You are on page 1of 10

BAB I PENDAHULUAN

Pemboran produksi (eksploitasi) merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan peledakan, karena dengan melakukan kegiatan peledakan tersebut terlebih dahulu batuan dibor untuk mendapatkan lubang tembak sebagai tempat pengisian bahan peledak. Drilling / pemboran merupakan kegiatan untuk membuat lubang bukaan dengan dimensi dan kedalam tertentu, dan juga berbentuk silindris sebagai penempatan bahan peledak pada material yang bersifat keras seperti over burden atau inter burden guna menghancurkan material tersebut dari dimensi besar menjadi dimensi lebih kecil agar mudah dalam pengerukannya atau penggaliannya. Kegiatan utama dalam tahapan penambangan salah satunya adalah kegiatan pengeboran adapun tujuan dari kegiatan pengeboran adalah: 1. Untuk propecting 2. Untuk explorasi (sampling) 3. Untuk pembuatan lubang-lubang ledak 4. Untuk exploitasi, minyak dan gas bumi 5. Untuk penirisan (drainage) dan ventilasi 6. Untuk pengisian pasir (sand filling) dalam pemadaman kebakaran dibawah tanah (fire fighting)

BAB II ISI Kegiatan pemboran (Penetration Rate) adalah kedalaman yang dicapai oleh suatu alat bor dalam satu kali pemboran untuk mengetahui kecepatan pemboran dari suatu bor, maka yang perlu diketahui adalah waktu yang dibutuhkan untuk menembus (Penetrasi) sampai batas kedalaman tertentu. A. Kecepatan pemboran suatu alat bor juga dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain : a. Kondisi batuan yang akan dibor kecepatan pemboran pada umumnya akan lebih tinggi pada batuan keras lunak (sifatnya mengandung air) karena semakin kompak dan keras batuan yang dibor, maka semakin tinggi kecepatan pemboran diperoleh. b. Kedalaman dan arah lubang bor Semakin dalam lubang bor yang dibuat kecepatan pemboran semakin kecil. Hal ini disebabkan panjang batang bor yang digunakan akan membuat tenaga lebih besar untuk memutar batang bor tersebut. Arah dalam lubang bor yang miring akan mengurangi kecepatan pemboran, karena dengan gesekan yang semakin besar akibatnya kecepatan pemboran menjadi berkurang. c. Keterampilan operator Factor keterampilan operator merupakan hal yang penting dalam menjalankan aktivitas pemboran. Semakin terampil suatu bor, maka semakin tinggi efisiensi kerja yang dihasilkan, sehingga kecepatan pemboran akan menjadi tinggi.

d. Keadaan cuaca Keadaan cuaca yang tidak menguntungkan misalnya saja ada hujan, berkabut atau cuaca yang sangat panas menurunkan efisiensi kerja operator, dan mempengaruhi kecepatan dari suatu kegiatan pemboran. e. Cara pemboran Kegiatan pemboran merupakan awal pembongkaran material, karena pemboran dimaksudkan untuk membuat lubang ledak (blast hole). Pemboran dilakukan dengan cara tegak lurus atau dibuat sedikit miring (0 o 45o) kearah bidang bebas atau arah lempar batuan sehingga jenjang yang dihasilkan tidak terlalu terjal.

B. Jenis pemboran berdasarkan mekanismenya : a. Perkusif (tumbukan) 1. Rotary 2. Perkusif dan Rotary

C. Macam-macam pemboran, antara lain: 1. Diamond Core Drilling 2. Reverence Circulation Drilling 3. Rotary Drilling

D. Cara-cara kerja dari pemboran, adalah : 1. Penetrasi mata bor sampai kedalaman yang telah ditentukan (jika telah sampai tembus batubara maka pemboran dihentikan ). 2. Fluhing cutting (debu hasil pemboran) menyambung atau melepas batang bor 3. 4. Mengangkat batang bor dan siap pindah kelubang bor berikutnya. Memindahkan compressor bersamaan dengan mesin bornya.

E. Pola pemboran Pola pemboran merupakan pengaturan jarak antara lubang dalam satu baris (spacing) maupun jarak antara lubang ledak dengan bidang bekas (free face). Pola pemboran yang biasa digunakan adalah pola pemboran sejajar (parallel pattern) terkadang pula digunakan pola zig-zag (staged pattern). Pola pemboran secara umum ditentukan oleh jumlah baris dan banyaknya lubang pada satu kali peledakan. Pola pemboran zig-zag dimaksudkan agar hasil dari kegiatan peledakan ukurannya relative kecil dibandingkan dengan sejajar. Hal ini disebabkan hasil peledakan yang ditimbulkan secara merata. Utuk mencapai target produksi pembongkaran overburden tiap peledakan, maka hal yang perlu diperhatikan adalah parameter dari geometri yang terdiri dari burden, spacing subdrilling, dan kedalaman lubang bor.

a. Burden Burden adalah jarak terdekat antara bidang bebas (free face) dengan lubang tembak atau kearah mana batuan yang diledakan akan terlempar. Besarnya burden dipengaruhi oleh factor koreksi batuan yang akan diledakan dan factor koreksi bahan peledak, serta besarnya diameter bit. b. Spacing Spacing adalah jarak antara lubang bor dengan bor lainnya yang terdapat dalam satu row yang diukur sejajar terhadap pit atau dinding jenjang, sehingga dengan demikian spacing dapat berpengaruh pada ukuran fragmen hasil peledakan. Besarnya spacing dipengaruhi oleh burden diameter lubang ledak serta struktur batuan yang diledakan. c. Stemming Stemming adalah bagian dari lubang ledak yang tidak diisi dengan bahan peledak, akan tetapi diisi dengan material lain atau material hasil pemboran atau cutting yang berfungsi untuk menutupi bahan peledak yang terdapat dalam lubang ledak. d. Sub drilling Sub drilling adalah pemboran kedalaman pada suatu lubang tembak diluar rencana lantai jenjang. Penggunaan sub drilling dimaksudkan agar batuan terbongkar tepat pada suatu kedalaman yang ditentukan atau dengan kata lain terbongkar secara fullface sebagaimana yang diharapkan.

e. Kedalaman lubang bor Secara teoritis, kedalaman lubang ledak tidak boleh lebih kecil dari pada burden, hal untuk menghindari terjadinya over break atau Createring. Disamping itu juga diperhitungkan alat bor yang akan digunakan. f. Floor (lantai) floor atau kaki suatu daerah yang sudah ada atau yang akan direncanakan ada. g. Toe Toe adalah bagian batuan yang tertinggal antara floor dengan face yang berupa benjolan-benjolan.

F. Hambatan dalam pemboran Hambatan dalam kegiatan pemboran umumnya terjadi karena struktur batuan alat bor di lapangan operasi. Berikut ini akan diuraikan hambatan-hambatan tersebut. a. Struktur batuan Dengan kekerasan, sedang, yang banyak mempunyai rekahan atau rongga umumnya dalam keadaan lapuk akan menghambat pemboran. Hambatan ini biasanya terjadi ketika mengangkut batang bor, karena sangat menyulitkan sewaktu ditarik atau diangkut sehingga menyita waktu yang relative lama dibandingkan dengan struktur batuan yang kompak.

b. Alat bor Hambatan yang biasa muncul pada alat bor adalah dari bit (mata bor) yang sangat aus. Hal ini disebabkan kecepatan masuknya bit tidak seimbang dengan flushing cutting. Sehingga debu hasil pemboran terkumpul di atas bit sekeliling rod yang semakin lama semakin padat, yang akan mengakibatkan batangan bor tidak bergerak atau macet. c. Lapangan pemboran Hambatan yang muncul dari lapanagan pemboran tersebut materialnya bersifat basah sehingga menimbulkan timbulnya genangan air. Hal ini sangat berpengaruh terhadap produksi peledakan sebab lubang bor yang terisi air sewaktu pengisian bahan peledak akan menghambat masuknya bahan peledak. Untuk mengatasi ini perlu dilakukan pemompaan atau penyemprotan guna mengeluarkan air, yang akan membutuhkan waktu dalam pengoprasian alat bor ( menghambat pemboran).

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Pemboran produksi merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan peledakan, karena dengan melakukan kegiatan peledakan tersebut terlebih dahulu batuan dib or untuk mendapatkan lubang tumbuk sebagai tempat pengisian bahan peledakan.

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah Yang Maha Kuasa, berkat rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pemboran Produksi. Makalah ini merupakan salah satu syarat untuk perbaikan nilai pada mata kuliah Teknik Pemboran pada semester lima. Dengan demikian makalah ini, semoga dapat menjadi salah satu bahan masukan ilmu pertambangan dimasa mendatang dan dapat bermanfaat adanya.

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI...ii BAB I BAB II PENDAHULUAN...1 ISI.....2 A. Kecepatan Pemboran ...2 B. Jenis Pemboran.....3 C. Macam-macam Pemboran3 D. Cara Kerja dari Pemboran4 E. Pola Pemboran......4 F. Hambatan Dalam Pemboran.....6 BAB III PENUTUP....8 A. Kesimpulan...8

You might also like