You are on page 1of 2

KAJIAN PERILAKU HIGIENE MASYARAKAT DAN SANITASI LINGKUNGAN DI DESA TAMBAK ANYAR ULU TAHUN 2013 (Studi kasus

diare pada balita di Daerah Aliran Sungai) Atikah Rahayu1, Nita Pujianti2, Fauzie Rahman3, Lenie Marlinae4, Andri Caniago5, Mira Surya R5, Maman Saputra5
Bagian Gizi Kesehatan, Program Studi Kesehatan Masyarakat FK UNLAM Bagian Administrasi Kebijakan Kesehatan, Program Studi Kesehatan Masyarakat FK UNLAM 3 Bagian Promosi Kesehatan, Program Studi Kesehatan Masyarakat FK UNLAM 4 Bagian Kesehatan Lingkungan, Program Studi Kesehatan Masyarakat FK UNLAM 5 Asisten Peneliti Bagian Promosi Kesehatan, Program Studi Kesehatan Masyarakat FK UNLAM
2 1

ABSTRAK Latar Belakang: Penyakit diare adalah salah satu penyakit akibat lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan Ibu dan balita. Berdasarkan data kesehatan 2011, angka kejadian diare masih tinggi dengan IR 303 per 1000 penduduk. Data riskesdas tahun 2010, dalam sehari sekitar 460 (31,4%) meninggal akibat penyakit diare pada balita. Prevalensi diare lebih banyak ditemukan di daerah pedesaan dibandingkan daerah perkotaan salah satunya adalah Kalimantan Selatan. Salah satu faktor penyebab meningkatnya kejadian diare adalah perilaku higiene dan sanitasi lingkungan yang buruk. Tujuan penelitian: untuk mengetahui perilaku higiene dan sanitasi lingkungan masyarakat dengan kasus diare pada balita di desa Tambak Anyar Ulu. Metode Penelitian: Penelitian ini bersifat deskriptif dengan metode pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner terstruktur. Subyek penelitian berjumlah 60 responden dengan metode Simple Random Sampling dengan kriteria ibu yang memiliki balita. Variabel yang diteliti adalah perilaku higiene dan sanitasi lingkungan. Hasil Penelitian: Perilaku higiene dan sanitasi lingkungan masyarakat di daerah aliran sungai termasuk dalam kategori kurang yaitu sejumlah 38% responden menggunakan air sungai sebagai sumber air minum, sebesar 100% responden tidak memiliki tempat pembuangan sampah, sebesar 31,67% responden melakukan buang air besar dan buang air kecil disungai serta sebesar 90% responden membuang sampah disungai. Kesimpulan penelitian: Perilaku higiene dan sanitasi lingkungan masyarakat di daerah aliran sungai masih kurang, kondisi ini potensial menyebabkan kasus diare pada balita di desa Tambak Anyar Ulu. Perlu upaya perbaikan sanitasi lingkungan dan meningkatkan perilaku hygiene yang baik melalui pemberian ASI Eksklusif, memperbaiki cara penyapihan, penggunaan air bersih untuk keperluan sehari-hari, mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, dan penggunaan jamban yang sesuai dengan peruntukannya. Kata kunci : diare, perilaku higiene, sanitasi lingkungan, balita.

STUDY ON THE BEHAVIOR HYGIENE AND ENVIRONMENTAL SANITATION IN THE VILLAGE OF TAMBAK ANYAR ULU IN 2013 (Case Study of Diarrhea in Toddlers in River Flow Area) Atikah Rahayu1, Nita Pujianti2, Fauzie Rahman3, Lenie Marlinae4, Andri Caniago5, Mira Surya R5, Maman Saputra5
Health Nutrition Department, Public Health Studies Program FK UNLAM Health Policy Administration Department, Public Health Studies Program FK UNLAM 3 Health Promotion Department, Public Health Studies Program FK UNLAM 4 Environtment Health Department, Public Health Studies Program FK UNLAM 5 Research Assistant of Health Promotion Department, Public Health Studies Program FK UNLAM
2 1

Background: Diarrhea diseases are one of the environmental diseases that can affect health of mother and toddler. Based health data in 2011, the incidence of diarrhea is still high with IR 303 per 1000 population. Riskesdass data in 2010, in a day about 460 (31.4 %) died caused by diarrhea diseases in toddlers. The prevalence of diarrhea is more common found in rural areas than urban areas, one of which is South Kalimantan. One of factor that cause increasing incidence of diarrhea is hygiene behavior and poor environmental sanitation. Aim: To find out the hygiene behavior and public environmental sanitation on the incidence of diarrhea in toddler in the village of Tambak Anyar Ulu. Methods: This study is a descriptive research with the method of collecting data through interviews by questionnaire and observation. The research subjects are 60 respondents with Simple Random Sampling method with criteria mothers who have toddlers. The variables studied were the hygiene behavior and environmental sanitation. Result: Hygiene behaviour and public environmental sanitation in the river flow area in the less category because 38 % respondents using river water as a source of water, 100 % respondents does not have a landfill, 31.67 % respondents defecate and urination behavior in the river and 90 % respondents do river trash. Conclusion: Hygiene behaviour and public environmental sanitation in the river flow area are lacking, this condition could potentially cause diarrhea cases in toddler in the village of Tambak Anyar Ulu. Need efforts to repair environmental sanitation and increasing good hygiene behavior through breastfeeding, improve the way weaning, use of clean water for daily use, wash hands before and after the activity, and use of latrines in the manner intended. Keywords: Diarrhea, Hygiene Behaviour, Environmental Sanitation.

You might also like