Professional Documents
Culture Documents
ROLLING
Adalah proses reduksi ketebalan atau proses reduksi luasan penampang dari sebuah benda kerja dengan menggunakan gaya kompresif dari sepasang roll silindris Proses rolling bisa dilakukan pada temperatur tinggi (hot rolling) dan temperatur kamar (cold rolling)
Produk rolling pelat (tebal minimum 6 mm) yang banyak digunakan pada konstruksi, body kapal, storage system Sheets (tebal maks 6 mm) untuk kemudian diforming menjadi body mobil, kontainer, casing
Flat Rolling
Pada flat rolling, pelat tebal ho masuk ke sela roll dan direduksi ketebalannya menjadi hf. Surface speed roll = Vr Strip velocity awal = V0 Velocity akhir = Vf dimana Vf > V0 karena faktor compressible flow
Panjang kontak adalah sepanjang L Diantara garis kontak L, ada suatu point yang disebut no-slip point, yaitu suatu kondisi dimana Vr = V strip Tebal akhir strip setelah keluar dari roll dapat diestimasikan dengan persamaan berikut:
ho hf disebut dengan draft m adalah koefisien gesek R adalah radius roll Makin besar koefisien gesek dan radius roll, makin besar draft yang bisa dihasilkan
Roll Bending
Gaya roll yang bekerja dapat menyebabkan defleksi sepanjang roll karena ada gaya lawan dari benda kerja Karena defleksi ini, maka roll dapat rusak secara permanen dan juga produk menjadi cacat
defleksi,
Mengurangi gesekan antara roll dengan benda kerja Menggunakan diameter roll yang kecil untuk mengurangi area kontak Mengambil small reduction per pass Rolling pada temperatur tinggi untuk melunakkan benda kerja Memberikan tarikan longitudinal kepada benda kerja agar segera keluar dari roll Tidak mereduksi bahan dengan draft yang besar
Spreading
Adalah melebarnya width of workpiece sebagai kompensasi berkurangnya ketebalan Efek ini akan menimbulkan kekurangrapian hasil akhir Untuk menguranginya bisa dipasang vertical roll untuk menjaga pelebaran benda kerja
Hot Rolling
Proses rolling mengubah struktur baja yang semula cast structure menjadi wrought structure. Efeknya : Butiran lebih halus, keuletan meningkat
Hot rolling adalah proses rolling yang dilakukan pada temperatur tinggi Temperatur proses hot rolling: 450oC (aluminum) s/d 1250oC (untuk baja) Secara spesifik, temperatur hot roll untuk baja berkisar 600 700oC Bahan baku proses roll disebut slab dan sebelum di hot roll, dilakukan proses pickling atau sand blast atau grinding untuk menghilangkan scale
Cold Rolling
Proses rolling yang berlangsung pada temperatur kamar Permukaan hasil cold roll lebih bersih dibanding hot roll karena kemungkinan oksidasi lebih kecil. Lebih tangguh dan keras karena proses strain hardening Struktur mikro akhir pipih karena compressive force
Wavy Edges Disebabkan oleh bending dari roll (defleksi) Density bagian tepi benda kerja lebih kecil dibanding bagian center Akibatnya bagian tepi akan terpengaruh kontraksi bagian tengah dan mengalami deformasi
Crack Rendahnya keuletan benda kerja Besarnya reduksi ketebalan dalam sekali pass Buruknya proses finishing bagian tepi Cacat jenis ini terdiri dari zipper crack dan edge crack
Alligatoring Disebabkan ketidaksamaan struktur bahan Adanya defect pada bahan baku Posisi roll yang tidak align
Roll Forging (cross rolling) Adalah proses pembentukan bahan pada roll yang berprofil (mempunyai groove) sehingga produk akhirnya akan mempunyai profile sesuai cetakannya Contoh aplikasinya adalah tapered shaft, leaf spring
Skew Rolling Kawat berdiameter dimasukkan kedalam sepasang roll yang berprofil dan berputar. Kawat ini kemudian dibentuk sesuai profil menjadi produk berbentuk bola Atau jenis lain adalah proses compression batang silindris yang cetakannya berbentuk setengah bola, sehingga hasil compressionnya menjadi bentuk bola Banyak digunakan pada pembuatan ball untuk bearing
Ring Rolling. Proses pembuatan ring yang berdiameter besar namun thickness kecil Ring dijepit pada dua buah roll (satu penggerak, satu idle) kemudian main roll meng-compress permukaan ring agar tebalnya berkurang Kompensasinya diameter akan membesar (constant volume)
Thread Rolling Pembuatan thread (ulir) dengan cara meletakkan poros pada dies yang mempunyai permukaan berprofil. Selanjutnya dies akan memberikan gaya compressive sehingga permukaan poros membentuk profil berupa thread
Thread hasil rolling lebih tangguh dibanding hasil machining karena butiran struktur mikronya tetap utuh (pada machining terpotong oleh cutting tool)