You are on page 1of 2

ANALISIS JURNAL LATAR BELAKANG

Pada umumnya seseorang memiliki sebuah identitas dan status yang sama sebagai seorang manusia. Namun orang penderita HIV AIDS Positif ingin mempunyai hak yang sama tetapi jika

dilihat secara khusus, terdapat perubahab status identitas pada 3 aspek, yaitu asek pekerjaan, pekerjaan religious dan tingkah laku seksual. Pada 2 aspek lainnya yaitu aspek kepercayaan politik, dan tingkah laku jenis kelamin. Itu semua sangat bereaksi terhadap psikologis yang umumnya dialami oleh penderita HIV AIDS. Tetapi tidak semua subjek mengalaminya secara berurutan. TUJUAN Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran tentang status identitas seseorang sebelum dan sesudah ia mengetahui bahwa dirinya menderita HIV positif. Dan juga ingin mengetahui bagaimana reaksi reaksi psikologis yang ada diantara perkembangan ini. TEORI - TEORINYA James E Marcia (1966) Marcia membedakan 4 model status identitas : Identity Achievement Seseorang yang telah menyelesaikan krisisnya (periode eksplorasi) dan telah membuat komitmen. Ia adalah seseorang yang telah mampu menggambarkan serta menginternalisasi pilihan yang telah ditentukannya dalam periode eksplorasi. Moratorium Orang yang secara aktif berjuang untuk menyelesaikan krisis identitasnya tetapi mengalami hambatan dalam pencariannya. Ia dalam tahap mencoba berbagai alternative yang natinya akan menjadi pilihannya untuk dijalani dan diinternalisasi dalam hidupnya. Foreclosure Orang yang telah membuat komitmen tetapi tanpa pertimbangan yang mendalam ataupun perjuangan melalui krisis identitas. Ia cenderung memilih apa yang dijalaninya sesuai sekarang dengan tokoh otoritas (orang tua). Identity Diffusion Orang yang tidak mengalami krisis identitas dan tidak berusaha untuk memulainya. Ia bersifat apatis dan inilah yang menyebabkannya idak memiliki tempat dan mengalami isolasi sosial. Ia juga cenderung untuk tidak berjuang dalam hidup. Ross (1988) Menurut ross, reaksi reaksi psikologis pada kaum homoseksual penderita HIV positif tanpa symptom, mengikuti suatu urutan pola tertentu yang dapat dialami secara berbeda oleh setiap penderita. Artinyasetiap penderita mempunyai tahapan tersendiri, dapat urut atau melompat, dapat maju kemudian mundur kembali.\

METODOLOGINYA Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif (wawancara mendalam) berdasarkan teori dari James Marcia (1966) dan wetermen (1982) pada tiga orang subyek pria dewasa muda. PEMBAHASAN Hasil penelitian ini memperlihatkan suatu proses pembentukan identitas pada penderita HIV positif berdasarkan wawancara ego identity status, yang disusun berdasarkan pola dari Marcia (1966) dan Weterman (1985). Terlihat bahwa ada perubahan pada beberapa area status identitas pada penderita HIV positif, yaitu pada area pekerjaan, kepercayaan religious dan hubungan seksual. KESIMPULAN

You might also like