You are on page 1of 2

com_user login 1

DIET RENDAH KARBO BUKAN BENCI KARBOHIDRAT Written by Windy Goestiana Thursday, 25 March 2010 11:45 Sudah menyingkirkan nasi tapi berat badan masih betah di puncak? Coba diet rendah karbo. Bukan asal menghindari karbohidrat, diet rendah karbo identik dengan mengurangi makanan berindeks glikemik (IG) tinggi seperti nasi dan roti. Seperti yang diungkapkan ahli gizi Yani Bertika, diet rendah karbo bukan berarti tidak mengonsumsi karbohidrat sedikitpun. Asupan karbohidrat dalam tubuh tetap dibutuhkan sebagai makanan otak. Untu k dapat melakukan tugasnya, otak memerlukan sekitar 40 persen karbohidrat dari total kalori harian. Ini harus dicukupi. Caranya macam-macam, bisa mengganti nasi dengan beras merah. Atau kalau mau yang lebih rendah dengan umbi-umbian seperti kentang dan ubi, kata Yani saat dihubungi dalam program Obrolan Petang Rahasia Wanita 25/3. Dalam melaksanakan diet rendah karbo, pilihan sayur dan buah tidak boleh dihapus. Sayur dan buah memiliki angka IG rendah, sehingga meski dikonsumsi dalam jumlah berlebih, kedua menu ini tidak menggemukkan. Merujuk hasil survei Journal of Nutrition pelaku diet karbo umumnya memakan sayur dan buah dua kali lebih banyak. Mereka percaya, baik sayuran maupun buah memiliki peran penting dalam proses penurunan berat badan. Untuk proses memasak sayuran menurut Yani juga perlu diperhatikan. Sebaiknya sayuran dan lauk yang akan ditambahkantak perlu digoreng atau dibakar sampai hangus. Lebih baik kalau dikukus minim garam. Karena garam juga membuat gemuk, kata Yani. Karena itu, sebelum melakukan diet karbo ada baiknya berkonsultasi lebih dulu dengan ahli gizi. Dengan cermat ahli gizi akan membuat perencanaan menu sesuai dengan kondisi personal. Termasuk untuk mengurangi konsumsi gula putih, beras putih, dan tepung yang putih bersih, kata Yani. Jika berhasil melakukan diet rendah karbo akan berdampak baik untuk kesehatan jantung. Menurut hasil riset American Journal of Epidemiology dengan mengurangi makanan IG tinggi risiko penyakit jantung berkurang sampai 30 persen. Terlebih, bila penggunaan daging merah diganti menjadi sayuran sebagai sumber lemak dan protein. Diet rendah karbo ini mencapai maksimal jika dilakukan olah raga terlebih dulu. Studi kesehatan terbaru menunjukkan, konsumsi makanan rendah karbohidrat setelah olahraga aerobik mampu meningkatkan sensitivitas insulin. Kinerja insulin yang baik ditandai dengan penyerapan gula (glukosa) dari peredaran darah. Sehingga glukosa

yang disimpan pada otot dan jaringan itu dapat dipakai sebagai energi. Namun, jika ingin melakukan diet rendah karbo sebaiknya berhati-hati dengan aroma mulut yang ikut berubah. Menurut American Dental Association saat persediaan karbo menjadi minim, tubuh menggunakan lemak sebagai energi. Proses pembakaran lemak (ketosis) mendorong terbentuknya zat kimiawi bernama keton. Dan keton inilah yang menyebabkan bau tak sedap di area mulut.

You might also like