Professional Documents
Culture Documents
Pembimbing : dr. Heru A. Santoso, Sp. THT-KL Lovi Krissadi Rizki Okto Kurniawan
Nama Lain
Nama lain
Supraglotitis Laringitis supraglotik
Definisi
inflamasi akut pada daerah supraglotis dari orofaring, yang meliputi inflamasi pada epiglotis, valekula, aritenoid, dan lipatan ariepiglotika.1
Croup
Suatu penyakit infeksi laring yang berkembang cepat, menimbulkan stridor dan obstruksi jalan nafas
Permukaan laringeal dari epiglotis dan daerah tepat di bawah korda vokalis pada laring mengandung jaringan areolar longgar yang cenderung membengkak bila meradang
Etiologi
infeksi bakteri
Haemophilus influenzae tipe b, Streptococcus pneumonia, Haemophilus parainfluenzae, Streptococcus hemolyticus grup A dan grup C, Staphylococcus aureus, Klebsiella pneumoniae, Neisseria meningitidis, Pasteurella multocida, Pseudomonas aeruginosa, Bacteroides melanogenicus. Candida albicans
Infeksi Virus
virus herpes simpleks, virus parainfluenza, dan virus Epstein-Barr.
non-infeksi
termal (makanan atau minuman yang panas, penggunaan obatobatan terlarang ( rokok kokain dan rokok mariyuana), benda asing yang tertelan. reaksi dari kemoterapi pada daerah kepala dan leher. 1,2,4,7
Epidemiologi
pria-wanita sekitar 3:1 dekade kelima dengan usia rata-rata sekitar 45 tahun.1
Anatomi-Fisiologi
Anatomi
Anak-anaK Lebih anterior dan superior Berada di sudut terbesar trakea Lebih terkulai dan berbentuk Omega shaped
patofisiologi
Tulang rawan tipis yang dibungkus oleh lapisan epitel pipih berlapis yang longgar sehingga menciptakan ruang potensial terjadinya infeksi
Edema jaringan
Manifestasi Klinis
Dewasa S Nyeri tenggorok Nyeri/sulit menelan Suara menggumam (hot potato voice) demam Batuk O Stridor inspiratoar Saliva menggenang RR> 20x/mt Dyspneu Ret dinding dada Posisi tubuh yg tegak Nyeri palpasi ringan leher S Demam Sulit bernafas Iritabilitas Terlihat toksik Tanda2 ISPA Nyeri tenggorokan Disfagi Menggumam Anak2 O Pernafasan dangkal Stridor inpiratoar (sal nafas hampir tertutup) Retraksi Saliva menggenang Posisi Tripod ( duduk dg menyengkeram pinggir kasur, lidah menjulur, kepala lurus ke depan) Laringospasme Respiratory arrest Radiogram lateral memperlihatkan edema supraglotis Et : H. influenzae (tersering)
pemeriksaan
orofaring Laringoskopi direct Radiologis Laboratorium
Epiglotis tampak eritematosa ( merah ceri), edema Jarang dilakukan memperparah obstruksi
Gold standard
(kontroversi) Foto Lateral Leher thumb sign(bayangan dari epiglotis globuler yang membengkak, terlihat penebalan lip ariepiglotika dan distensi hipofaring)
Unspesifik Lekosit meningkat (>15.000-45.000) Kultur darah positif pada 25% kasus
Diagnosis
Temuan klinis
diagnosis
terapi
Tujuan :
Mengurangi obstruksi saluran nafas Menjaga agar tetap terbuka Mengeradikasi agen penyebab
Penatalaksanaan
Cairan iv
Untuk mencegah dehidrasi dan pengeringan sekret Udara dingin dan lembab perlu diberikan sebaiknya dengan uap air partikel terkecil. Tx antibiotik thdp H. influenza dan Staphylococcus dimulai sambil menunggu hasil biakan Dosis tinggi untuk mengurangi inflamasi
Uap air
Antibiotik Steroid
Pertimbangan
Trakeostomi/ intubasi
monitoring
monitoring Denyut nadi
RR
Derajat kegelisahan/ kecemasan Penggunaan otot accessorius pada pernafasan Derajat sianosis
Derajat retraksi
Kemunduran pasien secara menyeluruh
komplikasi
infeksi Pneumonia Abses epiglotis uvulitis Infeksi konkomitan dengan Haemophilus influenzae yang lain termasuk meningitis, adenitis servikal, perikarditis, dan otitis media Non infeksi hipoksis
prognosis
Mortalitas menurun semenjak diberikan vaksin H. influenzae.
terimakasih