You are on page 1of 4

BAB I PENDAHULUAN

I.1

Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis dan mempunyai curah

hujan yang cukup tinggi. Pada industri pertambangan, tingginya curah hujan tersebut dapat menimbulkan menghambat kegiatan operasional penambangan. Pada musim genangan air. Dengan adanya genangan air ini, kegiatan penghujan, sering terjadi air limpasan dengan debit yang cukup tinggi, sehingga penambangan akan terganggu yang akhirnya akan mengakibatkan produksi mengalami penurunan. Untuk menanggulangi hal tersebut perlu diadakan suatu kegiatan berupa sistem penyaliran tambang maupun penirisan tambang. Pada musim kemarau, air yang berasal dari air tanah akan masuk ke daerah kerja penambangan juga akan mengganggu kegiatan penambangan, sehinggga perlu juga dilakukan Penyaliran. Penyaliran tambang adalah upaya mencegah atau mengeluarkan air yang memasuki daerah tambang yang dapat mengganggu aktifitas penambangan. Kegiatan penyaliran tambang dapat dilakukan dengan menganalisa kondisi air yang masuk pada area penambangan. Air yang masuk kedalam area penambangan berasal dari air hujan dan air tanah. Air yang berasal dari air hujan merupakan penyumbang terbesar dari semua air yang masuk pada areal penambangan. Untuk merancang sebuah system peyaliran yang baik dan benar maka perlu diketahui debit air yag masuk kedalam maupun yang keluar dari areal penambangan dengan mengacu kepada data curah hujan harian, bulanan, tahunan, 5 tahunan maupun 10 tahunan. air tanah juga memberi pengaruh yang penting sehingga perlu di ketahui debit dari air tanah yang masuk kedalam areal penambangan. Rancangan penyaliran tambang dapat dibuat jika debit air yang masuk dan keluar dapat diketahui. Sebuah system penyaliran yang baik akan memberikan kontribusi yang baik dalam menjaga kestabilan produksi baik pada saat musim kemarau maupun saat musim penghujan.

I.2

Perumusan Masalah Sistem penyaliran yang digunakan pada di Bukit TTB Tambang Tengah PT Aneka Tambang UBPN merupakan mine drainage. Kapasitas penyaliran tersebut belum memberikan kontribusi yang cukup memadai dalam mengatasi permasalahan air yang masuk kedalam areal penambangan. Untuk itu perlu diadakan rancangan system penyaliran yang mampu mengatasi permasalahan air tambang tersebut untuk menunjang kelancaran kegiatan penambangan bijih nikel pada Bukit TTB.

I.3

Batasan Masalah Rancangan sistem penyaliran tambang terbuka pada penelitian ini dilakukan dengan batasan sebagai berikut : 1. Kajian system penyaliran tambang yang dibahas didasarkan pada aspek teknis 2. Kajian sistem penyaliran dilakukan pada bukit TTB Tambang Tengah PT Aneka Tambang UBPN Pomalaa. 3. Data Curah Hujan yang digunakan selama duabelas tahun terakhir yaitu 2001-2013 yang didapatkan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Pomalaa.

I.3

Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Mengetahui debit air yang masuk kedalam areal penambangan 2. Mengkaji sistem penyaliran tambang terbuka yang ada pada Front penambangan Bukit TTB tambang tengah PT Aneka Tambang UBPN Pomalaa. 3. Mengetahui Pomalaa. sistem layak tidaknya sistem penyaliran yang di pakai pada

front Penambangan bukit TTB tambang tengah PT Aneka Tambang UBPN

I.4

Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian yaitu dapat mengetahui sistem penyaliran yang

memadai untuk dijadikan acuan oleh PT Aneka Tambang UBPN Pomalaa dalam menunjang proses penambangan bijih nikel ada Bukit TTB Tambang Tengah.

I.5

Waktu dan tempat penelitian Penelitian dilakukan selama 1 bulan mulai tanggal 13 agustus 2013 sampai

dengan tanggal 13 september 2013 di Bukit TTB Tambang Tengah PT. Aneka Tambang Tbk, UBP Nikel, yang berlokasi di kecamatan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara. I.6 Metode Penelitian 1. Studi Literatur Studi literatur yang dilakukan adalah dengan membaca bahan bacaan yang berhubungan dengan sistem penyaliran tambang 2. Observasi ( pengamatan di lapangan ) Kegiatan yang dilakukan di lapangan adalah sebagai berikut: a. Pengukuran dimensi open channel b. Pengukuran dimensi cekdam c. Pengukuran dimensi sump. 3. Pengumpulan dan validasi data Pengambilan data dilakukan setelah studi literatur dan observasi lapangan selesai dilakukan. Data yang diambil berupa data primer dan data sekunder. Data primer antara lain sebagai berikut: a. Dimensi open channel. b. Dimensi sump. c. Dimensi checkdam Data sekunder antara lain sebagai berikut: a. Data curah hujan. b. Peta kemajuan tambang. c. Peta topografi. 4. Pengolahan data a. Pengolahan data curah hujan b. Penghitungan Luas daerah tangkapan air hujan dari peta topografi daerah penelitian. c. Penghitungan debit air limpasan d. Penggambaran peta sarana penyaliran tambang. 5. Analisis hasil pengolahan data

Analisis data bertujuan untuk memperoleh kesimpulan dari kajian sistem penyaliran tambang yang sesuai dan mampu mendukung kemajuan penambangan di bukit TTB Tambang Tengah PT Aneka Tambang UBPN Pomalaa. I.5 Sistematika Penulisan 1. Pendahuluan Membahas mengenai latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, waktu dan tempat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan. 2. Tinjauan umum membahas mengenai profil perusahaan, lokasi kesampaian daerah, keadaan geologi daerah penelitian, iklim dan cuaca, ganesa bijih nikel laterit 3. Landasan Teori Membahas mengenai teori-teori dasar yang membahasa tentang sistem penyaliran tambang 4. Hasil dan Pembahasan Membahas mengenai hasil penelitian dan analisis hasil penelitian 5. Penutup Berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian

Penulisan Laporan penelitian ini dibagi kedalam beberapa bagian, yaitu :

You might also like