You are on page 1of 32

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan praktikum CHOP di puskesmas Satelit di mulai dari tanggal 11-28 Januari 2012. Dalam pelaksanaannya seluruh praktikan kelompok 13 membantu sebagian besar kegiatan yang ada di puskesmas Satelit, yaitu kegiatan di dalam gedung maupun di luar gedung. Kegiatan di dalam gedung meliputi Loket pendaftaran, KIA , BP Umum, BP Askes, Apotek, Sanitasi, PAL, MTBS, Poli Gigi, dan pojok gizi. Sedangkan kegiatan di luar gedung puskesmas Satelit meliputi kegiatan penyuluhan, kunjungan rumah (home care), kunjungan posyandu, penyuluhan di klinik sanitasi, penyuluhan di klinik gizi dan kunjungan ke Industri rumah tangga (Home Industry). Dari kegiatan-kegiatan tersebut di peroleh hasil sebagai berikut: A. Kegiatan di dalam gedung 1. KIA Kegiatan yang dilakukan di KIA yaitu a) Pemeriksaan ibu hamil ANC (Ante Natal Care) dengan standar 7T yaitu : 1) Menimbang berat badan 2) Memeriksa tekanan darah 24

25

3) Mengukur TFU (tinggi fundus uterus) 4) Memberikan suntikan imunisasi TT 5) Pemberian Tablet Fe sebanyak 30 tablet untuk waktu satu bulan dengan dosis 1x1 sebelum tidur 6) Melakukan pemeriksaan PMS 7) Temuwicara b) Memberikan KB suntik dan pil c) Memberikan lima imunisasi dasar lengkap seperti (BCG, HEP. B, DPT, POLIO, CAMPAK). Tabel 3.1. Penyakit-penyakit pada KIA Puskesmas Satelit dari tanggal 11-25 Januari 2012
No 1 2 3 4 5 6 7 Jenis Penyakit Common Cold Diare Dermatitis Atopik Bronchitis Akut Dispepsia Pneumonia Conjungtivitis Jumlah ICDX J00 A09 I.20 J02.9 K30 J18.9 H10.9 0-1 th 14 10 1 1 26 >1-5th 45 3 10 4 4 2 1 69 Jumlah 59 13 11 5 4 2 1 95 % 62.10% 13.69% 11.58% 5.27% 4.21% 2.10% 1.05% 100%

Sumber : Puskesmas Satelit, 2012 Berdasarkan tabel diatas, dapat diurutkan 10 penyakit terbanyak di KIA Puskesmas Satelit dari tanggal 11-25 Januari 2012, dengan presentasi terbanyak 62.10% (59) yaitu common cold. Untuk presentasi penyakit paling paling sedikit yaitu 1.05% (1) yaitu conjungtivitis.

26

Tabel 3.2. Data Imunisasi di Puskesmas Satelit Tahun 2011 Jenis Imunisasi HB0 (0-7 hari) BCG Polio 1 DPT/HB (1) Polio 2 DPT/HB (2) Polio 3 DPT/HB (3) Jumlah 3079 4109 4113 3118 3115 2570 3094 3269

2. BP Umum Kegiatan yang dilakukan di Balai Pengobatan Umum yaitu : a) Memanggil pasien. b) Anamnesa pada pasien. c) Pengukuran tekanan darah. d) Penimbangan berat badan. e) Edukasi untuk merubah pola hidup yang bertujuan untuk mengurangi penyakit pasien. Tabel 3.3. Data 10 Penyakit Terbesar dari tanggal 11 25 januari 2012 di ruang BP Umum

27

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Jenis Penyakit Common Cold Hipertensi Dispepsia Mialgia Dermatitis kontak Pharyngitis akut Cephalgia Febris Astma Bronchial NI DDM Jumlah

ICDX J00 110 K30 M79.I 123 J02.9 G44 R50.9 J45.9 EII

>5-9 tahun 13

10-14 tahun 7

15-19 tahun 5

2 1 2 18

2 4 13

1 1

20-44 tahun 14 6 10 2 1 3 2 1 1 40

45-54 tahun 10 9 5 5 3 6 2 1 1 42

>55 tahun 15 35 20 15 7 3 4 5 5 109

Jumlah 64 50 35 22 14 13 9 8 7 7 229

% 27.95 % 21.83% 15.29% 9.60% 6.11% 5.69% 3.93 3.50% 3.05% 3.05 100%

Sumber: Puskesmas Satelit, 2012 Selama tanggal 11-25 Januari 2012 dari jenis-jenis penyakit yang ada di Balai Pengobatan Umum Puskesmas Satelit dapat diurutkan 10 besar penyakit dengan presentasi tertinggi yaitu Common Cold sebesar 64 (27.95%). Sedangkan presentasi penyakit paling sedikit adalah NI DDM sebesar 7 (3.05%).

3. BP Askes a) Mengukur tekanan darah b) Pencatatan data pasien c) Surat rujukan d) Pemeriksaan kesehatan e) Mengukur tekanan darah f) Surat Keterangan sakit g) Pemberian resep pada pengguna askes

28

h) pencatatan data pasien, surat rujukan, pemeriksaan kesehatan, surat keterangan sakit, pemberian resep obat pada pengguna askes.

Tabel 3.4. Data 10 Penyakit Terbesar dari tanggal 11 25 januari 2012 di ruang BP Askes
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jenis Penyakit Common Cold Hipertensi Dispepsia Pharyngitis Akut Mialgia Cefalgia Febris Dermatitis Kontak NI DDM Astma Bronchial Jumlah ICDX J00 110 K30 J02.9 M79.1 G44 R50.9 I23 E11 J45.9 >5-9 tahun 16 2 3 2 18 10-14 tahun 4 3 5 15-19 tahun 5 1 5 2 2 13 7 20-44 tahun 11 9 23 7 3 3 4 1 1 40 45-54 tahun 8 15 7 5 4 4 9 3 1 42 >55 tahun 13 30 5 14 19 11 12 9 1 109 Jumlah 57 54 35 32 26 23 22 15 15 3 229 % 20.2% 19.14% 12.42% 11.35% 9.22% 8,16% 7.80% 5.32% 5.32% 1.07% 100%

Sumber: Puskesmas Satelit, 2012 Selama tanggal 11-25 Januari 2012 dari jenis-jenis penyakit yang ada di Balai Pengobatan Askes Puskesmas Satelit dapat diurutkan 10 besar penyakit dengan presentasi tertinggi yaitu Common Cold sebesar 57 (20.2%). Sedangkan presentasi penyakit paling sedikit adalah Asthma bronchial sebesar tiga (1.07%).

4. MTBS a) Menimbang berat badan lalu hasilnya dituliskan di KMS

29

b) Melakukan pemeriksaan pada balita c) Melakukan pengukuran tinggi badan d) Menanyakan keluhan e) Petugas memberikan terapi

Gambar 3.1. Data MTBS Puskesmas Satelit

500 450 400 350 300 250 200 150 100 50 0 JAN FEB MAR APR MEI JUNI JULI AGS SEP 181 314 358 334 300 266 239 227 438

473 422

143

OKT

NOV

DES

BAYI MUDA

BALITA

Berdasarkan gambar diatas dapat di lihat bahwa angka kunjungan balita di ruangan MTBS Puskesmas Satelit yang tertinggi adalah di bulan Oktober 473 kunjungan, sedangkan kunjungan terendah adalah di bulan November sebanyak 143.

30

5. PAL (Practical Approach to health Lung) a) Menanyakan keluhan berupa Pneumoni, TBC, PPOK, Astma b) Melakukan penyuntikan streptomicin c) Memberikan obat secara rutin setiap bulan pada penderita TBC d) Memberikan penanganan nebulaizer pada penderita astma e) Melakukan survey ke rumah pasien yang menderita penyakit paru f) Petugas memberikan terapi

Gambar 3.2 Penyakit ISPA Puskesmas Satelit Tahun 2010


GRAFIK BULANAN PENYAKIT ISPA PUSKESMAS SATELIT TAHUN 2010
250

GRAFIK HIN GGA BU LAN SEPTEMBER PUSKESMAS TAH UN 2009

4500 4000 3500 3000 4023

200

2500 2000 1500 1000 500 0 1283 340 KOT R AW TJ. A A R AY BA R LAUT A U 1283 340 517 517 322 TOT AL 402 3 1561

LUA TJ. R GADI WILA NG YA H 322 1561

150

KA SU S

T L O B U S A K

100

50

BULAN KOTA BARU RAWA LAUT TJ. RAYA TJ. GADING

JAN 147 40 59 28 189

FEB 133 49 53 55 196

MAR 150 40 42 41 163

APR 94 16 49 21 128

MEI 107 20 27 21 83

JUNI 118 23 50 25 106

JULI 126 37 57 43 144

AGS 160 54 68 38 219

SEP 99 26 54 15 154

OKT 149 35 58 35 179

NOV

DES

LUAR WILAYAH

Berdasarkan gambar di atas didapatkan bahwa penyakit ISPA di Rawa laut pada bulan Agustus terdapat kasus paling tinggi yaitu 54 kasus, Tanjung Gading dibulan Febuari 55 kasus, Kota baru pada bulan Agustus

31

160 kasus, dan di luar wilayah pada bulan agustus paling banyak kasus 219 kasus.

6. Gizi a) Menimbang berat badan b) Mengukur tinggi badan c) Melakukan pencatatan pada KMS dan melihat status gizi d) Menanyakan keluhan e) Petugas memberikan terapi f) Melakukan kunjungan ke rumah pasien yang termasuk gizi kurang dan atau di bawah garis merah g) Memberikan MP-ASI h) Pencatatan perkembangan bayi dan balita i) Memberikan rujukan Tabel 3.5. Hasil Kegiatan di Klinik Gizi Puskesmas Satelit dari tanggal 11-25 januari 2012
No 1 2 Jenis Penyakit Gizi buruk DM Tipe 2 Jumlah Jumlah 2 1 3 % 66,7% 33.3% 100%

Sumber: Puskesmas Satelit, 2012

32

Berdasarkan tabel di atas didapatkan tiga pasien, dua pasien menderita gizi buruk dan pasien pasien DM Tipe 2. Kegiatan di klinik gizi telah terlaksana meliputi edukasi pola makan dan perhitungan diet.

Tabel 3.6. Status Gizi di Puskesmas Satelit Tahun 2011 Jumlah Ibu nifas mendapat Vitamin A 793 Ibu nifas mendapat tablet FE 793 Ibu hamil mendapat tablet FE 1 884 Ibu hamil mendapat tablet FE 3 (90 862 hari) Bayi dengan ASI-Eksklusif Bayi BBLR Balita BGM Balita gizi buruk Balita BGM/GM buruk mendapat MPASI Berdasarakan tabel diatas, status gizi di Puskesmas Satelit tahun 2011 menyatakan bahwa jumlah terbanyak untuk ibu hamil mendapat tablet FE 1 sebanyak 884 orang dan jumlah paling sedikit untuk balita gizi buruk sebanyak 30 orang. 278 20 169 30 48

7.

Apotek a) Meracik obat puyer

33

b) Memberi etiket pada plastik obat c) Membungkus obat sesuai etiket d) Mengambil obat sesuai resep e) Memberi obat sesuai nama pasien f) Rekap pengeluaran dan pemasukan obat Tabel 3.7. Data Pemakaian Obat di Apotek Puskesmas Satelit Tahun 2011
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Nama Obat Parasetamol CTM Amoksilin GG Dexametason B6 Antasid Vit C B1 B complex Stock 36.823 43.518 30.549 26.318 11.209 12.410 2.940 17.267 16.590 18.280 Pemakaian 206.317 151.396 120.253 109.909 74.474 51.480 42.514 41.080 39.840 33.167

34

Sumber: Puskesmas Satelit, 2011 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa obat yang penggunaannya terbanyak adalah paracetamol sebanyak 206.317 sedangkan obat yang paling sedikit digunakan adalah B. Complex sebanyak 33.167.

B. Kegiatan di luar gedung


1. Penyuluhan Tabel 3.8. Penyuluhan
No 1 2 Tanggal 17 Januari 2012 20 Januari 2012 Tempat penyuluhan Posyandu Lestari III SMA Utama 2 Judul Jam Jumlah yang hadir 33 orang 75 orang 75 penyuluhan penyuluhan Demam berdarah 10.00 WIB Pernikahan dini, 10.30 WIB demam berdarah, hepatitis A

35

Seluruh peserta CHOP kelompok 13 memiliki kesempatan untuk mengikuti penyuluhan, dari 10 anggota dibagi menjadi dua kelompok yang masing-masing terdiri dari lima orang. Tema penyuluhan yang kami ambil ada dua tema yaitu mengenai pernikahan dini, hepatitis, dan DBD yang dilaksanakan di SMA UTAMA 2 Bandar Lampung, dan tema yang kedua mengenai demam berdarah yang dilaksanakn di posyandu Lestari III. a) Penyuluhan di SMA UTAMA 2 Bandar Lampung Penyuluhan berlangsung pada hari Selasa tanggal 17 Januari 2012 di aula SMA UTAMA 2 dan bertemakan tentang Pernikahan dini, Hepatitis dan DBD. Dalam penyampaian penyuluhan kami menggunakan kali media lembar balik, penyuluhan berlangsung kurang lebih dua jam dan setelah penyampaian materi dilakukan sesi tanya jawab. Ada tiga penanya dari siswa dan ada tiga pertanyaan dari penyaji, setelah sesi tanya jawab kami simpulkan bahwa materi kami sampaikan dapat diterima dengan baik oleh siswa siswi SMA Utama 2 Bandar Lampung. b) Penyuluhan di Posyandu Lestari III Kelurahan Tanjung Raya Penyuluhan berlangsung pada hari jumat tanggal 20 Januari 2012 dan bertemakan tentang DBD. Dalam penyampaian

penyuluhan kami menggunakan clip chart dikarenakan keterbatasan

36

ruangan dan alat yang digunakan. Penyuluhan berlangsung kurang lebih 30 menit dan setelah penyampaian materi dilakukan sesi tanya jawab. Ada tiga penanya dan tiga pertanyaan dari penyaji. Setelah sesi tanya jawab kami simpulkn bahwa materi yang kami sampaikan dapat diterima dengan baik.

2.

Kunjungan ke Rumah (Home care) a) Rumah Muhammad Rizki di Jl. Bukit II Kota Baru Tabel 3.9. Home Care Gizi Buruk Data Diri Nama Tempat, Tanggal Lahir Anamnesis : Riwayat kehamilan : - Tidak ada masalah selama kehamilan - Periksa kehamilan tidak rutin Riwayat persalinan : - Lahir Normal - Melahirkan di bidan - Berat badan saat kelahiran 2,8 kg - Penurunan berat badan. - Kurangnya asupan makanan yang masuk. - 1 bulan yang lalu berat badan 6,5 kg dan panjang badan 74 cm. - Saat ini berat badan 7 kg dan panjang badan 74 cm. - Sejak usia satu bulan menderita hernia, dan saat ini baru mendapatkan penanganan medis. Muhammad Rizki Bandar Lampung, 21 April 2010

37

- Sering menderita diare. Status Pasien Vital Signs Tekanan Darah Nadi Pernafasan Suhu Diagnosis 110 x/menit 28 x/menit 37C Hernia ingunalis, gizi buruk, dan anemia sedang berat. Berdasarkan tabel diatas diketahui usia bayi 21 bulan dengan berat badan 7 kg dan tinggi 74 cm mengalami gizi buruk yang di lihat berdasarkan tabel NCHS. Gizi buruk disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya adalah kemiskinan yang mengganggu kebutuhan anak, infeksi (diare) dan kurang pengetahuan orang tua tentang gizi. Oleh karena itu, untuk mengatasi terjadinya kurang gizi di masyarakat diperlukan peranan dari keluarga, petugas kesehatan dan pemerintah setempat. Pemerintah harus meningkatkan kualitas posyandu agar posyandu tidak hanya menimbang dan vaksinasi tetapi meningkatkan penyuluhan gizi dan pemberian makanan yang benar untuk balita dan juga pemerintah harus bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat agar kebutuhan pangan untuk balita bisa terpenuhi dan untuk orang tua pasien di anjurkan untuk memberikan asupan makanan tambahan untuk bayinya.

38

Program yang telah dilakukan oleh Puskesmas Satelit adalah pendataan bayi dan atau balita yang mengalami gizi kurang, gizi buruk maupun gizi lebih. Kemudian memberikan MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu), serta menyarankan kepada orang tua untuk merujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah, agar mendapatkan pelayanan yang lebih baik. Edukasi yang diberikan kepada orang tua yaitu menyarankan untuk membawa pasien ke Rumah Sakit Umum Daerah agar hernia yang dialami pasien dapat segera dioperasi. Dalam hal pemberian asupan makanan, ibu disarankan untuk lebih sabar dan telaten karena pasien mengalami kesulitan makan.

b) Rumah Ibu Sariyem di Jl. Gatot Subroto Gg. Asmon no. 6 Tanjung Gading Tanjung Karang Timur Tabel 3.10. Home care Penyakit non infeksi (Hipertensi dan batu ginjal)

39 Data Diri Nama Tempat, Tanggal Lahir Agama Pekerjaan Anamnesis :

Ibu Sariyem Kedamaian, 24 Desember 1969 Islam Ibu rumah tangga

- Sakit kepala menyeluruh seperti tertekan beban berat yang timbul terus menerus sejak 2 minggu yang lalu, sakit kepala bertambah berat apabila melakukan aktivitas. Pasien juga mengeluhkan rasa nyeri di daerah pinggang bagian kiri yang menjalar sampai ke daerah kemaluan sejak 2 minggu yang lalu bersamaan dengan timbulnya sakit kepala, nyeri bersifat hilang timbul, nyeri akan timbul apabila pasien tidak melakukan aktivitas seperti duduk terlalu lama, keadaan ini kadang menyebabkan pasien sulit berkemih. Riwayat trauma : (-) Riwayat penyakit dahulu : (-) Riwayat penyakit keluarga : Ayah pasien mempunyai riwayat hipertensi dan meninggal akibat infark miocard akut Riwayat alergi obat : (-) Pemeriksaan Fisik : Rambut Mata Normal pupil (isokor), sclera (tidak ikterik), konjungtiva (tidak anemis) THT Thorax Nyeri tekan abdomen Nyeri ketok CVA Nyeri tekan Suprasimphysis Ekstremitas Pemeriksaan Penunjang : Urine Keruh Opaque Hipertensi dan batu ginjal - (Negatif) normal normal + (Positif) + (Positif) + (Positif)

Rontgen Diagnosis

40

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pasien mengalami hipertensi. Hipertensi adalah penyakit yang terjadi akibat peningkatan tekanan darah. Yang dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu hipertensi primer atau essensial yang penyebabnya tidak diketahui dan hipertensi sekunder yang dapat disebabkan oleh penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit jantung, gangguan anak ginjal, dll. Hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala, sementara tekanan darah yang terus-menerus tinggi dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu, hipertensi perlu dideteksi dini yaitu dengan pemeriksaan tekanan darah secara berkala. Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah

41

daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari. Faktor pemicu hipertensi dapat dibedakan atas yang tidak dapat terkontrol (seperti keturunan, jenis kelamin, dan umur) dan yang dapat dikontrol (seperti kegemukan, kurang olahraga, merokok, serta konsumsi alkohol dan garam). Penderita hipertensi yang sangat heterogen membuktikan bahwa penyakit ini bagaikan mosaik, diderita oleh orang banyak yang datang dari berbagai subkelompok berisiko didalam masyarakat. Hal tersebut juga berarti bahwa hipertensi dipengaruhi oleh faktor resiko ganda, baik yang bersifat endogen seperti neurotransmitter, hormon dan genetik,

maupun yang bersifat eksogen seperti rokok, nutrisi dan stressor. Bagi para penderita tekanan darah tinggi, penting mengenal hipertensi dengan membuat perubahan gaya hidup positif. Hipertensi dapat dicegah dengan pengaturan pola makan yang baik dan aktivitas fisik yang cukup. Nefrolitiasis adalah pembentukan deposit mineral yang kebanyakan adalah kalsium oksalat dan kalsium phospat meskipun

42

juga yang lain urid acid dan kristal, juga membentuk kalkulus (batu ginjal). Penyebab nephrolithiasis antara lain: 1) Faktor endogen yaitu faktor genetik 2) Faktor eksogen 3) Infeksi 4) Obstruksi urin 5) Jenis kelamin Program yang telah dilakukan oleh Puskesmas Satelit adalah pengecekan tekanan darah secara rutin setiap tiga hari sekali (saat obat habis) dan pemberian obat. Edukasi yang diberikan kepada pasien adalah menjaga asupan makanan yang dikonsumsi, membatasi asupan garam,

memperbanyak asupan sayur-sayuran, buah-buahan dan hindari stres. Selain itu dianjurkan olahraga secara rutin minimal tiga kali seminggu dalam waktu 30 menit.

43

c) Rumah Bapak Sukirno di JL. Bukit III, Kota Baru. Tabel 3.11. Home care Penyakit Infeksi (TB Paru)

Data Diri Nama Tempat, Tanggal Lahir Anamnesis Riwayat penyakit sekarang : -

Bapak Sukirno Tanjung Karang, 07 Juli 1981

44

Batuk berdahak disertai sesak napas sejak 6 bulan lalu. Sering demam namun tidak terlalu tinggi disertai keringat malam. Nafsu makan & berat badan menurun. Riwayat merokok sejak usia 17 tahun dan setiap hari menghabiskan 2 bungkus. Sekarang bekerja di perusahaan gypsum Pernah dirawat di RS Abdoel Moeloek 6 bulan yang lalu karena batuk darah

Riwayat penyakit terdahulu

Riwayat trauma Tidak ada Adik pasien adalah seorang Tuberkulosis Paru aktif yang sekarang sudah sembuh Riwayat pengobatan 2 bulan pertama : Rifamfisin, Etambutol, Pirazinamid, INH ( dikonsumsi setiap hari 1x2 tablet ) - 4 bulan Pemeriksaan fisik Inspeksi : Palpasi Vocal fremitus mengeras Rambut : normal Mata Pupil : normal : isokor : INH, Rifamfisin ( 3x1minggu,1 tablet ) Riwayat penyakit keluarga

Konjungtiva : anemis Telinga : normal Hidung : normal Bibir Leher Thorak : normal : pembesaran KGB ( - ) : barrel chest

Abdomen : cekung Ekstremitas : normal

45

Berdasarkan tabel diatas pasien mengalami penyakit TB Paru. TB Paru adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Micobakterium tuberculosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama basil Koch. Bahkan, penyakit TB pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP). Penyakit TB biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang

dilepaskan pada saat penderita TB batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TB dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TB dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah

46

bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru. Program yang telah dilakukan oleh Puskesmas Satelit adalah menyediakan pelayanan khusus penyakit paru yaitu PAL (Practical Approach to Lung Health). Selain itu, petugas PAL juga berkunjung ke rumah pasien yang bermasalah seperti tidak rutin dalam pengambilan obat, tidak rutin dalam mengkonsumsi obat, dan tidak rutin dalam pengecekan dahak. Edukasi yang diberikan kepada pasien yaitu menjaga kebersihan diri dan kesehatan meliputi mengkonsumsi makanan yang bergizi agar daya tahan tubuhnya meningkat. Selain itu, memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar, mengatur

pencahayaan yang sesuai didalam rumah, menjemur kasur minimal seminggu sekali. 3. Kunjungan Posyandu Lestari III Tabel 3.12 Posyandu Lestari III Nama Posyandu Alamat Jumlah Balita yang di timbang Kegiatan yang di lakukan Penimbangan Mencatat hasil timbangan Pemberian makanan tambahan Penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan demam berdarah Lestari III Tanjung raya 69 Balita

47

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui jumlah balita yang di timbang berjumlah 69 balita, serta kegiatan yang di lakukan posyandu Lestari III meliputi penimbangan balita, pencatatatn, pencatatan hasil timbangan, pemberian makanan tambahan dan penyuluhan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan demam berdarah. 4. Kunjungan Posyandu Flamboyan 2 Tabel 3.13 Posyandu Flamboyan 2 Nama Posyandu Alamat Jumlah Balita yang di timbang Kegiatan yang di lakukan Penimbangan Pencatatan hasil timbangan Imunisasi Pemantauan gizi Pemberian makanan tambahan Penyuluhan hepatitis A Flamboyan 2 Jl. Mayjen Sutioso No. 8 Kota Baru 37 Balita

48

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui jumlah balita yang di timbang berjumlah 37 balita, serta kegiatan yang di lakukan posyandu Flamboyan 2 meliputi penimbangan balita, pencatatan hasil

penimbangan, pemberian makanan tambahan dan penyuluhan hepatitis A. 5. Kunjungan Posyandu Kemala III Tabel 3.14 Posyandu Kemala III Nama Posyandu Alamat Jumlah Balita yang di timbang Kegiatan yang di lakukan Membantu menimbang balita Mencatat hasil timbangan Imunisasi Penyuluhan DBD Kemala III Jl. K. S Tubun 19 Balita

49

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui jumlah balita yang di timbang berjumlah 19 balita, serta kegiatan yang di lakukan posyandu Kemala III meliputi penimbangan balita, pencatatan hasil timbangan, imunisasi dan penyuluhan DBD. 6. Kunjungan Poskeskel Kota Baru Tabel 3.15 Poskeskel Kota Baru Nama Poskeskel Alamat Jumlah masyarakat yang berkunjung Kegiatan yang di lakukan Pembagian buku KIA Pembagian kelambu Penyuluhan ASI Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui jumlah masyarakat yang berkunjung 19 orang, serta kegiatan yang di lakukan poskeskel Kota Baru meliputi pembagian buku KIA, pembagian kelambu, dan penyuluhan ASI. 7 . Kunjungan Poskeskel Tanjung Raya Tabel 3.16 Poskeskel Tanjung Raya Nama Poskeskel Alamat Jumlah masyarakat yang berkunjung Kegiatan yang di lakukan Tanjung Raya Tanjung Raya 20 orang Kota Baru Kota Baru 19 Orang

50

Pembagian buku KIA Pembagian kelambu Penyuluhan perawatan sehari-hari dan anjuran makan untuk ibu hamil Pemeriksaan tekanan darah Pemberian obat Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui jumlah masyarakat yang berkunjung 20 orang, serta kegiatan yang di lakukan poskeskel Tanjung Raya meliputi, pembagian KIA, pembagian kelambu dan penyuluhan perawatan sehari-hari dan anjuran makan untuk ibu hamil. pemeriksaan tekanan darah dan pemberian obat. 8. Kunjungan Poskeskel Rawa Laut Tabel 3.17 Poskeskel Rawa Laut Nama Poskeskel Alamat Jumlah masyarakat yang berkunjung Kegiatan yang di lakukan Pembagian buku KIA Pembagian kelambu Penyuluhan kesehatan ibu hamil Penyuluhan ASI Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui jumlah masyarakat yang berkunjung 12 orang, serta kegiatan yang di lakukan poskeskel Rawa Laut meliputi, pembagian KIA, pembagian kelambu dan penyuluhan kesehatan ibu hamil serta pemeriksaan tekanan darah. Rawa Laut Jln. Kiyai H. Mas Mansyur No. 27, Rawa Laut 12 Orang

51

9. Penyuluhan di Klinik Sanitasi Tabel 3.18 Penyuluhan Klinik Sanitasi Nama Pasien Umur Alamat Nama Penyakit Penyuluhan yang dilakukan - Jangan jajan sembarangan - Jaga kebersihan - Banyak minum air putih Yuli 11 tahun Bacan, Umbul Kopi Diare

- Kurangi makan makanan yang asam dan pedas

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui pasien dengan diagnosa diare diberikan pengetahuan jangan jajan sembarangan, kurangi makan makanan yang asam dan pedas, jaga kebersihan, banyak minum air putih.

10. Penyuluhan di Klinik Gizi Tabel 3.19 Penyuluhan Klinik Gizi

52

Nama Pasien Umur Alamat Nama Penyakit Penyuluhan yang dilakukan - Pengaturan pola makan gizi yang cukup untuk anaknya

Elsa 3 tahun Tanjung Raya Gizi Kurang

- Memberikan penyuluhan terhadap orang tua untuk memberikan asupan - Menyarankan orang tua untuk mencari penyebab anak sehingga terjadi gizi kurang - Menyarankan orang tua untuk mencari kiat agar anak nafsu makan anak meningkat - Rutin membawa anak Posyandu atau Puskesmas terdekat

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui pasien dengan diagnosa Gizi Kurang diberikan pengetahuan mengenai pengaturan pola makan, memberikan penyuluhan terhadap orang tua untuk memberikan asupan gizi

53

yang cukup untuk anaknya, menyarankan orang tua untuk mencari penyebab anak sehingga terjadi gizi kurang, menyarankan orang tua untuk mencari kiat agar anak nafsu makan anak meningkat, rutin membawa anak Posyandu atau Puskesmas terdekat.

11. Kunjungan ke Industri Rumah Tangga (Home Industry) Tabel 3.20 Kunjungan Home Industry Nama Perusahaan Jumlah Pekerja : Hosana Bakery : 20

Hasil produksi dalam sehari : 15 sak, @ 25 kg 1. Sanitasi dan kesehatan kerja Kondisi Fisik Tempat Kerja Pintu Jendela Lantai Ventilasi Pencahayaan Ruangan Suhu udara Kelembapan Udara Pencahayaan Matahari Kebisingan Kebersihan Tempat Kerja Ruangan Tempat Kerja Alat alat tempat Kerja : Kurang Bersih : kurang :3 :3 : Kering, Berminyak, Kurang Bersih : Kurang : Kurang : 38c : Lembab basah : Kurang : Tidak

54

Sanitasi Lingkungan Sarana Air Bersih WC atau Kamar Mandi Pembuangan Sampah : Bersih & berasal dari sumur bor : Kurang Bersih : Cukup

Sterilisasi Dalam Pembuatan makanan : Kurang 2. Kesehatan Pekerja Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Berkala Kondisi Kesehatan Pekerja Sekarang Bila Sakit Pekerja Tetap Bekerja Atau Tidak Ada Waktu Lembur atau Tidak : Tidak Sesuai Kondisi Fisik Atau Tidak Mencuci Tangan Sebelum dan Sesudah Kerja Memakai Alat Pelindung Diri : Tidak 1. Asuransi Pekerja Apakah sudah mengetahui tentang asuransi : Sudah Semua pekerja mengikuti jaminan asuransi : Berapa orang Asuransi apa yang dipilih / yang dipunya Pelayanan asuransi sudah puas atau belum ::::: Ya :: Sehat : Ya, jika tidak sakit berat

Sudah mengerti tentang asuransi kesehatan : -

Pada tanggal 25 Januari 2012 kami melakukan kunjungan ke Hosana Bakery. Setelah dilakukan kunjungan didapatkan data bahwa para pegawai tidak menggunakan APD (Alat Pelindung Diri), sampah padat dikemas lalu

55

di jual untuk pakan ternak. Lantai pabrik terbilang kurang bersih dikarenakan sulit untuk menghilangkan kotoran akibat bahan yang digunakan untuk produksi lengket dan ventilasi ruangan masuk kurang baik. Saran yang dapat kami sampaikan kepada pemilik tempat usaha agar para pegawai diberikan alat pelindung diri, lebih meningkatkan kebersihan pabri dan lingkungan sekitar, serta menambah ventilasi ruangan.

You might also like