You are on page 1of 7

Kata thyroid berarti organ berbentuk perisai segi empat.

Kelenjar ini merupakan kelenjar endokrin yang paling banyak vaskularisasinya, dibungkus oleh capsula yang berasal dari lamina pretracheal fascia profunda. Capsula ini melekatkan thyroid ke larynx dan trachea. Kelenjar thyroid terletak di leher depan setentang vertebra cervicalis 5 sampai thoracalis 1, terdiri dari lobus kiri dan kanan yang dihubungkan oleh isthmus. Setiap lobus berbentuk seperti buah pear, dengan apex di atas sejauh linea oblique lamina cartilage thyroidea, dengan basis di bawah pada cincin trachea 5 atau 7.
(2,3,4,6) (2,3,4,5)

Berat kelenjar thyroid bervariasi antara 20-30 gr, rata-rata 25 gr. Dengan adanya ligamentum suspensorium Berry kelenjar thyroidea ditambatkan ke cartilage cricoidea dari facies posteromedial kelenjar. Jumlah ligamentum ini 1 di kiri dan kanan. Fungsinya sebagai ayunan/ gendongan kelenjar ke larynx dan mencegah jatuh/ turunnya kelenjar dari larynx, terutama bila terjadi pembesaran kelenjar. I. LOBUS LATERALIS Setiap lobus kiri dan kanan terdiri dari 3 bagian yaitu : 1. Apex 2. Basis 3. 3 Facies/ permukaan dan 3 Margo/ pinggir
(4) (4)

(4)

1. APEX

(4)

Berada di atas dan sebelah lateral oblique cartilage thyroidea Terletak antara M.Constrictor inferior (di medial) dan M.Sternothyroideus (di lateral) Batas atas apex pada perlekatan M.Sternothroideus. Di apex A. Thyroidea superior dan N.Laringeus superior berpisah, arteri berada di superficial dan nervus masuk lebih ke dalam dari apex (polus)

2. BASIS

(4)

Gambar 2. Topografi kelenjar thyroid (tampak depan)

Terletak setentang dengan cincin trachea 5 atau 6. Berhubungan dengan A. Thyroidea inferior dan N. Laryngeus recurrent yang berjalan di depan atau belakang atau di antara cabang-cabang arteri tersebut. Ahli bedah sebaiknya meligasi arteri thyroidea inf. jauh dari kelenjar. 3. A. FACIES SUPERFICIAL/ ANTEROLATERAL Berbentuk konvex ditutupi oleh beberapa otot dari dalam ke luar : 1. M. Sternothyroideus 2. M. Sternohyoideus 3. M. Omohyoideus venter superior 4. Bagian bawah M. Sternocleidomastoideus B. FACIES POSTEROMEDIAL Bagian ini berhubungan dengan :
(4) (4)

- 2 saluran : larynx yang berlanjut menjadi trachea, dan pharynx berlanjut menjadi oesophagus. - 2 otot : M. Constrictor inferior dan M. Cricothyroideus. - 2 nervus : N. Laryngeus externa dan N. Larungeus recurrent. C. FACIES POSTEROLATERAL Berhubungan dengan carotid sheath (selubung carotid) dan isinya yaitu A. Carotis interna, N. Vagus, dan V. Jugularis interna (dari medial ke lateral). D. MARGO ANTERIOR Margo ini memisahkan facies superficial anastomose A. Thyroidea superior.
(4) (4) (4)

dari

posteromedial,

berhubungan

dengan

E. MARGO POSTERIOR Bagian ini memisahkan facies posterolateral dari posteromedial, berhubungan dengan anastomose A. Thyroidea superior dan inferior. Ductus thoracicus terdapat pada sisi kirinya. Terdapat kelenjar parathyroidea superior pada pertengahan margo posterior lobus lateralis kelenjar thyroidea tepatnya di antara true dan false capsule. Setentang cartilage cricoidea dan sebelah dorsal dari N. Laryngeus recurrent. Kelenjar parathyroidea inferior letaknya bervariasi, terdapat 3 kemungkinan letaknya : - Pada polus bawah (inferior) lobus lateralis di dalam false capsule di bawah A. Thyroidea inferior. - Di luar false capsule dan di atas A. Thyroidea superior - Di dalam true capsule pada jaringan kelenjar dan ventral terhadap N. Laryngeus recurrent.

II. ISTHMUS Isthmus adalah bagian kelenjar yang terletak di garis tengah dan menghubungkan bagian bawah lobus dextra dan sinistra (isthmus mungkin juga tidak ditemukan). Diameter transversa dan vertical 1,25 cm. Pada permukaan anterior isthmus dijumpai (dari superficial ke profunda) : - Kulit dan fascia superficialis - V. Jugularis anterior - Lamina superficialis fascia cervicalis profunda - Otot-otot : M. Sternohyoideus danM. Sternothyroideus. Permukaan posterior berhubungan dengan cincin trachea ke 3 dan 4. Pada margo superiornya dijumpai anastomose kedua A. Thyroidea superior, lobus pyramidalis dan Levator glandulae. Di margo inferior didapati V. Thyroidea inferior dan A. Thyroidea ima. III. LOBUS PYRAMIDALIS
(1,3,4,5)

(1,2,4,5)

Gambar 3. Topografi kelenjar thyroid (tampak belakang)

Kadang-kadang dapat ditemui.

Jika ada biasanya terdapat di margo superior isthmus, memanjang ke os hyoidea, atau bisa juga berasal dari lobus kiri atau kanan. Sering didapati lembaran fibrosa atau musculous yang menghubungkan lobus pyramidalis dan os hyoidea, jika penghubung ini otot dikenal dengan nama levator glandula thyroidea. CAPSULE KELENJAR THYROIDEA
(2,4)

1. Outer false capsule : Berasal dari lamina pretracheal fascia cervicalis profunda. 2. Inner true capsule : dibentuk oleh kondensasi jaringan fibroareolar kelenjar thyroidea. Pada celah antara kedua capsule tersebut didapati kelenjar parathyroidea, pembuluh darah.vena yang luas dan banyak. BAB II VASCULARISASI 1. Sistem Arteri
(1,2,3,4,5)

A. Thyroidea superior, adalah cabang A. Carotis externa yang masuk ke jaringan superficial kelenjar, mendarahi jaringan connective dan capsule. A. Thyroidea inferior adalah cabang trunchus thyreocervicalis dan masuk ke lapisan dalam kelenjar, mendarahi jaringan parenkim dan propia kelenjar. A. Thyroidea ima, Arteri ini kadang-kadang dijumpai merupakan cabang arcus aorta atau A. Brachiocephalica dan mendarahi istmus. A. Thyroidea acessorius, adalah cabang-cabang A. Oesophageal dan Tracheal yang masuk ke facies posteromedial. 2. Sistem Vena
(1,2,3,4,5)

V. Thyroidea superior; muncul dari polus superior dan berakhir pada vena jugularis interna (kadang-kadang V. Facialis) V. Thyroidea inf.; muncul dari margo bawah istmus dan berakhir pada V. Brachiocephalica sin. V. Thyroidea media; muncul dari pertengahan lobus lateralis dan berakhir di V. Jugularis int.

Gambar 4. Vascularisasi kelenjar thyroid (tampak depan) 3. Aliran Lymphatic


(4)

Ascending Lymphatic - Media, mengalir ke prelaryngeal lymph node yang terletak pada membrane cricothyroidea - Lateral, mengalir ke Jugulo-digastric grup dari deep cervical lymph node. Descending Lymphatic - Medial, mengalir ke pretracheal grup di trachea - Lateral, mengalir ke Gl. Recurrent chain pada N. Laryngeus recurrent DAFTAR PUSTAKA 1. Cunninghams Manual of Practical Anatomy, Thirteenth edition, volume III. Head and Neck and Brain. London, Oxford University Press, 1967, Page 109-112. 2. Harold H. Lindner, MD, A Lange Medical Book Clinical Anatomy, Appleton & Lange, Connenticut, 1989. Page 132-138.

3. John B. Christensen, Ira R, Telford, Fifth edition, J.B. Lippincott Company, 1988, Washington DC. Page 316-318. 4. N.C.Chakrabarty, D. Chakrabarty, Fundamentals of Human Anatomy, New Central Book Agency (P) LTD, Calcutta, 1997. Page 162-167. 5. Richard S. Snell, MD, PhD, Clinical Anatomy for Medical Students, Fifth edition, New York. Page 652-653, 796.

You might also like