Professional Documents
Culture Documents
Hubungan antara nutrisi dan 3 proses fisiologis dan patologis yaitu 1. Pertumbuhan dan perkembangan 2. Injury dan repair jaringan 3. Infeksi dan resistensi host Nutrisi dasar yang diperlukan untuk kesehatan individu
air
energi (kalori) protein vitamin mineral
Air
Tubuh terdiri dari 60-80% air dari total berat badan Kepentingannya melebihi nutrisi lain yang penting Kekurangan air bisa mati 4-5 hari, sedangkan kelaparan kematian butuh waktu 30 hari atau lebih Bila tidak ada akan menghentikan fungsi nutrisi lain Fungsi 1. Regulatori Sumber: Intake langsung
2. Struktural
Pembentukan oksidasi dengan mengkombinasikan hidrogen dan oksigen selama respirasi mitokondria
Intake normal 2,7l/hari Tubuh menyeimbangkan air dengan adanya sensasi haus akibat ekskresi
Energi/kalori
Untuk fungsi sel Untuk membentuk bagian-bagian pekerjaan selular seperti biosintesis, regulasi termal, pertumbuhan sel, aktivitas fisik Sumber : Lemak (9 kcal energi/gr) Karbohidrat (4 kcal energi/gr) Protein (kalau diperlukan) (4 kcal energi/jam) Etil alkohol (kalau diperlukan) (7 kcal energi/jam) Kebutuhan tergantung: seks, aktivitas,
pregnansi,
laktasi,umur, ukuran
Protein
Bebas atau berikatan dengan molekul lain (misal KH) Organik kompleks yang terdiri dari asam amino yang molekulnya mengandung nitrogen Fungsi: Struktural Enzimatik Transport ion dan oksigen
Dalam tubuh ada 20 asam amino, (8 tidak bisa disintesis oleh tubuh (esensial/indispensable asam amino) perlu diperoleh dari diet, 4 asam amino essensial yang tergantung dari suplay dan umur individu
esensial
Vitamin
Kelompok besar substansi organik yang diperlukan dalam jumlah kecil untuk fungsi tubuh
Mineral
Merupakan komponen anorganik Fungsi
Pembentukan skeleton, metabolisme sel, kofaktor enzim, keseimbangan pH dan osmotik cairan sel, dll.
Mikroelemen (trace element): Iron, copper, cobalt, mangane, zinc, iodine, fluoride, molibdenum, selesnium, chromium
Perubahan pada DNA, RNA, kandungan protein jaringan, organ dan seluruh tubuh
Melalui: Peningkatan jumlah sel (hyperplasia) karena kandungan DNA neningkat Peningkatan ukuran sel (hypertropi) karena kandungan RNA dan protein meningkat Fase hiperplasi, hipertropi, pertumbuhan akibat hiperplasi dan hipertropi
Faktor lingkungan
Genetik
Development
Tahap spesifik Sintesis DNA dan replikasi sel Berhenti Growth retardation Development abnormal
Coarse control
Fine control
Fase hiperplasi
Prenatal 1 tahun post lahir
Brain
Heart
Liver Kidney Spleen dll
NUTRISI
Spurt development
Pertumbuhan normal
Mengganti protein yang terdegradasi Membentuk substansi aktive secara fisiologis (enzim, immunoglobulin, hormon)
1. Sintesis protein
2. Kalsifikasi
Rongga mulut
1. Gigi
Pertumbuhan dan perkembangan gigi (mulai bulan ke-2 intra uterin-16 tahun) 1. Tahap pembentukan matriks protein Nutrisi Enamel organ aktive mensintesis protein, RNA, DNA
1. Defisiensi protein menyebabkan keterlambatan erupsi, ukuran gigi kecil, lebih rentan terhadap karies 2. Defisiensi asam askorbat menyebabkan atropi odontoblas 3. Defisiensi vit. A menyebabkan atropi ameloblas dan odontoblas yang tidak normal 4. Defisiensi vit D/kalsium menyebabkan enamel hipoplasi, kelainan bentuk, keterlambatan erupsi Kelainan gigi akibat defisiensi nutrisi bersifat ireversibel
2. Tulang
1. Mirip dengan gigi, tetapi pola pertumbuhannya mengikuti pola pertumbuhan jaringan lunak, sehingga pada fase hiperplasi diperlukan nutrisi yang tinggi 2. Vitamin dan mineral diperlukan untuk fungsi normal kondroblas dan osteoblas 3. Vit. D, A, magnesium, zinc, mangane, cooper, kalsium, fosfor digunakan untuk pertumbuhan normal jaringan 4. Defisiensi nutrisi mengakibatkan perubahan bentuk dan ukuran rahang yang bersifat permanen 5. Pada pertumbuhan palatum (palatogenesis), periode hiperplasi dan hipertropi, sangat sensitif terhadap perubahan nutrisi (harus dijaga maksimum sampai hari ke-90)
3. Glandula saliva
Defisiensi protein menyebakan berat total DNA, RNA dan protein dalam glandula rendah, perubahan flow dan komposisi saliva (IgA, lisosim, kandungan mineral)
4. Oral epitel
Rata-rata turnover epitel rongga mulut 3-6 hari Memerlukan sintesis DNA, RNA dan protein terus menerus Suplay nutrisi tidak bisa berhenti dan kurang
Defisiensi nutrisi
Contoh : Pada oral surgery, injury/kerusakan merupakan penyebab utama stress, tetapi emosional menyebabkan ketakutan yang dapat berperan pada total stress.
Stress
hypotalamus
Meningkatkan respon neuroendokrin
Hormon :
Hormon pertumbuhan, vasopresin, prolaktin, melanocyte-stimulating hormon, renin, dll.
Kecuali Destruksi jaringan yang berlebihan Kehilangan cairan yang berlebihan Gangguan fungsi organ vital dan pathway metabolisme parah Shok ireversibel Kematian
Dental problem
Trauma Respon stress 1. Ebb period 2. Catabolic stage/flow period Kehilangan nitrogen, sulfur, kreatinin, fosfor, mngan, magnesium, zinc melalui urine Peningkatan temperatur tubuh 10 hari (tergantung tipe dan keparahan injury) 3. Convalescent period Peningkatan anabolik dan terjadi proses reparative Rehabilitasi sempurna
Flow period Katabolisme protein otot Eksresi nitrogen Kehilangan nitrogen dalam bentuk uria Keseimbangan nitrogen di tubuh (-) Eksresi nitrogen mencapai maksimum 4-5hari atau 1-2hari setelah injury bisa lebih dari 6 minggu Contoh Fraktur kaki 137g nitrogen (7,7% proten total tubuh) yang hilang Perluasan dan durasi kehilangan nitrogen berbeda tergantung dari bentuk trauma Protein lain, liver dan plasma tidak terpengaruh Tidak dapat diganti dengan jumlah protein yang melimpah pada makanan atau peningkatan intake kalori Kehilangan nitrogen tidak terjadi atau terjadi dengan derajat yang rendah pada penderita malnutrisi kehabisan protein otot
Stress
Perubahan temperatur
KEHILANGAN :
Imobilisasi
Contoh Bed rest laki-laki sehat, 6-7 minggu kehilangan nitrogen dan kalsium mulai 4hari-2minggu
NITROGEN MINERAL
Produksi panas
Glukosa yang dimobilisasi dari glikogen yang disimpan pada ebb period (pertama), protein dan lemak digunakan setelah simpanan KH habis
Derajat keperluan tergantung pada asal, perluasan, durasi injury atau infeksi dan status nutrisi
Contoh Px dengan temperatur 39C, slulitis oleh karena oral infection, menyebabkan peningkatan keperluan sebanyak 50%, sehingga memerlukan intake 3500 kalori/hari
RDA (recommended daily amount) of nutrition yaitu guide untuk intake nutrisi spesifik tergantung pada keparahan, tipe, durasi injury
Nitrogen
Sebagai bagian terapi masih kontroversial
Fever tinggi menyebabkan keringat yang berlebihan dan kehilangan air serta elektrolit dari tubuh
Peningkatan intake protein 20-25% dan peningkatan kalori harus segera dimulai sampai 6 minggu
Vitamin Guidline untuk menentukan derajat vitamin untuk penderita yang mengalami surgical stress atau bentuk trauma lain 1. Jika individu yang sehat dan mempunyai diet yang baik, mengalami minor surgery dan intake diet tidak berubah, tidak ada peningkatan intake vitamin 2. Jika kondisi diatas tidak dijumpai, level intake vitamin untuk pasien dengan minor injury harus ditingkatkan kurang lebih 2x lipat 3. Jika injury atau trauma parah, level vitamin yang larut dalam air harus 4x lipat selama beberapa hari dan kemudian 2x lipat pada periode convalescent
2. Derajat injury
Proliferasi fibroblas muda dan pembuluh darah di daerah injury Jaringan granulasi Matur Membentuk scar kecuali di tulang tidak ada scar tetapi remodeling
Vitamin
Asam askorbat Thiamine
Calcium
Kalsifikasi
Zinc
Hidroksilasi proline
Sintesis kolagen
Kehilangan zinc di otot begitu besar pada saat periode flow pada respon stress Pemberian Zinc periode tersebut mempercepat proses healing
Suplemen yang penting pada proses healing
Meningkatkan kehilangan komponen jaringan (protein) selama fase katabolisme (kehilangan air, elektrolit, vitamin, pembentukan eksudat, vomiting, diare)
2. Repair
Injury Menstimulasi repair jaringan Proses repair : blood coagulation, respon inflamasi akut and kronis, pembentukan jaringan granulasi, pembentukan jaringan scars Tiap proses perlu nutrisi yang spesifik
Vit K dan kalsium untuk blood coagulation Iron dan protein untuk fagositosis, bakterisid PMN Protein, pantothenic acid, pyridoxine pembentukan antibodi Malnutrisi protein-kalori, defisiensi vit. B12 menghambat respon imun seluler
M A
L
Mencegah penelanan, dehidrasi, kehilangan elektrolit
N U T
Infeksi malaria, cacingan, parasitic infection, gastroenteritis oleh Salmonella sp., E.coli , pengobatan antibiotik dan purgative (pencuci perut)
I
S I
Jika infeksi durasinya pendek dan cadangan nutrisi penderita bagus dan mampu mempertahankan intake nutrisi yang cukup,
Pasien mampu memperbaiki kehilangan nutrisinya dalam satu atau beberapa minggu dengan diet normal
Jika infeksi terjadi pada waktu yang lama, status nutrisi jelek sejak awal
2. Imunitas selular
Malnutrisi protein dan kalori Atropi timus dan jaringan yang berhububungan dengan timus
3. Komplemen
Malnutrisi kalori dan protein (utama) Penurunan C4 dan C3 Penyimpangan sistem komplemen Kwarsiorkor dan marasmus level semua komponen dalam serum lebih rendah dari normal Rentan pada infeksi virus dan bakteri gram ( -) Mampu mengaktifkan sistem komplemen
4. Fagositosis
1. Kemotaksis Kaitan defisiensi nutrisi pada fagositosis belum terbukti jelas 2. Engulfment Tidak dipengaruhi defisiensi nutrisi 3. Postphagocytic changes Defisiensi protein dan iron menyebabkan ketidakmampuan mirobisidal fagosit dinding intestinal Defisiensi protein-kalori menyebabkan penurunan kemampuan membunuh S. aureus, E. coli, C. albicans
Ada 3 tahap
1. Integritas kulit dan permukaan mukosa, 2. Pertahanan struktur specialized epithelium 3. Jenis produk sekretori epitel (mucin, IgA, gastric acid, komponen saliva, tear, integritas jaringan ikat fibrous, basment membrane dan jaringa ikat di bawahnya, kapasitasnya untuk repair
Kerusakan pada epithel lining respiratori, digestive tract, urinary tract, eye, mouth Defisiensi vitamin A Horny degeneration, metaplasia sel epitel keranitization, Kerusakan membran epitel
Defisiensi protein
Defisiensi zinc