Professional Documents
Culture Documents
\
|
|
|
.
|
\
|
=
E
Qe
Qe
Vo
A X
b. Parameter pemuatan lubang ledak, mencakup diameter lubang ledak,
stemming, de-coupling, serta tipe dan titik inisiasi.
c. Parameter batuan yang berhubungan dengan densitas batuan, kekuatan
(compressive dan tensile), tekstur dan kecepatan propagasi.
Produksi berlebih dari batuan undersize atau berukuran halus juga tidak
diinginkan karena mengindikasikan penggunaan berlebih yang tidak berguna dari
bahan peledak, pengurangan ukuran yang ekonomis dapat dicapai dengan
penggunaan instalasi crushing yang sesuai. Biar bagaimanapun dibawah kondisi
tertentu, fragmentasi dapat diperbaiki dengan mengadopsi salah satu atau lebih
lengkah berikut (diterapkan dalam peledakan bench):
1. Mengurangi spacing antara lubang yang saling sejajar dalam baris.
2. Mengurangi jarak burden.
3. Menggunakan detonator dengan short delay.
Sangat penting mengetahui fragmentasi hasil peledakan secara teoritis
sebelum peledakan dilakukan. Peramalan fragmentasi dengan memperhitungkan
factor geologi disamping beberapa parameter peledakan lain biasanya dilakukan
dengan cara Kuz-Ram (Cunningham, 1983). Cara ini terdiri dari dua persamaan,
yaitu:
1. Persamaan Kuznetsov untuk mencari ukuran rata-rata dari hasil peledakan
dalam cm.
Keterangan,
X = ukuran rata-rata dari hasil peledakan (cm)
A = Faktor batuan
7 untuk batuan medium strength
10 untuk batuan keras yang berjoint intensif
13 untuk batuan keras dengan sedikit joint
16
sebaiknya antara 8 12 (Cunningham, 1983)
Blastability index (BI) x 0,15 (Lily, 1986)
V
o
= volume batuan dalam m
3
per lubang ledak
(burden x spacing x tinggi bench)
Q
e
= Massa bahan peledak yang digunakan tiap lubang ledak (kg)
E = Kekuatan berat relative bahan peledak
(ANFO = 100 ; TNT = 115)
2. Persamaan Rosin-Ramler untuk mencari material yang tertahan pada
saringan.
Keterangan,
R = Perbandingan material yang tertahan pada saringan
X = Ukuran screen
X
c
= Karakteristik dari ukuran batuan
n = index keseragaman
= (2,2 14 B/d) (1 W/B) (1 + (A 1)/2) L/H . SF
B = burden
d = Diameter lubang tembak (mm)
W = standart deviasi dari kedalaman lubang bor (m)
A = spacing / burden
L = panjang charge di atas level (m)
H = tinggi bench (m)
SF = staggered factor (Jika memakai staggered drilling
pattern maka n dinaikkan 10 %)
= 1,1 untuk pemakaian staggered drilling pattern.
% 100 .
n
c
x
x
e R
|
|
.
|
\
|
=
n
c
X
X
1
693 . 0
|
|
.
|
\
|
=
17
F. Prediksi Vibrasi
n
W
R
K v
|
|
.
|
\
|
=
v = Vibrasi (mm/s)
K = Konstanta = 1140
R = Jarak antara peledakan dengan stasiun pengamatan
n = Konstanta = 1.6
18
Penggunaan Simulasi Teknik Peledakan
INPUT DATA
Sebelum menggunakan aplikasi DRZBlast untuk desain dan simulasi
peledakan, maka perlu di masukkan data-data keadaan lapangan, yaitu :
1. Data geologi
GAMBAR INPUT DATA GEOLOGI
- Klik worksheet GeoData, lalu pada kolom Mine Area, masukkan
nama-nama area tambang, contoh : hardzone, limestone, dan
lainnya sesuai nama area masing-masing.
- Lalu masukkan data-data geologi/sifat fisik batuan pada masing-
masing area, seperti : insitu % fine, Insitu 80% Block size,
density, young modulus, UCS
3
19
2. Price Data
- Klik worksheet Price Data, lalu pada tabel Product Pricing,
masukkan data-data produk yang digunakan pada operasi
pemboran dan peledakan.
- Pada kolom SAP Code, merupakan kode untuk masik-masing
produk, yang nanti akan menjadi option pilihan pada saat desain
peledakan.
- Pada kolom Product, merupakan jenis product yang digunakan
pada operasi pengeboran dan peledakan, meliputi :
1. Jenis Explosives
2. Jenis Primer
3. Jenis Detonator
4. Jenis bor
5. Pekerja drill and blas
6. leadin line
- Kolom Specification merupakan kolom, spesifikasi masing-
masing produk, seperti density explosive, berat primer, panjang
kabel detonator, diameter bor, panjang leadin line.
- Kolom Price per unit, adalah untuk data harga masing-masing
produk.
GAMBAR INPUT PRICE DATA
20
3. Explosives Data
GAMBAR EXPLOSIVES DATA
- Klik worksheet Explosives Data, lalu masukkan data-data
karakteristik bahan peledak, seperti : Relative Weight Strength,
Relative Bulk Strength, Velocity of detonation
4. Desain Peledakan
Setelah memasukkan data-data geologi, data harga, data bahan
peledak, maka mulai memasukkan data-data desain peledakan yang
akan diterapkan pada lapangan.
- Klik worksheet Design
- Pada Blast parameter masukkan data :
1. Burden
2. Spacing
3. Pattern
4. Bench height
5. Subdrill
6. Hole angle(sudut kemiringan pemboran)
7. Drill Code (jenis bor yang digunakan)
21
8. Number of hole (jumlah lubang ledak)
9. Wet Hole % ,perkiraan jumlah lubang ledak yang berair
10. Wet Hole Explosives (Jenis bahan peledak pada lubang ledak
yang berair)
11. Dry Hole Explosives (Jenis bahan peledak yang digunakan
pada lubang ledak yang kering)
GAMBAR INPUT DATA DESAIN PELEDAKAN
- Pada blast hole loading, masukkan data
1. Panjang stemming
2. Charge Length (Kedalaman lubang yang diisi bahan
peledak)
3. Panjang Airdeck (Jika menggunkan air deck).
- Pada Initiation System, masukkan data jenis primer yang
dimasukkan
- Pada Labour, masukkan data :
1. Size of Crew, yaitu jumlah pekerja
2. Hour of load, yaitu banyaknya jam loading pada masing-
masing shift pekerja.
- Pada Rock data, masukkan data Rock Type, sesuai nama daerah
tambang
22
OUTPUT DATA
Ketika memasukkan nilai-nilai variabel peledakan pada worksheet
Design, maka akan otomatis tercipta output atau hasil dari desain
peledakan yang digunakan.
1. Blast Details
Terletak pada worksheet Design
GAMBAR BLAST DETAILS
2. Blast Result Prediction (Kuz-Ram Model)
Terletak pada worksheet Design
GAMBAR DISTRIBUSI FRAGMENTASI
23
3. Biaya operasi pengeboran dan peledakan
Terletak pada worksheet Design
GAMBAR BIAYA PENGEBORAN DAN PELEDAKAN
4. Vibration Prediction
Terletak pada worksheet Vibration Prediction
GAMBAR VIBRATION PREDICTION