You are on page 1of 5

ABSTRAK

Perancangan Perangkat Lunak Steganography Video Digital Menggunakan Metode End of File (EOF) Permasalahan yang dihadapi dalam proses penyisipan citra digital ke dalam file video digital adalah ketika seorang user tidak ingin pihak lain yang tidak berhak mengetahui pesan rahasia yang akan disampaikannnya kepada rekanannya atau tidak mau orang lain menduplikasikan file video digital miliknya tanpa seizin yang bersangkutan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu algoritma yang bisa digunakan untuk penyisipan citra digital tersebut ke dalam video digital tersebut, salah satunya menggunakan metode End of File (EOF). Metode EOF merupakan salah satu teknik yang menyisipkan data pada akhir file. Teknik ini dapat digunakan untuk menyisipkan data yang ukurannya sama dengan ukuran file sebelum disisipkan data ditambah dengan ukuran data yang disisipkan kedalam file tersebut. Dalam teknik EOF, data yang disisipkan pada akhir file diberi tanda khusus sebagai pengenal start dari data tersebut dan pengenal akhir dari data tersebut. Sistem ini dirancang menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 6.0. Sistem ini menghasilkan suatu program yang bisa digunakan utnuk menyisipkan citra digital ke dalam file video digital dengan format AVI. Teknik ini memiliki manajemen memori yang baik, sehingga proses embedding maupun ekstracting tidak membutuhkan waktu yang lama dan membutuhkan memori yang tinggi. Namun sistem ini belum bisa melakukan menyisipkan citra digital dengan format PNG atau Gif ke dalam video digital, sehingga masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut. Kata Kunci : Steganography, Citra Digital, Video Digital dan Metode End Of File (EOF) Langkah langkah algoritma : a. Input file video yang akan disisipi. b. Input pesan yang akan disisipkan.Ambil nilai domain frekuensi dari setiap frame dan petakan ke dalam matriks dengan ukuran 8X8. c. Hitung panjang pesan yang akan diinputkan. d. Jika panjang pesan tidak melebihi jumlah matriks frekuensi, ambil nilai ASCII dari setiap karakter. e. Sisipkan nilai ASCII karakter pada setiap akhir matriks frekuensi. f. Gabungkan kembali setiap matriks frekuensi sehingga menjadi sebuah file video yang utuh.

ABSTRAK
Perancangan Aplikasi Kritografi CItra Digital Menggunakan Metode Rabbit Stream Chiper Citra digital dapat didefinisikan sebagai fungsi dua variabel, f(x,y), dimana x dan y adalah koordinat spasial dan nilai f(x,y) adalah intensitas citra pada koordinat tersebut. Teknologi dasar untuk menciptakan dan menampilkan warna pada citra digital berdasarkan pada penelitian bahwa sebuah warna merupakan kombinasi dari tiga warna dasar, yaitu merah, hijau, dan biru ( Red, Green, Blue - RGB). Kriptografi adalah sebuah teknik pengamanan data, di mana data yang akan diamankan diacak (encrypt) isinya sehingga tidak dapat dimengerti oleh pihak lain. Kriptografi citra digital dengan metode rabbit Stream Chiper ini dirancang dengan menggunakan bahasa pemograman Visual Basic 6.0. Kriptografi ini dengan metode ini dilakukan dengan mengolah masukan data citra digital 128 bit dan mengolahnya dengan menggunakan kunci yang bervariasi antara lain 128 bit, 192 bit dan 256 bit. Kriptografi ini sudah bisa digunakan untuk mengenkripsi dan dekripsi citra digital dengan format Bitmap (BMP) dan Joint Photographic Expert Group (JPEG) serta resolusi maksimum 150X150 piksel dengan baik, sehingga hasil kriptografi ini bisa digunakan sebagai password dan tidak bisa diketahui orang lain dengan mudah tanpa menggunakan perangkat lunak ini.

Kata Kunci : Kriptografi Citra Digital dan Metode Rabbit Stream Chiper Langkah-Langkah algoritma: Proses enkripsi/dekripsi dilakukan dengan meng-XOR-kan blok acak semu tersebut dengan plainteks/cipherteks. Ukuran dari status internal adalah 513 bit dibagi menjadi 8 variabel status dengan panjang 32 bit, 8 counter dengan panjang 32 bit, dan 1 bit carry untuk counter. Kedelapan variabel status diupdate dengan 8 buah fungsi non-linear. Selanjutnya desain algoritma Rabbit Stream Chiper dapat dilakukan membuat status internal terdiri dari 513 bit. 512 bit dibagi menjadi 8 variabel status Xj,i dengan panjang 32 bit, dan 8 variabel counter Cj,i dengan panjang 32 bit, di mana Xj,i melambangkan variabel status dari subsistem j pada iterasi i, dan Cj,I melambangkan variabel counter yang bersesuaian. Selain itu digunakan 1 bit carry untuk counter, 7 , i , yang di simpan untuk setiap iterasi. Counter bit ini diinisialisasi dengan nilai 0. Kedelapan variabel status dan kedelapan variabel counter diturunkan dari kunci pada saat inisialisasi.

ABSTRAK
PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK PEMBANDING FILE MP3 DENGAN FUNGSI HASH WHIRLPOOL Permasalahan yang dihadapi dalam proses pembandingan file MP3 ini adalah sering dijumpainya dalam sebuah perangkat komputer tersimpan puluhan bahkan ratusan file audio digital dengan format MP3, di mana file MP3 ini terkadang memiliki isi yang sama walaupun nama filenya berbeda sehingga sangat terjadi pemborosan penggunaan memori. Namun untuk menghapus file yang memiliki isi sama memakan waktu yang sangat lama karena harus melakukan pengecekan satu per satu. Oleh karena itu diperlukan suatu program yang dapat digunakan untuk melakukan pembandingan berdasarkan nilai nilai hash setiap file MP3. Aplikasi yang digunakan ini dirancang menggunakan visual Basic 6.0 dan dibuat menggunakan fungsi Hash Whirpool. Fungsi hash whirlpool bekerja dengan cara membaca nilai bit dari sebuah file dan memetakannya dalam blok-blok matriks berdimensi 8X8. Matriks-matriks ini kemudian diubah dalam bentuk hash berukuran 512 bit yang merupakan representasi dari identitas file tersebut. Fungsi hash whirlpool dapat membaca apakah sebuah file telah mengalami perubahan melalui nilai bit yang terkandung di dalamnya, sehingga sangat cocok digunakan dalam aplikasi pembanding file. Aplikasi ini sudah dapat digunakan untuk melakukan pembandingan file MP3 berdasarkan nilai hash setiap file, sehingga jika ada yang memiliki nilai hash yang sama, maka sistem secara otomatis akan menghapus salah satu dari file tersebut. Namun sistem ini hanya dapat melakukan pembandingan file dengan format MP3 saja, sehingga masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut. Kata Kunci : Pembanding File MP3 dan Fungsi Hash Whirpool Algoritma: Whirlpool adalah fungsi hash yang berbasis pada block cipher. Whirlpool menggunakan konstruksi Merkle-Damgard sehingga fungsi ini dapat mengubah pesan masukan dengan panjang sembarang dan menghasilkan message digest dengan panjang tetap. Selanjutnya message yang dimasukkan dengan panjang sembarang dipecah-pecah menjadi blok-blok dengan panjang sama. Panjang blok untuk Whirlpool adalah 512. Blok-blok message tersebut selanjutnya akan diproses secara sekuensial dengan fungsi kompresi f. Kemudian dapat dikatakan bahwa secara garis besar, langkah-langkah pembuatan message digest adalah: 1. Inisialisasi IV (initialization vector). Dalam Whirlpool IV berukuran 512 bit dan semua bit-nya berisi bit 0. 2. Prosedur finalization dengan cara menambahkan bit-bit pengganjal (padding bits) dan penambahan nilai panjang message. 3. Pengolahan pesan dengan fungsi f

ABSTRAK Simulasi Call Quality pada Base Transceiver Station (BTS) Jaringan GSM
Sistem komunikasi semakin berkembang dengan banyaknya orang yang menghendaki terjaminnya kontinuitas hubungan telekomunikasi, tidak terbatas saat pemakai dalam keadaan diam ditempat juga ketika mereka dalam keadaan bergerak. Untuk itu lahirnya komunikasi bergerak dimana pengguna komunikasi tidak lagi terbatas oleh ruang gerak merupakan solusi yang baik untuk menjamin kontinuitas hubungan komunikasi yang saat ini sangat penting. Setiap penyedia (provider) jaringan komunikasi bergerak, termasuk jaringan GSM, berusaha memberikan pelayanan yang terbaik. Akan tetapi, ditemukan berbagai permasalahan pada jaringan tersebut. Salah satu permasalahan utama ialah kulitas panggilan yang tidak bagus. Hal ini merugikan pelanggan, dan juga penyedia jaringan GSM yang bersangkutan, hal ini disebabkan oleh keterbatasan base tranceiver station (BTS) yang dimiliki oleh provider. Sedangkan indikator-indikator yang menunjukkan terjadinya permasalahan yang berkaitan dengan kualitas panggilan (call quality) pada BTS jaringan GSM antara lain terjadinya dropped call, blocked call, kegagalan handover (handover failure), dan sebagainya. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk merancang sebuah simulasi untuk menganalisa kualitas panggilan pada BTS jaringan GSM untuk penelitian yang berjudul : Simulasi Call Quality pada Base Transceiver Station (BTS) Jaringan GSM. Algoritma : Dari analisa sistem yang dilakukan, dapat digambarkan urutan cara kerja sistem dalam melakukan pengecekan call quality pada sebuah BTS, sebagaimana terlihat pada Gambar 1.

Start Melakukan pengecekan provider

Mengambil Nilai Bobot provider

Menghitung Nilai Work Load Panggilan

Menghitung Beban Slot Panggilan

Melakukan Pengecekan Sisa Slot BTS Melakukan Drop Call Panggilan Dengan Beban Yang Mendekati

If Slot >= Beban Panggilan Y

Mengecek Beban Panggilan Berlangsung

Layani Panggilan

End

Flowchart Cara Kerja Simlulasi Call Quality pada BTS Jaringan GSM

You might also like