You are on page 1of 12

BAB II

PEMBAHASAN
II.1. Definisi
Pemfigus vegetans merupakan bentuk jinak dari pemfigus vulgaris dan sangat jarang ditemukan, di mana lesi bulosa digantikan dengan massa vegetative hipertropik verukoid. Disebut pula pyoderma verrucosum. Bentuk terlokalisasi dari pemfigus vulgaris, yang merupakan respon terlokalisasi dari papilomatosa vegetative. Daerah erosi tidak bisa hilang tetapi terjadi pertumbuhan papilomatosa vegetative. KLASIFIKASI Terdapat 2 tipe ialah : 1. Tipe Neumann 2. Tipe Hallopeau (pyodermite vegetante)

II.2. Penyebab & epidemiologi


penyakit ini tersebar diseluruh dunia dan dapat mengenai semua bangsa dan ras. frekuensinya pada kedua jenis kelamin dama. umumnya mengenai umur pertengahan (decade ke-4 dan ke-5), tetapi dapat juga mengenai semua umur, termasuk juga anak. Etiologi yang pasti semua penyakit pemfigus masih belum diketahui. Akhirakhir ini D-penisilamin telah disebutkan sebagai faktor etiologi yang dapat

menginduksikan pemfigus pada penderita yang mendapatkan obat ini. Penemuan auto-antibody didalam serum penderita pemfigus telah membuktikan bahwa penyakit ini mempunyai hubungan dengan autoimunitas. Juga dapat ditemukan bersama-sama dengan penyakit autoimun lainnya, misalnya lupus eritematosus sistemik, pemfigoid bulosa, miastenia gravis, timoma, dan anemia pernisiosa.

II.3. Gejala singkat


1. pada usia lebih muda dibandingkan dengan pemfigus vulgaris 2. lesi awal dimukosa mulut berbulan-bulan 3. lesi kulit : lokasi inter triginose, wajah, kepala, hidung, extremitas, selluruh tubuh berupa bula kendur, mudah pecah, erosi vegetans, bau amis, hiperpigmentasi 4. tanda nikolsky ada Tipe Neumann Pemfigus vulgaris tipe Neumann lebih sering terjadi dan dikarakterisikkan dengan lesi awal mirip pemfigus vulgaris dengan bula yang besar dan daerah erosi. Tempat predileksi di muka, aksila, genitalia eksterna, dan daerah Intertrigo yang lain. Yang khas pada penyakit ini ialah terdapatnya bula-bula yang kentfur, menjadi erosi dan kemudian menjadi vegetatif dan proliferatif papilomatosa terutama di daerah intertrigo. Lesi oral hampir selalu ditemukan. Perjalanan penyakitnya lebih lama daripada

pemfigus vulgaris, dapat terjadi lebih akut, dengan gambaran pemfigus vulgaris lebih dominan dan dapat fatal.

Tipe Hallopeau Kecepatan penyakit kurang, memiliki pustulla dan bukan bulla, pustule akan hilang dengan hyperkeratosis verruci vegetation. Perjalanan penyakit kronik, tetapi dapat seperti pemfigus vulgaris dan fatal. Lesi primer ialah pustul-pustul yang bersatu, meluas ke perifer, menjadi vegetatif dan menutupi daerah yang luas di aksila dan perineum. Di dalam mulut, dalam terlihat gambaran yang khas ialah granulomatosis seperti beledu

II.4. Pemeriksaan kulit


1. Kepala : Kadang ditemukan bula 2. Dada : Kadang ditemukan bula 3. Punggung : Kadang ditemukan bula dan luka dekubitus 4. Ekstremitas : Kadang ditemukan bula dan luka dekubitus Tipe Neumann Lesi dini sama seperti pada pemfigus vulgaris, tetapi kemudian timbul proliferasi papil-papil ke atas, pertumbuhan ke bawah epidermis, dan

terdapat abses-abses intraepidermal yang hampir seluruhnya berisi eosinofil. Tipe Hallopeau Lesi permulaan sama dengan tipe Neumann, terdapat akantolisis suprabasal, mengandung banyak eosinofil, dan terdapat hiperplasi epidermis dengan abses eosinofilik pada lesi yang vegetatif. Pada keadaan lebih lanjut akan tampak papilomatosis dan hiperkeratosis tanpa abses.

II.5. Pemeriksaan penunjang (laboratorium)


a) Klinis anamnesis dan pemeriksaan kulit : ditemukan bula b) Laboratorium darah : hipoalbumin c) Biopsi kulit : mengetahui kemungkinan maligna d) Test imunofluorssen : didapat penurunan imunoglobulin

II.6. Diagnosis banding


Pemfigus bulgaris Dermatitis hipertiformis Pemfigus bulosa

II.7. Penatalaksanaan
Obat utama ialah kortikosteroid karena bersifat imunosupresif. Kortikosteroid yang paling banyak digunakan ialah prednison dan deksametason. Dosis prednison bervariasi bergantung pada berat ringannya penyakit, yakni 60-150 mg sehari. Umum

a) Pengawasan keadaan umum, tanda vital, input output cairan dan

elektrolit
b) Diet lunak, rendah garam

Sistemik Prednison 60-150 mg/hr, tapering off sesuai dengan kondisi klinis sampai dosis pemeliharaan Antibiotik bila ada infeksi sekunder Alternate dapseon 100-200 mg/hari KCL 2500 mg (k/p) Anabolik (anabolene 11 tablet sehari)

Topikal Betadine gargle untuk kumur Bibir kenalog in arabase

Garamicin krim atau fucidine krim 2xsehari untuk daerah erosif Untuk krusta : kompres salep antibiotik Mandi PK / 10.000

II.8. Prognosis
Tipe hallopeau, prognosisnya lebih baik karena berkecenderungan sembuh.

BAB III Kesimpulan

Pemfigus vegetans ialah varian pemfigus vulgaris di mana lesi bulosa digantikan dengan massa vegetative hipertropik verukoid. Disebut pula pyoderma verrucosum. KLASIFIKASI Terdapat 2 tipe ialah : 1. Tipe Neumann 2. Tipe Hallopeau (pyodermite vegetante) Tipe Neumann Lesi dini sama seperti pada pemfigus vulgaris, tetapi kemudian timbul proliferasi papil-papil ke atas, pertumbuhan ke bawah epidermis, dan terdapat abses-abses intraepidermal yang hampir seluruhnya berisi eosinofil. Tipe Hallopeau Lesi permulaan sama dengan tipe Neumann, terdapat akantolisis suprabasal, mengandung banyak eosinofil, dan terdapat hiperplasi epidermis dengan abses eosinofilik pada lesi yang vegetatif. Pada keadaan lebih lanjut akan tampak papilomatosis dan hiperkeratosis tanpa abses. Tipe hallopeau, prognosisnya lebih baik karena berkecenderungan sembuh.

Daftar pustaka

1. Djuanda, DR. Adhi, 1987, ilmu penyakit kulit dan kelamin , Jakarta, fakultas kedokteran gigi Indonesia 2. http://medicom.blogdetik.com/2009/03/07/dermatitis-vesikobulosa-kronik/ 3. http://www.google.co.id/search?q=pemphigus+vegetans&oe=utf8&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a&um=1&ie=UTF8&hl=id&tbm=isch&source=og&sa=N&tab=wi&biw=800&bih=402&sei=4fDI TsDfGoLPrQfBr_WEDw

MAKALAH DERMATOLOGI

PEMFIGUS VEGETANS
Fizry Asri Rama Donna Cosmas Henfry Karli Iskandar Raisha Taatia Sigit Ariawan Victor Christopher Despriana Nur Dimas Satrio Reno Usni Sinta Sesar Junez Kanisa Anggisha ratri Bayu Rosharjanto Nadia Irmalia Putri (2006-11-070) (2006-11-163) (2007-11-006) (2007-11-022) (2007-11-031) (2007-11-039) (2007-11-044) (2007-11-054) (2007-11-079) (2007-11-117) (2007-11-120) (2007-11-133) (2008-11-021) (2008-11-033) (2008-11-100)

Kelompok 1

Kelas C
Pembimbing : Dr. Andi Hidayat, M. Biomed

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA) JAKARTA 2011

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami ingin mengucapkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan izin-Nya kami dapat menyelesaikan tugas maklalah berjudul PEMFIGUS VEGETANS. Dan tidak lupa kepada dosen dermatologi kami, drg. Andi hidayat, yang banyak memberikan ilmu dan pelajaran kepada kami. Serta kepada teman-teman yang ikut membimbing dan membantu kami dalam menyiapkan makalah ini, kami ucapkan terimakasih. Pada kesempatan ini kami sebagai manusia bisa mohon maaf jika ada kesalahan-kesalahan dalam penulisan isi dari makalah ini yang tidak disengaja selama proses pembahasan makalah. Menyadari kekuirangan ini, segala kritikan yang membangun sangat kami hargai dalam memberikan hasil yang terbaik. Diharapkan makalah ini sedikit banyak memberi manfaat kepada kita semua khususnya kepada mahasiswa dan mahasiswi. Terima kasih.

Jakarta, oktober 2011

Penulis

BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Pemfigus vegetans ialah varian jinak pemfigus vulgaris dan sangat jarang ditemukan. KLASIFIKASI Terdapat 2 tipe ialah : 1. Tipe Neumann 2. Tipe Hallopeau (pyodermite vegetante) I.2. Tujuan Untuk memenuhi tugas dermatologi. Dan dengan adanya makalah ini, kami mengharapkan dapat memberikan pengetahuan pada para pembaca. Dan juga menambah wawasan kita sebagai mahasiswa dan mahasiswi kedokteran gigi. I.3. Masalah - Apakah definisinya?

- Apakah penyebab & epidemiologinya? - Bagaimana gejala singkat penyakit tersebut? - Apa pemeriksaan kulit & pemeriksaan penunjang yang harus dilakukan? - Bagaimana penatalaksanaan dan prognosanya?

You might also like