You are on page 1of 11

BAB II PT. PLN (Persero) DISTRIBUSI JAKARTA DAN TANGERANG 2.

1 Profil Perusahaan Sejarah berdirinya PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang diawali pada tahun 1897, yaitu dengan mulai didirikannya salah satu perusahaan Belanda yang bergerak di bidang listrik (NV NIGM) yang ditandai dengan pendirian pusat pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang berlokasi di Gambir. Sejalan dengan pasang surutnya sejarah perjuangan bangsa, maka pada masa pemerintahan Jepang NV NIGM (Belanda) diambil alih oleh Pemerintah Jepang yang pada akhirnya dialihkan ke perusahaan Djawa Denki Jogyosha Djakarta Shisha. Dengan berakhirnya kekuasaan Jepang pada 17 Agustus 1945, maka dibentuklah Djawatan Listrik dan Gas Tjabang Djakarta yang selanjutnya dikembalikan lagi kepada pemilik asal (NV NIGM) pada tahun 1947 dan namanya berubah menjadi NV OGEM. Kemudian dengan berakhirnya masa konsesi NV OGEM Cabang Jakarta yang selanjutnya diikuti dengan nasionalisasi oleh Pemerintah Indonesia sesuai Keputusan Menteri PU dan Tenaga No. U 16/9/I tanggal 30 Desember 1953, maka pada tanggal 1 Januari 1954 dilakukan serah terima pengelolaan yang diserahkan ke Perusahaan Listrik Jakarta dengan wilayah kerjanya adalah meliputi Jakarta Raya dan Ranting Kebayoran & Tanggerang. Seiring dengan berjalannya waktu, maka perubahanpun terus bergulir sesuai kronologi berikut ini: 1. Berdasarkan UU No. 19 tahun 1960 dan PP No. 67 tahun 1961, dibentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU PLN) khusus untuk wilayah Jakarta dengan nama Perusahaan Listrik Negara Exploitasi XII. 2. Berdasarkan SK Direksi BPU PLN No. Kpts/030/DIRPLN/62 tanggal 21 Desember 1962, wilayah kerja PLN Exploitasi XII dibagi menjadi 7 buah distrik dengan kelas yang berbeda-beda. 3. Pada tahun 1965 terjadi perubahan tanggung jawab, dimana PLN Exploitasi XII meliputi Cabang Gambir & Cempaka Putih, Jakarta Kota,

Kebayoran, Jatinegara & Cawang, Tanggerang dan Cabang Tanjung Priok pada tahun 1970. 4. Berdasarkan PP No. 18 tahun 1972, status Perusahaan Listrik Negara dirubah menjadi Perusahaan Umum Listrik Negara. 5. Berdasarkan Peraturan Menteri PUTL No. 01/Prt/1973 tanggal 23 Maret 1973, PLN Exploitasi XII dirubah menjadi Perum Listrik Negara Distribusi IV yang meliputi Cabang Gambir, Kota, Kebayoran, Jatinegara, Tanjung Priok, Tanggerang dan Bengkel Karet. 6. Berdasarkan SK Menteri PUTL No. 45/Kpts/1976 tanggal 8 Agustus 1976, nama PLN Distribusi IV dirubah menjadi PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tanggerang (sesuai SE Direksi PLN No. 025/PST/1976 tanggal 17 April 1976). 7. Berdasarkan penjelasan dan pengumuman Pemerintah tentang

pembentukan Kabinet Pembangunan III tanggal 29 Maret 1978, PLN yang semula bernaung di bawah Departemen PUTL dialihkan menjadi di bawah naungan Departemen Pertambangan dan Energi. 8. Pada kurun waktu 1984 s/d 1988 terjadi beberapa penambahan Unit Kerja, sehingga PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang memiliki tujuh cabang sebagai unsur pelaksana, satu unit pengatur distribusi dan satu bengkel pemeliharaan kelistrikan. Dua yang disebut terakhir adalah sebagai unsur penunjang: 9. Berdasarkan PP No. 23 tahun 1994 tanggal 16 Juni 1994, PLN yang dulunya dikenal sebagai PERUM berubah statusnya menjadi PERSERO, sehingga namanya berubah menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tanggerang. 10. Berdasarkan White Paper Mentamben Agustus 1998, maka Pemerintah meluncurkan kebijakan Restrukturisasi Sektor Ketenagalistrikan sesuai Keputusan Menko WASPAN No. 39/KEP/MK.WASPAN/9/1998 serta kebijakan PT PLN (Persero) Kantor Pusat, maka PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya & Tanggerang diarahkan kepada Stategic Business Unit/Investment Centre.

11. Sehubungan dengan butir no. 10 di atas, maka Direksi PLN telah mengeluarkan SK No. 161.K/010/DIR/2000 tanggal 05 September 2000 tentang organisasi PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jakarta Raya dan Tanggerang. Sesuai SK Direksi tersebut, maka susunan organisasi PT PLN (Persero) Unit Bisnis Distribusi Jakarta Raya dan Tanggerang adalah sebagai berikut: A. Unsur Pimpinan adalah General Manager B. Unsur pembantu pimpinan, meliputi bidang-bidang: 1. Pemasaran dan Pengembangan Usaha. 2. Pelayanan Pelanggan. 3. Komersil 4. Perencanaan 5. Operasi dan Pelayanan Gangguan 6. Pemeliharaan 7. Logistik 8. Teknologi Informasi 9. Keuangan 10. Akuntansi 11. Organisasi dan SDM 12. Hukum 13. Hubungan Masyarakat 14. Umum C. Unsur Pengawasan, oleh Auditor Intern D. Unit Pelayanan (UP) E. Unit Pengelola Jaringan (UPJ) F. Unit Gardu Induk G. Unit Pengatur Distribusi (UPD) 12. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Direksi PT PLN (Persero)

No.010.K/010/DIR/2003 tanggal 16 Januari 2003 tentang Organisasi PT PLN (Persero) Distribusi se Jawa-Bali, maka susunan organisasi PT PLN (Persero) Distribusi se Jawa-Bali sebagai berikut :

A. Unsur Pimpinan adalah General Manager B. Unsur pembantu pimpinan, meliputi bidang-bidang: 1. Perencanaan 2. Distribusi 3. Niaga 4. Keuangan 5. SDM dan Organisasi 6. Komunikasi Hukum dan Administrasi C. Unsur Pengawasan, oleh Auditor Intern D. Area Pelayanan (AP) E. Area Jaringan (AJ) F. Area Pengatur Distribusi (APD) G. Area Pelayanan dan Jaringan : 1. Unit Pelayananan 2. Unit Pelayananan Jaringan 3. Unit Pelayananan dan Jaringan (untuk sementara struktur organisasi PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang masih mengacu kepada butir No.11 ) PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang memiliki 23 Area, diantaranya Area Bandengan, Area Bintaro, Area Bulungan, Area Cempaka Putih, Area Cengkareng, Area Cikokol, Area Cikupa, Area Ciputat, Area Ciracas, Area Jatinegara, Area Kebon Jeruk, Area Kramat Jati, Area Lenteng Agung, Area Marunda, Area Menteng, Area Pelayanan Prima Jakarta Selatan, Area Pelayanan Prima Jakarta Utara, Area Pelayanan Prima Tangerang, Area Pondok Gede, Area Pondok Kopi, Area Serpong, Area Tanjung Priuk dan Area Teluk Naga. Unit Pelayanan dan Jaringan Distribusi Area Menteng merupakan salah satu unit di bawah PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tanggerang, memiliki tugas pengopersian, distribusian dan pemeliharaan jaringan distribusi untuk konsumen wilayah Menteng. Unit Pelayanan dan Jaringan Distribusi Area

Menteng berkantor di Lantai II dan III Kantor Distribusi Jl. M.I.Ridwan Rais No.1 Jakarta Pusat. 2.2 PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tanggerang Area Menteng

2.2.1

Struktur Organisasi PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tanggerang Area Menteng

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PLN Area Menteng

2.2.2

Visi dan Misi PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tanggerang Area Menteng Visi Diakui sebagai Perusahaan Publik Utility dengan kinerja kelas dunia yang unggul, tumbuh berkembang bertumpu kepada potensi insani

Misi Melaksanakan Distribusi dan Penjualan Tenaga Listrik serta mengembangkan usaha dalam bisnis yang terkait berdasarkan kaidah Industri dan Usaha yang sehat yang berorientasi kepada Kepuasan Pelanggan, Anggota Perusahaan dan Pemegang Saham

2.2.3

Tujuan PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tanggerang Area Menteng 1. Korporatisasi (kelayakan keuangan) sebagai perusahaan yang mandiri. 2. Transparansi/akuntabilitas dalam bidang peran, tugas, tanggung jawab & wewenang. 3. Peningkatan efisiensi dan pengembangan usaha

2.2.4

Sasaran PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Menteng 1. Menyiapkan Strategi Unit Bisnis menjadi anak perusahaan yang mandiri. 2. Meningkatkan Customer Value, Share holder Value dan Employee Value. 3. Meningkatkan kompetensi dan efektifitas kinerja SDM. 4. Mengupayakan penerapan tarif tenaga listrik sesuai dengan nilai ekonominya (Customer Oriented Company) 5. Menyediakan tenaga listrik dengan jumlah dan kualitas yang memadai sesuai dengan kaidah bisnis yang wajar.

2.2.5

Wilayah Kerja PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Menteng Wilayah atau daerah kerja yang menjadi area pelayanan distribusi tenaga listrik PLN area Menteng digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.2 Wilayah kerja PLN area Menteng

2.2.6

Proses Bisnis Unit Unit Pelayanan dan Jaringan Distribusi Area Menteng merupakan salah

satu unit di bawah PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta dan Tanggerang, memiliki tugas pengopersian, distribusian dan pemeliharaan jaringan distribusi untuk konsumen wilayah Menteng. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas Unit Pelayanan dan Jaringan Distribusi Area Menteng mempunyai bidang-bidang sebagai berikut : 1. Bidang Distribusi Melaksanakan kegiatan pelayanan teknik, pengopersian dan

pemeliharaan distribusi, serta mengembangkan metode-metode baru untuk meningkatkan keandalan jaringan distribusi.

2.

Bidang Niaga Melaksanakan pengelolaan kegiatan pelayanan dan administrasi seluruh pelanggan, pembiayaan

piutang

serta

penganggaran

pengoperasian dan pemeliharaan distribusi. 3. Bidang Transaksi Energi Melaksanakan kegiatan pengendalian APP, pengendalian susut dan P2TL serta pembacaan meter pelanggan. 4. Bidang Perencanaan Melaksanakan kegiatan perencanaan, mapping data jaringan dan pelanggan, sistem TI serta perencanaan usaha. 5. Bidang Keuangan dan Administrasi Mengelola kegiatan administrasi SDM dan formasi tenaga kerja, anggaran, keuangan, akuntansi, tata usaha kesekretariatan,

kerumahtanggaan, fasilitas dan sarana kerja serta kesehatan kerja dan keamanan lingkungan kerja.

2.2.7

Data Asset Penyulang JTM Area Menteng

Gambar 2.3 Asset penyulang JTM area Menteng

Area Menteng, yang memiliki luas wilayah 53.324 km2, melayani 169.498 pelanggan terpasang dengan 805.747 kVA daya total tersambung [Data Kinerja Area Menteng Status 1 Desember 2011]. Area Menteng dipasok dari 17 Gardu Induk dan mengalirkan energi listrik melalui 289 buah penyulang kerja (work feeder) dan 56 penyulang express. Penyulang-penyulang tersebut membentuk 119 buah topologi jaringan spindle yang menghubungkan 1.349 Gardu Distribusi dan 39 Gardu Hubung. Namun demikian, ada beberapa topologi yang bukan jaringan spindle tak murni, seperti topologi mesh maupun yang berbentuk spot load untuk memasok beberapa pelanggan VVIP, demi kehandalan pasokan tenaga listik di wilayah nol kilometer-nya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pencapaian 7 kinerja utama distribusi Area Menteng diperlihatkan pada Tabel 1. Tampak realisasi gangguan penyulang trip sudah melampui target hingga 150%. Jumlah gangguan penyulang nyaris menyamai jumlah asset yang dimiliki area Menteng.

Tabel 2.1 Kinerja distribusi area Menteng

10

Gangguan penyulang trip di area menteng sangat banyak itu terjadi karena kondisi kabel 20 KV di area Menteng masih banyak kabel tua, kabel PILC dengan luas penampang 150 mm 2 bahkan ada penampang 95 mm kabel jenis PILC itu sendiri sejenis konduktor yang isolasinya berupa kertas dan minyak. Kabel tersebut umumnya sudah terpasang lebih dari 25 tahun yang lalu. World Class Service Kawasan Prima

2.2.8

Gambar 2.4 Kawasan pelayanan prima Dalam Rangka peningkatan Pelayanan pelanggan untuk menuju World Class Services, PT PLN (Persero) Distribusi Jaya dan Tangerang telah menetapkan PLN APL Menteng dan APL Bulungan menjadi Kawasan Etalase Pelayanan (KEP), yang dibagi menjadi empat tahapan wilayah, yaitu KEP I, KEP II, KEP III dan KEP IV. KEP ini secara bertahap sampai dengan tahun 2008 akan dirubah menjadi Kawasan Pelayanan Prima (KPP). Pembagian KEP tersebut adalah sebagai berikut: Batas Wilayah KEP I Utara : Jl Veteran

11

Selatan : Jl Latuharhari / Kali Ciliwung Barat : Jl. Abdul Muis, Budi Kemuliaan, &Thamrin Timur : Rel KA GambirMenteng Jaya Jl.Sindanglaya

Batas Wilayah KEP II Utara : Jl. Fachrudin dan Abdul Muis Selatan : Jl. Gatot Subroto Barat : Jl. KH. Mas Mansyur Jendral Sudirman Timur : Kali Cideng Karet Setia Budi

Batas Wilayah KEP III Utara : Jl. Zainul Arifin, Samanhudi, Laksana & Bungur Selatan : Jl. Veteran, Prapatan Kwitang Barat : Jl. Cideng Timur Timur : Rel KA Jatinegara Senen

Batas Wilayah KEP IV Utara : Prapatan Kwitang Selatan : Jl. Karet Kubur, Dr Sahardjo dan Pramuka Barat : Kali Cideng Karet Setia Budi Timur : Rel KA Jatinegara Senen

You might also like