17,8 15,8 13,0 10,8
Type II error, 0,1 0,2 14,9 11,7 13,0 10,0 10,5 7,9 8,6 6,2
Disain studi
N = jumlah sampel setiap kelompok Pt = probabilitas sukses obat baru Kepustakaan Penelitian (laporan) Pilot study Pc = probabilitas sukses plasebo/drug of choice Plasebo ditetapkan 50% = tidak boleh < 80%
a. Kriteria penerimaan: syarat sampel yang harus dipenuhi untuk ikut UKO Gejala subjektif dihindari, misal: nyeri Kriteria diagnosa harus jelas; penggunaan alat sebaiknya 1 orang uji kesesuaian Semakin ketat kriteria generalisasinya sempit
Study population
b.Kriteria penolakan: suatu keadaan dimana
seseorang tidak dapat diikutsertakan dalam UKO Menderita penyakit yang kontraindikasi dengan obat yang diteliti Adanya penyakit penyerta Menggunakan obat segolongan Gangguan kesehatan jiwa atau kelainan organ
Study population
c. Kriteria drop-out
Timbul efek samping obat yang berat Penyakit bertambah berat Penderita tidak kooperatif Lepas Follow up Mati d. Kriteria withdrawn: sampel menarik diri dari UKO
Study population
e. Ciri sampel: erat hubungan dengan kriteria
penerimaan Jenis kelamin: UKO tertentu adakalanya terbatas pada jenis kelamin tertentu; misal kanker prostat/mamae WHO: wanita hamil dan menyusui; serta menarche tidak diikutsertakan Umur : anak < 2 tahun dan orang tua > 65 tahun tidak diikutsertakan Habit: alkohol, obat-obatan tidak diikutsertakan
Study population
Riwayat alergi obat: perlu diketahui
Pekerjaan: pengguna mesin tidak diikutsertakan Status gizi: yang menjalankan diet tidak diikutsertakan Etnis/ras: obat-obat tertentu berpengaruh misal: INH (kulit putih), klorokuin (kulit hitam) Pertimbangan anatomi/operasi/gangguan kesehatan jiwa: tidak diikutsertakan
b. Bias seleksi (selection bias): pemelihan sampel yang tidak random, sehingga kedua kelompok memang berbeda; misal memang kontraindikasi atau lebih berat
Macam-macam bias
c. Bias respon (response bias): cara bertanya yang sifatnya menggiring (kuesioner) dan sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman masa lalu responden thd suatu obat Misal: - penderita ansietas obat warna hijau - penderita depresi obat warna kuning d. Bias indikasi (indication bias): bila prognosa kedua kelompok berbeda e. Bias peneliti (observer bias): biasanya terjadi pada uji klinik open label/single blind
Macam-macam bias
* CONFOUNDER (Faktor pengganggu): is a
factor that distort the apparent magnitude of the study factor on the outcome factor
AINS Perdarahan Saluran cerna
> 65 TAHUN
Formulasi obat nama generik (farmasi dicantumkan) Cara pemberian: oral/parenteral/supostoria Dosis yang diberikan: mg atau gr Frekuensi pemberian: half-life Lama pemberian: hari/bulan/tahun Efek samping: - modifikasi dosis - emergensi treatment - drop-out
a. Alat pengukuran keberhasilan: - Kuesionair ( terbuka/tertutup/kombinasi) - Alat: gold standard untuk kasus b. Memilih parameter hasil: Skala Nominal: nilai yang sifatnya penamaan atau pelabelan dan tidak ada peringkat atau urutan Misal: golongan darah, ras, warna kulit, agama haruslah dikotomik: sembuh dan tidak sembuh terkontrol dan tidak terkontrol
Metoda evaluasi
Skala ordinal: lebih tinggi dari nominal, karena sudah peringkat atau urutan Misal: - Tekanan darah: ringan, sedang, berat - Kadar gula protein: negatif, positif 1 Skala interval: lebih tinggi dari ordinal, karena selain ada peringkat , masing-masing nilai mempunyai interval yang dapat diukur, tetapi tidak ada nol absolut Misal: suhu atau tempertur (nol derajat Celcius) Skala rasional: sama dengan interval tetapi mempunyai nol absolut Misal: Tinggi badan, berat badan
Metoda evaluasi
c. Hasil yang objektif dan sahih lebih disukai
Misal: Hasil rontgen (ukuran tumor) dari pada hasil perbaikan klinis d. Relevan terhadap hasil klinik e. Dapat diukur secara klinis f. Hasil primer/sekunder selanjutnya: Misal; pada kasus hiperlipidemia yang mana primer atau sekunder: penurunan tekanan darah ataukah penurunan kadar kolesterol
dari responder untuk secara sukarela mengikuti UKO dan harus sesuai dengan Deklarasi Helsinki:
Informasi tentang UKO harus diberikan sejelasjelasnya, tidak ada kewajiban dan harus bersifat sukarela Informasi yang diberikan oleh pasien selama UKO bersifat confidential, biaya yang diakibatkan selama penelitian ditanggung oleh peneliti/sponsor
VISIBILITAS STUDI
Hal ini harus dipertimbangkan sebelum penelitian dilakukan, dan ada beberapa faktor yang harus dicermati: a. Masalah etika: efek teratogenik pada penggunaan metilprednisolon pada wanita hamil b. Jumlah kasus: prevalensi penyakit bila prevalens cross-over c. Adakah tindakan: misal untuk mengevaluasi hasil dengan menggunakan endoskopi
Visibilitas studi
d. Sarana dan prasarana: apakah laboratorium lengkap e. Waktu: terutama untuk kasus-kasus yang berkaitan endemisitas f. Pemilihan preparat: terutama bila ingin melakukan UKO buta ganda; misal: obat-obat secara turbohaler atau metered dose inhaler g. Dana