You are on page 1of 36

Metode Penelitian dan Analisa Data Kualitatif 2

Bahan Dari: Drs. Purwanto, M.Phil

Metode Pengumpulan Data


Pengamatan (observation)
Wawancara Dokumentasi

Visualisasi/media

Pengamatan & Cara Melakukan


Perlu mempertimbangkan setting-nya Melakukan pencatatan apa yang terjadi pada setting dengan cermat dan akurat, Menyaksikan apa yang terjadi dengan teliti Memberikan kesan atas apa yang diamati sesuai dengan kemampuan panca indera kita Cara: Dengan terlibat secara penuh (full participation) dalam mengamati realita sosial dan kehidupan obyek yang diteliti, sehingga yang diamati tidak mengetahui bila sedang diamati. Semi terlibat, kadang ikut secara aktif kadang tidak (peneliti nampak perannya sebagai pengamat), sehingga pengamat menyesuaikan dengan kondisi obyek yang diamati agar tetap peka pada obyek yang diamatinya. Pengamat berperan sangat sekunder dalam partisipasinya. Pengamatan yang dilakukan dari luar pagar.

Permasalahan Dalam Pengamatan


Keunggulan/Kelebihan 1. Pengamat mendapat pengalaman langsung dari obyek/subyek 2. Dapat merekam langsung peristiwa yang terjadi Kelemahan/Kekurangan 1. Pengamat bisa jadi pengganggu 2. Permaasalahan priibadi sulit disembunyikan

3. Dapat atau mampu mengamati yang disembunyikan oleh subyek 4. Pengamat mampu melontarkan topik yang tidak disukai oleh subyek

3. Kemampuan sebagai peelitii dapat teruji


4. Seringkali dianggap sebagai pemantik masalah

Teknik Merekam Data


Penggunaan catatan khusus/buku harian khusus yang dapat menunjukkan beda antara rekaman data dengan catatan refleksi/pendapat, dugaan, kesan dan prasangka pengamat. Penggunaan alat perekam dan perlu dipilahkan dengan memberi kode, antara lain: tanggal, lokasi, informan, dan waktu. Pertanyaan dilakukan dengan ice breaker dan penjajakan (tidak to the point).

Wawancara

Wawancara terstruktur:
Menggunakan panduan meski tidak harus rigid Menyesuaikan dengan situasi dan kondisi.

Wawancara tidak terstruktur:


Langsung menyesuaikan dengan suasana lapangan Memperdalam jawaban menarik yang terkait langsung dengan substansi/topik

Wawancara Personal/individual:
Mampu memahami psikologi informan

Wawancara kelompok (FGD):


Memilih informan yang representatif

Wawancara menggunakan media: telepon, e-mail, face book dst

Permasalahan Dalam Wawancara


Keunggulan/Kelebihan Kelemahan/Kekurangan

1. Tidak perlu melakukan 1. Informasi bisa tidak murni pengalaman secara langsung atau tidak sesuai dengan pada obyek/subyek kenyataan (ada pembiasan) 2. Dapat memberikan informasi 2. Bukan suasana yang alamiah yang lebih leluasa tanpa diganggu yang lain 3. Pengamat mampu 4. Tidak setiap informan mengendalikan laur tanya memiliki kemampuan jawab artikulasi dan persepsi

Dokumentasi
Dokumentasi Publik: Dokumen makalah Surat kabar/media Dokumentasi Person/Privat: Catatan harian (dairy) Surat menyurat

Dokumentasi
Keunggulan/Kelebihan Kelemahan/Kekurangan 1. Memperoleh teks asli dan 1. Ada proteksi dokumen dan lengkap terbatas/tidak lengkap/palsu 2. Dapat memberikan informasi 2. Masih hmarus menggali dan diakses setiap saat informasi tambahan 3. Penghematan waktu dan 3. Masih harus melakukan tenaga transkrip dan terjemah

Audio - Visual
Foto: Obyek seni dan lainnya. Surat kabar/media Video: Film Sofware lainnya

Audio-Visual
Keunggulan/Kelebihan 1. Teknik baru yang semakin meyenangkan 2. Dapat berbagi pengalaman langsung maupun tidak 3. Sebagai materi kreatif yang menarik Kelemahan/Kekurangan 1. Ada kerumitan dalam interpretasi 2. Ada proteksi dan jaminan kerahasiaan 3. Ada pelarangan dan pelanggaran pendokumentasian

MENGELOLA DATA
Data mentah Data yang terolah sebagian Data berkode
Catatan lapangan hasil pengamatan Rekaman tape Dokumentasi

Laporan Transkripsi Laporan dengan kode-kode khusus Dalam penelitian ulangan berikutnya Catatan peneliti tentang makna konseptual yang data

Pola pengkodean dan daftar sinonim/antonim


Memo atau data analitis lain

Catatan pencarian dan penyajian ulang data

Informasi yang menunjukkan kumpulan data berkode yang dicari oleh peneliti selama tahap analisis Matriks, bagan, dan kerangka dalam bentuk lebih ringkas, padat, tersusun
Dokumentasi tentang tindakan Langkah demi langkah Dalam mengumpulkan menyajikan menulis teks analisis

Penyajian data Melakukan analisis Teks laporan


Buku induk atau dekumentasi

Uraian berurut tentang data tertulis (rancangan, metode dan temuan penelitian)
Dokumentasi kronologis umum bagi kumpulan data dan analisis Indeks bagi semua data/keterangan di manajemen di atas

Indeks

Putaran Pengumpulan Data Menuju Teori


Pelacakan di lapangan

Pemahaman Teoretis/Deskripsi

Pilihan data

Pola, tema, konsep, kategori

Pola Hubungan
Bentuk Hubungan
Jenis Ruang X adalah jenis dari Y X adalah bagian dari Y X bertempat di Y X adalah akibat dari Y Y menjadi sebab dari Y X merupakan alasan melakukan Y X merupakan tempat berlangsungnya Y X merupakan cara mencapai Y X digunakan untuk Y X merupakan urutan/tahap Y X merupakan atribut Y

Contoh
Buruh tani adalah sejenis tenaga kasar Komputer adalah bagian dari ruang komputer Komputer berada di ruang komputer Menangis akibat dari sedih Kesedihan menjadi sebab dari menangis Kemiskinan merupakan alasan seseorang mencuri Kampus merupakan tempat berlkangsungnya perkuliahan Bekerja merupakan cara mendapatkan uang Komputer digunakan untk menyimpan file Pernikahan merupakan tahapan dalam berumah tangga Jabatan merupakan atribut posisi seseorang

Sebab-Akibat

Rasional/Alasan Lokasi kegiatan Cara ke tujuan Fungsi Urutan/Tahap Atribut

Topik Penelitian: Gelandangan


Bentuk Hubungan
Jenis gelandangan Pemulung Jenis Ruang X adalah jenis dari Y X adalah bagian dari Y X bertempat di Y X adalah akibat dari Y Y menjadi sebab dari Y X merupakan alasan melakukan Y X merupakan tempat berlangsungnya Y X merupakan cara mencapai Y X digunakan untuk Y

Contoh
Jenis gelandangan Apakah pemulung gellandangan Pebemulung berada dimana saja Alasan menggelandang Mengapa memilih menggelandang Alasan mengapa menggelandang di suatu tempat Tempat konsentrasi para gelandangan Kiat yang dilakukan gelandangan untuk mengatasi kehidupannya Fungsi gelandangan dalam menyusun kebiijakan

Alasan menggelandang

Sebab-Akibat

Alasan menggelandang di suatu tempat Konsentrasi gelandangan Cara mengatasi masalah sehari-hari Fungsi gelandangan

Rasional/Alasan Lokasi kegiatan Cara ke tujuan Fungsi

Tahap hingga jadi gelandangan


Ciri-ciri gelandangan

Urutan/Tahap
Atribut

X merupakan urutan/tahap Y
X merupakan atribut Y

Proses menjadi gelandangan


Bagaimana mengetahui gelandangan dengan benar

STUDI KASUS: KUALITATIF


Menurut pandangan Creswell: Paradigma kualitatif didefinisikan sebagai: Suatu proses penelitian untuk memahami masalah-masalah manusia atau sosial dengan menciptakan gambaran menyeluruh dan kompleks yang disajikan dengan kata-kata, melaporkan pandangan terinci yang diperoleh dari para sumber informasi, serta dilakukan dalam latar (setting) yang alamiah.

Ciri-Ciri Kualitatif:
1.

2.

3. 4.

5. 6.

Penelitian kualitatif merupakan penelitian dengan konteks dan setting apa adanya atau alamiah (naturalistic), bukan melakukan eksperimen yang dikontrol secara ketat atau memanipulasi variabel. Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah manusia dan sosial dengan menginterpretasikan bagaimana subjek memperoleh makna dari lingkungan sekeliling dan bagaimana makna tersebut mempengaruhi perilaku mereka, bukan mendeskripsikan bagian permukaan dari suatu realitas seperti yang dilakukan peneliti kuantitatif dengan positivismenya. peneliti bisa mendapatkan pemahaman mendalam bagaimana subjek memaknai realitas dan bagaimana makna tersebut mempengaruhi perilaku subjek. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data tidak terbatas pada observasi dan wawancara saja, tetapi juga dokumen, riwayat hidup subjek, karya-karya tulis subjek, publikasi teks, dan lain-lain. Penelitian kualitatif justru menggali nilai yang terkandung dari suatu perilaku. Penelitian kualitatif bersifat fleksibel, tidak terpaku pada konsep, fokus, teknik pengumpulan data yang direncanakan pada awal penelitian, tetapi dpt berubah di lapangan mengikuti situasi & perkembangan penelitian.

Kualitatif: STUDI KASUS


Stake menjelaskan bahwa peneliti kasus mencari tahu tentang apa yang bersifat umum dan apa yang bersifat khusus dari kasus tersebut, tetapi hasil akhir dari kasus tersebut biasanya menampilkan sesuatu yang unik meliputi: Hakikat suatu kasus Latar belakang sejarah kasus tersebut Latar (setting) fisik Konteks-konteks lainnya, termasuk ekonomi, politik, hukum, dan estetika Kasus lainnya bilamana kasus tersebut berkaitan dengan kasus yang dipelajari Informan-informan dipilih dari orang-orang yang mengetahui kasus ini

Tipe studi kasus


Studi kasus intrinsik (intrinsic case study), apabila kasus yang dipelajari secara mendalam mengandung hal-hal yang menarik untuk dipelajari berasal dari kasus itu sendiri, atau dapat dikatakan mengandung minat intrinsik (intrinsic interest). Studi kasus intrumental (intrumental case study), apabila kasus yang dipelajari secara mendalam karena hasilnya akan dipergunakan untuk memperbaiki atau menyempurnakan teori yang telah ada atau untuk menyusun teori baru. Hal ini dapat dikatakan studi kasus instrumental, minat untuk mempelajarinya berada di luar kasusnya atau minat eksternal (external interest). Studi kasus kolektif (collective case study), apabila kasus yang dipelajari secara mendalam merupakan beberapa (kelompok) kasus, walaupun masing-masing kasus individual dalam kelompok itu dipelajari, dengan maksud untuk mendapatkan karakteristik umum, karena setiap kasus mempunyai ciri tersendiri yang bervariasi.

Kelebihan dan Kelemahan Studi Kasus


Kelebihan Studi kasus mampu mengungkap hal-hal yang spesifik, unik dan halhal yang amat mendetail yang tidak dapat diungkap oleh studi yang lain. Studi kasus mampu mengungkap makna di balik fenomena dalam kondisi apa adanya atau natural. Studi kasus tidak sekedar memberi laporan faktual, tetapi juga memberi nuansa, suasana kebatinan dan pikiran-pikiran yang berkembang dalam kasus yang menjadi bahan studi yang tidak dapat ditangkap oleh penelitian kuantitatif yang sangat ketat. Kelemahan Dari kacamata penelitian kuantitatif, studi kasus dipersoalkan dari segi validitas, reliabilitas dan generalisasi. Namun studi kasus yang sifatnya unik dan kualitatif tidak dapat diukur dengan parameter yang digunakan dalam penelitian kuantitatif, yang bertujuan untuk mencari generalisasi.

PENGUMPULAN DATA & ANALISA KUALITATIF: PENELITIAN LAPANGAN


Disebut juga etnografi atau observasi partisipatif Peneliti secara langsung mengobservasi dan berpartisipasi dalam setting sosial skala kecil dalam suatu waktu tertentu dan dalam budaya setempat peneliti. Interaksi dengan real people dalam situasi natural Belajar tentang orang lain: riwayat hidupnya, hobi dan minatnya, kebiasaannya, harapannya, rasa takutnya, dan mimpi-mimpinya Menyenangkan (bertemu dengan orang baru, mengembangkan hubungan, menemukan lingkungan sosial baru) sekaligus menghabiskan waktu, melelahkan secara emosional, dan terkadang berbahaya secara fisik.

Cocok digunakan ketika pertanyaan penelitian meliputi: belajar tentang, memahami, atau menggambarkan kelompok interaksi individu. How do people do Y in the social world? What is the social world of X like? Bisa digunakan juga ketika metode lain (survei, eksperimen) tidak praktis digunakan (contoh, mempelajari gang jalanan) Mempelajari orang dalam suatu lokasi atau setting, digunakan untuk mempelajari suatu komunitas. Mempelajari orang dalam suatu lokasi atau setting, digunakan untuk mempelajari suatu komunitas. Mengeksplorasi setting sosial, subkultur, atau aspek dalam kehidupan sosial.

Ada 2 perluasan dari penelitian lapangan:


Ethnography
Berasal dari antropologi budaya Menggambarkan budaya dan memahami cara hidup lain dari sudut pandang orang setempat

Ethnomethodology
Mempelajari common sense, dengan menganalisis bahasa, termasuk tanda jeda dan konteks bicara. Melibatkan analisis yang sangat detail (contoh: transkrip dari percakapan pendek atau videotape dari interaksi sosial)

Apa yang dilakukan peneliti lapangan? Mengobservasi peristiwa dan aktivitas sehari-hari Terlibat langsung dengan orang yang dipelajari dan secara pribadi mengalami proses kehidupan sosial dalam setting lapangan. Memperoleh sudut pandang warga setempat (insider) sementara mempertahankan perspektif analitis atau mengambil jarak sebagai orang luar. Menggunakan berbagai teknik dan keterampilan sosial secara fleksibel sesuai dengan tuntutan situasi Menghasilkan data dalam bentuk catatan tertulis, diagram, peta, atau gambar agar dapat menyajikan gambaran yang sangat detail. Meninjau situasi secara holistik (as a whole unit, not in pieces) dan secara individual dalam konteks sosial mereka. Memahami dan mengembangkan empati terhadap warga setempat, dan tidak hanya merekam fakta obyektif secara dingin Memperhatikan aspek budaya eksplisit dan implisit Mengobservasi proses sosial yang sedang berlangsung tanpa merasa marah, terganggu, atau memasukkan sudut pandang orang luar Mampu menanggulangi stres pribadi, ketidakpastian, dilema etis, dan ambiguitas tingkat tinggi.

Langkah-langkah dalam penelitian lapangan: Mempersiapkan diri sendiri, membaca literatur, dan melakukan defocus (memperluas pandangan terhadap situasi, orang, atau setting; tidak berfokus secara eksklusif pada peran peneliti) Memilih lapangan penelitian dan mendapatkan akses ke dalamnya SITE = context in which events or activities occur, a social defined territory with shifting boundaries. 3 faktor: kekayaan data, unfamiliarity, suitability Memasuki lapangan penelitian dan membangun hubungan sosial dengan kelompok setempat Perlu perencanaan tindakan, negosiasi akses dan hubungan dengan anggota kelompok, dan memutuskan bagaimana membuka diri tentang penelitian kepada anggota kelompok atau penjaga pintu (pemegang otoritas formal/informal yang mengontrol akses ke wilayah tertentu) Membangun rapport: Charm and trust Freeze out understanding

Mengadopsi peran sosial, mempelajari faktor penghambat (stress, ketidakmampuan), dan mempertahankan hubungan dengan anggota kelompok setempat (hubungan sosial, menghadapi dan menyelesaikan konflik, menunjukkan ketertarikan) Mengamati, mendengarkan, dan memastikan kualitas data Listening = mendengarkan secara hati-hati frase, aksen, dan tata bahasa yang keliru, mendengarkan apa yang dikatakan dan bagaimana diucapkannya. Argot = simbol atau terminologi pada suatu komunitas

Jenis-jenis catatan lapangan:


Jotted notes: short, temporary memory triggers, such as words, phrases, or drawings taken inconspicuously, often scribbled on any convenient item (di kertas tissue, di kertas koran, dsb.) Direct observation notes Researcher inferences notes Analytic notes Personal notes Peta dan diagram Pencatatan mekanis Catatan wawancara

Kualitas data: Reliabilitas: Internal consistency: apakah data secara gamblang memaparkan segala hal tentang situasi atau individu (do the pieces fit together into a coherent picture?) External consistency: dilakukan dengan memverifikasi atau melakukan cross-checking observation dengan orang lain, sumber data divergen (does it all fit into the overall context?) Validity: Ecological validity: the degree to which the social world described by a researcher matches the world of members. Natural history: a detailed description of how the project was conducted. Member validation, occurs when a researcher takes field results back to members, who judge their adequacy. Competent insider performance: ability of a nonmember to interact effectively as a member or pass as one.

Mulai menganalisis data dan melahirkan serta mengevaluasi hipotesis kerja Berfokus pada aspek spesifik dari setting dan menggunakan sampling teoretis Menyelenggarakan wawancara lapangan dengan informan dari kelompok setempat Field interview Life history: (life story or biographical interview) adalah tipe spesial dari field interview. Melepaskan keterikatan dan meninggalkan setting secara fisik Menyelesaikan analisis dan menulis laporan penelitian

Historical comparative research


Cocok digunakan untuk menjawab pertanyaan: Bagaimana perubahan besar terjadi dalam masyarakat? Hal mendasar apa yang umum terjadi pada kebanyakan masyarakat? Mengapa perjanjian sosial berbentuk tertentu dalam suatu masyarakat, tetapi tidak dalam masyarakat lain? Juga cocok untuk: membandingkan faktor sosial yang mengakibatkan suatu hal tertentu (contoh: perang sipil) Membandingkan keseluruhan sistem sosial untuk mengamati apa yang umum lintas masyarakat dan apa yang unik, serta untuk mempelajari perubahan masyarakat jangka panjang.

Langkah-langkah proyek penelitian H-C:


Konseptualisasi object of inquiry Locating evidence: dengan cara melakukan kerja kepustakaan. Evaluating quality of evidence Organizing evidence Synthesizing: refines concepts and moves toward a general explanatory model after most of the evidence is in. Writing a report

Tipe-tipe bukti historis:


sumber primer: surat, diary, surat kabar, film, novel, potongan kain, foto, dll dari mereka yang hidup di masa lalu. Sumber sekunder: tulisan dari sejarahwan yang telah menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari sumber primer Running records: file atau dokumen statistik yang dibuat oleh organisasi tertentu Recollection: kata-kata atau tulisan seseorang tentang masa lalunya atau pengalaman yang didasarkan pada ingatan seseorang.

Tipe-tipe penelitian komparatif:


Metode komparatif: melihat persamaan dan perbedaan antar unit. 4 tipe:
Case-study comparative research: compare particular societies or cultural units, not to make broad generalization Cultural context research: study cases that are surrogates for types of societies or units Cross national research: measure variables across many nations Transnational research: researcher uses a mutinational unit and focuses on the relations among blocs of nations as units

Analisis data kualitatif


Pembentukan konsep: bagian integral dari analisis data dan dimulai sejak pengumpulan data. Organisasi data ke dalam kategori berdasarkan tema, konsep, atau bentukbentuk serupa. Konseptualisasi: Mengembangkan konsep baru, memformulasikan definisi konseptual, dan memeriksa hubungan antar konsep. Coding: Open coding: dilakukan segera setelah mengumpulkan data; difokuskan pada data aktual dan menentukan label kode untuk tema-tema. Axial coding: peneliti mulai mengorganisasikan serangkaian kode awal atau konsep terdahulu. (mempertanyakan sebab akibat, kondisi dan interaksi, strategi dan proses, dan mencari kategori atau konsep yang dapat dikelompokkan) Selective coding: scanning data and previous codes. Analytic memo writing: catatan atau diskusi pemikiran dan ide tentang proses coding yang ditulis peneliti untuk dirinya sendiri.

Berbagai metode analisis data: Successive approximation Illustrative method Analytic comparison Method of agreement Method of difference Domain analysis Ideal types Event structure analysis

Teknik lain: Network analysis Time allocation analysis Flowchart and time sequence

You might also like