You are on page 1of 11

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diskriminasi terhadap kaum minoritas di dunia masih merupakan masalah yang actual. Salah satunya yang terjadi di Indonesia pada masa ORDE BARU adalah masalah diskriminasi yang dialami etnis Tionghoa. Orang Tionghoa di Indonesia yang pada umumnya memeluk agama Tri Dharma (Sam Kao), Budis, Nasrani dan lain lain dianggap non pribumi, sedangkan bagi keturunan arab karena agamanya sama dengan yang mayoritas di peluk oleh orang Indonesia yaitu agama islam maka dianggap sebagai orang pribumi. Bahkan oleh pemerintah ORDE BARU telah dikeluarkan beberapa peraturan presiden yang sangat membatasi enik Tionghoa. Pada era sekarang ini diskriminasi terhadap kaum minoritas masih terus berlangsung. Missal ang dialami oleh sub suku bangsa Bali, seperti orang Trunyam yang memeluk agama asli bukan bersifat Hindu Majapahit selalu mendapat tekanan dari suku bangsa Bali yang mayoritas beragama Hindu Majapahit. Demikian juga yang dialami oleh etnis batak, anak-anak mereka tidak boleh mencantumkan nama marganya waktu hendak mendaftarkan kelahiran anaknya di kantor Catatan Sipil. Diskriminasi juga terjadi pada TKW dari Indonesia yang tidak memperoleh perlindungan hukum yang jelas di Negara tempat mereka bekerja, karena mereka hanya berasal dari masyarakat ekonomi rendah sehingga diperlakukan semena-mena. Beberapa kasus tersebut adalah contoh perilaku dikriminasi. Diskriminasi adalah perlakuan tidak seimbang (membedakan, mengucilkan) terhadap perorangan maupun kelompok berdasarkan sesuatu yang bersifat kategorikal seperti ras, kesukubudayaan, agama, atau keanggotaan kelas-kelas sosial. Dalam laporan ini kami kakan membahas tentang definisi, jenis-jenis, dan contoh diskriminasi serta kaitannya dengan HAM (Hak Asasi Manusia).

B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan HAM? 2. Meliputi apa saja HAM itu? 3. Bagaimana kaitan HAM dengan dikriminasi? 4. Apa yang dimaksud dengan diskriminasi? 5. Apa saja jenis-jenis diskriminasi?

C. Tujuan Tujuan pembuatan laporan ini adalah: 1. Untuk mengetahui definisi dan jenis-jenis dari diskriminasi 2. Untuk mengetahui definisi dari HAM 3. Untuk mengetahui kaitan HAM dengan diskriminasi

D. Manfaat Manfaat dari pembuatan laporan ini adalah agar para pembaca dapat mengeahui lebih luas tentang HAM dan diskriminasi serta hubungan antara keduannya.

BAB II ISI A. Landasan Teori 1. Pengertian Pengertian diskriminasi dalam ruang lingkup hukum hak asasi manusia Indonesia (Human Rights Law) dapat dilihat dalam pasal 1 ayat (3) UU Nomor 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang berbunyi , Diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung atau tak langsung didasarkan pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras,etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik, yang berakibat pengurangan,

penyimpangan, atau penghapusan, pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya, dan aspek kehidupan lainnya. Menurut Mahkamah Konstitusi dalam Putusan 028-029/PUU-IV/2006 menyatakan bahwa diskriminasi harus diartikan sebagai setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama (religion), ras (race), warna (color), jenis kelamin (sex), bahasa (language), kesatuan politik (political opinion). Menurut Cakfu (2006), diskriminasi secara leksikal adalah perlakuan terhadap orang atau kelompok yang didasarkan pada golongan atau kategori tertentu. Sementara itu, diskriminasi juga dapat diartikan sebagai sebuah perlakuan terhadap individu secara berbeda dengan didasarkan pada gender, ras, agama, umur, atau karakteristik yang lain. Diskriminasi juga memiliki pengertian lain yaitu sebagai perilaku menerima atau menolak seseorang semata-mata berdasarkan keanggotannya dalam kelompok tertentu ( Mendatu, 2010 .sit. Narisswary, 2012).

Diskriminasi merupakan bentuk ketidakadilan yang berwujud dalam pembedaan perlakuan hukum terhadap sesama warga negara berdasarkan warna kulit, golongan, suku, etnis, agama, jenis kelamin/ gender. Diskriminasi juga dapat diartikan sebagai bentuk pelanggaran dari hak asasi manusia ( Oktaria, 2011). Menurut Danandjaja (2003), diskriminasi adalah perilaku tidak seimbang terhadap perorangan ataupun kelompok berdasarkan sesuatu yang bersifat kategorikal atau atribut-atribut yang khas seperti agama, ras, kesukubangsaan, atau keanggotaan kelas-kelas sosial. Menurut Ilmy (2006), diskriminasi adalah perbedaan perilaku terhadap sesama warga negara berdasarkan suatu hal tertentu seperti ras, agama, warna kulit, dan sebagainya. Diskriminasi juga merupakan suatu bentuk

ketidakadilan yang berupa agama, pelanggaran ham, minoritas, dan lain sebagainya (Liliweri, 2005). Diskriminasi merupakan salah satu pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Hak Asasi Manusia menurut UU Nomor 39 Tahun 1999 Pasal 1 Ayat (1) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerahNya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia. Adapun yang termasuk dalam hak asasi manusia, seperti yang diatur dalam UU Nomor 39 Tahun 1999 Pasal 4 yaitu hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi, pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dan persamaan dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun dan oleh siapapun.

2. Jenis-Jenis Diskriminasi Selain penjelasan dari pengertian diatas, terdapat beberapa jenis diskriminasi menurut Oktaria (2011), antara lain: 1. Diskriminasi Umur Merupakan diskriminasi yang tidak memberikan pelayanan optimal karena persoalan usia. Terkadang timbul keadaan disaat anak kecil sulit mengungkapkan pendapatnya karena rasa takut 2. Diskriminasi Gender atau Jenis kelamin Membedakan individu berdasarkan jenis kelamin, misalnya gaji seorang wanita yang lebih rendah dari gaji seorang laki-laki padahal posisi dalam pekerjaan sama atau sejajar. 3. Diskriminasi Kesehatan Merupakan diskriminasi dengan membedakan individu berdasarkan penyakit yang diderita. Misalnya seorang cacat kaki yang mendaftar sebagai calon PNS tetapi ditolak padahal ia memiliki hak yang sama untuk mengikuti tes calon PNS tersebut. 4. Diskriminasi Ras Membedakan individu berdasarkan ras yang dimiliki. 5. Diskriminasi Agama Merupakan diskriminasi dengan membedakan agama yang dianut oleh setiap individu tersebut. 6. Diskriminasi Sosial Individu dibedakan atas status sosial yang dimilikki. Misalnya kaya-miskin serta berpendidikan atau tidak berpendidikan. 7. Diskriminasi Rasial Diskrimainasi berupa tindakan membedakan warna kulit. 3. Tipe Diskriminasi Selain beberapa pendapat diatas, menurut Liliweri (2005), ada dua tipe diskriminasi secara garis besar, yaitu:

1. Diskriminasi Langsung
Tindakan membatasi suatu wilayah tertentu, seperti pemukiman, jenis pekerjaan,fasilitas umum dan semacamnya dan juga terjadi manakala pengambil keputusandiarahkan oleh prasangka-prasangka terhadap kelompok tertentu.

2. Diskriminasi Tidak Langsung Merupakan diskriminasi dengan cara pembentukan atau penciptaan peraturan-peraturan yang menjatuhkan kelompok tertentu.

B. Pembahasan 1. Hak Asasi Manusia Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada manusia sejak lahir dan harus dilindungi, dihormati, dan dijunjung tinggi demi kehormatan harkat dan martabat manusia. Jenis-jenis Hak Asasi Manusia meliputi : a. Hak Pribadi Contoh: hak kebebasan memeluk agama yang diyakini. b. Hak Politik Contoh : hak memilih pemimpin atau dipilih sebagai

pemimpin. c. Hak Hukum Contoh : hak sebagai warga negara berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum. d. Hak Ekonomi Contoh : setiap orang berhak menyelenggarakan sewa menyewa, memperoleh pendapatan yang merata, memperoleh pekerjaan.

e. Hak Sosial-Budaya Contoh : setiap orang berhak mendapatkan pendidikan, mendapatkan pelayanan kesehatan, mendapatkan kesempatan untk ikut berpartisipasi dalam pembangunan bangsa. f. Hak Mendapat Perlakuan dalam Tata Cara Peradilan dan Perlindungan Contoh : mendapatkan pembelaan hukum di pengadilan 2. Diskriminasi Diskriminasi adalah salah satu bentuk pelanggaran HAM daan bentuk tindakan yang membedakaan atau bertindak tidak seimbang baik kepada perorangan atau kelompok berdasarkan perbedaan-perbedaan seperti suku, ras, agama, status sosial, kelompok, golongan, status ekonomi, keyakinan politik, maupun aspek kehidupan yang lain. Jenis-jenis Diskriminasi : a. Rasial dibagi menjadi 3, yaitu : 1). Etnosentrisme Yaitu menganggap budayanya yang paling baik. 2). Miscenegation Yaitu menolak hubungan antar ras. 3). Stereotype Yaitu mempertahankan persepsi asal daerahnya. Contoh : Di Amerika Serikat, orang berkulit putih mendiskriminasi orang berkulit hitam (negro). b. Gender Yaitu mementingkan gender.

Contoh : dalam suatu kelompok laki-laki dianggap lebih kuat dibandingkan perempuan. c. Umur Orang tua menyampingkan pendapat dari yang berumur lebih muda d. Kesehatan Terdapat pelecehan atau pengucilan terhadap orang yang berpenyakit misalnya HIV, kebanyakan penderita HIV akan dikucilkan oleh masyarakat. e. Sosial Terjadi kesenjangan social antara orang kaya dan orang miskin. Diskriminasi juga dapat dibedakan berdasarkan caranya, yaitu: a. Langsung Membatasi suatu wilayah kelompok. b. Tidak Langsung Peraturan yang diciptakan untuk menjatuhkan suatu kelompok.

3. Pembahasan Skenario 1. Dokter gigi X bekerja di Instalasi Gawat Darurat di sebuah Rumah Sakit berkelas Internasional di kota G. Pada suatu sore, terjadi kecelakaan di dekat Rumah Sakit tersebut yaitu Metro Mini bertabrakan dengan sedan. Sepuluh orang luka parah termasuk pengemudi sedan dan seluruh korban dibawa ke Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit tersebut. Peraturan di Rumah Sakit berkelas Internasional tersebut

mengharuskan setiap pasien untuk membayar uang muka terlebih dahulu sebelum pasien menjalani rawat inap. Saat itu, sembilan orang yang luka parah tidak mampu untuk membayar uang muka kecuali pegemudi sedan. Dokter gigi X tahu bahwa dalam melakukan

pelayanan kepada pasien, Rumah Sakit dimanapun tidak boleh melakukan diskriminasi pada saat melakukan pelayanan, tetapi pimpinan Rumah Sakit tidak mau tahu. Upaya yang dapat dilakukan berdasarkan kasus 1 adalah : a. Drg. X bisa mengambil alih sementara biaya administrasi terlebih dahulu dengan adanya surat rekomendasi dari pihak berwenang b. Tetap melakukan perawatan kesehatan pada korban kecelakaan karena dalan keadaan darurat paramedis wajib melakukan pelayanan kesehatan bagi penyelamatan pasien dan mencegah terjadinya kecacatan seperti yang dijelaskan dalan Undang-Undang No.36 tahun 2009 Tentang Kesehatan. c. Instalasi Gawat Darurat dimanapun tidak boleh menarik uang muka seperti yang dijelaskan dalam Undang-Undang No.44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

2. Di sebuah kota terdapat sebuah rumah sakit yang bernafaskan agama tertentu. Pada rumah sakit terebut, semua karyawan dan dokternya hanya boleh berasal dari agama yang dianut oleh rumahsakit tersebut. Pasien beragama lain diperbolehkan datang ke rumah sakit tersebut tetapi diberikan peraturan khusus terutama dalam hal biaya. Bagaimana pendapat saudara ditinjau dari masalah Hak Asasi Manusia? Menurut kelompok kami tindakan tersebut merupakan pelanggaran HAM karena setiap manusia berhak mendapatkan pelayanan yang manusiawi seperti dalam UU No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit yang mengatakan bahwa pelayanan kesehatan di rumah sakit tidak boleh membedakan ras, agama maupun yang lain.

3. Seorang penjahat kelas kakap ditembak oleh polisi karena merampok bank. Perampok tersebut mengalami luka tembak yang sangat serius

10

dan membutuhkan darah segar untuk mengatasi pendarahan. Di PMI tidak tersedia darah yang sesuai dengan golongan darah penjahat tersebut. Tidak ada satu orangpun yang bersedia untuk menjadi pendonor walaupun golongan darahnya cocok. Bagaimana pendapat anda dikaitkan dengan Hak Asasi Manusia? Menurut kelompok kami perampok tetap berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik karena memiliki hak atas rasa aman seperti yang dijelaskan dalam UU 39 Tahun 1999. Perampok juga manusia tidak diperkenankan di diskriminasikan.

4. AF adalah seorang wanita dengan HIV positif. Anak pertamanya yang lahir tahun 1994 merupakan anak laki-laki yang sehat. Namun demikian, bidan yang membantu persalinan datang ke desanya dan memperingatkan warga desa untuk menjauhinya dan tidak menyentu anaknya. Media juga menemukan dan memperlakukan anaknya sebagai sensasi dengan secara rutin melaporkan perkembangan si anak termasuk nama dan tempat tinggal AF. Sebagai hasilnya, keluarganya harus pindah ke desa baru. Bagaimana pendapat saudara diihat dari sisi HAM dan kesehatan? Menurut kelompok kami tindakan bidan tersebut melanggar hak asasi yang dimiliki ibu dan sang anak karena korban tidak bisa merasakan hak dasar dan kehidupan sosial yang layak. Bidan seharusnya dapat membantu orang lain dan menjaga privasi pasiennya serta tidak seharusnya mendiskriminasi pasien karena AF dan sang anak memiliki hak untuk mendapatkan perlindungan.

11

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melakukan diskusi dapat di simpulkan bahwa diskriminasi adalah sebuah perlakuan terhadap individu secara berbeda dengan didasarkan pada gender,ras, agama,umur, atau karakteritik yang lain. Diskriminasi ini juga dapat melanggar hak asasi manusia dimana hak asasi manusia itu sendiri dapat disimpulkan sebagai hak dasar milik manusia, bersifat universal sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa sejak hidup dalam kandungan atau rahim, dan hak kodrati atau asasi yang tidak dapat dipisahkan dari eksistensi pribadi manusia itu sendiri. Baik diskriminasi maupun hak asasi manusia masing-masing memiliki beberapa jenis-jenis.

B. Saran Pemerintah harus memastikan masyarakat mendapatkan haknya dalam masalah kesehatan dengan tujuan agar masyarakat selalu sehat baik jasmani maupun rohani dan pemerintah segera menindak lanjuti apabila ada diskriminasi karena akan berdampak buruk bagi masyarakat luas.

You might also like