You are on page 1of 16

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

KHASIAT PERASAN DAUN TAPAK LIMAN (Elephantopus scaber L.) UNTUK MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH TERHADAP INFEKSI AEROMONAS PADA IKAN GURAME (Osphronemus goramy)

BIDANG KEGIATAN : PKM-P Diusulkan oleh : 1. Amalisa 2008) 2. Mifta Fitriana 3. Maulida R U 4. Reza Afun A 5. Tegar Putra P ( Ketua ( Anggota ( Anggota ( Anggota ( Anggota ; 060810133P, Angkatan ; 060810340P, ; 060810451P, ; 060810458P, ; 140911085 , Angkatan 2008) Angkatan 2008) Angkatan 2008) Angkatan 2009)

UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2010

LEMBAR PENGESAHAN 1. Judul : Khasiat Daun Tapak Liman (Elephantopus scaber L) Sebagai Antibakteri Aeromonas Untuk Menekan Kematian pada Ikan Gurame (Osphronemus gouramy) Bidang : ( ) PKMP ( ) PKMK ( ) PKMT ( ) PKMM Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian ( ) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa ( ) Sosial Ekonomi( ) Humaniora ( ) Pendidikan Ketua Pelaksana a. Nama : Amalisa b. NIM : 060810133P c. Jurusan : Budidaya Perairan d. Universitas : Universitas Airlangga e. Alamat Rumah dan No Telp : Jl. Sidodadi Baru No. 55 Surabaya / 085633346835 f. Alamat email : bs.amalisa@yahoo.com Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 orang Dosen Pembimbing a. Nama Lengkap : Dr. Ir. Gunanti Mahasri, M.si b. NIP : 19600912 198603 2001 c. Alamat Rumah dan No Telp : Pepelegi Indah, jl. Kawi no. 47 WaruSidoarjo / (031) 72102282 , 08123012721 Biaya Total Kegiatan a. DIKTI : Rp.9.800.000.b. Sumber Lainnya :Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

2. 3.

4.

5. 6.

7.

8.

Menyetujui Ketua Jurusan Perikanan dan Kelautan Pembimbing Unit Kegiatan mahasiwa

Ketua Pelaksana Kegiatan

(Moch. Amin Alamsjah, Ir.,M.Si.,Ph.D.) NIP. 19700116 199503 1 002 Pembantu atau Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan

Amalisa NIM.060810133P Dosen Pendamping

(Prof. Dr. Imam Mustofa, drh.,M. Kes.) NIP. 19600427 198701 101

(Dr. Ir. Gunanti Mahasri, M.si) NIP. 19600912 198603 2001

KHASIAT PERASAN DAUN TAPAK LIMAN (Elephantopus scaber L.) UNTUK MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH TERHADAP INFEKSI AEROMONAS PADA IKAN GURAME (Osphronemus goramy) LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan sektor perikanan budidaya ikan air tawar merupakan salah satu sumber andalan dalam pembangunan perikanan di Indonesia yang memiliki potensi besar. Hal ini tidak terlepas dari permintaan pasar domestik maupun ekspor terhadap komoditas tersebut. Salah satu komoditas unggulan dalam budidaya ikan air tawar yaitu ikan gurame (Osphronemus gouramy). Ikan ini banyak digemari masyarakat karena kelezatan dan kegurihannya. Namun kegiatan budidaya ikan gurame di Indonesia saat ini, dihadapkan pada beberapa kendala yang dapat mengakibatkan kegagalan produksi. Salah satu kendala penyebab kegagalan budidaya ini adalah penyakit bakteri Aeromonasis yang disebabkan bakteri Aeromonas sp. Sehingga pembudidaya ikan gurame selalu mengalami kerugian secara financial yang cukup besar akibat kematian massal ikan di kolam budidaya. Banyak usaha dari pembudidaya ikan untuk mengatasi masalah penyakit bakteri pada ikan gurami mulai dari menciptakan lingkungan optimal, karantina, vaksinasi, disinfeksi wabah hingga penggunaan antibiotik. Pembudidaya menginginkan cara yang mudah, sederhana, murah, dan praktis dalam pencegahan dan penanganan penyakit ikan, sedangkan di pasaran beredar obat - obat penanganan penyakit pada budidaya ikan, tetapi harganya relatif mahal dan tidak terjangkau oleh masyarakat (Munajat dan Budiana, 2003) .Namun di lain pihak pemakaian antibiotik secara terus menerus dengan dosis atau konsentrasi yang tidak tepat, akan menimbulkan masalah baru berupa meningkatnya resistensi bakteri terhadap bahan tersebut . Selain itu, masalah lainnya adalah bahaya yang ditimbulkan terhadap lingkungan sekitarnya, timbulnya residu pada ikan yang bersangkutan, dan manusia yang mengonsumsinya. Ikan ikan yang mengandung antibiotik akan memberikan dampak yang melebihi standart kelayakan ekspor penjualan. Sehingga saat ini di Indonesia penggunaan antibiotik dilarang dalam budidaya ikan. Berkaitan dengan permasalahan tersebut, perlu ada alternatif bahan obat yang lebih aman yang dapat digunakan dalam peningkatan daya tahan tubuh dan pengendalian penyakit ikan gurame. Salah satu alternatifnya adalah dengan menggunakan tanaman alami yang bersifat anti bakteri. Beberapa keuntungan menggunakan tanaman obat tradisional alami ini antara lain relatif lebih aman, mudah diperoleh, murah, tidak menimbulkan resistensi, dan relatif tidak berbahaya terhadap lingkungan sekitarnya. Tanaman yang dapat dijadikan sebagai antibakteri pada ikan yaitu daun tapak liman (Elephantopus scaber L.). Daun ini memiliki kandugan zat kimia anti bakteri yang efektif untuk pencegahan dan pengobatan serangan Aeromonas sp pada ikan gurame. Pemanfaatan tanaman obat tersebut dapat dijadikan alternatif pengganti antibiotik komersial dalam kegiatan budidaya ikan air tawar di Indonesia khususnya untuk pengendalian penyakit bakteri. Optimalisasi pemanfaatan tanaman obat semakin membantu perikanan budidaya kearah yang lebih baik dengan mengedepankan konsep back to nature.

PERUMUSAN MASALAH Salah satu kendala dalam kegiatan budidaya ikan gurame (Osphronemus goramy) yaitu timbulnya serangan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas sp. Bakteri ini sering kali menyebabkan kegagalan budidaya yang menyebabkan kematian massal pada saat panen. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengobati timbulnya Aeromonas sp tetapi hasilnya belum memuaskan. Penggunaan antibiotik juga sering digunakan para pembudidaya tetapi obat ini dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan budidaya maupun terhadap ikan yaitu menyebabkan akumulasi residu dalam daging ikan, resistensi pada bakteri pathogen, manusia yang mengkonsumsinya serta menghambat perkembangan organisme non target seperti plankton dan bakteri pengurai sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem dalam lingkungan budidaya. Oleh karena itu perlu ada alternatif lain untuk mengganti antibiotik dengan bahan alami yang lebih aman digunakan. Dengan adanya tanaman tapak liman yang dikenal sebagai tumbuhan yang mudah tumbuh ini, pada seluruh bagiannya mengandung bahan aktif. Terutama bagian daunnya yang banyak digunakan dalam industri farmasi obat obatan untuk manusia. Belum banyak penelitian tentang pemanfaatan daun tapak liman sebagai senyawa antibakteri khususnya di bidang perikanan budidaya, maka perlu dilakukan penelitian tentang adanya daya antibakteri dan khasiat perasan daun tapak liman sebagai pertahanan tubuh ikan gurame terhadap serangan bakteri Aeromonas serta dosis efektif perasan daun tapak liman yang diberikan pada ikan gurame (Osphronemus goramy).

TUJUAN Tujuan PKMP ini adalah untuk mengetahui penggunan dan efektifitas perasan daun tapak liman (Elephantopus scaber L.) sebagai peningkatan daya tahan tubuh terhadap serangan ikan gurame (Osphronemus goramy) serta mengetahui dosis efektif yang diberikan pada ikan gurame (Osphronemus goramy).

LUARAN YANG DIHARAPKAN Luaran yang diharapkan dari PKMP ini untuk mendapatkan bahan alternatif pengganti antibiotik guna meningkatkan daya tahan tubuh ikan gurame (Osphronemus goramy) terhadap serangan bakteri Aeromonas yang dapat diterapkan pada pembudidaya ikan dan masyarakat luas. Selain itu, penelitian ini juga dapat menyumbangkan ilmu pengetahuan terutama dalam pemanfaatan efektifitas daun tapak liman yang dapt dikembangkan dalam produk obat farmasi.

KEGUNAAN Kegunaan PKMP ini adalah diharapkan perasan daun tapak liman (Elephantopus scaber L.) sebagai alternatif pengganti antibiotik yang dapat di

aplikasikan langsung pada budidaya ikan gurame (Osphronemus goramy) untuk menekan kematian dalam upaya meningkatkan hasil panen bagi pembudidaya ikan.

TINJAUAN PUSTAKA Daun Tapak Liman Sifat dan Morfologi Tanaman tapak liman tumbuh liar di lapangan rumput, pematang, kadangkadang ditemukan dalam jumlah banyak, terdapat di dataran rendah sampai dengan 1.200 m di atas permukaan laut. Terna tegak berumur panjang ini mempunyai batang pendek dan kaku, tinggi 30-60cm, dan berambut kasar. Daun tunggal berkumpul pada pemukaan tanh membentuk roset akar. Daun berbentuk jorong, tepi melekuk dan bergerigi tumpul, ujung tumpul, permukaan berambut kasar, perulangan menyirip, warnanya hijau tua, Panjang 10-18 cm, lebar 3-5cm. Tangkai bunga keluar dari tengah-tengah roset dengan tinggi 60-75 cm . Batang tangkai bunga kaku dan liat, berambut panjang dan rapat, bercabang dan beralur. Daun pada tangkai bunga kecil, letaknya jarang, panjang 3-9 cm, lebar 1-3cm. bunga majemuk berbentuk bongkol, letaknya di ujung batang, berwarna ungu, mekar pada siang hari sekitar pukul satu siang, dan menutup kembali pada sore hari. buah berupa buah longkah yang besar, berambut, berwarna hitam. akarnya tunggang yang besar, warnanya putih. Tapak liman (Elephantophus scraber L.) dikenal sebagai tanaman yang mudah tumbuh. Di beberapa daerah sering dinamakan tutup bumi, balagaduk, tapak tangan, atau talpak tana. Tapak liman ini dijadikan obat tradisional bagi beberapa penyakit manusia, dalam keadaan segar, kering, bahkan diekstraksi dan dimasukkan ke dalam kapsul. Bagian yang digunakan adalah semua tanaman, baik akar, batang, daun, maupun seluruh tanaman. Bagian daunnya juga cukup banyak berkhasiat untuk penyakit Radang Hingga Hepatitis, selain itu juga digunakan sebagi antioksidan dan juga antibiotika. Gambar dari daun tapak liman dapat dilihat pada Gambar 1. Klasifikasi Tanaman tapak liman yaitu : Kingdom : Plantae Super Divisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Sub Kelas : Asteridae Ordo : Asterales Famili : Asteraceae Genus : Elephantopus Spesies : Elephantopus scaber L.

Gambar 1. Daun Tapak Liman (Sumber : www.stuartxchange.org) Kandungan Kimiawi Daun tanaman ini kaya dengan berbagai kandungan kimia yang sudah diketahui yaitu antara lain : epifrielinol, lupeol, stiqmasterol, triacontan-l-ol, dotriacontan-l-ol, lupeol acetat, deoxyelephantopin, terpenoid, flavonoid dan isodeozyelephantopin. Dalam suatu studi mengungkapkan kandungan minyak atsiri dari daun tapak liman mengandung : asam heksadekanoat, 43,3%; tetrahydronaphthalelol dimetil isopropyl, 14,1%, b-sesquiphellandrene, 8,3%, asam octadecadienoic, 5,5% dan fitol, 5,2%. Herba daun tapak liman juga mengandung metabolit sekunder terpenoid dan flevonoid yang berperan sebagai antibacterial. Beberapa hasil penelitian menunjukkan senyawa terpenoid memiliki aktivitas sebagai antibakteri yaitu monoterpenoid linalool, diterpenoid (-) hardwicklic acid, phytol, triterpenoid saponin dan triterpenoid glikosida (Grayson, 2000; Bigham et al., 2003; Lim et al., 2006; Anonim, 2007; Anonim, 2007). Kandungan antibakteri dalam daun tapak liman berasal dari (1) Novel Terpenoid dari Elephantopus Scaber memiliki Aktivitas Antibakteri Staphylococcus Aureus: Sebuah terpenoid baru dari ekstrak E. scaber menunjukkan aktivitas antibakteri dan menunjukkan bahwa ia dapat bertindak sebagai obat untuk infeksi bakteri. (2) Hasil penelitian menegaskan potensi antimikroba dari ekstrak etil asetat scaber E.. (3) Studi menunjukkan kuat dalam aktivitas in vitro antibakteri turunan terpenoid terhadap ES beta-laktamase Staphylococcus aureus resisten methicillin.

Ikan Gurame Gurame merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, dengan morfologi bentuk badan pipih lebar, bagian punggung berwarna merah sawo dan bagian perut berwarna kekuning-kuningan. Ikan gurame merupakan keluarga anabantidae. Keturunan helostoma dan dan bangsa labyrinthici (Dinas Perikanan Jakarta (1997)). Gambar dari ikan Gurame dapat dilihat pada Gambar 2.

Klasifikasi ikan gurame, yaitu : Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Subphylum : Vertebrata Superclass : Osteichthyes Class : Actinopterygii Subclass : Neopterygii Superorder : Acanthopterygii Order : Perciformes Suborder : Anabantoidei Family : Osphronemidae Subfamily : Osphroneminae Genus : Osphronemus Spesies : Osphronemus goramy (Lacepde, 1801)

Gambar 2. Ikan Gurame (Osphronemus goramy ) (Sumber : From Wikipedia, the free encyclopedia) Ikan gurami (Osphronemus goramy) merupakan ikan asli perairan Indonesia yang sudah menyebar ke wilayah Asia Tenggara dan Cina. Merupakan salah satu ikan yang mempunyai alat penapasan labirinth dan secara taksonomi termasuk famili Osphronemidae. Ikan gurami adalah salah satu komoditas yang banyak dikembangkan oleh para petani, hal ini dikarenakan permintaan pasar cukup tinggi (Anonimous, 2000). Ikan ini merupakan salah satu jenis ikan konsumsi yang sudah cukup dikenal dan banyak diminati di Indonesia. Hal ini karena ikan gurami memiliki kelebihan yaitu rasa daging yang enak, pemeliharaan mudah serta harga relatif stabil. Ikan ini sudah lama dikenal orang dan telah banyak dibudidayakan. Di alam, gurami (Osphronemus goramy) mendiami perairan yang tenang dan tergenang seperti rawa, situ, dan danau. Di sungai yang berarus deras, jarang dijumpai ikan gurami. Kehidupannya yang menyukai perairan bebas arus itu terbukti ketika gurami sangat mudah dipelihara di kolam- kolam tergenang. Walau gurami dapat dibudidayakan di dataran rendah dekat pantai, perairan yang paling otimal untuk budidaya adalah yang terletak pada ketinggian 50 - 40 m diatas permukaan laut. Ikan ini masih bertoleransi sampai pada ketinggian 600 m

diatas permukaan laut Yang jadi patokan adalah suhu air dilingkungan hidupnya. Suhu ideal untuk ikan gurami adalah 24 280C (Sitanggang dan Sarwono, 2001)

AEROMONAS Karakteristik Umum Golongan Aeromonas Aeromonas adalah jenis bakteri yang bersifat metropolitan, oksidasif, anaerobik fakultatif, dapat memfermentasi gula, gram negatif, tidak membentuk spora, bentuk akar, dan merupakan penghuni asli lingkungan perairan. Bakteri ini ditemukan di air payau, air tawar, muara, lautan, dan pada badan air yang terklorinasi maupun tidak terklorinasi, dengan jumlah terbanyak ditemukan pada musim hangat. Upaya isolasi aeromonas pada penyakit yang menyerang hewan berdarah panas dan berdarah dingin telah dilakukan lebih dari 100 tahun yang lalu, sedangkan isolasi dari manusia dilakukan sejak awal tahun 1950-an (Hayes, 2000). Aeromonas merupakan jenis bakteri yang distribusinya meluas pada lingkungan perairan. Bakteri ini ditemukan pada air tawar maupun air laut yang kadar garamnya tinggi. Bakteri yang termasuk bakteri gram negative ini bersifat motil dan berbentuk batang (0,3-1,0 x 1,0-3,5). Bakteri Aeromonas paling sering menyebabkan wabah pada ikan yang dibudidayakan maupun ikan yang hidup bebas pada air tawar. Penyakit akibat bakteri ini biasanya di asosiasikan dengan penyakit bakterial hemoragik septisemia pada ikan (dikenal sebagai red pest ) yang mengalami stres. Ikan dapat tertular penyakit ini setiap saat, walaupun biasanya sering terjadi pada saat musim panas dimana suhu air meningkat dan ikan mengalami stres karena pergantian musim dari musim panas ke musim dingin. Selain itu hal ini juga dapat terjadi akibat lingkungan yang jelek. Buchanan dan Gibbon (1974), mengklasifikasikan bakteri Aeromonas sebagai berikut: Filum : Protophita Klas : Schizomycetes Ordo : Pseudomonadales Famili : Vibrionaceae Genus : Aeromonas

Perubahan Makroskopis dan Mikroskopis Ikan yang terinfeksi biasanya dalam keadaan stress karena beberapa faktor dan menunjukan warna kulit yang gelap dengan hemoragik ireguler yang luas pada permukaan tubuh dan pangkal sirip. Hemoragik pada permukaan kulit dapat mengalami ulserasi. Jika dilakukan irisan pada ginjal dan limpha yang membekak biasanya akan keluar cairan kental. Ginjal dan limpha mengalami atrofi dan selnya juga mengalami nekrosis. Nekrosis terjadi pada otot jantung, hati, gonad dan pankreas. Lesi pada kulit diawali dengan munculnya edema pada dermis dan hiperemia dari stratum retikulare. Hal ini memicu terjadinya spongisis dan ulserasi dari epidermis yang diikuti dengan hemoragik nekrosis yang ekstensif menuju lapisan muskulus bagian bawah. Jenis-jenis Aeromonas tersebut merupakan penyebab hemorrhagic septicemia (septisemia berdarah) pada ikan trout, ikan air tawar lainnya ; fin rot dan tail rot (sirip dan busuk ekor) pada ikan-

ikan akuarium; paha merah pada katak dan ulcerative stomatitis (bisul-bisul) pada ular ( Wong 1978). Secara umum gejala-gejala yang terlihat pada ikan yang terserang Aeromonas adalah: Pada permukaan tubuh ikan ada bagian-bagian yang berwarna merah, terutama bagian dada, perut dan pangkal sirip. Selaput lendir (mucus) berkurang sehingga tubuh ikan tidak licin, menjadi kasar dan ikan mudah dipegang. Di beberapa bagian tubuh ikan sisiknya rusak dan rontok, sedang kulitnya tampak melepuh. Sirip punggung, dada dan ekor rusak dan pecah-pecah. Insang rusak dan berwarna keputih-putihan sampai kebiruan. Keadaan ikan lemah, tidak lincah dan kehilangan keseimbangannya.

METODE PELAKSANAAN Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) diterjemahkan dari Completely Randomized Design atau Fully Randomized Design, dipergunakan bila media dan bahan percobaan seragam atau dapat dianggap seragam. Dalam RAL hanya ada satu sumber keragaman yaitu perlakuan di samping pengaruh acak, sehingga hasil perbedaan antar perlakuan hanya disebabkan oleh pengaruh perlakuan dan pengaruh acak saja (Kusriningrum, 2008). Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan mulai bulan ke-1 sampai dengan bulan ke-2 bertempat di Laboratorium Kering, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga.

Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas tiga perlakuan dan empat ulangan dengan dosis perasan sesuai dengan temuan pendahuluan. Analisis statistic menggunakan ANOVA dan jika terjadi perubahan dilakukan dengan uji Dunken. Perlakuan dilakukan selama satu minggu setelah aklimatisasi untuk menentukan aktivitas anti-bakteri Aeromonas. Setiap perlakuan menggunakan 5 ekor ikan gurame berat 250 gram.

Alat dan Bahan Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Nampan, sarung tangan, akuarium, spuit, bak, slang air, aerator, plastik, kertas label, timbangan digital, pipet ukur, beaker glass dan gelas ukur.

Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Daun tapak liman, ikan Gurame, isolat bakteri Aeromonas sp, pellet ikan, aquades, Alkohol, Kapas.

Pengambilan Sampel Pengambilan ikan Gurame digunakan untuk uji pendahuluan dan utama. Sampel yang diambil merupakan ikan yang yang sehat.. Ikan dibawa ke laboratorium dikemas menggunakan kantong plastik yang diberi oksigen.

Pembuatan Perasan Daun Tapak Liman Penyediaan stok daun tapak liman dengan mengambil daun tapak liman di daerah Surabaya sebanyak 500 gram kemudian dibersihkan dengan air tawar kemudian dikering anginkan. Setelah dilakukan penimbangan berat, sampel daun diblender menggunakan juicer sehingga terbentuk cairan. Cairan tersebut kemudian disaring dengan kain penyaring ukuran 0,1 mm. Kemudian hasil perasan dibuat dibuat larutan dengan berbagai konsentrasi sesuai perlakuan.

Uji Pendahuluan Uji Pendahuluan dilakukan sebelum perlakuan Uji Tantang pada penelitian ini, uji ini di lakukan dengan tujuan : 1. Untuk menentukan dosis Aeromonas yang kan di tantangkan pada ikan gurame 2. Untuk mendapatkan lethal dosis 50 (dosis yang menyababkan ikan mengalami kematian), dengan ini kita dapat mengetahui dosis yang aman bagi ikan gurame 3. Untuk mengetahui MIC (min inhibiter concentrasi)

Uji Tantang Ada 3 jenis uji tantang pada penelitian ini, 1. Ikan gurame tidak di beri perlakuan, yaitu tanpa diberi perasan daun tapak liman dan bakteri Aeromonas 2. Ikan gurame di beri perasan daun tapak liman, lalu seminggu berikutnya di tantang dengan bakteri Aeromonas. ` Perlakuan yang digunakan dengan menggunakan konsentrasi berbeda, yaitu 1%, 1.5%, 2%, 2.5%, dan 3%. 3. Ikan gurame tidak di beri perasan daun tapak liman dan ditantang dengan bakteri Aeromonas Pada uji tantang ke-2 dan ke-3 dilakukan perlakuan sebanyak 4x ulangan.

Parameter Dalam penelitian ini ada beberapa parameter yang di amati, yaitu Parameter Utama :

- Gambaran darah Metode ulas darah : Pemberian sedikit EDTA pada ujung spuit sebagai anti koagulan darah Pengambilan darah dengan spuit pada ikan gurame Meneteskan darah pada obyek glas lalu diulaskan dari ujung hingga membentuk ulasan tipis dan dikeringkan Merendam ulasan darah pada metanol selama 2-3 menit dan dikeringkan Merendam ulasan darah ke dalam larutan giemsa selama 30 menit lalu dikeringkan Mengulaskan oil emersi pada ulasan darah yang kering agar tampak jelas di mikroskop - Tingkat kelangsungan hidup / Suvival Rate SR= Nt/No X 100% Keterangan : SR : Survival Rate Nt : Jumlah ikan akhir (saat pemanenan) N0 : Jumlah ikan awal (saat penebaran) Parameter Pendukung : - kualitas air meliputi : DO, amoniak, pH, salinitas.

Analisis Data Data yang diperoleh dari perlakuan yaitu perubahan tingkah laku pada ikan gurame ( Osphronemus goramy ) diantaranya pertumbuhan, nafsu makan, tingkah laku renang yang di amati dengan kasat mata, Data dari perlakuan menggunakan ANAVA dilanjutkan menggunakan Uji jarak Duncan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik kemudian dianalisa menggunakan uji Kruskal Wallis, jika terdapat perbedaan yang nyata dilanjutkan dengan uji Z 5% (pasangan berganda) (Kusriningrum, 2008).

JADWAL KEGIATAN PROGRAM


No Kegiatan 1 2 1 3 4 1 2 2 3 4 1 Bulan 3 2 3 4 4 1 2 3 4 1 2 5 3 4

Perencanaan Program Persiapan Alat dan Bahan

Aklimatisasi

4 5 6 7

Pembuatan Perasan Daun Tapak Liman Pelaksananan Program Evaluasi Penyusunan Program Penyerahan Laporan Akhir

RANCANGAN BIAYA Alat Penelitian No. Nama Barang 1. 2. 3. 4. 5. Total Akuarium Aerasi Bak Selang air Sewa Laboratorium dan Peralatan

Volume 28 buah 28 buah 10 buah 2 meter -

Harga Satuan Rp. 75.000,Rp. 25.000,Rp. 20.000,Rp. 30.000,-

Total Harga Rp. 2.100.000,Rp. 700.000,Rp. 200.000,Rp. 60.000,Rp. 600.000,Rp. 3.660.000,-

Bahan Habis Pakai No. Nama Barang 1. Ikan Gurame 2. Daun Taapak Liman 3. Isolat Bakteri 4. Pelet Ikan 5. Alkohol 70 % 6. Giemsa 20% 7. Metanol 8. Cover Glass 9. Obyek Glass 10. EDTA 11. Spuit 12. Sabun 13. Nampan 14. Sarung Tangan 15. Serber 16. Kapas

Volume 140 ekor 500 gram 1 buah 10 kg 200 ml 500 ml 250 ml 2 kotak 2 kotak 2 ml 30 buah 2 buah 7 buah 5 buah 1 lusin 2 pak

Harga Satuan Rp. 15.000,Rp. 20.000,Rp. 60.000,Rp. 20.000,Rp. 10.000,Rp. 4.000,Rp. 15.000,Rp. 20.000,Rp. 5.000,Rp. 5.000,Rp. 20.000,-

Total Harga Rp. 2.100.000,Rp. 100.000,Rp. 400.000,Rp. 200.000,Rp. 120.000,Rp. 300.000,Rp. 350.000,Rp. 40.000,Rp. 20.000,Rp. 100.000,Rp. 120.000,Rp. 30.000,Rp. 140.000,Rp. 25.000,Rp. 60.000,Rp. 40.000,-

17. 18. 19. 20. 21. Total

Kertas Label Kertas Saring Pipet Ukur 1 ml Sumbat Karet Tissue

3 buah 1 pak 7 buah 7 buah 10 buah

Rp. 5.000,Rp. 10.000,Rp. 5.000,Rp. 5000,-

Rp. 15.000,Rp. 50.000,Rp. 70.000,Rp. 35.000,Rp. 50.000,Rp. 4.365.000,-

Biaya Transportasi No. Nama Barang Volume 1. Sewa mobil Surabaya Sidoarjo + BBM Total

Harga Satuan -

Total Biaya Rp. 750.000,Rp. 750.000,-

Penyusunan Laporan No. Nama Barang 1. Kertas HVS A4 2. Tinta Printer 3. Penggandaan Laporan 4. CD (Compact Disc) 5. Dokumentasi - Cuci Cetak - Memory Card - Sewa Camera Digital Total TOTAL BIAYA

Volume 3 rim 3 buah 20 buah 10 buah 40 foto 1 buah 1 buah

Harga Satuan Rp. 40.000,Rp. 60.000,Rp. 10.000,Rp. 7500, Rp. 4.000,-

Total Biaya Rp. 120.000,Rp. 180.000,Rp. 200.000,Rp. 75.000,Rp. 160.000,Rp. 150.000,Rp. 150.000,Rp.1.025.000,-

Rp. 9.800.000,-

DAFTAR PUSTAKA Agriefishery. 2009. Ikan Gurame (Osphronemus Gouramy). Zona Ikan_ http://zonaikan.wordpress.com/2009/09/14/ikan-gurame-osphronemusgouramy/6/10.2010.1pp. Aji, P. 2008. Pemeliharaan Induk Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) dengan Pemberian Pakan Tambahan Berbeda terhadap Jumlah Telur di Unit Pelaksana Teknis Budidaya Air Tawr (UPTBAT) Kutasari, Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah. Laporan Kerja Praktek. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto Maulina, Ine. dkk. 2006. Pengaruh Meniran dalam Pakan untuk Mencegah Infeksi Bakteri Aeromonas sp pada Benih Ikan Mas (C.Carpio). Penelitian. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Padjadjaran. Daelami, Deden. 2001. Agar Ikan Sehat. Penebar Swadaya, Cianjur. 72-74.

Ho, Wan Yong. 2009. Traditional Practice, Bioactivities and Commercialization Potential of Elephantopus scaber Linn. Journal of Medicinal Plants Research Vol 3. Malaysia. 13pp. ITIS-North America. 2009. Integrated Taxonomic Information System_ http://www.itis.gov/.6/10.2010.1pp. Maulina, Ine. Dkk. 2006. Pengaruh Meniran dalam Pakan untuk Mencegah Infeksi Bakteri Aeromonas sp. pada Benih Ikan Mas (C. Carpio). Penelitian. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Padjajaran. Bandung. Puspowardoyo, Harsono. 2001. Membudidayakan Ikan secara Intensif. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Rahman, Muhammad Fiqri. 2008. Potensi Antibakteri Ekstrak Daun Pepaya pada Ikan Gurami yang Diinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila. Skripsi. Fakultas Kedoktern Hewan. Institut Pertanian Bogor. Susanto, Heru. Budidaya Gurame. 1989. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Ti Tan-tou. 2007. Dila-Dila Elephantopus scaber_ http://www.stuartxchange.org/DilaDila.html. 6/10.2010.1pp. Wikipedia Foundation, Inc. 2010. Giant Gourami_ http://en.wikipedia.org/wiki/Giant_gourami.6/10.2010.1pp.

LAMPIRAN NAMA DAN BIODATA PELAKSANA Ketua Pelaksana Kegiatan Nama : Amalisa Nim : 060810133P Fakultas/Program Studi : Perikanan dan Kelautan Budidaya Perairan Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS AIRLANGGA Alamat Rumah : Jl. Sidodadi Baru No. 55 Surabaya No telp/ HP : 0313714665/085733346835 Email : bs.amalisa@yahoo.com Waktu untuk kegiatan PKM : 14 jam/minggu TTD :

Anggota Pelaksana I Nama Nim Fakultas/Program Studi Perguruan Tinggi Alamat Rumah No Telp/ Hp Email Waktu untuk kegiatan PKM TTD

: Mifta Fitriana : 060810340P : Perikanan dan Kelautan Budidaya Perairan : UNIVERSITAS AIRLANGGA : Jl. Kebonsari IV No. 6 A surabaya : 03170700436 : mifta.fitriana@yahoo.com : 14 jam/minggu :

Anggota Pelaksana II Nama Nim Fakultas/Program Studi Perguruan Tinggi Alamat Rumah No Telp/ HP Email Waktu untuk kegiatan PKM TTD

: Maulida Rosa Umainana : 060810451P : Perikanan dan Kelautan Budidaya Perairan : UNIVERSITAS AIRLANGGA : Pondok Sidokare Indah blok ZZ no.12 Sidoarjo : 031-8950933/ 085649248661 : maulida_umainana@yahoo.com : 14 jam/minggu :

Anggota Pelaksana III Nama Nim Fakultas/Program Studi Perguruan Tinggi Alamat Rumah No telp/ HP

: Reza Afun Afriani : 060810458P : Perikanan dan Kelautan Budidaya Perairan : UNIVERSITAS AIRLANGGA : Jl. Merdeka 35 Waru- Sidoarjo : 085645600209

Email : echaaffun@yahoo.com Waktu untuk kegiatan PKM : 14 jam/minggu TTD :

Anggota Pelaksana IV Nama Nim Fakultas/Program Studi Perguruan Tinggi Alamat Rumah No telp/ HP Email Waktu untuk kegiatan PKM TTD

: Tegar Putra P : 140911085 : Perikanan dan Kelautan Budidaya Perairan : UNIVERSITAS AIRLANGGA : Lapangan dharmawangsa No 9 Surabaya : 085755169590 : sincere.aparatarmy.te@gmail.com : 14 jam/minggu :

NAMA DAN BIODATA DOSEN PEMBIMBING Nama Lengkap : Dr. Ir. Gunanti Mahasri, M.si Golongan Pangkat/NIP : Pembina / 19600912 198603 2001 Jabatan Fungsional : Lektor Kepala Jabatan Struktural : Fakultas/Progrm Studi : Perikanan dan Kelautan / Budidaya Perairan Perguruan Tinggi : UNIVERSITAS AIRLANGGA Bidang Keahlian : Parasitologi dan Imunologi ikan dan udang Alamat rumah : Pepelegi Indah Jl. Kawi No. 47 Waru, Sidoarjo, Telepon / faksimile : 03172102282 / 08123012721 e-mail : mahasri@unair.ac.id TTD :

You might also like