You are on page 1of 1

Penurunan berat badan pada DM Penurunan berat badan biasanya merupakan masalah yang lebih serius daripada kenaikan

berat badan, karena pada keadaan tersebut terdapat peluang yang lebih besar untuk terjadinya penyakit organik. Penurunan berat badan yang menetap atau terus terjadi pada seorang yang obese, kendati dietnya sedang diterapkan, harus menjadi petunjuk yang perlu diperhatikan karena turunnya berat badan yang menetap jarang pada obese. Mekanisme terjadinya penurunan berat badan yang bersifat patologik mencakup penurunan asupan makanan, peningkatan laju metabolisme dan kehilangan kalori dalam urin atau tinja, yang semua ini dapat bekerja sendirian atau bersama-sama. Hampir setiap keadaan sakit yang serius dapat menyebabkan penurunan berat badan lewat efek langsung yang ditimbulkan oleh penyakit tersebut atau dengan menimbulkan malaise dan depresi. Tanda yang menyebabkan penurunan selera dan hilangnya jaringan terakselerasi tidak dikenal. Pada pasien diabetes melitus penurunan berat badan yang inisial bersamaan dengan dimulainya penyakit diabetes terutama disebabkan oleh diuresis osmotik karena hiperglikemia. Selanjutnya, kehilangan masa jaringan terjadi pada diabetes melitus tergantung insulin (DMTI) sebagai akibat dari pemborosan energi (konsekuensi dari glukosuria) dan abnormalitas hormonal yang menandai penyakit tersebut. Defisiensi insulin dan kelebihan glukagon menyebabkan terganggunya sintesis protein serta lemak dan sekaligus mempercepat proteolisis serta lipolisis yang terjadi sedemikian rupa sehingga keadaan energi netto bersifat katabolik. Penurunan berat badan pada diabetes sering disertai dengan peningkatan asupan makanan.

Isselbacher, dkk. 1999. Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. EGC. Jakarta

You might also like