You are on page 1of 8

1

1. Pengertian
Osteosarkoma ( sarkoma osteogenik ) adalah tumor yang muncul dari mesenkim pembentuk tulang. ( Wong. 2003: 616 ) Sarkoma osteogenik ( Osteosarkoma ) merupakan neoplasma tulang primer yang sangat ganas. Tumor ini tumbuh dibagian metafisis tulang tempat yang paling sering terserang tumor ini adalah bagian ujung tulang panjang, terutama lutut. ( Price. 1998: 1213 ) Osteosarkoma ( sarkoma osteogenik ) merupakan tulang primer maligna yang paling sering dan paling fatal. Ditandai dengan metastasis hematogen awal ke paru. Tumor inimenyebabkan mortalitas tinggi karena sarkoma sering sudah menyebar ke paru ketika pasien pertama kali berobat.( Smeltzer. 2001: 2347 ) Tempat-tempat yang paling sering terkena adalah femur distal, tibia proksimal dan humerus proksimal. Tempat yang paling jarang adalah pelvis, kolumna, vertebra, mandibula, klavikula, skapula, atau tulang-tulang pada tangan dan kaki. Lebih dari 50% kasus terjadi pada daerah lutut. ( Otto.2003 : 72 )

2. Etiologi Radiasi sinar radio aktif dosis tinggi Keturunan Beberapa kondisi tulang yang ada sebelumnya seperti penyakit paget (akibat pajanan radiasi ). 3. Patofisiologi Adanya tumor pada tulang menyebabkan jaringan lunak diinvasi oleh sel tumor. Timbul reaksi dari tulang normal dengan respon osteolitik yaitu proses destruksi atau penghancuran tulang dan respon osteoblastik atau proses pembentukan tulang. Terjadi destruksi tulang lokal.. Pada proses osteoblastik, karena adanya sel tumor maka terjadi penimbunan periosteum tulang yang baru dekat lempat lesi terjadi sehingga terjadi pertumbuhan tulang yang abortif. 4. Manifestasi klinik Hal yang sering dijadikan keluhan oleh seorang pasien yang mengalami ostesarkoma adalah: a. Nyeri dan/ atau pembengkakan ekstremitas yang terkena (biasanya

menjadi semakin parah pada malam hari dan meningkat sesuai dengan progresivitas penyakit) b. Fraktur patologik c. Pembengkakan pada atau di atas tulang atau persendian serta pergerakan yang terbatas. d. Teraba massa tulang dan peningkatan suhu kulit di atas massa serta adanya pelebaran vena. e. Gejala-gejala penyakit metastatik meliputi nyeri dada, batuk, demam, berat badan menurun dan malaise.

5. Pemerikasaan Diagnostik Diagnosis didasarkan pada riwayat, pemeriksaan fisik, dan penunjang diagnosis seperti CT Scan, mielogram, asteriografi, MRI, biopsi, dan pemeriksaan biokimia darah dan urine. Pemeriksaan foto toraks dilakukan sebagai prosedur rutin serta untuk follow-up adanya stasis pada paru-paru. Fosfatase alkali biasanya meningkat pada sarkoma osteogenik. Hiperkalsemia terjadi pada kanker tulang metastasis dari payudara, paru, dan ginjal. Gejala hiperkalsemia meliputi kelemahan otot, keletihan, anoreksia, mual, muntah, poliuria, kejang dan koma. Hiperkalsemia harus diidentifikasi dan ditangani segera. Biopsi bedah dilakukan untuk identifikasi histologik. Biopsi harus dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran dan kekambuhan yang terjadi setelah eksesi tumor.

6. Penatalaksanaan a. Penatalaksanaan medis Penatalaksanaan tergantung pada tipe dan fase dari tumor tersebut saat didiagnosis. Tujuan penatalaksanaan secara umum meliputi pengangkatan tumor, pencegahan amputasi jika memungkinkan dan pemeliharaan fungsi secara maksimal dari anggota tubuh atau ekstremitas yang sakit. Penatalaksanaan meliputi pembedahan, kemoterapi, radioterapi, atau terapi kombinasi. Osteosarkoma biasanya ditangani dengan pembedahan dan / atau radiasi dan kemoterapi. Protokol kemoterapi yang digunakan biasanya meliputi adriamycin (doksorubisin) cytoksan dosis tinggi (siklofosfamid) atau metrotexate dosis tinggi (MTX) dengan leukovorin. Agen ini mungkin digunakan secara tersendiri atau dalam kombinasi.

Bila terdapat

hiperkalsemia, penanganan meliputi hidrasi dengan

pemberian cairan normal intravena, diurelika, mobilisasi dan obat-obatan seperti fosfat, mitramisin, kalsitonin atau kortikosteroid. b. Tindakan dalam perawatan Manajemen nyeri Teknik manajemen nyeri secara psikologik (teknik relaksasi napas dalam, visualisasi, dan bimbingan imajinasi ) dan farmakologi ( pemberian analgetika ). Mengajarkan mekanisme koping yang efektif Motivasi klien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan mereka, dan berikan dukungan secara moril serta anjurkan keluarga untuk berkonsultasi ke ahli psikologi atau rohaniawan. Memberikan nutrisi yang adekuat Berkurangnya nafsu makan, mual, muntah sering terjadi sebagai efek samping kemoterapi dan radiasi, sehingga perlu diberikan nutrisi yang adekuat. Antiemetika dan teknik relaksasi dapat mengurangi reaksi gastrointestinal. Pemberian nutrisi parenteral dapat dilakukan sesuai dengan keadaan pasien. Pendidikan kesehatan Pasien dan keluarga diberikan pendidikan kesehatan tentang kemungkinan terjadinya komplikasi, program terapi, dan teknik perawatan luka di rumah.

DAFTAR PUSTAKA Corwin, Elizabeth J. 2000. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC. pasien. Edisi 3 . Jakarta : EGC. Price, Sylvia & Loiraine M. Wilson. 1998. Patofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit. Edisi 4. Jakarta :EGC. Rasjad, Choiruddin. 2003. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Makasar : Bintang Lamimpatue. Sjamjuhidayat & Wim de Jong. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. Jakarta : EGC.

6 i

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur yang tiada hentinya penulis ucapkan kepada Allah swt, atas berkat rahmat, dan kemudahan dari-Nya penulis akhirnya dapat menyelesaikan Paper Orthopedi ini yang berjudul Osteosakroma. Shalawat dan salam tercurah untuk Nabi Muhammad Sallallahu alaihi wa Salam beserta keluarga, dan para sahabat. Selama penulisan paper ini, penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada : 1. 2. Keluarga tercinta, yang senantiasa menyayangi serta memberikan doa dan dukungan. Dr. Prasojo Sudjatmiko Sp.OT Akhir kata, meskipun berbagai usaha telah dilakukan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan penulisan paper ini, namun Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan paper ini. Untuk itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk menyempurnakan paper ini.

Medan, 21 Agustus 2013

Penulis

7 ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR PENGANTAR......................................................i DAFTAR ISI..............................................................................................ii 1. PENGERTIAN.......................................................................................1 2. ETIOLOGI.............................................................................................2 3. PATOFISIOLOGI.................................................................................2 4. MAMIFESTASI KLINIK....2 5. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK....3 6. PENATALAKSANAAN3 Daftar Pustaka

OSTEOSARKOMA
PAPER

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR STASE ORTHOPEDI RSU. IMELDA


OLEH : ABDUL RAZAK 081001005

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA


MEDAN 2013

You might also like