You are on page 1of 20

Cervicogenic Headache: Diagnostic Evaluation and Treatment Strategies

Nyeri Kepala Servikogenik: Evaluasi Diagnosis dan Strategi Penatalaksanaannya


David M. Biondi, DO
Pembimbing: dr. Untung G, Sp.S Disusun oleh: Gendis Ayu Ardias G1A211072

Pendahuluan
Nyeri leher dan kaku pada otot leher merupakan gejala umum dan menonjol dari nyeri kepala primer. Yang lebih tidak umum, nyeri kepala mungkin dapat ditimbulkan dari struktur tulang atau jaringan lunak di sekitar leher, yang lebih dikenal dengan nyeri kepala servikogenik (cervicogenic headache) Patofisiologi dan sumber nyeri pada kondisi ini masih diperdebatkan diduga karena adanya nyeri alih (refer pain) dari salah satu atau lebih otot, persarafan, tulang, persendian, dan struktur vaskular pada leher

Nukleus Trigeminoservikalis tempat berinteraksinya N. Trigeminus dengan serabut sensorik segmen servikal atas sensasi nyeri alih berjalan secara dua arah antara leher dan daerah reseptor sensorik trigeminal pada wajah dan kepala

Nyeri Servikogenik

Cephalgia

Nyeri leher

Nyeri Leher Sebagai Manifestasi Dari Migren


Nyeri leher dan ketegangan otot merupakan gejalan umum pada serangan migren. Berdasarkan studi yang dilakukan pada 50 pasien migren: 64% dilaporkan memiliki nyeri bagian leher dan kekakuan yang berhubungan dengan serangan migren itu sendiri 31% diantaranya mengalami gejala pada leher saat fase prodromal 93% saat fase nyeri kepala 31% mengalami saat fase perbaikkan Dari 144 pasien migren Nyeri leher unilateral dialami oleh 57% responden, 98% di anataranya mengalaminya di bagian ipsilateral nyeri leher unilateral tanpa nyeri kepala dapat ditemukan sebagai gejala varian dari migren

Nyeri Kepala Sebagai Manifestasi Dari Gangguan Leher


Nyeri kepala yang disebabkan karena struktur tulang atau jaringan lunak di sekitar leher scara umum dapat disebut dengan nyeri kepala servikogenik sering terjadi pada cedera kepala atau leher secara sequele, namun bisa terjadi tanpa trauma sebelumnya

menyerupai gejala nyeri kepala primer sepeti pada TTH, migren, atau hemicrania continua (HC) sering sulit dibedakan Prevalensi 0,4% - 2,5%, dapat mencapai 20% pada pasien dengan nyeri kepala kronik. Rata-rata pada usia 42,9 Wanita: Pria = 4:1

Menurut The Cervicogenic Headache International Study Group


GEJALA KLINIS: Nyeri kepala unilateral atau bilateral menetap Lokasi pada oksipital, frontal Intensitas sedang sampai berat Serangan dalam beberapa jam sampai beberapa hari Nyeri terasa dalam dan tidak berdenyut Nyeri dicetuskan oleh gerakan leher, posisi tertentu di leher, penekanan jari pada daerah suboksipital, valsava, batuk, bersin merupakan pemicu Terjadi pengurangan gerakan leher baik aktif maupun pasif Gejala dapat menyerupai nyeri pada tengkuk, leher, atau migren Nyeri bersumber pada daerah leher yang dapat menyebar kedepan kepala

Adanya kriteria sbb: Gejala klinik menunjukkan adanya sumber nyeri di leher Nyeri akan berkurang setelah dilakukan blockade anestesi terhadap struktur servikal atau saraf-saraf servikal Nyeri akan berkurang dalam 3 bulan sesudah pengobatan terhadap penyebab

Penyebab Nyeri Kepala Servikogenik


Adanya kelainan pada vertebrae servikal (Cervical deformans atau cervical osteoarthritis ) yang menimbulkan : Kompresi dari radiks servikal dan terkenanya n.oksipitalis mayor Kontraksi terus menerus pada otot-otot leher Reffered pain dari penyakit-penyakit di vertebrae servikal Kompresi pada a.vertebralis

Pemeriksaan Fisik
Dapat dilakukan gerakan kepala baik pasif maupun aktif terasa nyeri bila digerakkan Penekanan pada vertebra servikal akan menimbulkan nyeri

Tipe Nyeri Kepala Servikogenik

1. Occipital Form
Dirasakan dari oksiput dan dapat mencapai vertex. Berhubungan dengan rami posterior dari C2 dan C3. Pemeriksaan : Friction sign of the scalp Tangan pemeriksa menggosokkan kulit kepala terhadap tulang tengkorak Normal : Pasien tidak merasa nyeri Maneuver ini terasa nyeri bila terdapat iritasi pada daerah yang bersangkutan (ipsilateral terhadap sendi C2-3)

2. Occipitotemporomaxillary Form
Terletak pada retroaurikuler, mastoid, daerah parietal dan mencapai bagian inferior maxilla. Nyeri ditemukan pada ipsilateral dan nyeri sendi C2-3, dengan friction sign positif pada daerah retroaurikuler yang dipersarafi oleh cabang dari plexus servikalis superficialis Manuver Pinch-roll sign: Lipatan kulit pada sudut rahang dicubit diantara jempol dan jari telunjuk pemeriksa dan digulung diantara kedua jari. Positif bila pada maneuver ini didapatkan nyeri.

3. Supraorbital Form
Eyebrow sign: Alis mata dicubit diantara jempol dan jari telunjuk kemudian di remas dan digulung seperti sebuah rokok. Dilakukan dari satu ujung alis ke ujung lainnya. Positif bila lipatan kulit terasa nyeri dan terkadang menebal Cheek sign : Sama dengan eyebrow sign , hanya dilakukan di pipi, dibawah maxilla

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium Foto servikal Cervical MRI Cervical CT Scan Myelografi Tes dengan blokade saraf servikalis

Tatalaksana
Manipulasi (jika tidak terdapat kontraindikasi karena kondisi vascular dan spinal) Masase : dilakukan di trigger point ( temporalis dan masseter ) Terapi relaksasi Mobilisasi Medikamentosa :
Analgesic ( acetaminophen atau NSAID ) Muscle relaxan (Esperisone HCl 75-150 mg/hari atau Tizanidine HCl 12 mg/hari) Blokade anestesi

KESIMPULAN
Nyeri kepala servikogenik merupakan penyebab relatif nyeri kepala kronik yang sering terjadi kesalahan dalam diagnosisnya, atau bahkan tidak terdiagnosis. Gejala kompleks yang timbul dapat mengarah ke nyeri kepala primer seperti migren atau TTH. Diagnosis yang cepat dan penanganan komprehensif, manahemen nyeri multidisipliner, dapat mengurangi disabilitas secara signifikan yanga sering berhubungan dengan gangguan nyeri.

You might also like