You are on page 1of 28

ASUHAN KEPERRAWATAN PADA NY.

S DENGAN GANGGUAN SISTEM KARDOVASKULER: CAD OMI ANTEROSEEPTAL + DM TIPE 2 DGN NEUROPATI DI RUANG CICU RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

Dewi Ratna Yuniar 4006120026

PROGRAM PROFESI NERS ANGGKATAN VI STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG 2012/2013

A. Identitas I. Idenrtitas Klien Nama Umur Jenis Kelamin Agama Pendidikan Pekerjaan Suku/bangsa Status perkawinan Golongan darah Tanggal masuk RS Tgl pengkajian No. medrek Ruang Diagnosa Medis Alamat : Ny.S : 79 tahun : perempuan : islam : SLTA : Pensiun : sunda : kawin :: 16 oktober 2013 : 17 oktober 2013 : 000043014 : CICU : CAD OMI Anteroseptal + DM tipe 2 dgn Neuropati : jl. Gagak no.38 RT:07 RW:01

II. Identitas Penanggung Jawab Nama Umur Jenis Kelamin : Tn.A : 60 tahun : perempuasn

Pekerjaan Pendidikan Agama Alamat

: wiraswasta : S1 : Islam : jl. Gagak no.38 RT:07 RW:01

B. Riwayat Kesehatan 1. Keluhan Utama Nyeri

2. Riwayat Kesehatan Sekarang Pada saat di kaji tanggal 17 oktober 2013 klien mengeluh nyeri. Nyeri dirasakan saat bergerak dan berkurang saat istirahat. Nyeri dirasakan di dada dan menyebar ke punggung. Skala nyeri 4 (0-10). Nyeri dirasakan seperti tertimpa benda berat.

3. Riwayat Kesehatan Dahulu Sejak 3 jam SMRS pasien mengeluh sesakyang dirasakan semakin bertambah dan tidak berkurang dengan istirahat. Keluhan disertai keringat dingin dan gelisah. Keluhan tidak disertai dengan batuk, demam, mengi, nyeri dada, dada berdebar, pingsan, dan bengkak anggota badan. Atas keluhannya pasien lebih nyaman dengan posisi setengah duduk. Riwayat sering terbangun tengah malam setelah tidur 1 2 jam karena sesak dan membaik dengan posisi duduk ada. Riwayat keluhan serupa ada dan dirasakan hilang timbul terutama ketika pasien melakukan aktivitas sehari-hari dan berkurang dengan istirahat. Atas keluhan tersebut

pasien di rawat di RS Santosa dari 25 september hingga 10 oktober 2013. Pasien dikatakan bengkak jantung, kencing manis dan gangguan elektrolit. Riwayat darah tinggi disangkal, riwayat kencing manis ada sejak 30 tahun SMRS, riwayat kolesterol tinggi tidak ada. Riwayat merokok tidak ada,. Tahun 2005 pasien dilakukan angiografi oleh dr. Pintoko ,SP.JP atas indikasi CAD UAP, dengan hasil CAD 3VD dengan CTO pada LAD. Pasien disarankan untuk melakukan pemasangan stent tapi menolak, dan selanjutnya tidak kntrol teratur.

4. Riwayat Kesehatan Keluarga Riwayat penyakit jantung dan diabetes pada keluarga tidak ada.

C. Primary Survey 1. Airway Hidung Mulut tidak jatuh. Suara nafas : ronkhi : bebas, tidak ada sputum dan spasme. : tidak tersumbat, tidak ada darah, tidak ada benda asing, pangkal lidah

2. Breathing RR : 27x/ menit, teratur Tidak menggunakan retraksi dada Tidak ada pernafasan cuping hidung Pernafasan dada

Tidak ada kusmaul / cheynestrokes Suara nafas : ronkhi

3. Circulation Pucat : tidak Sianosis : tidak Perdarahan : tidak Luka bakar : tidak Nadi: teraba, N: 68x/menit Irama nadi : teratur Tekanan darah : 120/55 Kapilary refill : < 2 detik Akral : hangat Kulit : kering Turgor kulit : kurang

4. Disability Tingkat kesadaran : komposmentis GCS : E4 M6 V5 Pupil : isokor. Muntah proyektil : tidak

Riwayat kejang : tidak Fungsi bicara : normal Kekuatan otot: ekstremitas atas 4 : 4, ekstremitas bawah 4 : 4 Sensibilitas :normal

D. Secondary Survey 1. Kepala : simetris, tidak terdapat perdarahan, tidak ada bengkak/ laserasi/ jejas/

luka, tidak ada nyeri tekan, tidak ada kelainan bentuk tulang. 2. Mata : tidak ada lingkaran mata kebiruan, tidak ada perdarahan mata/

rupture, konjungtiva tidak anemis, pupil isokor, sclera tidak ikterik. 3. Hidung : tidak ada cairan, tidak ada lecet atau kemerahan atau laserasi,

tidak ada kelainan bentuk tulang hidung, tidak terdapat benda asing. 4. Telinga : tidak ada cairan, tidak ada lecet atau kemerahan atau laserasi,

tidak terdapat benda asing. 5. Leher : tidak bengkak, tidak terdapat peningkatan vena jugularis, tidak ada

pembesaran kelenjar limfe dan tiroid. 6. Dada / paru : simetris, tidak terdapat jejas, tidak terdapat perdarahan/ bengkak/ luka

sayat, RR: 27x/ menit, pernafasan teratur, tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan, suara jantung: S1, S2 reguler, S3 (+), murmur (-), terdapat nyeri dada, nyeri dada saat beraktivitas, skala nyeri 4 (0-10). Nyeri menjalar, nyeri menyebar ke punggung, nyeri seperti tertimpa benda berat. 7. Abdomen nyeri tekan. 8. Ekstremitas : simetris, tidak teraba benjolan keras, tidak ada nyeri tekan. : dinding abdomen simetris, tidak ada perdarahan/ bengkak/ laserasi/

jejas/ lecet/ luka tusuk, BU normal, hepar tidak teraba, liien tidak teraba, tidak ada

9. Kulit

: tidak ada kelainan bentuk, tidak ada perdarahan/ bengkak/ laserasi/

jejas/ luka, tidak ada keterbatasan gerak, tidak terdapat fraktur, tidak ada nyeri gerak, kekuatan pada persendian ada. 10. Punggung : tidak terdapat luka, tidak terdapat dekubitus, tidak terdapat gatal-

gatal, tidak terdapat luka insisi.

E. Therapy Nama Pasien No. Medrek Dx. Medis Ruang : Ny. S : 000043014 : CAD OMI Anteroseptal + DM tipe 2 dgn Neuropati : CICU

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Terapi Medis Furosemid Aptor (PO) Ramipril (PO) Insulin drip o,5 u/jam Glumin Galvus Levemir Omeprazol

Dosis 40 mg 81 mg 5 mg Stop 500 g 50 g 0 0 0 10 u 20 mg 17 17 20 20 09 09

Waktu Pemberian

12

F. Data Pemeriksaan Penunjang

1. Laboratorium Tanggal : 15 oktober 2013

Jenis Pemeriksaan Darah Rutin: Hemoglobin Hematokrit Leukosit Eritrosit Trombosit MCV MCH MCHC Kimia Darah: Ureum Kreatinin Hitung Jenis Leukosit Basofil Eosinofil Batang Segmen Limfosit Monosit AGD pH pCO2 pO2

Hasil Pemeriksaan

12,8 38 8000

274000 86 2 33,7

25 0, 76

0 0 0 8 17 5

7,274 29,3 110

HCO3 Urine Rutin Warna Darah BJ pH Nitrit Protein Glukosa Keton Pemeriksaan lain CK-MB Trop T Urobilinegen Bilirubin Eritrosit Leukosit Epitel Bakteri Kristal Silinder

13,1

Kuning 1+ 1,015 6 2+ 1+ -

39 -

5 Banyak Cast

Tanggal : 17 oktober 2013

Jenis Pemeriksaan GDS

Hasil Pemeriksaan 286

Kalium

4,4

2. EKG Kesan : - ST - Poor R - Q pat V1-2 Intrepetasi EKG : - HR 300 : 2,8 = 107 - PR interval 3 x 0,04 = 0,12 - QRS 1,5 x 0,04 = 0,06

3. RONTGEN Kesan : - Efusi pleura kanan - Kardiomegali tanpa bendungan paru - Atherosklerosis aorta

G. Analisa Data

No 1. DS:

Data

Etiologi Aterosklerosis thrombosis kontriksi arteri koroner Aliran darah ke jantung menurun Oksigen dan nutrisi menurun Jaringan miokard iskemik Nekroses lebih dari 30 menit Suplay dan kebutuhan O2 ke jantung tidak seimbang Suplay O2 ke miokard turun Metabolisme anaerob Penimbunan as. Laktat Pengeluaran mediator kimia Merangsang ujung saraf nyeri Trkatus spinotalamus Thalamus Cortex serebri Nyeri dipersepsikan

Masalah Nyeri kronis

-Klien mengeluh nyeri dada -klien menyatakan nyeri seperti tertimpa benda berat -klien menyatakan nyeri bertambah saat bergerak dan berkurang saat istirahat. DO: -ekspresi wajah klien meringis -skala nyeri : 4 (0-10) -TD : 120/55 -N : 68x/menit -R : 27x/ menit

2.

DS: -klien menyatakan badannya lemas DO: -terpasang bc 3lpm -sebelum aktivitas

Aterosklerosis thrombosis Aliaran darah ke jantung O2 dan nutrisi menurun Jaringan miokard iskemik Nekrose lebih dari 30 menit Suplay dan kebutuhan O2 ke

Intoleransi aktivitas

TD : 120/55 N : 68x/menit R : 27x/ menit - setelah aktivitas TD: 120/66 N: 62 x / menit R: 26x/ menit

jantung tidak seimbang Suplay O2 ke miokard menurun Metabolisme anaerob Penimbunan as. Laktat Fatique Intoleransi aktivitas

3.

DS: DO: -gambaran EKG: ST -TTV : TD : 120/55 N : 68x/menit R : 27x/ menit

Aterosklerosis thrombosis Aliaran darah ke jantung O2 dan nutrisi menurun Jaringan miokard iskemik Nekrose lebih dari 30 menit Suplay dan kebutuhan O2 ke jantung tidak seimbang Hipoksia seluler Integritas membrane sel berubah Kontrakvitas turun Resiko penurunan curah jantung

Resiko penurunan curah jantung

4.

DS:DO: - Nyeri abdomen - menghindari makanan - konjungtiva anemis - porsi makan habis

Glukoneogenesis Lemak Ketogenesis Ketonemia Penurunan pH Mual

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

setengah - BB= 50 kg -IMT= 22,2 - GDS= 265 5. DS: -klien cemas mengeluh Diagnose penyakit jantung Kurangnya pengetahuan Cemas Cemas

-klien menanyakan kapan bisa pulang DO: -klien banyak bertanya

H. Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri kronis b.d iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri koroner. 2. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplay oksigen dan kebutuhan. 3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual 4. Resiko penurunan curah jantung b.d perubahan frekuensi, irama, konduksi elektrikol. 5. Cemas b.d ancaman/ perubahan kesehatan

I. Intervensi Keperawatan Nama No. Medrek Ruang Diagnosa Medis No. 1. : Ny.S : 0000435014 : CICU : CAD OMI Anteroseptal + DM tipe 2 dgn Neuropati Tujuan Keperawatan Setelah dilakukan ti,ndakan kepearawatan selama 2x24 jam nyeri berkurang, dengan kriteria hasil: mengeluh nyeri -nyeri dada hilang/ terkontrol -ekspresi wajah tenang - Kaji adanya gambaran nyeri yang dialami pasien meliputi: skala nyeri, intensitas, durasi, kualitas, dan penyebarannya. Intervensi - Monitor karakteristik nyeri melalui respon verbal dan nonverbal. Rasional - Masing-masing pasien mempunyai respon yang berbeda terhadap nyeri, perubahan respon verbal dan nonverbal dapat mendeteksi adanya perubahan kenyamanan. - Nyeri merupakan perasaan subyektif yang dialami dan digambarkan sendiri oleh pasien dan harus dibandingkan dengan gejala dengan penyakit lain sehingga didapat data yg akurat. - Membantu mengurangi rangsangan dari luar yang dapat menambah ketenangan

Diagnosa Keperawatan Nyeri kronis b.d iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri koroner, ditandai dengan: DS: -Klien dada -klien menyatakan nyeri seperti berat -klien menyatakan nyeri tertimpa

benda -skala nyeri berkrang - TTV dalam batas normal - Ciptakan lingkunan yang tenang,

bertambah saat bergerak dan berkurang saat istirahat. DO: -ekspresi meringis -skala nyeri : 4 (0-10) - TD : 120/55 N : 68x/menit wajah klien

nyaman, kurangi aktivitas, batasi pengunjung.

sehingga pasien dapat beristirahat dengan tenang dan daya kerja jantung tidak terlalu keras.

- Ajarkan teknik relaksasi: teknik napas dalam dan distraksi.

- Membantu dalam penurunan persepsi/ respon nyeri. Memberikan control situasi, meningkatkan perilaku positif. - Hipotensi atau depresi pernapasan dapat

- Observasi tandatanda vital.

terjadi sebagai akibat pemberian obatobatan. - Meningkatkan jumlah oksigen yang ada untuk pemakaian miokardia dan juga mengurangi ketidaknyamanan sehubungan dengan iskemia jaringan.

- Berikan O2 sesuai indikasi. R : 27x/ menit

2.

Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplay oksigen dan kebutuhan, ditandai dengan: DS:

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam pasien bertoleransi terhadap aktivitas, dengan criteria hasil: - frekuensi / irama jantung

- Catat frekuensi, irama jantung dan perubahan tekanan darah sebelum, selama dan sesudah aktivitas sesuai indikasi.

- Kecenderungan menentukan respon pasien terhadap aktivitas dan dapat mengindikasikan penurunan oksigen miokardia dan memerlukan penurunan tingkat aktivitas/ kembali tirah baring.

- Tingkatkan istirahat. Batasi

- Menurunkan kerja miokardia/ konsumsi

-klien

menyatakan dalam batas normal - TD dalam batas normal - kulit hangat, merah muda dan kering - angina tidak ada/ terkontrol

aktivitas pada respon nyeri. - Batasi pengunjung.

oksigen, menurunkan resiko komplikasi. - Pembicaraan yang panjang sangat mempengaruhi pasien, namun periode kunjungan yang tenang bersifat terapeutik.

badannya lemas DO: -terpasang bc 3lpm -sebelum aktivitas TD : 120/55 N : 68x/menit R : 27x/ menit - setelah aktivitas TD: 120/66 N: 62 x / menit R: 26x/ menit

- Anjurkan pasien menghindari peningkatan tekanan abdomen, contoh mengejan dan defekasi.

- Aktivitas yang memerlukan menahan napas dan menunduk dapat mengakibatkan bradikardi, juga menurunkan curah jantung dan takikardi dengan peningkatan tekanan darah.

- Jelaskan pola peningkatan bertahap dari tingkat aktivitas, contoh bangun dari kursi bila tidak ada nyeri dan istirahat selama 1 jam setelah makan.

- Aktivitas yang maju memberikan control jantung meningkatkan regangan dan mencegah aktivitas berlebihan.

: 3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang Setelah dilakukan dari tindakan keperawatan - Kolaborasi dengan ahli gizi untuk - Kaji adanya alergi makanan. - Untuk mengetahui apakah klien memiliki alergi makanan.

kebutuhan tubuh b.d mual, selama 2x 24 jam nutrisi

ditandai dengan: DS:DO: - Nyeri abdomen - menghindari makanan - tonus otot menurun - BB= 50 kg -IMT= 22,2 - GDS= 265

kurang teratasi, dengan criteria hasil: - IMT normal / BB ideal - nafsu makan baik - mual tidak ada

menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien - Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat. - Monitor adanya penurunan BB dan gula darah - Monitor turgor kulit - Monitor Ht - Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva - Monitor mual dan muntah - Monitor intake nuntrisi - Informasikan pada klien dan kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb dan kadar

- Untuk mengetahui jumlah kebutuhan kalori harian klien. - Untuk mencegah konstipasi.

- Untuk memonitor perkembangan klien. - Menunjukan status hidrasi klien. - Menentukan status nutrisi klien.

- Mual dan muntah mungkin terjadi pada penderita DM. - Klien mendapat informasi yang sesuai, untuk mengurangi kecemasan. - Mempertahankan status hidarssi. - Hipotensi dapat terjadi sehubungan dengan disfungsi ventrikel, hipoperfusi miokardia dan rangsang vagal.

keluarga tentang manfaat nutrisi - Pertahankan terapi IV line 4. Resiko penurunan curah Setelah dilakukan jantung elektrikol, b.d perubahan tindakan keperawatan ditandai diharapkan klien - Evaluasi kesamaan nadi sesuai frekuensi, irama, konduksi selama 2x 24 jam - Observasi TTV.

- Penurunan curah jantung mengakibatkan

dengan: DS: DO: -gambaran EKG: ST -TTV : TD : 120/55 N : 68x/menit R : 27x/ menit

menunjukan perbaikan curah jantung, dengan criteria hasil: - TD dalam batas normal - haluaran urine adekuat - penurunan atau tidak adanya disritmia - penurunan episode dispnea, angina. - peningkatan toleransi terhadap aktivitas

indikasi.

menurunnya kelemahan/ kekuatan nadi.

- Catat terjadinya S3, S4

-S3 biasanya dihubungkan dengan GJK, S4 mungkin berhubungan dengan iskemia miokardia, kekakukuan ventrikel dan hipertensi pulmonal.

- Catat adanya murmur atau gesekan.

- Menunjukan aliran darah normal dalam jantung. - Krekels menunjukan kongesti paru mungkin terjadi karena penurunan fungsi miokardia.

- Auskultasi bunyi napas.

- Pantau frekuensi jantung dan irama.

- Frekuensi dan irama jantung berespon terhadap obat dan aktivitas sesuai dengan terjadinya komplikasi / disritmia.

- Catat respon terhadap aktivitas dan peningkatan istirahat yang tepat.

- Kelebihan latiha n meningkatkan konsumsi/ kebutuhan oksigen dan mempengaruhifungsi miokardia.

- Kaji ulang seri EKG.

- Memberikan informasi sehubungan - Pantau hasil laboratorium. dengan kemajuan dan perbaikan infark. - Membantu engetahui perkembangan klien. 5 . Cemas b.d ancaman/ Setelah dilakukan perubahan kesehatan, tindakan keperawatan selama 2x24 jam cemas teratasi, dengan criteria hasil: - penurunan ansietas - mengenal perasaannya - mengontrol respon cemas - mempunyai informasi untuk mengurangi ketakutan - Kaji tanda verbal dan nonverbal kecemasan. - Orientasikan pasien / orang terdekat dengan prosedur rutin dan aktivitas yang diharapkan. - Berikan periode istirahat / waku tidur, lingkungan tenang. - Pasien mungkin tidak menunjukan rasa agitasi, marah dan gelisah. - Perkiraan dan informasi dapat menurunkan kecemasan. - Penyimpanan energy dan meningkatkan koping. - Meningkatkan relaksasi/ istirahat dan - Catat adanya kegelisahan, menolak/ menyangkal. ditandai dengan: DS: -klien mengeluh cemas -klien menanyakan kapan bisa pulang DO: -klien banyak bertanya - Identifikasi dan ketahui persepsi terhadap ancaman/situasi. - Koping terhadap nyeri dan trauma emosi. Pasien dapat takut mati/ cemas tentang lingkungannya. - Kegelisahan atau marah berhubungan dengan peningkatan resiko penyakit jantung.

- Kolaborasi pemberian anticemas.

menurunkan kecemasan.

J. Implementasi Nama No. medrek Tanggal 17 /10/


2013

: Ny. S : 0000435014 No.Dx. Kep 1 Implementasi - Memonitor karakteristik nyeri melalui respon verbal dan nonverbal. - Mengkaji adanya gambaran nyeri yang dialami pasien meliputi: skala nyeri, intensitas, durasi, kualitas, dan penyebarannya. Evaluasi S : - Klien mengeluh nyeri dada - Nyeri dirasakan saat klien bergerak - Nyeri berkurang saat klien beristirahat. O: - Skala nyeri: 3 (0-10) - ekspresi wajah klien meringis Paraf

Jam

- Menciptakan lingkunan yang tenang, nyaman, kurangi aktivitas, batasi pengunjung. - Mengajarkan teknik relaksasi: teknik napas dalam dan distraksi.

-TD : 127/ 55 -N : 64 -R : 26 A: masalah teratasi sebagian P: lanjutkan intervensi

- Mengobservasi tanda-tanda vital. - Merikan O2 3lpm.. 17 /10/


2013

- Mencatat frekuensi, irama jantung dan perubahan tekanan darah sebelum, selama dan sesudah aktivitas sesuai indikasi. - Meningkatkan istirahat. Batasi aktivitas pada respon nyeri.

S: -klien menyatakan badannya lemas O: -terpasang bc 3lpm -sebelum aktivitas TD: 127/ 55 N : 64

- Membatasi pengunjung. - Mengajurkan pasien menghindari peningkatan tekanan abdomen, contoh mengejan dan defekasi.

R : 26 - setelah aktivitas TD: 130/65 N: 68 R: 24

A: masalah belum teratasi P: lanjutkan intervensi 17 /10/


2013

- Mengkaji adanya alergi makanan - Memonitor darah - Memonitor turgor kulit - Memonitor mual dan muntah - Memonitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva - Memonitor intake nuntrisi - Menginformasikan pada klien dan keluarga tentang manfaat nutrisi - Memberikan obat glumin 500gr dan galvus 50gr adanya penurunan gula

S: klien menyatakan tidak nafsu makan O: - Nyeri abdomen - menghindari makanan - konjungtiva anemis -turgor kulit: kurang - BB= 50 -IMT= 22,2 -GDS = 265 - porsi makan habis setengah A: masalah belum teatasi P: lanjutkan intervensi

17 /10/
2013

- Mengobservasi TTV. - Memantau frekuensi jantung dan irama. - Mencatat respon terhadap aktivitas dan peningkatan istirahat yang tepat.

S: O: - gambaran EKG: ST -TD: 115/ 50 -N: 64

- Mengkaji ulang seri EKG.

-R: 24

A: masalah belum teratasi P: lanjutkan intervensi 17 /10/


2013

Mengidentifikasi dan ketahui persepsi terhadap ancaman/situasi. - Mencatat adanya kegelisahan, menolak/ menyangkal. - Mengkaji tanda verbal dan nonverbal kecemasan. -- Berikan periode istirahat / waku tidur, lingkungan tenang.

S: -klien mengeluh cemas -klien menanyakan kapan bisa pulang O: -klien banyak bertanya Klien tampak cemas

A: masalah belum teratasi P: lanjutkan intervensi

18 /10/
2013

- Memonitor karakteristik nyeri melalui respon verbal dan nonverbal. - Mengkaji adanya gambaran nyeri yang dialami pasien meliputi: skala nyeri, intensitas, durasi, kualitas, dan penyebarannya.

S : - Klien menyatakan tidak nyeri dada. O: - Skala nyeri: 0 (0-10) - ekspresi wajah klien tenang -TD : 120/66 -N : 68 x/ menit

- Menciptakan lingkunan yang tenang, nyaman, kurangi aktivitas, batasi pengunjung. - Mengajarkan teknik relaksasi: teknik napas dalam dan distraksi. - Mengobservasi tandatanda vital. - Merikan O2 sesuai indikasi. 18 /10/
2013

-R : 24 x/ menit A: masalah teratasi P: hentikan intervensi

- Mencatat frekuensi, irama jantung dan perubahan tekanan darah sebelum, selama dan sesudah aktivitas sesuai indikasi. - Meningkatkan istirahat. Batasi aktivitas pada respon nyeri.

S: -klien menyatakan badannya lemas O: -terpasang bc 3lpm -sebelum aktivitas TD: 120/66 N : 68 x/ menit

- Membatasi pengunjung. - Mengnjurkan pasien menghindari peningkatan tekanan abdomen, contoh mengejan dan defekasi.

R : 24 x/ menit - setelah aktivitas TD: 120/60 N: 68 x/ menit R: 22 x/ menit

A: masalah teratasi sebagian P: lanjutkan intervensi 18 /10/


2013

- Memonitor darah

adanya

penurunan

gula

S: klien menyatakan tidak nafsu makan O: - Nyeri abdomen - menghindari makanan

- Memonitor turgor kulit - Memonitor mual dan muntah - Memonitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva - Memonitor intake nuntrisi - Memberikan obat glumin 500gr dan galvus 50gr

- BB= 50 -IMT= 22,2 - GDS: 119 - porsi makan habis setengah A: masalah belum teatasi P: lanjutkan intervensi

18 /10/
2013

- Mengobservasi TTV. - Memantau frekuensi jantung dan irama. - Mencatat respon terhadap aktivitas dan peningkatan istirahat yang tepat.

S: O: - gambaran EKG: ST - TD: 120/66 N : 68 x/ menit R : 24 x/ menit: A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi 18 /10/


2013

- Mencatat adanya kegelisahan, menolak/ menyangkal. - Mengkaji tanda verbal dan nonverbal kecemasan. - Memberikan periode istirahat / waku tidur, lingkungan tenang.

S: -klien mengeluh cemas -klien menanyakan kapan bisa pulang O: -klien banyak bertanya Klien tampak cemas

A: masalah belum teratasi P: lanjutkan intervensi

You might also like