You are on page 1of 3

Combination of Essential Oil of Melaleuca alternifolia and Iodine in the Treatment of Molluscum Contagiosum in Children

Abstrak Moluskum kontagiosum merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh virus yang sering pada anak dan kasusnya meningkat dalam bentuk Penyakit Menular Seksual pada orang dewasa. Saat ini, pilihan penatalaksanaannya adalah tindakan invasif, dengan menghancurkan jaringan dan juga tidak nyaman untuk petugas. Lima puluh tiga anak-anak (usia rata-rata 6.35.1 tahun) dengan diagnosis moluskum kontagiosum ditatalaksana dengan pemberian obat topikal 2 kali sehari, salah satu di antara minyak esensial dari Melaleuca alternifolia (TTO), kombinasi TTO dengan iodine organik terikat (TTO-I) atau iodine saja. Setelah 30 hari berlalu, 48 anak telah dapat di-follow up. Lebih dari 90% terjadi pengurangan dari jumlah lesi yang tampak pada 16 dari 19 anak yang diterapi dengan TTO-I, sementara 1 dari 16 dan 3 dari 18 anak memenuhi kriteria perbaikan yang sama pada penggunaan iodine dan kelompok TTO (P<0.01, ANOVA) masing-masing dengan niat mengobati. Tidak ada anak yang berhenti berobat akibat kejadian yang tidak diharapkan. Kombinasi minyak dari M.alternifolia dengan iodine organik terikat menawarkan pengobatan alternatif yang aman dalam rangka penatalaksanaan moluskum pada anak. Pendahuluan Moluskum Kontagiosum (MC) merupakan penyakit kulit berjangkit yang sering dan ringan pada anak yang terjadi di seluruh dunia. Pertama kali diungkapkan oleh Bateman di awal abad ke-19. Saat ini MC terjadi kira-kira 1% dari semua diagnosis penyakit kulit di Amerika Serikat dengan angka kejadiannya naik hingga 10% pada populasi anak-anak dibawah umur 10. Insiden dari transmisi seksual pada populasi dewasa juga meningkat cukup cepat. Dengan tambahan, antara 5% dan 20% pasien dengan HIV memiliki gejala MC. Virus moluskum kontagiosum merupakan poxvirus DNA doubled-stranded dan belum ada reservoir hewan yang signifikan. Virus ini merupakan virus yang bereplikasi secara sitoplasma dan bereplikasi di dalam epitel follikular. Pada pasien yang immunokompeten, penyakit ini

bersifat self-limited dan infeksi MCV secara umum tidak terulang. Meskipun begitu, MCV memiliki kemampuan untuk menghindari mekanisme pertahanan pada host, dan ini tidak aneh untuk lesi-lesi tersebut tetap ada dan menyebar. Tampilan dari lesi dapat bervariasi dari papula kecil yang dapat didiagnosis banding dengan atopy tapi yang paling penting adalah ciri khas sentral umbilikasi yang memudahkan proses identifikasi. Rekomendasi umum untuk tatalaksana adalah dengan memanajemen pasien, dengan penyembuhan spontan yang secara umum terjadi dalam 12 hingga 30 bulan atau bagian ekstensor yang tertutup pada badan. Meskipun begitu, lesi bisa saja menyebar ke muka, mendorong daerah lain juga untuk diperiksa. Pilihan terapi yang ada cukup banyak tergantung pada penghancuran dan termasuk kuretasi, cryotherapy, laser, electrodesscation, atau aplikasi dari penyebab-penyebabnya seperti as. Trikhloroasetat, KOH, ataupun cantharadin. Baru-baru ini, penggunaan imunomodulator seperti imiquimod telah digunakan dengan beberapa yang berhasil. Namun, semua pilihan pengobatan yang ada sekarang mengikutsertakan berbagai tingkatan rasa nyeri, ketidaknyamannan, atau iritasi pada pasien yang stress sebagai orang tua dari anak kecil. Dengan catatan, tatalaksana yang mengandalkan destruksi jaringan dapat meningkatkan risiko dari infeksi dan meninggalkan scar. Studi kami sebelumnya dengan Australian lemon myrtle memperlihatkan lesi yang berkurang menjadi kecil dari 50% pada anak dengan MC. Namun, ada beberapa laporan terbaru yang memperlihatkan efek sitotoksik pada penggunaan kombinasi dengan minyak. Dengan tujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kemanjuran, kami mengevaluasi formula yang lain. Minyak esensial dari Melaleuca alternifolia telah digunakan secara topical sebagai antiseptik selama berpuluh-puluh tahun, sementara karakteristik susunan kimia dan terapi dari minyak esensial (dari M.alternifolia) mempunyai susunan dari literatur kembali pada tahun 1825, mendemonstrasikan antibakteria broad spectrum. Dan anti-jamur. Iodine juga digunakan dengan cara topikal selama berpuluh-puluh tahun sebagai antiseptic yang aman dan efektif. Dikenalnya aksi antiseptik yang iodine dan tea tree oil, dalam hubungannya dengan mereka untuk waktu yang cukup lama dan topical safety, mendorong kita untuk mengevaluasi pengkombinasian TTO dan iodine sebagai pengobatan topical seperti MC

Kami mencoba dengan pemakaian topikal pada secangkir minyak the tea tree: persiapan iodine (TTO-I), TTO, dan Iodine topikal sebagai kontrol pada tatalaksanan dari MC di 53 anak secara random, placebo terkontrol, blinded protocol dengan keinginan mengobati. 48 anak telah menyelesaikan studi dan bersedia di follow up. Hasil setelah 30 hari berlalu, memperlihatkan 90% atau lebih pengurangan dari jumlah lesi moluskum yang tampak pada 16 dari 19 (84.2%) anak-anak yang diterapi dengan preparat TTO-1 versus 1 dari 16 (6.2%) dan 3 dari 18 (16.7%) anak-anak yang diterapi dengan iodine atau TTO saja, salah satunya. Hasil ini memperlihatkan efek potensial dan keamanan dari terapi modalitas pada penatalaksanaan MCV.

You might also like