You are on page 1of 64

PENDAHULUAN

Rencana Strategi Kesehatan Neonatal 2005-2010 Angka Kematian Neonatal 2010: 15/1000 lahir hidup Angka Kematian Bayi: 65,4/1000 lahir hidup (SDKI 1982) turun menjadi 35,0/1000 lahir hidup (SDKI 2002-2003) Angka Kematian Neonatal turun lebih lambat : 28,4/1000 lahir hidup menjadi 20/1000 lahir hidup Proporsi kematian neonatal terhadap seluruh kematian bayi meningkat dari 43,4% menjadi 57%

PENDAHULUAN
SKRT 2001: Penyebab utama kematian neonatal INA adalah BBLR (29%) dan Asfiksia (27%) Risiko kematian BBLR: 4 22 X dibanding BBL >2500 g Makin rendah berat lahir makin tinggi risiko kematian Direktorat Gizi Masyarakat 2003: 1998-2000, prevalensi BBLR 6,8%-16,1%

UKK Perinatologi IDAI 2004: Prevalensi BBLR di tingkat rumah sakit 17-22%

PENDAHULUAN
BBLR rentan dan berpotensi mengalami hipotermi, gangguan napas dan pemberian ASI, infeksi Kematian, Gangguan tumbuh kembang ?

70% bayi lahir di rumah Bidan di desa NaKes tingkat masyarakat perlu memiliki kemampuan teknis penanganan BBLR
Pedoman Penanganan BBLR di tingkat Masyarakat Meningkatkan ranah kognitif dan keterampilan Mempercepat penurunan Angka Kesakitan dan Kematian Bayi

MENGENAL BBLR

Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah Bayi yang lahir dengan berat lahir < 2500 gram tanpa memandang masa kehamilan. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 24 jam setelah lahir

MENGENAL BBLR
Faktor-faktor yang berhubungan dengan BBLR (1): Umur ibu < 20 th atau > 35 th Jarak kehamilan < 3 th Ibu dengan keadaan: --- Mempunyai BBLR sebelumnya --- Melakukan pekerjaan fisik beberapa jam tanpa istirahat --- Sangat miskin --- Kurang gizi

MENGENAL BBLR
Faktor-faktor yang berhubungan dengan BBLR (2): Ibu --------hamil dengan: Anemia berat. Pre eklampsia atau hipertensi Infeksi selama kehamilan Kehamilan ganda

Bayi dengan: --- Kelainan kongenital atau kelainan genetik --- Infeksi selama dalam kandungan

MENGENAL BBLR
MASALAH-MASALAH BBLR Gangguan napas Suhu tubuh rendah Kadar gula darah rendah Masalah pemberian ASI Infeksi Ikterik Masalah perdarahan

MENGENAL BBLR
Tanda-tanda Bayi Prematur
Kulit tipis dan mengkilap Tulang rawan telinga sangat lunak Lanugo banyak terutama pada punggung Jaringan payudara belum terlihat jelas Perempuan : labia mayora belum menutupi labia minora Laki-laki : skrotum belum banyak lipatan, testis ?

Tanda-tanda Bayi KMK

Umur janin umumnya cukup tetapi berat < 2500 gram Kulit keriput, lemak bawah kulit tipis

BBLR Kecil untuk Masa Kehamilan

Bayi Prematur murni

Bayi Kecil Masa Kehamilan (KMK/IUGR)

28 weeks gestation : little cartilago, pliable

36 weeks to term gestation : firm ear, well-formed margin

Payudara

28 weeks gestation : No breast tissue, areola barely visible

32 weeks gestation : visible areola, little breast tissue


36 weeks gestation : well-defined areola, breast nodule

Genitalia - Male

28 weeks gestation : testis high in scrotum

36 weeks to term gestation : testis well descended, increased scrotal pigmentation

Foot sole creases

32 weeks gestation : creases in anterior one third

36 weeks to term gestation : creases over the majority of the sole

Bayi baru lahir Masa gestasi : 28 minggu Berat badan : 9.00 gram

P
R E
Bayi umur 2 hari

M
A T U R
Bayi umur : 3 bulan
Berat badan : 3.000 gram

TATALAKSANA BBLR SAAT LAHIR

BBLR dengan berat > 2000 gram, tanpa masalah / komplikasi boleh dirawat oleh bidan

PENILAIAN KLINIK KEMUNGKINAN KOMPLIKASI


ANAMNESIS PEMERIKSAAN PEEMERIKSAAN PENUNJANG KEMUNGKINAN DIAGNOSIS

Suhu lingkungan Tangis lemah ( 2 hari) Kurang aktif Malas minum Kulit dingin Frekuensi jantung R.R pelan dalam Kulit mengeras
Kejang Saat lahir hari ke-3 Ib D.M Kejang, tremos letargi Tidak sadar

Suhu tubuh < 36,5 C

Hipotermi

GDS < 45 mg/dl (2,6 mmol/l)

Hipoglikemia

ANAMNESIS Ikterus Saat lahir hari ke-3 Lama 3 mgg R. Inf Ibu R. Ibu obat-obatan R. Ikt pada bayi yang lahir sebelumnya Ibu tidak dapat menyusui Malas minum

PEMERIKSAAN Kulit Konjungtiva

PEEMERIKSAAN PENUNJANG

KEMUNGKINAN DIAGNOSIS Ikterus / hiperbilirubinemia

Bayi kelihatan bugar

Kenaikan BB < 20 gram/hr selama 3 hari

Masalah pemberian minum

ANAMNESIS
Ibu demam sebelum/ sesudah persalinan KPD Partus dengan tindakan Asfiksia saat lahir Bayi malas minum Asfiksia saat lahir Bayi malas minum

PEMERIKSAAN
Bayi malas minum Demam tinggi

PEEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab. Darah Leukositosis Leukopenia Trombositopenia

KEMUNGKINAN DIAGNOSIS
Infeksi/curiga sepsis

Hipotermi Bayi letargi Gangguan nafas Kulit ikterus Sklerema kejang

Gambaran darah tepi Infeksi curiga sepsis

ANAMNESIS
Bayi KMK Bayi Post mature Air ketuban dengan mekonium Bayi dengan asfiksia

PEMERIKSAAN
Lahir dengan asfiksia Air ketuban + mekonium Tali pusat kuning kehijauan

PEEMERIKSAAN PENUNJANG
Rontgen dada

KEMUNGKINAN DIAGNOSIS
Sindrom aspirasi mekonium

TATALAKSANA BBLR SAAT LAHIR


Perawatan BBLR 2000 2500 gram: Jaga bayi tetap hangat: -- Kontak kulit bayi dengan kulit ibu -- Tutupi ibu dan bayi keduanya dengan kain hangat -- Tutup kepala bayi dengan kain atau topi -- JANGAN mandikan bayi selama 24 jam/sampai suhu tubuh stabil -- Jika suhu aksila turun dibawah 360C: Hangatkan ruangan pakai sumber panas Tutupi bayi dan ibu keduanya dengan kain yang lebih HANGAT Dorong ibu meneteki/ memberikan ASI dg cangkir segera mungkin

Periksa napas, warna dan kehangatan


Beri bayi baru lahir dosis tunggal Vitamin K1 1 mg IM Ibu dan keluarga cuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi

TATALAKSANA BBLR SAAT LAHIR


Jika BBLR membiru / terjadi gangguan pernapasan stimulasi dan rujuk ke fasilitas kesehatan lebih tinggi menggunakan Pedoman Rujukan

Jika bayi tidak menghisap dengan baik perah dan beri ASI menggunakan cangkir segera rujuk ke fasilitas kesehatan lebih tinggi

TATALAKSANA BBLR SAAT LAHIR

PEMANTAUAN Kunjungi bayi tiap minggu dan periksa masalah masalah yang ada serta berat badannya untuk memastikan adakah penambahan berat badan

ASUHAN BBLR SEHAT


BBLR sering mempunyai masalah selama minggu-minggu pertama kehidupannya Kunjungi bayi setiap minggu sampai berat badan bayi 2500 gram Gunakan langkah-langkah pemecahan masalah sebagai pedoman untuk memberikan perawatan selama kunjungan

ASUHAN BBLR SEHAT


PERAWATAN MINGGUAN
TANYAKAN IBU: Apakah bayi menghisap dengan baik? Berapa sering bayi diteteki? Berapa kali bayi kencing dalam 1 hari? Apakah bayi kelihatan sangat mengantuk? Apakah sulit untuk membangunkannya? Seperti apakah BABnya? Berapa sering BABnya? Apakah ditemukan hal-hal yang membuat ibu cemas?

Lihat catatan lahir: adakah masalah saat lahir?, berat lahir?

ASUHAN BBLR SEHAT


PEMERIKSAAN
Perhatikan bayi menetek Timbang bayi setelah minggu ke-1, BB naik teratur (25-30 g/hr) Lihat bayi: -- Warna kulit, pustula -- Ikterik tampak lebih awal dan lebih lama pada BBLR -- Gangguan napas -- Mata bernanah -- Mulut, lidah, mukosa dengan bercak putih -- Tali pusat (kemerahan, berbau busuk atau berair) Raba suhu tubuh atau periksa suhu aksila (Normal 36,5-37,50C)

ASUHAN BBLR SEHAT

MASALAH / KEBUTUHAN

Tentukan apakah bayi tumbuh


Tentukan apakah bayi mempunyai masalah Pikirkan kebutuhan bayi :

Kehangatan, pencegahan infeksi, ASI, keamanan, kasih sayang dan tidur.

ASUHAN BBLR SEHAT


RENCANA PERAWATAN

Rujuk jika BBLR memiliki tanda bahaya :


Masalah pemberian ASI, tak dapat menghisap Letargi Gangguan napas Kejang Demam Teraba dingin Perdarahan tali pusat Ikterik berat Muntah terus-menerus, perut kembung/tegang Infeksi berat tali pusat, mata atau kulit

Ingat : Cantumkan dalam surat rujukan informasi tentang obat yang telah diberikan (obat apa, dosis dan waktu pemberian)

ASUHAN BBLR SEHAT


RENCANA PERAWATAN

Jika BBLR tumbuh dan tak ada tanda bahaya:


Periksa apakah perlu imunisasi Saran pada ibu tentang perawatan bayi: -- Jaga bayi tetap hangat dengan kontak kulit-kulit -- Lindungi bayi dari infeksi (cuci tangan, hindari orang sakit) -- Berikan ASI eksklusif dan menurut keinginan bayi -- Bicara dengan bayi dan buat bayi nyaman -- Tunjukkan kasih sayang kepada bayi -- Jaga bayi tetap aman -- Perhatikan tanda-tanda bahaya

ASUHAN BBLR SEHAT


RENCANA PERAWATAN

Jika BBLR tumbuh dan tak ada tanda bahaya:


Ingatkan ibu apa yang harus dilakukan jika ada tanda bahaya Rencana kunjungan selanjutnya yang diperlukan untuk pemantauan: -- Imunisasi: pakai jadwal yang sama dengan bayi dengan berat badan normal -- Sarankan ibu menggunakan kontrasepsi untuk menjarangkan kehamilan selanjutnya

ASUHAN BBLR SEHAT


PEMANTAUAN/ FOLLOW-UP Kunjungi BBLR setiap minggu untuk memeriksa pertumbuhannya dan untuk menemukan permasalahan sampai beratnya 2500 gram Saat berat bayi mencapai 2500 gram mulailah dengan berangsur-angsur mengurangi lamanya kontak kulit dengan kulit

Asuhan BBLR sehat yang harus diberikan:

METODE KANGURU MENETEKI PENCEGAHAN INFEKSI

ASUHAN BBLR SAKIT


1. Hipotermi Sedang Pengertian
Suhu tubuh bayi berkisar 36-36,4C, diukur pada ketiak 3-5 menit

Asuhan Hipotermi sedang


------

Ganti pakaian dingin-basah dengan pakaian hangat-kering Memakai topi dan selimut hangat Bila ada ibu/pengganti ibu anjurkan perawatan bayi lekat Periksa ulang suhu bayi 1 jam kemudian Anjurkan menyusui lebih sering/ ASI peras memakai sendok

ASUHAN BBLR SAKIT


Lanjutan Hipotermi Sedang Rujuk apabila terdapat salah satu keadaan di bawah ini:
Jika setelah menghangatkan selama 1 jam suhu tidak membaik Bila bayi tidak dapat minum dengan sendok Terdapat gangguan napas atau kejang Bila disertai mengantuk/letargis/ada bagian tubuh yang mengeras

Bila suhu tetap dalam batas normal dan bayi dapat minum dengan baik serta tidak ada masalah lain yang memerlukan pengawasan, bayi dapat dipulangkan Nasehati ibu cara merawat bayi lekat/metode Kanguru di rumah

ASUHAN BBLR SAKIT


2. Infeksi lokal Pengertian
Infeksi yang umumnya terjadi pada kulit, tali pusat dan selaput lendir (mata dan mulut

a. Infeksi kulit
Pustula atau bula Asuhan -- Gunakan sarung tangan yang bersih -- Bersihkan bagian kulit yang meradang dengan sabun antiseptik -- Rujuk apabila tidak ada perubahan 3 hari

ASUHAN BBLR SAKIT


b. Ruam pada perineum
Hindari kelembaban di sekitar perineum ganti popok jika basah Dapat diolesi gentian violet 0,25% setiap kali mengganti popok

c. Ruam pada mulut (oral trush


Bersihkan mukosa mulut pakai kasa bersih yang dicelup air hangat Olesi gentian violet 0,25%, 2-4 kali sehari pada mukosa mulut Setelah membaik, lanjutkan hingga 2 hari berikutnya Minta ibu untuk mengolesi puting payudaranya dengan gentian violet 0,25% setelah ibu menyusui selama bayi diobati Rujuk apabila tidak terdapat perbaikan 3 hari, atau bayi mempunyai masalah dalam menyusu

ASUHAN BBLR SAKIT


d. Infeksi mata
Bila mata merah atau bengkak, kelopak mata lengket, tanpa nanah Cuci tangan, bersihkan kedua mata 3 kali sehari dengan kasa bersih-air hangat dari tengah ke samping oleskan salep mata tetrasiklin 1% atau kloramfenikol 1% Cuci tangan kembali Rujuk bila tidak ada perubahan 3 hari dan atau keluar nanah

ASUHAN BBLR SAKIT


e. Infeksi tali pusat
Bila tali pusat bayi bengkak, merah dan bernanah dengan penyebaran di kulit 1 cm sekitar tali pusat Cuci tangan lalu kenakan sarung tangan bersih Bersihkan tali pusat dan sekitarnya dengan kasa bersih-air hangat Oles tali pusat bayi dan sekitarnya dengan gentian violet 0,5% atau povidon iodin 10%, 4 kali sehari sampai tidak bernanah lagi Cuci tangan kembali Rujuk apabila bengkak dan merah meluas 1 cm di kulit sekitar tali pusat, berbau atau, kulit sekitar tali pusat merah dan keras

ASUHAN BBLR SAKIT


3. Ikterus Fisiologis
Pengertian: Perubahan warna kulit/selaput mata akibat penumpukan bilirubin Sekitar 80% bayi kurang bulan mengalami ikterus Anjurkan ibu untuk memberi minum bayi lebih sering Jemur bayi telanjang dibawah sinar matahari pagi 30 menit jaga bayi tetap hangat Rujuk apabila ditemukan ikterus nonfisiologis/patologis -- Timbul pada 24 jam pertama kehidupan -- Kuning menetap 14 hari -- Kuning mencapai lutut/siku atau lebih -- Tinja seperti dempul -- Disertai tanda-tanda kegawatan lain

ASUHAN BBLR SAKIT


4. BBLR dengan gangguan minum
Merupakan hal yang normal jika dalam menyusui BBLR cepat lelah, isapannya lemah, menghisap sebentar Frekuensi pemberian ASI dianjurkan setiap 2-3 jam Bila bayi tidak menghisap ASI dengan baik, anjurkan untuk memberikan ASI peras melalui sendok Dikatakan cukup minum apabila kenaikan BB > 100 g/kg/minggu Ajari ibu cara menyusui yang baik dan benar Rujuk apabila terdapat keadaan berikut
Malas atau tidak mau minum per sendok, sebelumnya minum baik Bayi batuk dan tersedak sejak pertama kali minum Gangguan napas Kenaikan berat badan tidak sesuai dengan yang diharapkan

ASUHAN PRARUJUKAN BBLR


Pengertian
Cepatnya perubahan keadaan BBLR Perlu tata laksana rujukan ke fasilitas lebih tinggi dan dekat Yakinkan bahwa bayi akan mendapatkan manfaat dibanding bila hanya tetap dirawat di tempat asalnya Saat merujuk, bayi harus dalam keadaan stabil Libatkan orang tua atau keluarga dalam mengambil keputusan merujuk dan jelaskan kenapa bayi dirujuk

ASUHAN PRARUJUKAN BBLR


Kriteria BBLR yang memerlukan rujukan : 1. Gangguan napas
Ditemukan satu tanda atau lebih dibawah ini:
Apnea, henti napas > 20 detik, ATAU Napas lambat < 30 kali per menit, ATAU Napas cepat 60 kali per menit, ATAU Bayi tampak biru, ATAU Tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat, ATAU Pernapasan cuping hidung, ATAU Bayi merintih

ASUHAN PRARUJUKAN BBLR


2. Asfiksia Bayi tidak memberi respons terhadap tindakan resusitasi 2- 3 menit 3. BBLR < 2.000 g 4. Gangguan pemberian minum Malas atau tidak mau minum per sendok, sebelumnya minum baik Bayi batuk dan tersedak sejak pertama kali minum Gangguan napas Kenaikan berat badan tidak sesuai dengan yang diharapkan 5. Bayi hipotermi berat Tanda / gejala -- Suhu bayi 36C; -- Seluruh badan teraba dingin disertai: Mengantuk/letargis. Ada bagian bayi berwarna merah dan mengeras (sklerema)

ASUHAN PRARUJUKAN BBLR


6. Ikterus patologis (nonfisiologis)
Tanda / gejala : Timbul pada 24 jam pertama kehidupan Kuning menetap 14 hari Kuning mencapai lutut/siku atau lebih Tinja seperti dempul Disertai tanda-tanda kegawatan Tanda / gejala : Tremor dengan atau tanpa penurunan kesadaran Tangis melengking Gerakan yang tidak terkendali pada mulut, mata atau anggota gerak Mulut mencucu Kaku seluruh tubuh dengan atau tanpa rangsangan

7. Kejang

ASUHAN PRARUJUKAN BBLR


8. Infeksi sistemik/ sepsis
Tanda / gejala : Bayi mengantuk/letargis atau tidak sadar Kejang Gangguan napas Malas minum/ tidak bisa minum dengan atau tanpa muntah Ada bagian bayi berwarna merah, mengeras (sklerema) Ubun-ubun cembung Suhu badan > 37,50C atau badan teraba panas Suhu badan < 36,00C atau badan teraba dingin

ASUHAN PRARUJUKAN BBLR


9. Gangguan saluran cerna
Tanda / gejala : Bayi muntah. Muntah segera setelah minum. Muntah berulang. Muntah hijau. Bayi gelisah/rewel dan perut kembung atau tegang Teraba benjolan/ massa di perut Air liur berlebihan atau keluar terus-menerus Bayi belum buang air besar sampai dengan umur 24 jam Tidak terdapat lubang anus Ada darah dalam tinja

ASUHAN PRARUJUKAN BBLR


10. Kelainan bawaan Kelainan bawaan yang dapat bertahan hidup : Hidrosefalus (kepala besar) Labiognatopalatoskisis Meningomielokel (benjolan lunak di kepala) Fokomelia (ekstremitas lebih pendek) Spina bifida (benjolan di tulang punggung) Omfalokel Penyempitan saluran cerna (misal Hirschprung, Stenosis) dengan gejala perut kembung, obstipasi yang tidak total, BAB sedikit-sedikit Atresia ani Gastroskisis (organ usus di luar rongga perut) Ikhtiosis (kulit kering/pecah-pecah)

ASUHAN PRARUJUKAN BBLR


Syarat melakukan rujukan : Bayi dalam keadaan stabil Jalan napas bersih dan terbuka Kulit dan bibir kemerahan Frekuensi jantung 120-160 kali/menit Suhu aksiler 36,5-370C Masalah spesifik penderita sudah dilakukan manajemen awal Didampingi NaKes trampil resusitasi, minimal ventilasi alat ! Melengkapi data Surat persetujuan tindakan Surat rujukan Catatan medis berisi : -- Riwayat kehamilan, persalinan dan tindakan yang dilakukan -- Obat yang dikonsumsi oleh ibu -- Masa Gestasi dan berat lahir -- Tanda vital

ASUHAN PRARUJUKAN BBLR


Tatacara merujuk 1. Umum
Tentukan kasus perlu rujuk Tentukan dan hubungi tempat rujukan Lakukan asuhan awal terhadap kasus yang diderita Menjaga kehangatan bayi selama transportasi dengan cara:
Kalau mungkin dengan Perawatan Bayi Melekat Menyelimuti bayi dengan kain yang kering, hangat dan tebal
Bungkus kepala bayi, memakai topi/tutup kepala Jangan meletakkan bayi ditepi jendela atau pintu kendaraan

Menjaga jalan napas tetap bersih dan terbuka Bila memungkinkan bayi tetap diberi ASI

ASUHAN PRARUJUKAN BBLR


Khusus:
1. Kejang Jangan diberi minum atau apapun lewat mulut Jika dicurigai TETANUS NEONATORUM dengan tanda / gejala: -- Kejang/kaku seluruh tubuh baik dirangsang maupun spontan -- Mulut mencucu -- Biasanya kesadaran masih baik tetapi bayi tak bisa menetek Tindakan Lihat pedoman Eliminasi Tetanus Neonatorum 2. Gangguan saluran cerna Jangan diberi minum atau apapun lewat mulut

ASUHAN PASCA PERAWATAN


Masalah :
BBLR pasca perawatan masih rentan Tidak jarang setelah selesai perawatan bayi dirawat kembali Pemantauan bayi pasca perawatan deteksi dini kelainan

Hal-hal yang perlu dipantau :


Keadaan umum bayi Suhu tubuh Nutrisi / ASI Kenaikan berat badan Perawatan tali pusat Kebersihan umum

ASUHAN PASCA PERAWATAN


Ad. 1. Keadaan Umum Bayi Kesadaran, aktifitas/gerakan bayi, tangisan bayi, pernafasan, warna kulit, reflek isap, BAB & BAK. Bila bayi menunjukkan tanda bahaya umum sesuai kriteria MTBM maka bayi harus dirujuk dengan melakukan asuhan prarujukan. Ad. 2. Suhu Tubuh Bayi tetap teraba hangat, suhu tubuh berkisar 36,5 37,50C. Bila suhu < 360C, bayi harus dirujuk.

Ad. 3. Nutrisi / ASI Cara menyusui yang baik dan benar.

ASUHAN PASCA PERAWATAN


Ad. 4. Kenaikan Berat Badan Perhatikan kenaikan berat badan bayi . Jika kenaikan berat badan bayi tidak sesuai kolaborasi dengan dokter.
Ad. 5. Perawatan Tali Pusat Tali pusat harus tetap bersih dan kering tanpa dibubuhi apapun. Perhatikan tanda infeksi. Ad. 6. Kebersihan Umum Semua yang berhubungan dengan bayi, baik tempat, alat, ibu, keluarga dan petugas harus bersih. Setiap memberikan asuhan harus memperhatikan kewaspadaan universal.

ASUHAN PASCA PERAWATAN


Asuhan yang diberikan :
Menjaga suhu tubuh tetap hangat dengan metode kanguru Memberikan nutrisi / ASI yang cukup Mencegah infeksi dengan PI, kebersihan umum dan imunisasi. Memberikan stimulasi -- Pijat bayi -- Stimulasi pendengaran dengan sering berkomunikasi -- Stimulasi penglihatan dengan memperlihatkan benda benda berwarna warni

PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG

Manfaat Pemantauan
Untuk mengetahui dini penyimpangan tumbuh kembang BBLR

Stimulasi pada masa-masa kritis proses tumbuh kembang diberikan dengan indikasi jelas
Upaya diberikan sesuai dengan umur perkembangan anak.

PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG


Pemantauan pertumbuhan BBLR :
1. Panjang badan anak
Panjang badan diukur dalam posisi anak tidur (umur < 24 bulan) atau berdiri tegak dengan kepala, punggung, pantat dan tumit menempel pada satu bidang tegak (umur > 24 bulan). Pengukuran tinggi dibaca sampai milimeter. Berat badan yang diperoleh dari penimbangan. Penimbangan dilakukan dengan tanpa alas kaki dan pakaian tipis Pembacaan dilakukan dalam gram. Lingkar kepala yang diukur melewat dahi dan bagian belakang kepala yang menonjol. Dinyatakan dalam satuan cm.

2. Berat badan anak

3. Lingkaran kepala anak

PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG


Pemantauan perkembangan BBLR :

Pengamatan motorik, sensorik, psikososial dan kemandirian


Motorik yang dinilai adalah motorik kasar (mengangkat kepala, berbalik, duduk, merangkak, berdiri) & motorik halus (mengikuti gerakan benda, menggenggam, meraih benda, dll). Sensorik yang dinilai adalah indra penglihatan, raba, kecap, pendengaran dan penciuman. Psikososial yang dinilai adalah kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan. Kemandirian yang dinilai kesiapan untuk menolong dirinya sendiri tidak tergantung dengan orang lain.

PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG


Intervensi dalam pemantauan tumbuh kembang BBLR
India 15 % BBLR pada usia 1 tahun beratnya normal.
Tidak sedikit BBLR mengalami gangguan perkembangan neurologis seperti buta, tuli, lumpuh, retardasi mental.

Pemantauan dini diperlukan untuk meminimalisasi kecacatan yang ada dengan melakukan deteksi dan intervensi dini.
KIE bidan pada ibu dan keluarga dibutuhkan untuk terwujudnya kerjasama yang baik dalam pemantauan tumbuh kembang bayi

PENCATATAN DAN PELAPORAN


Pencatatan dan pelaporan penanganan BBLR di tingkat masyarakat oleh tenaga kesehatan memegang peranan penting dan sangat menentukan berhasil tidaknya upaya menurunkan Angka Kematian Bayi akibat BBLR di wilayah kerja Puskesmas. Pencatatan dan mekanisme/ alur pelaporan pelayanan KIA secara berjenjang dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi sampai ke tingkat pusat, menggunakan format dan mekanisme yang sudah berjalan.

Banyak kesalahan, banyak kekeliruan telah kita buat. Tetapi kejahatan paling mendasar adalah menelantarkan anak-anak kita, melalaikan jantung hati kita. Banyak kebutuhan, banyak keperluan, kita bisa tunda. Tetapi anak-anak ? TIDAK Saat ini tulang-tulangnya sedang dibentuk, darahnya sedang disusun, sarafnya sedang dibangun... Kepadanya kita tidak bisa berkata ESOK, karena namanya adalah SEKARANG
Gabriel Mistar

You might also like