You are on page 1of 19

Anatomi dan Fisiologi Laring

Gibson Horas 07700198

ANATOMI LARING
Laring merupakan bagian terbawah dari saluran nafas bagian atas Gerakan laring dilakukan oleh kelompok otototot ekstrinsik dan intrisik nafas bagian atas Laring terdiri dari 4 kartilago besar yaitu thyroid, krikoid, arytenoid, dan epiglotis, dihubungkan dengan otot, ligamen, dan membran fibroelastis dan membran mukus

ANATOMI LARING

ANATOMI LARING
Otot ekstinsik bekerja pada laring secara keseluruhan yang terdiri dari: otot ekstrinsik suprahioid (m.digastrikus, m.geniohioid, m.stilohioid dan m.milohioid) yang berfungsi menarik laring ke atas. otot ekstinsik infrahioid (m.sternihioid, m.omohioid, m.tirohioid)

ANATOMI LARING
Otot intrisik laring menyebabkan gerakan antara berbagai struktur laring sendiri, seperti otot vokalis dan tiroaritenoid yang membentuk tonjolan pada korda vokalis dan berperan dalam membentuk teganngan korda vokalis, otot krikotiroid berfungsi menarik kartilago tiroid kedepan, meregang dan menegangkan korda vokalis

ANATOMI LARING
Laring disarafi oleh cabang-cabang nervus vagus yakni nervus laringeus superior dan nervus laringeus inferior (n.laringeus rekurens). Kedua saraf ini merupakan campuran saraf motorik dan sensorik.

ANATOMI LARING
Perdarahan pada laring terdiri dari dua cabang yakni arteri laringeus superior dan ateri laringeus inferior yang kemudian akan bergabung dengan vena tiroid superior dan inferior

FISIOLOGI LARING
Laring berfungsi sebagai proteksi, batuk, respirasi, sirkulasi, respirasi, sirkulasi, menelan, emosi dan fonasi. Fungsi laring untuk proteksi adalah untuk mencegah agar makanan dan benda asing masuk kedalam trakea dengan jalan menutup aditus laring dan rima glotis yang secara bersamaan. Benda asing yang telah masuk ke dalam trakea dan sekret yang berasal dari paru juga dapat dikeluarkan lewat reflek batuk.

FISIOLOGI LARING
Fungsi respirasi laring dengan mengatur mengatur besar kecilnya rima glotis. Dengan terjadinya perubahan tekanan udara maka didalam traktus trakeo-bronkial akan dapat mempengaruhi sirkulasi darah tubuh. Oleh karena itu laring juga mempunyai fungsi sebagai alat pengatur sirkulasi darah

FISIOLOGI LARING
. Fungsi laring dalam proses menelan mempunyai tiga mekanisme yaitu gerakan laring bagian bawah keatas, menutup aditus laringeus, serta mendorong bolus makanan turun ke hipofaring dan tidak mungkin masuk kedalam laring.

FISIOLOGI LARING
Laring mempunyai fungsi untuk mengekspresikan emosi seperti berteriak, mengeluh, menangis dan lain-lain yang berkaitan dengan fungsinya untuk fonasi dengan membuat suara serta mementukan tinggi rendahnya nada

Korda Vokalis
Korda vokalis adalah bagian dari laring yang mempunyai fungsi menghasilkan suara.

Fisiologi
Stadium Respirasi : Korda vokalis masingmasing ditarik ke lateral oleh muskulus golongan abduktor sehingga rima glotis melebar Stadium Fonasi : Korda vokalis digerakkan ke medial oleh muskulus golongan adduktor secara simetris bertemu di garis median Suara terbentuk karena tiupan udara dari paru yang menggetarkan korda vokalis .

Action of Some of the Intrinsic Laryngeal Muscles on the Vocal Cords


(a) Adduction of vocal cords
Thyroid cartilage Cricoid cartilage Vocal cord Lateral cricoarytenoid muscle Arytenoid cartilage

Anterior (c) Abduction of vocal cords

Corniculate cartilage
Posterior cricoarytenoid muscle

(b)

Base of tongue Epiglottis Vestibular fold Vocal cord Rima Glottidis Corniculate cartilage

(d)

Fisiologi
Untuk mendapatkan suara yang normal,maka plica vokalis harus dalam keadaan :
Posisi midline atau tertutup Elastis Pada tegangan yang tepat Dengan massa yang tepat

Syarat terjadi suara nyaring :


1. Anatomi korda vokalis normal (rata) 2. Fisiologi normal: Korda vokalis dapat bergerak ke medial Korda vokalis dapat merapat dengan baik di median 3. Ada arus udara yang cukup kuat dari paru Salah 1 syarat tidak terpenuhi Suara parau
16

Suara parau
1. Anatomi korda vokalis tidak normal
a) b) c) d) Odem Hiperemi Infiltrasi Hipertropi

TEBAL

LARINGITIS AKUT / KRONIK

Suara parau
2. Fisiologi korda vokalis tidak normal
A. KV tak dapat bergerak ke medial
1) 2) Paralisa ( paralisa adduktor bilateral/unilateral) Fiksasi aritenoid (radang, tumor ankilosa artikulus kriko-aritenoid) KV konkaf /cekung(ulkus TB, banyak bicara muskulus lelah) Ada halangan merapat
a. b. c. Sekret kental Tumor benign (vocal/singers nodul, papiloma) Tumor maligna

B. KV tak dapat merapat ke median


1)

2)

THANK YOU!!

You might also like