Professional Documents
Culture Documents
PROGRESS RESISTANCE
Harus ada Model For: ..
PROGRESS PRONE
Cukup dengan Model of (Yang sekarang ada)
Lawrence Harrison dalam bukunya Culture Matter : How Value Shape Human Progress yang mengkaji dampak sebuah bangsa pada dinamika politik dan pembangunan ekonomi di negara yang bersangkutan menyimpulkan bahwa ada sebuah bangsa yang budaya memang mendorong laju kemajuan (progress prone), tapi juga ada sebuah bangsa yang budayanya cenderung menghambat kemajuan (progress resistance). Sikap memandang/berfocus kedepan dan tidak terjerat kemegahan masa lampau (Vietnam yang mengalahkan AS secara strategik) yang ditekankan oleh seorang redaktur dan penulis The New York Times Roger Cohen, setelah baru baru ini ia keliling Vietnam, China, Korea, Malaysia . Kadang kadang memang perlu kompromi, tapi kemudian maju terus tulisnya.
Robert E Allinson dalam bukunya Global Disasters mengemukan tesis bahwa kebanyakan becana besar dilandasi dasar konseptual yang tidak tepat. Prof Dr KoentjaningratTentang kelemahan mentalitas bangsa Indonesia Berorientasi masa lalu, Tidak hemat, Tidak menghargai mutu, Tidak berdisiplin murni
Prof Michael Porter dari Havard Business School (bagian dari Universitas Harvard di Cambridge, AS) yang baru baru ini diundang ke Indonesia untuk menyampaikan ceramahnya (29/11/2006) yang berjudul Mengembangkan daya saing dalam lingkungan global menyampaikan beberapa daftar kelemahan bangsa Indonesia sekarang yang bila disimpulkan sebagai berikut: Perekonomian Indonesia Stagnan dan produktivitas rendah karena sejumlah faktor sistem tenaga kerja tidak efisien, berbagai peraturan dan prosedur baik dipusat maupun didaerah yang sering saling bertentangan, infrastruktur yang tidak memadai. Indonesia berusaha keras untuk menarik investasi asing tapi lingkungan bisnis asing justru seperti menolak investasi Mentalitas yang terlalu memikirkan kepentingan sendiri dalam jangka pendek harus dirubah. Dunia sekarang ini sedang maju cepat, kalau Indonesia tidak segera melakukan pembenahan diri, maka akan ketinggalan. Walaupun Porter tidak tidak mempergunakan istilah progresive resistence , tapi jelas yang dimaksud betapa budaya indonesia itu seperti menghambat kemajuan. Jadi Indonesia memerlukan upaya yang serius untuk memerangi persoalan daya saing yang amat buruk.
Proses
Perencanaan Pelaksanaan Selesai
Pengendalian
sasaran
KEAHLIAN MANAJEMEN YANG DIPERLUKAN
STRUKTUR ORGANISASI
Manajemen Integrasi
Manajemen Cakupan Manajemen waktu Manajemen procurement
Manajemen Sumberdaya
Manajemen Komunikasi Manajemen Biaya Manajemen Mutu Manajemen Resiko
Instruksi Keja
ACTION
Dengan adanya SOP/Operasi Line yang jelas dan tepat serta masing masing petugas yang dilengkapi dengan tupoksi , input dan instruksi kerja yang jelas maka masing masing petugas akan melakukukan kegiatan yang sesuai dengan output yang diinginkan atau akan bekerja secara efektif dan efisien.
Manajemen Proyek (Project Management Institute); Usaha temporer yang dilakukan untuk menciptakan proyek atau jasa yang unik atau Aplikasi pengetahuan, keahlian, alat dan teknik untuk aktivitas proyek guna memenuhi atau melampaui kebutuhan yang diharapkan oleh stakeholder dari proyek tersebut. Tolok ukur keberhasilan Proyek:
Waktu (tepat waktu). Biaya (tepat biaya /anggaran). Tujuan (tujuan/cakupan proyek terpenuhi outcome) Mutu (kepuasan). Tidak merusak sumberdaya.
Rencana Proyek adalah dokumen formal yang berisi banyak komponen. Bukan sekedar jadwal pekerjaan
TUJUAN/CAKUPAN Jika cakupan naik setelah waktu dan biaya ditetapkan maka satu satunya untuk mempertahankan hubungan yang sama dalah menaikan waktu atau biaya. Jika waktu dan biaya tetap sama maka dua komponen lainnya akan terganggu. Misal sumberdaya mungkin kurang dan menyebabkan gangguan atau mutu berkurang yang membuat pengguna tidak puas.
Estimasi biaya merupakan biaya yang akurat dan harus dijadikan patokan. Bahwa Estimasi biaya selalu berlebihan dan mesti diabaikan atau dipotong 50% agar mendekati kenyataan.
Yang betul Estimasi adalah memperkirakan berapa lama waktu dan biaya. Estimasi yang lebih akurat berasal dari proses pembelajaran, bukan bagi menajer proyek saja, tetapi juga untuk tim dan organisasi.
Hali perencanaan proyek merupakan yang benar,maka segala sesuatu akan sesuai dengan rencana. Mempercayai segala sesuatu tidak tidak akan ada yang sesuai dengan rencana juga mengada ada dan keyakinan yang keliru.
Yang betul Estimasi tidak selalu akurat, dan peristiwa tidak terduga dapat mengubah proyek secara dratis. Tetapi dengan mengaplikasikan teknik pengendalian proyek khusunya menajemen resiko, proyek dapat lebih sesuai dengan rencana.
PROSES PROYEK
MEMULAI
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
PENGENDALIAN
PENYELESAIAN
KEAHLIAN MANAJEMEN YANG DIBUTUHKAN DALAM MENGELOLA PROYEK 1. Manajemen Jalan dan ilmu Jalan dan Jembatan 2. Manajemen Integrasi 3. Manajemen Cakupan 4. Manajemen Waktu Manajemen 5. Manajemen Pengadaan (Procurement) 6. Manajemen Sumberdaya 7. Manajemen komunikasi 8. Manajemen Mutu 9. Manajemen Biaya 10.Manajemen resiko.
Manajemen Penyelenggaraan Jalan adalah Rur, Bin, Bang, Was. Untuk Pemimpin Proyek harus mengetahui Ilmu jalan dan Trafic manajemen. Fokus utama menajemen integrasi adalah menciptakan rencana proyek dan rencana pelaksanaan proyek yang komprehensif, terpadu dan didesain dengan baik. Pengawasan proses kontrol perubahan, baik saat dikembangkan dalam rencana maupun saat dilaksanakan disepanjang jalannya proyek. Fokus utama Manajemen Cakupan adalah pemastian bahwa semua kerja yang sudah dimasukan dan tidak ada tambahan kerja yang tidak diperlukan.Inisiasi fase dan proyek formal, menyusun cakupan tertulis, persetujuan formal, kontrol perubahan cakupan. Fokus utama manajemen waktu adalah menentukan penyusunan atau struktur perincian kerja, menentukan hubungan ketergantungan diantara tugas tugas proyek, memperkirakan usaha dan durasi tugas, menyusun jadwal proyek, monitoring dan pembaharuan kemajuan proyek, membuat perubahan untuk estimasi dan jadwal. Focus manajemen procurrement adalah pengadaan, pengembangan pelaksanaan, monitoring kontrak dengan jasa vendor, memilih rekanan yang tepat, menyelesaikan kontrak setelah proyek selesai.
Fokus manajemen SDM adalah penentuan keahlian yang dibutuhkan untuk melekukan berbagai tugas, peran dan tanggung jawab, memilih kadidat potensial dsb. Focus manajemen waktu meliputi; Perencanaan mutu, Pemastian Mutu dan Kendali Mutu.
Perencanaan mutu seorang Manajer Proyek mendefinisikan apa apa yang akan mempresentasikan mutu dan bagaimana mutu tersebut diukur. Pemastian mutu meliputi bagaimana mengawasi seluruh mutu proyek untuk melihat apakah standarnya telah dipenuhi. Kendali mutu Manajer Proyek memeriksa output aktual untuk mengevaluasi kesesuaiannya dengan standar yang telah ditetapkan dalam rencana.
Manajemen biaya mencakup penentuan kategori biaya proyek, estimasi penggunaan masing masing sumber daya dalam masing masing katagori, penganggaran untuk biaya yang diperkirakan tersebut sebagaimana yang dituangkan dalam DIPA, dan kemudianmengontrol biaya saat proyek berjalan. Biaya proyek meliputi: Biaya tetap Biaya variabel
Manajemen risiko dimulai dengan mengidentifiasi risiko potensial untuk suatu proyek kemudian memperkirakan bagaimana kemungkinan masing masing risiko terjadi dan jika terjadi bagaimana risiko itu berpengaruh terhadap proyek. Semua risiko disusun dalam daftar kontingensi dan kemungkinan kemungkinan untuk menghadapi risiko tertinggi seperti:
v Banjir v Kecelakaan v Kebakaran v Kontraktor mundur v Macet
Saat proyek dilaksanakan seseorang dapat menggunakan kontingensi untuk mengontrol kembali proyek jika risiko itu benar benar terjadi.
Siklus Proyek/Kegiatan
Inisiasi Proyek
Peninjauan Proyek
Perencanaan Start Up
2 2
Perencanaan
Implementasi
Evaluasi
Perencanaan
Pengembangan
MEMULAI PROYEK
Mengkaji Fleksibilitas Proyek yang meliputi:
Teknis Finansial Operasional Geografis Waktu SDM Legal Politik
Menganalisa Cost/Benefit nya/EIRR. NPV. Mendapatkan otorisasi proyeknya seperti: SK Satker, PPK, DIPA
Memulai Perencanaan
Mendefinisikan tujuan proyek.
Menembus Daerah Terisolir Meningkatakan kapasitas jalan Memperkuat struktur perkerasan jalan Memelihara jalan
Pengecualian
INPUT
PROSES
OUTPUT
OUTCOME
TUJUAN
EKONOMIS HEMAT
Cost Effectiveness
Input : Besaran biaya, SDM, Alat, dll Output : Jalan dengan panjang, jalan dengan panjang Outcome: BOK, EIRR, NPV dll Tujuan : memakmurkan masyarakat
Mendefinisikan pendekatan Menentukan Sumber daya yang diperlukan Daftar dan Evaluasi Stakeholder
Pengguna Jalan Masyarakat pemanfaat jalan Instansi Vertikal Instansi Horisontal Pihak Pihak Yang terkait
Mengembangkan Rencana Kontrol Perubahan Mengembangkan Rencana manajemen Mutu Menyusun Rencana Pengadaan
Menentukan metode pengadaan Menentkan Kriteria pengadaan Menjelaskan standar dan Prosedur Kontrak
Meninjau SDM yang diperlukan Mempertimbangkan ketersediaan SDM Menyusun rencana Organisasi Mempertimbangkan Gaya (Style) SDM
Memahami metode Carl Jung Memahami metode Myers Briggs Memahami metode Johari Window Memahami Whole Brain
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
Jafung
Kabag TU
Kasubag Keuangan
Kabid Pelaksanaan
Kabid SMM
Kasi Perencanaan
Kasi Pembangunan
Kasi Pemeliharaan
Kasi Pengawasan
Kasi Pengujian
1. 2. 3. 4. 5.
SNVT P2JJ Jabar SNVT P2JJ Banten. SNVT Pembangunan Jabar. SNVT Rehabilitasi dan Pemeliharaan Jabar. SNVT Pembangunan Banten
SNVT
UAKPB
Petugas Pemb. Daftar Gaji Petugas Verifikasi Verifikasiembangunan Petugas SPP/PSPJ/UP Petugas Pembukuan
STRUKTUR ORGANISASI SATUAN KERJA NON VERTIKAL TERTENTU/ SATUAN KERJA SEMENTARA ATASAN KA. SATKER DITJEN BINA MARGA ATASAN LANGSUNG SNVT/SKS
KA SNVT/SKS
ASISTEN UMUM
ASISTEN TEKNIS
SISTEN PELAKSANA
PELAKSANA/ PENGAWAS
BENDAHARA PENGELUARAN
UAKPA
UAKPB
PETUGAS PEMBUKUAN
PETUGAS SPP/SPJ/UP
PETUGAS VERIVFIKASI
Site Engineer Cs
General Superintendent Pejabat Pembuat Komitmen Selaku Direksi Pekerjaan Site Engineer Cs General Superintendent
Leving
Memahami Gaya Komunikasi Metode Johari Window (Joseph Luft dan Harrington)
Open (terbuka) saya tahu anda tahu Hidden (tersembunyi) saya tidak tahu anda tahu Unknown (tertutup) saya tahu anda tidak tahu Blind (Buta) saya tidak tahu anda tidak tahu
Hati hati
Dalam membuat keputusan selalu hati hati /dalam membuat keputusan memerlukan waktu yang cukup lama.
Berani
Cepat dalam membuat keputusan dan secara logika masih dalam batas batas yang wajar.
Nekad
Cepat dalam membuat keputusan dan secara logika masih dalam batas batas yang hampir tidak wajar dan penuh resiko.
Ngawur
Dalam membuat keputusan cepat dan tidak dapat dipertanggung jawabkan.
Menentukan hubungan lintasan. Menyusun diagram PERT Menyusun Diagram Metode Jalur Kritis (CPM).
Menghitung durasi tugas Menentukan jadwal berdasarkan tanggal Mengaplikasikan penyesuaian jadwal Mengevaluasi batasan Waktu Proyek seperti;
Harus selesai pada tanggal Selesai paling cepat tanggal Selesai paling lambat tanggal Harus dimulai tanggal Dimulai paling cepat tanggal Dimulai paling lambat tanggal
Melakukan Forward Pass Melakukan Backward Pass Menentukan jalur kritis. Menyusun Diagram Gant dari berbagai sumber daya seperti
Jadwal Pekerjaan Jadwal Pembelian Jadwal mobilisasi peralatan Jadwal mobilisasi tenaga kerja Dll
Resiko Proyek
Ada empat resiko umum yang ada dihampir setiap jenis proyek, dan termasuk dalam ketagori batasan teknis, finansial, SDM, dan politi;
Teknologi tidak tersedia(tidak jalan seperti yang diharapkan) Anggara akan dikurangi Anggota kunci dari tim akan meninggalkan proyek Sponsor proyek akan meninggalkan.
Pengendalian Resko
Teori Domino (Heinrich,1959)
Ada lima tahap yang merupakan rangkaian kecelakaan, yaitu: 1. Lingkungan sosial dan faktor bawaan yang menyebabkan seseorang berperilaku tertentu(misal gampang marah) 2. Personil fault (kesalahan individu), dimana individu tersebut tidak mempunyai respon yang tepat (benar) dalam situasi tertentu) 3. Unsafe act or physical hazard (tindakan yang berbahaya atau kondisi fisik yang berbahaya) 4. Kecelakaan 5. Cendera
Melaksanakan Proyek
Memperoleh mandat/otoitas dengan menapat Surat Keputusan Pengangkatan sebagai Kuasa Pengguna Anggaran/ PPK/Penguji SPM, Penugasan dari Pejabat yang berwenang Mendapatkan DIPA Meninjau Rencana Proyek.
Meninjau output Poyek Meninjau SDM yang diperlukan dan yang ada Meninjau WBS Meninjau Estimasi Proyek Meninjau Jadwal Proyek
Menetapkan basis Proyek Menyusus Tim Proyek Menyusun Paket Kerja Mengadakan rapat Awal
Menggunakan Rencana Procurement Memonitor Kerja Mengembangkan Tim Menggunakan Rencana Komunikasi Menggunakan Rencana Kontrol Perubahan Menggunakan Rencana Manajemen Mutu Menggunakan Rencana Manajemen Resiko Meninjau dan Memperbarui Rencana Penyelesaian. Menghimpun Tanggal Tugas Memonitor milestone (Patokan) Mengumpulkan lama kerja aktual Meninjau dan mengubah persyaratan Meninjau dan mengubah WBS Meninjau dan Mengubah Hasil Meninjau dan Mengubah Jadwal
Pengendalian
Evaluasi
Memeriksa Biaya Proyek Mengitung biaya kerja yang dlakukan Memahami Nilai Yang diperoleh Menghitung Biaya Kerja Yang Tersisa Membandingkan Basis dengan Persyaratan Yang Sudah terpenuhi Membandingkan Basis dengan Hasil Actual Membandingkan Estimasi Hasil Dngan Hasil Aktual Membandingkan Estimasi basis dengan Estimmasi Saat Ini Membandingkan Jadwal Basis dengan Saat ini Meninjau dan Mengubah Hubungan Dependensi Meninjau dan Mengubah Estimasi Meninjau dan Mengubah SDM Renegosiasi Waku, Biaya dan Cakupan
Menutup Proyek
Mengikuti Rencana Penyelesaian Mendapatkan Persetujuan Penyelesaian Proyek Melakukan Survey Proyek PHO/FHO Melakukan Sesi Memetik Pelajaran Menulis Laporan Ringkasan Proyek Meninjau Pelajaran Yang Telah Diperoleh Untuk Melihat Tren Ke Depan Menyesuaikan Proyek Masa Depan
PENGENALAN SMM
VISI DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA 2005-2009 Terwujudnya Sistem jaringan Jalan Yang Berkesinambungan dan Terpadu Berbasis Wilayah Nasional Terwujudnya Sistem Penyelenggaraan Jaringan Jalan yang Handal, Bermanfaat dan Berkelanjutan untuk Mendukung Tercapainya Indonesia yang Aman dan Damai, Adil dan Demokratis serta Lebih Sejahtera
MISI
1. Memenuhi kebutuhan infrastruktur jalan untuk mendukung pengembangan wilayah dan kelancaran distribusi barang dan jasa. 2. Mendorong berkembangnya industri konstruksi yang kompetitif. 3. Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan masyarakat dalam pembangunan infrastruktur jalan. 4. Mengembangkan teknologi yang tepat guna dan kompetitif serta meningkatkan keandalan mutu infrastruktur jalan. 5. Menerapkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan terpadu dengan prinsip good governance serta mengembangkan SDM yang profesional.
Dimensi mutu
Performance Features Conformance Reliability (Konsistensi kinerja) Durability Service Renponse Aesthetics Reputation
STANDARISASI
Meliputi kegiatan membuat standar, menerbitkan standar, penerapan, pengujian, inspeksi, audit dan sertifikasi. Tingkatan Standar:
Internasional :ISO Regional : Peraturan di Uni Eropa Nasional : SNI,JIS,BS, DIN, Perusahaan :
SNI
ISO 2000
SNI-199001 2001
ISO
International Organization for Standardization Technical Committee (TC) 176 bertanggung jawab untuk pembuatan standar sistem manajemen mutu(SMM) 1987 ; Penerbitan ISIO 9000 1994 ; Revisi Pertama 1994 Revisi kedua, berfocus pada kepuasan pelanggan dan pendekatan proses
Perkembangan ISO 9001 ISO 9001:1997 Quality Assuance ISO 9001 : 1994 Quality System Quality Assurance ISO 9001: 2000 -> Quality Assurance & Customer Satisfaction
DEFINISI
ISO 9001: 2000 adalah suatu standar internasional untuk sistem manajemen mutu (SMM) S M M a d a l a h s i s t e m m e n a j e m e n u n t u k mengarahkan Badan Usaha Jasa Konsultasi dalam hal mutu Suatu Sistem Manajemen Mutu merupakan sekumpulan prosedur terdokumentasi dan praktek praktek standar untuk manajemen sistem yang menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang/jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu, yang ditentukan oleh pelanggan dan organisasi
PRINSIP DASAR ISO 9001:2000 Pendekatan Proses Pendekatan Sistem Prinsip PDCA Perbaikan yang berkesinambungan
PRINSIP PRINSIP MANAJEMEN MUTU DALAM ISO 9000:2000 SNI 19 -9001-2001 Kepmen :362/KPTS/M/2004
Penerapan prinsip fokus pelanggan akan membawa organisasi menuju Pencarian kembali dan pemaahaman kebutuhan serta ekspektasi pelanggan/pengguna produk . Jaminan bahwa tujuan-tujuan organisasi terkait langsung dengan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan/pengguna produk. Penciptaan komunikasi tentang kebutuhan dan ekspektasi pelanggan/ pengguna produk ke seluruh anggota organisasi. Pengukuran kepuasan pelanggan /pengguna produk dan tindakan-tindakan pada hasil-hasil. Pengelolaan sistematik berkaitan dengan hubungan pelanggan/pengguna produk. Jaminan suatu pendekatan berimbang antara memuaskan pelanggan/pengguna produk dan pihakpihak lain yang berkepentingan
PRINSIP 2 KEPEMIMPINAN Pemimpin organisasi menetapkan kesatuan tujuan dan arah dari organisasi. Mereka harus menciptakan dan memelihara lingkungan internal agar orang-orang dapat menjadi terlibat secara penuh dalam mencapai tujuantujuan organisasi. Manfaat-manfaat pokok apabila organisasi menerapkan prinsip kepemimpinan ini, adalah: Orang-orang akan memahami dan termotivasi menuju saran dan tujuan organisasi. Aktivitas-aktivitas akan dievaluasi, disesuaikan dan diterapkan dalam satu kesatuan cara. Meminimumkan kesalahan komunikasi di antara tingkattingkat dalam organisasi.
Penerapan prinsip kepemimpinan akan membawa organisasi menuju : P e r t i m b a n g a n k e b u t u h a n d a r i s e m u a p i h a k y a n g berkepentingan (stakcholders), termasuk pelanggan, Penetapan suatu visi yang jelas dari organisasi untuk masa mendatang. Penetapan sasaran dan target yang menantang. Penciptaan dan pemeliharaan nilai-nilai bersama, keadilan dan etika, pada semua tingkat dalam organisasi. Penciptaan kepercayaan dan menghilangkan ketakutan. Penyiapan orang-orang dengan sumber-sumber daya yang diperlukan, pelatihan dan kebebasan bertindak dengan tanggung jawab dan akuntabilitas. Penciptaan inspirasi, mendukung dan menghargai kontribusi orang-orang dalam organisasi.
Penerapan prinsip keterlibatan orang akan membawa organisasi menuju: Orang-orang akan memenuhi tentang pentingnya kontribusi dan peranan mereka dalam organisasi. Orang-orang akan mampu mengidentifikasi kendalakendala yang menghambat kinerja mereka. Orang-orang akan bertanggung jawab terhadap masalah yang dihadapi beserta solusi terhadap masalah itu. Orang-orang akan mampu mengevaluasi kinerja mereka dibandingkan terhadap sasaran dan tujuan pribadi. Orang-orang akan secara aktif mencari kesempatankesempatan untu meningkatkan kompetensi, pengetahuan dan pengalaman mereka. Orang-orang akan secara bebas menyumbangkan pengetahuan dan pengalaman mereka. Orang-orang akan secara terbuka mendiskusikan masalah-masalah dan isu-isu yang berkembang.
PRINSIP KE 4 PENDEKATAN PROSES Suatu hasil yang diinginkan akan tercapai secara lebih efesien, apabila aktivitas dan sumber-sumber daya yang berkaitan dikelola sebagai suatu proses. Suatu proses dapat didefinisikan sebagai integrasi sekuensial dari orang, material, metode, mesin, dan peralatan, dalam suatu lingkungan guna menghasilkan nilai tambah output bagi pelanggan/ pengguna produk. Suatu proses menkonversikan input terukur ke dalam output terstruktur melalui sejumlah langkah sekuensial yang terorganisasi.
Manfaat-manfaat pokok apabila organisasi menerapkan prinsip pendekatan proses ini, adalah: Biaya menjadi lebih rendah dan waktu siklus (cycle times) menjadi lebih pendek, melalui efektivitas penggunaan sumber-sumber daya. Hasil-hasil menjadi meningkat, konsisten dan dapat diperkirakan (predictable). Kesempatan peningkatan menjadi prioritas dan terfokus.
Penerapan prinsip pendekatan PROSES terhadap manajemen akan membawa organisasi menuju: Pendefinisian secara sistematik dari aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk mencapai hasil-hasil yang diinginkan. Penetapan tanggung jawab dan akuntabilitas yang jelas untuk mengelola aktivitas-aktivitas pokok. Kemampuan menganalisis dan mengukur kapabilitas dari aktivitas-aktivitas pokok. Pengidentifikasian keterkaitan dari aktivitas-aktivitas pokok dalam dan diantara fungsi-fungsi organisasi. Kemampuan memfokuskan faktor-faktor seperti sumber-sumber daya, metode-metode, dan material, yang akan meningkatkan aktivitas-aktivitas pokok dari organisasi. Kemampuan mengevaluasi risiko, konsekuensi dan dampak, dari aktivitas-aktivitas pokok pada pelanggan, pemasok, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
PRINSIP KE 5 PENDEKATAN SISTEM THD MANAJEMEN. Pengidentifikasian, pemahaman dan pengelolaan, dari proses-proses yang saling berkaitan sebagai suatu sistem, akan memberikan kontribusi pada efektivitas dan efesiensi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya Manfaat-manfaat pokok apabila organisasi menerapkan prinsip pendekatan sistem terhadap manajemen ini, adalah: Integrasi dan kesesuaian dari proses-proses yang akan paling baik mencapai hasil-hasil yang diinginkan. Kemampuan memfokuskan usaha-usaha pada prosesproses kunci. Memberikan kepercayaan kepada pihak yang berkepentingan terhadap konsistensi, efektivitas dan efesiensi dari organisasi.
Penerapan prinsip pendekatan sistem terhadap manajemen akan membawa organisasi menuju: Strukturisasi suatu sistem untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan cara yang paling efektif dan efesien. Pemahaman kesalingtergantungan di antara proses-proses dari sistem. Pendekatan struktur yang mengharmonisasikan dan mengintegrasikan proses-proses. Pemahaman yang lebih baik tentang peranan dan tanggung jawab yang diperlukan untuk mencapai tujuantujuan bersama dan oleh karena itu akan mengurangi hambatan-hambatan antar-fungsi dalam organisasi. Pemahaman kemampuan organisasi dan penetapan kendala-kendla dari sumber-sumber daya sebelum bertindak. Kemampuan menentukan target dan mendefinisikan bagaimana aktivitas-aktivitas spesifik dalam sistem harus beroperasi. P e n i n g k a t a n t e r u s - m e n e r u s d a r i s i s t e m m e l a l u i pengukuran dan evaluasi.
Peningkatan terus-menerus dari kinerja organisasi secara keseluruhan harus menjadi tujuan tetap dari organisasi. Peningkatan terus-menerus didefinisikan sebagai suatu proses yang berfokus pada upaya terusmenerus meningkatkan efektivitas dan/atau efesiensi organisasi untuk memenuhi kebijakan dn tujuan dari organisasi itu. Peningkatan terusmen eru s membu tu h kan lan g kah - lan g kah ko n so lid asi yan g p ro g resif , men an g g ap i perkembangan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan/pengguna produk, dan akan menjamin suatu evolusi dinamik dari sistem manajeman mutu.
Manfaat-manfaat pokok apabila organisasi menerapkan prinsip peningkatan terus-menerus ini, adalah:
Meningkatkan keunggulan kinerja melalui peningkatan kemampuan organisasi. K e s e s u a i a n d a r i a k t i v i t a s - a k t i v i t a s peningkatan pada semua tingkat terhadap tujuan strategik organisasi. Fleksibilitas bereaksi secara tepat terhadap kesempatan-kesempatan yang ada.
PRINSIP KE 7 PENDEKATAN FAKTUAL DALAM PEMBUAT KEPUTUSAN. Keputusan yang efektif adalah yang berdasarkan pada analisis data dan informasi untuk menghilangkan akar penyebab masalah, sehingga masalah- masalah mutu dapat terselesaikan seceara efektif dan efesien. Keputusan manajemen organisasi, seyogianya ditujukan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan efektivitas impolementasi sistem manajemen kualitas.
Manfaat-manfaat pokok apabila organisasi menerapkan prinsip pendekatan faktual dalam pembuatan keputusan ini, adalah:
Keputusan-keputusan berdasarkan informasi yang akurat. Meningkatkan kemampuan untuk menunjukkan efektivitas dari keputusan melalui referensi terhadap catatan-catatan faktual. Meningkatkan kemampuan untuk meninjau-ulang sertamengubah opini dan keputusan-keputusan.
PRINSIP 8. HUBUNGAN PEMASOK YANG SALING MENGUNTUNGAN. Suatu organisasi dan pemasoknya adalah saling tergantung, dan suatu hubungan yang saling menguntungkan akan meningkatkan kemampuan bersama dalam menciptakan nilai tambah. Manfaat-manfaat pokok apabila organisasi menerapkan prinsip hubungan pemasok yang saling menguntungkan ini, adalah : Meningkatkan kemampuan untuk menciptakan nilai bagi kedua pihak. Meningkatkan fleksibilitas dan kecepatan bersama untuk menanggapi perubahan pasar atau kebutuhan dan ekspektasi pelanggan. Mengoptimumkan biaya dan penggunaan sumbersumber daya.
Penerapan prinsip hubungan pemasok /mitra kerja yang saling menguntungkan akan membawa organisasi menuju: Penerapan hubungan yang menyeimbangkan hasil-hasil jangka pendek dengan pertimbangan-pertimbangan jangka panjang. Pengumpulan data keahlian dan sumber-sumber daya dengan mitra kerja. Mengidentifikasi dan memilih pemasok-pemasok utama yang dapat diandalkan. Menciptakan komunikasi yang jelas dan terbuka Membagi informasi dan rencana-rencana mendatang. Menentukan pengembangan bersama dan aktivitasaktivitas peningkatan terus-menerus. Meningkatkan inspirasi, pengakuan dan penghargaan, terhadap peningkatan dan pencapaian oleh pemasok.
ISO 9001:2000
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Ruang Lingkup Referensi Normatif Istilah dan Definisi Sistem manajemen Mutu Tanggung Jawab manajemen Manajemen Sumber daya Realisasi produk Pengukuran, analis dan Perbaikan
MANFAAT PENERAPAN ISO 9001-2000: q Pengguna produk akan menerima produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan, tersedia apabila dibutuhkan, dan dapat diandalkan dalam pemanfaatannya. q Orang-orang dalam organisasi akan memperoleh manfaat melalui peningkatan: kondisi kerja, kepuasan kerja, kesehatan dan keselamatan kerja, semangat kerja, dan jaminan kestabilan dalam bekerja. q Pemilik dan investor akan memperoleh manfaat melalui peningkatan : Return on investent (ROI), hasil-hasil operasional, pangsa pasar, dan keuntungan. q mitra kerja akan memperoleh manfaat melalui peningkatan : kestabilan, pertumbuhan kemitraan dan pemahaman bersama. q Masyarakat akan memperoleh manfaat melalui: pemenuhan persyaratan-persyaratan hukum dan peraturan, peningkatan kesehatan dan keselamatan, penurunan dampak lingkungan, peningkatan keamanan
SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2000 Merupakan Penerapan dari: Perancanaan Mutu Pengendalian Mutu Jaminan Mutu Perbaikan Mutu
LANGKAH LANGKAH PENERAPAN SMM 9001:2000 1. Komitmet Manajemen Puncak 2. Menunjuk Wakil Manajemen 3. Membentuk Tim ISO 9001:2000 4. Melakukan analisis kondisi awal 5. Tentukan ruang lingkup ISO yang akan diterapkan 6. Pelatihan pemahaman ISO bagi manajemen puncak 7. Pelatihan pembuatan dokumen sistem mutu 8. Membangun dokumen sistem mutu 9. Sosialisasi dan penerapan sistem mutu 10. Melakukan audit mutu internal 11. Melakukan perbaikan temuan hasil audit mutu internal 12. Melakukan rapat tinjauan manajemen 13. Sertifikasi
DIAGRAM ALIR PROSES IMPLEMENTASI SMM ISO Pelatihan SMM ISO 9001:2000 Dokumentasi Implementasi Audit Internal Aplikasi ke Lembaga Sertifikasi Audit External Sertifikasi
Hirarki 2
Manual Mutu, Prosedur Mutu, Petunjuk Pelaksanaan/Pedoman Pelaksanaan, dan Standar Instruksi Kerja merupakan Dokumen Sistem Manajemen Mutu (SMM) Departemen PU hirarki 2 atau tingkat Direktorat Jenderal Bina Marga. Manual Mutu. Manual Mutu merupakan dokumen yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga yang isinya menjelaskan kebijakan Direktorat Jenderal dalam memenuhi persayaratan sistem manajemen mutu ISO seri 9001 versi tahun 2000/ SNI 19-9001: 2001 yang garis besarnya terdiri dari:
Lingkup penerapan manajemen mutu konstruksi (apabila ada elemen sistem manajemen mutu SNI 19-9001:2001 yang tidak diterapkan, maka harus diidentifikasikan); Sasaran Mutu konstruksi pada Direktorat Jenderal Bina Marga; Struktur organisasi Direktorat Jenderal yang menerapkan sistem manajemen mutu konstruksi; Interaksi antar proses (beserta penjelasannya) dalam rangka penjaminan mutu konstruksi di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga; dan Persyaratan Rencana Mutu konstruksi secara umum yang dapat diterapkan pada setiap Unit Pelaksana (SNVT) yang berada di bawah pembinaan Direktorat Jenderal Bina Marga. Dan lain lain yang dipandang perlu menurut Direktorat Jenderal Bina Marga.
Prosedur Mutu.
Prosedur mutu berisikan petunjuk pelaksanaan kegiatan atau aktivitas yang berkaitan dengan penjaminan mutu konstruksi di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga, yang minimal mencakup: Workflow Chart ; yang menggambarkan jalur proses suatu pekerjaan atau proses suatu produksi yang terdiri dari berbagai langkah (step) kerja yang dikerjakan seorang petugas/Team/operator. Job Description; yang menjelasakan langkah kerja yang harus dikerjakan oleh setiap petugas/operator yang bersangkutan. Component; yang menjelaskan cara kerja setiap langkah yang sudah distandarisasi berupa komponen kerja. Object Material , barang, uang, dokumen yang harus dikelola. Pejabat yang membuat, memeriksa dan mengesahkan SOP; Riwayat perubahanSOP; Daftar distribusi SOP; Lingkup penerapan dari SOP; Referensi atau acuan yang digunakan dalam penyusunan SOP; Daftar lampiran berupa format Catatan Mutu/SOP yang merupakan pencatatan terhadap pelaksanaan kegiatan
Dalam rangka penerapan sistem manajemen mutu konstruksi yang mengacu kepada standar sistem manajemen mutu SNI 19-9001:2001, prosedur-prosedur mutu yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga yang berkaitan dengan system manajemen mutu minimal : Prosedur Audit Mutu Internal; Prosedur Pengendalian Dokumen dan Data; Prosedur Pengendalian Produk yang tidak Sesuai ; Prosedur Tindakan Perbaikan; dan Prosedur Tindakan Pencegahan.
Catatan Mutu
Catatan mutu merupakan bukti-bukti dari hasil penerapan sistem manajemen mutu konstruksi dari ketiga tingkat hirarki. Catalan Mutu diantaranya berupa:
Notulen hasil rapat evaluasi (tinjauan manajemen); Hasil audit mutu (internal clan eksternal); Data hasil pemeriksaan clan pengujian; Data tentang produk atau proses yang tidak sesuai; Daftar pegawai yang terkait dengan penjaminan mutu konstruksi di lingkungan Departemen PU; dan Data lain yang berkaitan dengan mutu konstruksi.
Daftar Simak
Merupakan media bukti diterapkanya sistem manajemen mutu; Formulir (bentuk) : merupakan media bukti diterapkannya sistem manajemen mutu; Dokumen Eksternal: dokumen yang berasal dari luar Proyek.
MANUAL MUTU
DAFTAR ISI * KEBIJAKAN MUTU DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA ** SASARAN MUTU DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA 0. PENDAHULUAN 01. Pengertian 1. RUANG LINGKUP, TUJUAN DAN SASARAN 2. ACUAN NORMATIF 3. ISTILAH DAN DEFINISI 4. SISTEM MANAJEMEN MUTU 4.1 Umum. Persyaratan Dokumentasi. Umum. Manual Mutu. Pengendalian Dokumen. Pengendalian Rekaman.
7.3 Perencanaan Desain dan Pengembangan. Masukan Desain dan Pengembangan. Keluaran desain dan pengembangan. Tinjauan desain dan pengembangan. Verifikasi desain dan pengembangan. Validasi desain dan pengembangan. Pengendalian dan perubahan desain dan pengembangan 7.4 Pembelian/Pengadaan. Proses pembelian. Informasi Pembelian. Verifikasi produk yang dibeli. 7.5 Produksi dan penyediaan Jasa. Pengendalian produksi dan pengendalian jasa. Validasi proses produksi dan penyediaan jasa. Identifikasi dan mampu telusur. Milik pelanggan. Preservasi Produk. 7.6 Pengendalian Sarana Pemantauan dan Pengukuran.
8. PENGUKURAN, ANALISIS DAN PERBAIKAN 8.1 Umum 8.2 Pemantauan dan Pengukuran.
Kepuasan pelanggan. Audit Internal. Pemantauan pengukuran proses. Pemenatuan pengukuran produk.
8.3 Pengendalian produk yang tidak sesuai 8.4 Analisa Data 8.5 Perbaikan.
Perbaikan berkesinambungan. Tindakan perbaikan. Tindakan pencegahan.
MUTU PROSEDUR PENGENDALIAN DOKUMEN PROSEDUR PENGENDALIAN PRODUK YANG TIDAK SESUAI (NON KONFIRMASI) PROSEDUR TINDAKAN KOREKSI/ PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN PROSEDUR TINJAUAN MANAJEMEN
CARA PEMILIHAN CARA PEMILIHAN CARA PELELANGAN CARA PEMILIHAN CARA PENUNJUKKAN CARA PEMBORONGAN. PEMILIHAN LANGSUNG PELELANGAN PENUNJUKKAN
48. INSTRUKSI KERJA (IK) PENGAWASAN PEKERJAAN PENGHAMPARAN CAMPURAN ASPAL PANAS P6.4
P7.18 84. INSTRUKSI KERJA (IK) PENGAWASAN PEKERJAAN SELESAI PERKERASAN JALAN BETON P7.18 85. DAFTAR SIMAK (DS) PENGAWASAN PELAKSANAAN PENGECORAN BETON P7.19 86. INSTRUKSI KERJA (IK) PENGAWASAN PELAKSANAAN PENGECORAN BETON P7.19 87. DAFTAR SIMAK (DS) PENGAWASAN PEMERIKSAAN PERSIAPAN PENGECORAN BETON P7.20 88. INSTRUKSI KERJA (IK) PENGAWASAN DAFTAR SIMAK (DS) PENGAWASAN PEKERJAAN PENEGANGAN SEBELUM PENGECORAN BETON PRATEKAN P7.22 89. INSTRUKSI KERJA (IK) PENGAWASAN PEKERJAAN PENEGANGAN SEBELUM PENGECORAN BETON PRATEKAN P7.22 90. DAFTAR SIMAK (DS) PENGAWASAN PEKERJAAN PENEGANGAN SESUDAH PENGECORAN BETON PRATEKAN P7.23 91. INSTRUKSI KERJA (IK) PENGAWASAN PEKERJAAN PENEGANGAN SESUDAH PENGECORAN BETON PRATEKAN P7.23 92. PEMERIKSAAN PERSIAPAN PENGECORAN BETON P7.20
125.DAFTAR
SIMAK
(DS)
PENGAWASAN
PERKERASAN P10.5
Pemahaman Pola Pikir sesuai dengan Visi Bina Marga akan merubah Tekad Insan Bina Marga Pemahaman Perangkat Keterampilan akan merubah Insan Bina Marga menjadi terampil dalam bidang / tugasnya Sinergi Tekad dan Keterampilan Insan Bina Marga akan menghasilkan Insan Bina Marga yang profesional yang pada gilirannya akan menjadi Birokrasi yang profesional.