Professional Documents
Culture Documents
Tatia Chairunnisa-1106012924
Prinsip Dasar
Prinsip dasar untuk menghitung jumlah teoritical plate yang dibutuhkan pada suatu kolom absorbansi adalah kurva kesetimbangan. Mengapa?
Karena ternyata tekanan parsial pada fasa gas suatu senyawa berbanding lurus dengan fraksi mol pada fasa cair
Kurva Kesetimbangan
Dengan kurva kesetimbangan fasa, kita dapat mengetahui berapa jumlah piringan teoritis yang kita butuhkan karna sumbu X (fraksi mol gas) = sumbu Y (tekanan parsial cairan)
Kurva kesetimbangan berlandaskan Hukum Henry yaitu hukum tentang hubungan antara tekanan uap dan konsentrasi cairan
P(A) = H x C(A)
Persamaan 1 Persamaan 2
Y(A) = H x C(A)
Ket : H = konstanta Henry (fraksi mol gas/fraksi mol cairan) H = bergantung pada tekanan total sistem
Untuk jenis countercurrent-flow, jumlah piringan dihitung dari atas (dimana absorben masuk) ke bagian bawah dimana absorber masuk. Kurva kesetimbangan di asumsikan diantara fasa gas dan fasa cair keluar dari setiap piringan Perhitungan neraca massa dapat dilakukan pada colomn absorption dengan menyederhanakan bentuk piringan dan colomn seperti gambar dibawah ini
Metode Grafis
Ket : L = laju alir total cairan V = laju alir total uap L dan V= laju alir komponen inert
Rumus dasar
L = L L . Xn
L = L (1 Xn)
Dengan persamaan diaatas maka neraca massa dari gambar colomn sebelumnya adalah
Lo.Xo + Vn+1 . Yn+1 = Ln.Xn + V1Y1 Persamaan Garis Operasi
Jumlah sudut siku yang terbentuk diantara garis operasi dan kurva kesetimbangan menyatakan jumlah piringan teoritis (N) yang dibutuhkan untuk absorbsi hingga tercapai komposisi gas keluaran yang diinginkan
Daftar Pustaka
Gozan, Misri. 2006. Absorpsi, Leaching dan Ekstraksi pada Industri Kimia. Jakarta:UIPress Seader, J.D (dan kawan-kawan). 2011. Separation Process Principle Chemical dan Biochemical Operation 3rd edition. John Wiley & Sons, Inc.