You are on page 1of 3

Pemurnian Etanol Selain dengan teknik distilasi dan kemudian didehidrasi, bioetanol azeotrop dapat dimurnikan dengan metode

lain, yaitu pervaporasi. Pervaporasi adalah proses pemisahan yang menggunakan membrane, yang mengontakkan campuran larutan secara langsung pada salah satu sisi membrane, sedangkan produknya yang berupa permeat atau pervaporat, akan dikeluarkan melalui sisi membrane yang satunya dalam bentuk uap. Pervaporasi dianggap menjadi metode alternative pengganti metode distilasi atau dehidrasi setelah distilasi pada campuran azeotrop etanol-air. Membrane pervaporasi adalah membrane tipis yang impermeable, yang memisahkan dua fase yang bertindak sebagai pembatas selektif terhadap perpindahan materi. Operasi kerja membrane pervaporasi adalah operasi kerja yang membagi umpan masuk (feed) menjadi: 1. Permeat : permeat adalah material-material yang dapat melewati membrane pervaporasi 2. Retentat : retentat adalah material-material yang tidak dapat melewati membrane Pervaporasi dapat digunakan pada pemurnian campuran etanol-air yang baru saja didapat dari proses fermentasi atau sebagai pengganti tahap dehidrasi setelah tahap distilasi pada proses pemurnian etanol dari air. Pervaporasi dapat digunakan untuk memekatkan atau memurnikan suatu larutan/suspense serta untuk memisahkan suatu campuran yang biasanya bersifat azeotrop. Pemisahan dengan teknik pervaporasi ini menggunakan energy yang lebih sedikit sehingga lebih ekonomis disbanding teknologi pemisahan lainnya. Terdapat dua sistem membrane pervaporasi untuk pemisahan campuran etanol-air. 1. Permselektif Etanol Permselektif etanol digunakan untuk memisahkan campuran etanol-air pada campuran etanol-air yang konsentrasi etanol nya rendah sehingga produk yang didapat adalah etanol yang lebih pekat. Contoh campuran yang memiliki konsentrasi etanol yang rendah adalah campuran etanol-air yang baru saja didapat dari fermentasi bioetanol. 2. Permselektif Air Permselektif air digunakan untuk campuran etanol-air yang memiliki konsentrasi etanol tinggi. Campuran etanol-air yang memiliki konsentrasi tinggi ialah campuran etanol-air yang baru saja didapatkan dari proses distilasi yang menghasilkan etanol 95 % . Cara Kerja Pervaporasi :

Berikut adalah cara kerja pervaporasi untuk pengganti metode dehidrasi, sebagai tahapan setelah proses distilasi campuran etanol-air Distilasi

Bioetanol 95 %

Pemanasan 75C

Air

Membran Pervaporasi p = 5 bar; v = 1,5 x 10-4 m/s

Etanol dan uap hair hasil pemanasan masuk ke dalam membrane filtrasi

Uap air akan keluar melalui membrane dan dimasukkan dalam wadah berisi nitrogen cair sehingga uap air 5 berubah menjadi air kembali

Fuel Grade Ethanol 99,8 %

Pertama, bioetanol 95 % dipanaskan pada suhu 75C sehingga air dalam campuran berubah menjadi uap air. Dengan tekanan 5 bar vakum, etanol dan uap air akan masuk ke dalam membrane pervaporasi dengan kecepatan 1,5 x 10-4 m/s. Di dalam membrane pervaporasi, dua zat yang bebreda fase itu mengalami difusi atau perpindahan molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Pada proses pervaporasi, uap air akan melewati membrane, sedangkan etanol yang bersifat cairan tidak dapat melewati membrane karena membrane bersifat impermeable (tidak berpori). Oleh karena itu yang bisa melewati membrane hanya fase gas saja. Selektivitas

dan laju pemisahan pervaporasi sanganbergantung pada karakteristik membrane, konfigurasi modul, dan desain proses. Pada ujung membrane pervaporator, uap air diserap oleh vakum masuk ke dalam wadah yang berisi nitrogen cair. Nitrogen cair dipakai untuk mengembunkan uap air karena nitrogen cair memiliki titik didih -195,8C. Selanjutnya, etanol yang didapat langsung dialirkan ke dalam sebuah wadah. Karena semua uap air yang terkandung sudah diserap, dengan metode ini dipastikan bioetanol yang dihasilkan adalah Fuel Grade Ethanol (etanol anhidrat) atau etanol yang sesuai standar mutu bahan bakar yang berkonsentrasi 99,8%. Referensi : Anonim 2012, What is Bioethanol?, viewed 19 September 2013, <http://www.esru.strath.ac.uk/EandE/Web_sites/02-03/biofuels/what_bioethanol.htm> Pratiwi, dkk 2012, Dehidrasi Etanol dengan Teknologi Membran (Pervaporasi), Makalah Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Ujung Pandang, page 12-14

You might also like