You are on page 1of 10

MODUL 10.

PERPINDAHAN PANAS DASAR

ALIRAN PANAS KONVEKSI MELALUI BERKAS PIPA 10. Pendahuluan. ([Wibawa III.5])

Penggunaan yang sangat positif dari aliran panas melalui berkas pipa ini adalah pada proses penukar panas (heat exchanger), untuk berbagai susunan pemipan yang dialiri fluida baik di dalam maupun di luar elemen, yang dapat berfungsi sebagai pendinginaan ataupun pemanasan. Penukar panas sendiri adalah suatu alat yang akan menghasilkan perpindahan panas dari satu fluida ke fluida yang lainnya. Adapun jenis penukar panas yang paling sederhana ialah sebuah wadah di mana fluida yang panas dan fluida yang dingin dicampur secara langsung. Dalam sistem demikian kedua fluida akan mencapai suatu temperatur akhir yang sama, dengan jumlah panas yang berpindah dapat diperkirakan dengan mempersamakan kerugian energi dari fluida yang lebih panas dengan peroleh Untuk perhitungan engineering, aliran melalui plat datar telah dibahas lebih dulu, di mana untuk aliran laminar berlaku persamaan:

w 0,647 C fx = = 1/ 2 2 1 / 2 V Re x
Dimana:
wall =
3 v /2 Re1 x 9,28 x

[3.18]

[3.17] [3.19]

NU x =

hcx . x hk

qx . x /2 =0,332 Re1 Pr 1 / 3 x A(Ts T ) hk

dan untuk aliran turbulen berlaku persamaan:


Nu x = hcx . x =0,0288 Pr 1 / 3 {(V . x ) / V }0,8 hk

[3.26]

Bila BL mulai terjadi di leading edge:


,8 Nu L = 0,036 Pr 1 / 3 Re 0 L

[3.27]

Bila BL laminar mendahului BL turbulen dengan Rec = 5 x 105


,8 Nu L = 0,036 Pr 1 / 3 (Re 0 L 23200)

[3.28]

11

Perpindahan Panas Ir. Pirnadi, M.Sc.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

MODUL 10. PERPINDAHAN PANAS DASAR

untuk menghitung besarnya koefisien konveksinya. Aliran ekternal melalui silinder tunggal, dibandingkan dengan aliran melalui plat datar, ada perbedaan, yaitu: BL tidak saja mengalamitrasisi dari laminar ke turbulen, juga biasanya ada separasi aliran. Variasi angular dari Nu pada aliran melalui silinder, perhatikan Gambar 1. [akan dijelaskan saat kuliah] Gambar 1 Variasi Nu terhadap Azimuth Dalam praktek engineering normal, evaluasi nilai lokal dari N u tidak diperlukan, melainkan NU yang menghasilkan nilai hc. NU dapat dikaitkan dengan Re aliran bebas dan Pr dengan persamaan korelasi empirik. UntUk fluida gas dan cair pada umumnya, berlaku perumusan, sebagai berikut:
Nu D h D V D Pr 1 / 3 [3.40] = c =C [Re D ( freestream ) ] n Pr 1 / 3 =C hk
n

Di mana: vthgg = kecepatan free stream, dan nilai n serta C seperti pada tabel1, sebagai berikut: Tabel 1 Nilai (C ) dan ( n ) untuk persamaan [3.40] Red(f) C n

0,4 s.d 4 0,989 0,330 4 s.d 40 0,911 0,385 40 s.d 4000 0,683 0,466 4000 s.d 40000 0,193 0,618 40000m s.d 400000 0,266 0,805 Konstanta yang digunakan dalam persamaan [3.40], bila diaplikasikan pada perpindahan panas dalam aliran pada non circular cylinder, seperti terlihat pada Tabel 2. Tabel 2 [dijelaskan saat tatap muka] Konstanta pers. [3.40] untuk non circular cylinder Berbagai bentuk geometri untuk menetapkan bilangan ReD,f, yaitu: C dan n. Sedangkan pada aliran bola, menurut Witaker, berikut:

11

Perpindahan Panas Ir. Pirnadi, M.Sc.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

MODUL 10. PERPINDAHAN PANAS DASAR

/2 0, 4 Nu D =2 +(0,4 Re1 ( D +0,06 Re D ) Pr

0, 25 ) s

[3.41]

Persamaan [3.41] berlaku untuk 3,5 <Red < 8 x 10 4) serta 0,7 < Pr<380. Semua roperties, kecuali s , dievaluasi pada temperatur free stream. Perpndahan panas pada aliran eksternal melalui berkas pipa, talah dikembangkan oleh Grimson dengan mengunakan bentuk seperti yang digunakan aliran melalui pipa tunggal (pers. 3.40), di mana nilai C dan n terganung dari jarak antar pipa dan arah baris (row) pada arah aliran, dan juga tergantung susunan berkas pipa, apakah sejajar (in line) atau berseling (staggered), seperti terlihat pada Tabel 3 dan Tabel 4. Adapun penampang susunan pipa sejajar (in line), seperti terlihat pada Gambar 3, dan susunan pipa berseling terlihat pada Gambar 4. wibowo [akan dijelaskan saat tatap muka] Gambar 3 Susunan pipa sejajar T a b e L Gamba 4 Susunan pipa berseling

Tabel 3 Susunan berkas pipa

Tabel 4. Ratio hc untuk jumlah baris yang berbeda Hal. 473 Penentuan harga konduktivitas konveksi antar suatu berkas pipa dan fluida yang mengalir tegal-lurus pada pipa-pipa itu merupakan langkah yang penting dalam rancang-bangun dan analisa unjuk-kerja berbagai jenis penukar-panas komersial. Misalnya, terdapat sejumlah besar pemanas gas dimana fluida panas di dalam pipa-pipanya memanaskan gas yang mengalir di luar pipa-pipa tersebut. Perhatikan Gambar 5, yang meunjukkan beberapa susunan pemanas-udara pipa dimana hasil pembakaran, setelah melewati ketel (boiler), ekonomiser dan pemanas-lanjut (superheater), dipergunakan untuk prapemanasan (preheating) udara yang menuju satuan-satuan pembangkit uap.

11

Perpindahan Panas Ir. Pirnadi, M.Sc.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

MODUL 10. PERPINDAHAN PANAS DASAR

Cangkang (shell) pemanas gas ini biasanya bebentuk segi-empat dan gas sebelah-cangkang mengalir di ruangan antara permukaan-luar pipa dan cangkang. Karena luas penampang aliran terus-menerus berubah sepanjang lintasan, maka gas sebelah-cangkang mempercepat dan memperlambat alirannya secara periodiK. Keadaan yang serupa juga terjadi di dalam beberapa penukar-panas cairan-kecairan pipa pendek tanpa sekat-sekat dimana fluida sebelah-cangkang mengalir melewati pipa-pipa. Dalam satuan-2 (units) ini susunan, perhatikan Gambar 5 dan 6 yang melewati berkas pipa. [akan dijelaskan saat tatap muka] Gambar 5 Beberaa susunan pemanas udara pipa [akan dijelaskan saat tatap muka] Gambar 6 Pola-pola aliran berkas pipa bersebaris dan bersig-sag Guna memperhitungkan pengaruh susunan pipa terhadap koefisien perpindahan panas akan memudahkan jika kita menuliskan persamaan korelasi tanpa-dimensi dalam bentuk, persamaan, dan perhatikan Gambar 7 sket susunan pipa bersebaris, dan Gambar 8 susunan pipa sigsag, sebagai berikut: [9.7, hal. 478] Atau dalam bentuk, berikut: [9.8, hal. 478] [akan dijelaskan saat tatap muka] Gambar 7 Sket susunan pipa bersebaris [akan dijelaskan saat tatap muka] [Gambar 8 Sket susunan pipa sigsag] Pada bilangan Reynolds sebesar kurang-lebih 5000 kurva-kurva perpindahan panas bagi pipa-pipa yang bersebaris dan yang sigsag saling mendekati dan alirannya diasumsikan turbulen pada hargaharga bilangan Reynolds yang lebih tinggi. Dapat dicatat bahwa bentuk kurva untuk pipa-pipa yang bersebaris dan yang sigsag dalam daerah peralihan menunjukkkan perbedaan. Bagi kurva-kurva untuk pipa-pipa yang bersebaris terdapat suatu daerah menukik yang serupa dengan

11

Perpindahan Panas Ir. Pirnadi, M.Sc.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

MODUL 10. PERPINDAHAN PANAS DASAR

terlihat dalam hal aliran di dalam pipa, tetapi hal ini tidak terjadi dalam hal pipa-pipa sigsag. Diperkirakan bahwa aliran di saluran-saluran bebas di antara arusarus-ikut pipa-pipa yang bersebari mirip dengan aliran di dalam pipa atau di dalam saluran dan mulainya turbulensi terjadi di seluruh berkas pipa. Sebaliknya dalam aliran lintang biasa melewati pipa-pipa sigsag, turblensi mulai pada ujung lubang-keluar, menjalar ke-hulu (up stream) secara berangsur-angsur dengan bertambahnya aliran, dan akhirnya menyebar ke seluruh berkas pipa. Catatan umum ini hanya berlaku untuk aliran-lintang biasa dan mungkin tidak benar dalam hal susunan yang bersekat (baffle). Untuk aliran turbulen (yaitu: Re max >= 6000) melewati berkaas pipa, baik yang tersusun sigsag maupun yang tersusun bersebaris, data perpindahan panas eksperimental menunjukkan kesesuaian yang baik dengan persamaan, sebagai berikut: [9.10] hal. 481 Jika berkas pipanya mempunyai 10 atau lebih baris-lintang. Harga koefisien empirik CH bergantung pada susunan pipa dan bilangan Reonalds. Pada perubahan koefisien perpindahan panas suatu berkas pipa terhadap jumlah baris-lintang ditunjukkan dalam Tabel 9.2 untuk aliran turbulen. Guna menghitung koefisien perpindahan panas ratarata bagi berkas pipa dengan kurang dari 10 baris, hcbar yan diperoleh dari persamaan (9.10) hendaknya dikalikan dengan perbandingan yang tepat. Jatuh-tekanan gesek dalam lbf/ft2 untuk aliran melewati berkas pipa deltp dapat dihitung dari persamaan, berikut; [9.11] hal. 482 Dimana: Gmax. : kecepatan massa pada massa luas minimum, dalam lb m/h ft
2

hcN hc

Rho N

: kerapatan massa, dalam lbm/ft3 : jumlah baris-lintang

11

Perpindahan Panas Ir. Pirnadi, M.Sc.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

MODUL 10. PERPINDAHAN PANAS DASAR

Dan f adalah suatu faktor gesekan empirik yang memuat Jakob (23) untuk harga bilangan Reynolds yang lebih besar daripada 1000 dapat ditaksir dari persamaan, berikut: [ 9.12] hal. 482] Untuk susunan pipa sigsag, dan dengan persamaan untuk bersebaris, berikut: [9.13], hal. 482 Bagi aliran laminar faktor gesekan dari kelompok kurva-kurva yang di atas dalam Gambar 9.18 hendaknya digunakan dalam persamaan (9.11), tetapi pangkat 0,14 untuk perbandingan viskositas (miy s/miub) dalam persamaan (9.11), hendaknya diganti dengan 0,25 sumber referensi (13). Lain halnya pada logam cair, dari data eksperimental untuk cirri-ciri perpindahan pana logam cair dalam aliran lintang melewati berkas pipa telah diperoleh di Blookhaven National Laboratory. Dalam percobaan-percoban ini, air raksa (Pr = 0,022) dipanaskan pada waktu mengalir tegak lurus terhadap suatu berkas pipa sigsag yang terdiri dari pipa-pipa 60 s d 70,5 inch, sedalam sepuluh baris yang tersusun dalam deretan segitiga segitiga sama-sisi dengan perbandinganpanas lokal maupun rata-rata diukur dalam aliran turbulen. Koefisien perpindahan panas rata-rata di bagian dalam berkas pipa terkorelasi secara baik dengan persamaan, berikut:
Nu D =4,03 +0,228 (Re max Pr) f
0 , 67

[9.14]

Dalam daerah bilangan Reynolds dari 20.000 sampai 80.000. Data lebih lanjut disajikan dalam acuan (30). Pengukuran distribusi konduktansi permukaan-satuan local sekeliling sebuah pipa menunjukkan bahwa untuk logam cair pengaruh turbulensi di arus-ikut terhadap perpindahan panas adalah kecil dalam perbandingan dengan perpindahan panas dengan cara konduksi di dalam fluida. Dalam hal udara dan air terjadi kenaikan yang menyolok dalam koefisien perpindahan panas local dalam arus-ikut pipa (Gambar 9.8), sedangkan dalam hal air raksa konduktansi permukaansatuan berkurang secara terus-menerus dengan meningkatnya, teta. Pada bilangan Reynolds sebesar 83.000 perbandingan hc/hcbar ternyata

11

Perpindahan Panas Ir. Pirnadi, M.Sc.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

MODUL 10. PERPINDAHAN PANAS DASAR

sebesar 1,8 pada titik-stagnasi, 1,0 pada teta = 90, dan 0,5 pada teta = 145 dan 0,3 pada teta = 180 derajat. Penerapan pada rancang-bangun penukar-panas, dalam merancang dan memilih penukar=-panas komersial stationer kita harus mempertimbangkan keperluan daya dan biaya awal satuan (unit)-nya. Hasil-hasil yang didapat oleh Pierson menunjukkan bahwa jarak-bagi yang terkecil mungkin dalam tiap arah akan memberikan keperluan daya terendah untuk laju perpindahanpanas yang ditetapkan. Karena harga jarak-bagi yang lebih kecil juga memungkinkan dipakainya cangkang yang lebih kecil, maka harga satuan (unit)-nya menjadi lebih rendah bila pipa-pipanya rapat. Beda unjuk-kerja bagi susunan bersebaris dan sig-sag adalah kecil, tetapi yang disebutkan terdahulu lebih mudah dibersihkan. The Turbular Exchanger Manufacturers Association menyarankan agar pipa-pipa berjarakantara sumbu dengan sumbu minimum 1,25 x garis tengah luar pipa bebas minimal inch.

Contoh Soal. Udara atmosferik 58 F harus dipanaskan sampai 86 F dengan mengalirkan melewati suatu berkas pipa kuningan yang di dalamnya terdapat uap-air dengan temperatur 212 F yang sedang mengembun. Konduktansi permukaan-satuan pada sebelah-dalam pipa adalah kurang-lebih 1000 Btu/h ft2 F. Pipa-pipa tersebut panjangnya 2 ft, garistengah-luarnya inch, BWG No. 18 (tebalnya 0,049m inch). Pipa-pipa itu harus disusun bersebaris dalam pola bujur-sangkar dengan jarakbagi inch di dalam cangkang segi-empat yang lebarnya 2 ft dan tingginya 15 inch. Jika laju-massa total aliran udara yang harus dipanaskan itu 32.000 lbm/h, perkirakan : a. Jumlah baris-lintang pipa yang diperlukan, dan b. jatuh-tekanannya. Jawab. a. Karena tahanan panas di sebelah udara akan jauh lebih besardaripada tahanan gabungan dinding pipa serta uap, kita asumsikan bahwa temperatur permukaan luar pipa dengan

11

Perpindahan Panas Ir. Pirnadi, M.Sc.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

MODUL 10. PERPINDAHAN PANAS DASAR

temperatur uap. Maka temperatur film rata-rata udara T f akan kurang-lebih sama dengan, berikut:
1 58 +86 +212 =142 F 2 2

Kemudian kita hitungh kecepatan massa pada luas penampang minimum, yaitu di antara pipa-pipa yang berdampingan. Cangkangnya mempunyai 15 inch, sehingga memuat 19 baris-bujur pipa-2. Luas bebas minimumnya adalah, sebagai berikut:
(0,75 0,50) Amin =( 20) (2) = 0,792 12

(ft2)

Dan kecepatan-massa maksimumnya, adalah sebagai berikut: [hal. 484] Maka, bilangan Reynoldsnya, adalah berikut: [hal. 484] Dengan asumsi, bahwa diperlukan lebih dari 10 baris, konduktansi permukaan satuan dihitung dari persamaan (9.10), karena aliarannya turbulen. Kita akan mendapat, sebagai berikut: [hal. 484 2 baris] Sekarang kita dapat menentukan temperatur pada sebelah luar dinding pipa, yang mula-2 diasumsikan sama dengan temperatur uap. Terdapat tiga tahanan panas dalam seri antara uap dan udara. Tahanan pada sebelah uap / pipa, adalah berikut: [hal. 484] Tahanan dinding pipa (k = 60 Btu/h ft F), adalah kurang-lebih: [hal.484] Tahanan [hal 485] di sebelah luar pipa, adalah sebagai sebagai berikut: berikut:

Maka tahanan [hal. 485]

totalnya,

adalah

11

Perpindahan Panas Ir. Pirnadi, M.Sc.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

MODUL 10. PERPINDAHAN PANAS DASAR

Karena jumlah tahanan pada sebelah uap serta tahanan dinding pipa merupakan kurang-lebih 8 % dari tahanan total, maka lebihkurang 8% dari jatuh-temperatur total terjadi antara uap dan permukaan-luar dinding pipa. Kini temperatur film rata-2 dapat dikoreksi dan kita mendapatkan, sebagai berikut: Tf = 137 F Koreksi ini tidak akan menyebabkan perubahan harga sifat-sifat fisik yang berarti, sehingga penyesuaian terhadap harga h cbar yang telah dihitung di atas tidak diperlukan. Beda temperatur rata-rata antara uap dan udara sekarang dapat dihitung. Dengan mempergunakan harga rata-rata aritmatik kita mendapat, berikut: [hal. 485] Panas-jenis udara pada tekanan konstan adalah 0,241 Btu/lb mF. Dengan menyamakan laju aliran panas dari uap ke udara dengan laju kenaikan entalpi udara kita memperoleh, sebagai berikut: [hal. 485] Menyelesaikan untuk N, jumlah baris-lintang, kita mendapat, sebagai berikut: [hal. 485] N = Karena jumlah pipa kurang dari 10, maka kita perlu mengadakan koreksi terhadap hc sesuai dengan Tabel 9-2 (Hal. 482], atau [Hal. 485]. Dengan mengulangi perhitungan di atas dengan menggunakan harga konduktansi permukaan-satuan pada sebelah udara yang telah dikoreksi, kita mendapatkan bahwa 6 baris-lintang cukup untuk memanaskan udara tersebut sesuai spesifikasi. b. Jatuh-tekanan diperoleh dari persamaan (9.11) dan (9.13). Terlebih dahulu kita menghitung faktor-gesek f. Untuk susunan pemanas tersebut, SL = 1,5 Do, dan dari persamaan (9.13) kita mendapat, sebagai berikut: [hal 486] Dengan memakai kerapatan udara rho pada 72 F sebesar 0,075 lbm/ft3, maka dari persamaan (9.11) jatuh-tekanannya, adalah sebagai berikut: [hal. 486]

11

Perpindahan Panas Ir. Pirnadi, M.Sc.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

MODUL 10. PERPINDAHAN PANAS DASAR

Atau kurang-lebih 5 inch tinggi air. Komentar. Dalam banyak penukar-panas cangkang- dan pipa yang diperdagangkan, dipergunakan sekat-sekat (baffles) guna menaikkan kecepatan dan akibatnya koefisien perpindahan panas pada sebelah-cangkang. Aliran fluida sebelah-cangkang di dalam penukar-panas bersekat sebagaian tegak-lurus dan sebagian sejajar terhadap pipa-pipa. Koefisien perpindahan-panas pada sebelahcangkang dalam jenis satuan (unit) ini bergantung tidak hanya pada ukuran serta jarak-antara pipa-pipa, kecepatan serta sifat-sifat fisik fluida, tetapi juga pada jarak-antara serta bentuk sekat-sekat. Tambahan pula, selalu terdapat kebocoran melalui lubang-lubang pipa pada sekat serta di antara sekat dan permukaan-dalam cangkang, dan ruang antara berkas-pipa dan cangkang telangkaui (by passed). Oleh karena komplikasi-2 itu, maka koefisien perpindahan-panas hanya dapat ditaksir dengan cara-pengira-iraan dari pengalaman dengan satuan-satuan yang serupa. Menurut metoda aproksimasi, perhitungan koefisien perpindahan-panas ratarata yang dihitung untuk susunan pipa yang sama dalam aliran lintang biasa dikalikan dengan 0,6 guna memperhitungkan kebocoran serta penyimpangan-2 lainnya dari model yang disederhanakan tersebut. Daftar Pustaka. Kreith, F, Black, W.Z, Basic Heat Transfert, Harper & Row Publishers NY, 1980. 2. Gebhart, B., Heat Transfert, Tata-MC Graw-Hill Publi. Co, New Delhi 2nd Ed. 1971. 3. 4. 5. 6. Bayazioglu, Y. Ozisik, M.N., Elements of Heat Transfert, MC Graw-Hill Int, 1988 Kreith, F., Principles of Heat Transfer, Intext, NY, 1973. Whitaker, S.,Elementary Heat Transfert Analysis, Pegamon, NY, 1976. Schliching, H.,Baundary Layr Theory, 7th Ed. MC Graw-Hill, NY, 1979. 1.

Sampai bertemu di Modul ke-11 selanjutnya.

11

10

Perpindahan Panas Ir. Pirnadi, M.Sc.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar Universitas Mercu Buana

You might also like