You are on page 1of 23

MAKALAH Askep Pada Anak Dengan Masalah Pencernaan ( Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan anak ll )

Kelompok 2 Disusun oleh A!U"! #U!A$% H%LMA"#'AH ($% $%)K% DA"% *UL%AD% #(L+A #(L+%A"A "U"U"! $U#M%AT% M&HAMAD D%A# P$ATAMA DA"% #UP$%*AD% #%T% MA$%AM A#T$%

#(K&LAH T%"!!% %LMU K(#(HATA" K&TA #UKA,UM% 2-.2/2-.0 ,A, % P("DAHULUA"

Latar ,elakang Luasnya daerah permukaan saluran cerna (traktus GL) dan fungsi digestifnya menunjukan betapa pentingnya makna pertukaran antara organisme manusia dengan lingkungan nya. Kelainan inflamasi dan malabsorpsi akan mengganggu keutuhan fungsi traktus gastrointestinal, di samping itu karena system dan sawar (barier) mukosa usus setelah bayi lahir masih berada dalam proses menuju maturitas, maka usus bayi sangat rentan terhadap ancaman infeksi. Diare menular akut dapat menyebabakan signifikan pada keseimbangan cairan serta elektrolit pada bayi dan anak anak. ( Dona L.!ong, "##$ ) Diare akut masih merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas anak anak di berbagai %egara yang sedang berkembang, setiap tahun di perkirakan lebih dari satu milyar kasus diare di dunia dengan &,& juta kasus kematian sebagai akibatnya. Diare masih merupakan penyebab penting kematian kepada anak anak di %egara negara berkembang. Kombinasi paparan lingkungan yang patogenik, diet yang tidak memadai, malnutrisi menunjang timbulnya kesakitan dan kematian karena diare. (Dr.'.(. )ampengan, D*+K, ,--&) *edangkan demam tifoid dan paratifoid merupakan salah satu penyakit infeksi endemik di +sia, +frika, +merika latin, Karibia, dan .cenia, termasuk /ndonesia. 0enyakit ini tergolong penyakit menular yang dapat menyerang banyak orang melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. /nsiden demam tifoid diseluruh dunia menurut data pada tahun "##" sekitar ,1 juta pertahun, 1##.### diantaranya menyebabkan kematian. Di /ndonesia pre2alensi -,3 kasus demam tifoid terjadi pada umur & ,- tahun. Demam tifoid masih merupakan penyakit infeksi tropik sistematik, bersifat endemis, dan masih merupakan problema kesehatan. 4asyarkaat pada negara negara sedang berkembang di dunia, termasuk /ndonesia. Di /ndonesia penderita demam tifoid cukup banyak diperkirakan $##5,##.### penduduk pertahun dan tersebar di mana mana. Demam typoid dapat ditemukan pada semua umur, tetapi yang paling sering pada anak besar, umur 6 - tahun dan laki laki lebih banyak dari perempuan dengan perbandingan " &7,. Demam tifoid merupakan penyakit infeksi sistematik yang disebabkan kuman batang gram negatif salmonella typhi maupun salmonella para typhi +, 8, 9. 0enyakit ini ditularkan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh kuman tersebut, dikenal sebagai penularan tinja mulut (:ecaloral). .leh karena itu penting kebiasaan untuk cara hidup bersih. (%gastiyah, "##6)
2

Di /ndonesia, demam tifoid masih merupakan penyakit endemis utama. 8ila timbul penyakit ini dapat menimbulkan kematian. Diagnosis awal amat penting untuk dapat ditegakkan agar penyakit dapat diterapi dengan adekuat untuk mencegah timbulnya penyakit yang mungkin terjadi. 4asalah yang terjadi pada pasien demam tifoid diantaranya yaitu hipertermi dan dapat terjadi penurunan kesadaran, nyeri pada ulu hati yang disebabkan karena proses inflamasi pada usus, kekurangan 2olume cairan, gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan dan dapat terjadi resiko infeksi. :enomena inilah yang menarik kami untuk mengadakan penyusunan makalah dengan judul ;+suhan Keperawatan Gangguan *istem 0encernaan 0ada +nak +kibat 0enyakit Diare dan Demam 'ifoid; dengan harapan karya ini dapat dipakai untuk mengetahui tentang diare demam tifoid lebih lanjut.

,A, %% P(M,AHA#A" Asuhan Keperawatan pada Klien Anak dengan Diare A1 Pengertian 8eberapa pengertian diare7 ,. Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cairan atau setengah cairan, dengan demikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari keadaan normal yakni ,## "## ml sekali defekasi ((endarwanto, ,---). ". 4enurut !(. (,-$#) diare adalah buang air besar encer atau cair lebih dari tiga kali sehari. &. Diare ialah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari < kali pada bayi dan lebih dari & kali pada anak dengan konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat bercampur lendir dan darah (%gastiyah, ,--=). ,1 Pen2e3a3 ,. :aktor infeksi a. /nfeksi enteral> infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama diare, meliputi infeksi bakteri (?ibrio, @. coli, *almonella, *higella, 9ampylobacter, Aersinia, +eromonas, dsb), infeksi 2irus (@ntero2irus, +deno2irus, )ota2irus, +stro2irus, dll), infeksi parasit (@. hystolytica, G.lamblia, '. hominis) dan jamur (9. albicans). b. /nfeksi parenteral> merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat menimbulkan diare seperti7 otitis media akut, tonsilitis, bronkopneumonia, ensefalitis dan sebagainya. ". :aktor 4alabsorbsi 4alabsorbsi karbohidrat7 disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa), monosakarida (intoleransi glukosa, fruktosa dan galaktosa). /ntoleransi laktosa merupakan penyebab diare yang terpenting pada bayi dan anak. Di samping itu dapat pula terjadi malabsorbsi lemak dan protein. &. :aktor 4akanan Diare dapat terjadi karena mengkonsumsi makanan basi, beracun dan alergi terhadap jenis makanan tertentu. <. :aktor 0sikologis
4

Diare dapat terjadi karena faktor psikologis (rasa takut dan cemas). 41 Pato5isiologi 4ekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare ialah7 ,. Gangguan osmotic +danya makanan atau Bat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam lumen usus meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektroloit ke dalam lumen usus. /si rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare. ". Gangguan sekresi +kibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam lumen usus dan selanjutnya timbul diare kerena peningkatan isi lumen usus. &. Gangguan motilitas usus (iperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. *ebaliknya bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan, selanjutnya dapat timbul diare pula. D1 Mani5estasi Klinis Diare akut karena infeksi dapat disertai muntah muntah, demam, tenesmus, hematoscheBia, nyeri perut dan atau kejang perut. +kibat paling fatal dari diare yang berlangsung lama tanpa rehidrasi yang adekuat adalah kematian akibat dehidrasi yang menimbulkan renjatan hipo2olemik atau gangguan biokimiawi berupa asidosis metabolik yang berlanjut. *eseoran yang kekurangan cairan akan merasa haus, berat badan berkurang, mata cekung, lidah kering, tulang pipi tampak lebih menonjol, turgor kulit menurun serta suara menjadi serak. Keluhan dan gejala ini disebabkan oleh deplesi air yang isotonik. Karena kehilangan bikarbonat ((9.&) maka perbandingannya dengan asam karbonat berkurang mengakibatkan penurunan p( darah yang merangsang pusat pernapasan sehingga frekuensi pernapasan meningkat dan lebih dalam (pernapasan Kussmaul). Gangguan kardio2askuler pada tahap hipo2olemik yang berat dapat berupa renjatan dengan tanda tanda denyut nadi cepat (C ,"# D5menit), tekanan darah menurun sampai tidak terukur. 0asien mulai gelisah, muka pucat, akral dingin dan kadang kadang sianosis.
5

Karena kekurangan kalium pada diare akut juga dapat timbul aritmia jantung. 0enurunan tekanan darah akan menyebabkan perfusi ginjal menurun sampai timbul oliguria5anuria. 8ila keadaan ini tidak segera diatsi akan timbul penyulit nekrosis tubulus ginjal akut yang berarti suatu keadaan gagal ginjal akut. (1 Penatalaksanaan 0rinsip 0enatalaksanaan diare akut karena infeksi pada orang dewasa terdiri atas7 a) )ehidrasi sebagai prioritas utama terapi. +da < hal yang penting diperhatikan agar dapat memberikan rehidrasi yang cepat dan akurat, yaitu7 ,. Eenis cairan yang hendak digunakan. 0ada saat ini cairan )inger Laktat merupakan cairan pilihan karena tersedia cukup banyak di pasaran meskipun jumlah kaliumnya rendah bila dibandingkan dengan kadar kalium tinja. 8ila )L tidak tersedia dapat diberiakn %a9l isotonik (#,-3) yang sebaiknya ditambahkan dengan , ampul %abik =,63 6# ml pada setiap satu liter %a9l isotonik. 0ada keadaan diare akut awal yang ringan dapat diberikan cairan oralit untuk mencegah dehidrasi dengan segala akibatnya. ". Eumlah cairan yang hendak diberikan. 0ada prinsipnya jumlah cairan pengganti yang hendak diberikan harus sesuai dengan jumlah cairan yang keluar dari badan. Eumlah kehilangan cairan dari badan dapat dihitung dengan cara5rumus7 - Mengukur BJ Plasma Kebutuhan cairan dihitung dengan rumus7 8E 0lasma ,,#"6 FFFFFFF D 88 D < ml #,##, - Metode Pierce 8erdasarkan keadaan klinis, yakni7 diare ringan, kebutuhan cairan G 63 D kg 88 diare sedang, kebutuhan cairan G $3 D kg 88 diare ringan, kebutuhan cairan G ,#3 D kg 88 - Metode Daldiyono
6

8erdasarkan skoring keadaan klinis sebagai berikut7 )asa haus5muntah G , 80 sistolik 1# -# mm(g G , 80 sistolik H1# mmhg G; ";C,"# D5mnt G , Kesadaran apatis G , Kesadaran somnolen, sopor atau koma G " :rekuensi napas C&# D5mnt G , :acies cholerica G " ?oD cholerica G " 'urgor kulit menurun G , !asher womenIs hand G , @kstremitas dingin G , *ianosis G " Jsia 6# 1# tahun G , Jsia C1# tahun G " Kebutuhan cairan G *kor FFK D ,#3 D kg88 D , ltr ,6 &. Ealan masuk atau cara pemberian cairan )ute pemberian cairan pada orang dewasa meliputi oral dan intra2ena. Larutan orali dengan komposisi berkisar "- g glukosa, &,6 g %a9l, ",6 g %a8ik dan ,,6 g K9l stiap liternya diberikan per oral pada diare ringan sebagai <. upaya pertama dan juga setelah rehidrasi inisial untuk mempertahankan hidrasi. Eadual pemberian cairan Eadual rehidrasi inisial yang dihitung berdasarkan 8E plasma atau sistem skor diberikan dalam waktu " jam dengan tujuan untuk mencapai rehidrasi optimal secepat mungkin. Eadual pemberian cairan tahap kedua yakni untuk jam ke & didasarkan pada kehilangan cairan selama " jam fase inisial sebelumnya. Dengan demikian, rehidrasi diharapkan lengkap pada akhir jam ke &.
7

b) 'ata kerja terarah untuk mengidentifkasi penyebab infeksi. Jntuk mengetahui penyebab infeksi biasanya dihubungkan dengan dengan keadaan klinis diare tetapi penyebab pasti dapat diketahui melalui pemeriksaan biakan tinja disertai dengan pemeriksaan urine lengkap dan tinja lengkap. Gangguan keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa diperjelas melalui pemeriksaan darah lengkap, analisa gas darah, elektrolit, ureum, kreatinin dan 8E plasma. 8ila ada demam tinggi dan dicurigai adanya infeksi sistemik pemeriksaan biakan empedu, !idal, preparat malaria serta serologi (elicobacter jejuni sangat dianjurkan. 0emeriksaan khusus seperti serologi amuba, jamur dan )ota2irus biasanya menyusul setelah melihat hasil pemeriksaan penyaring. *ecara klinis diare karena infeksi akut digolongkan sebagai berikut7 ,)Koleriform, diare dengan tinja terutama terdiri atas cairan saja. ")Disentriform, diare dengan tinja bercampur lendir kental dan kadang kadang darah. 0emeriksaan penunjang yang telah disinggung di atas dapat diarahkan sesuai manifestasi klnis diare. c) 4emberikan terapi simtomatik 'erapi simtomatik harus benar benar dipertimbangkan kerugian dan keuntungannya. +ntimotilitas usus seperti Loperamid akan memperburuk diare yang diakibatkan oleh bakteri entero in2asif karena memperpanjang waktu kontak bakteri dengan epitel usus yang seyogyanya cepat dieliminasi. d) 4emberikan terapi definitif. 'erapi kausal dapat diberikan pada infeksi7 ,. Kolera eltor7 'etrasiklin atau Kotrimoksasol atau Kloramfenikol. ". ?. parahaemolyticus, &. @. coli, tidak memerluka terapi spesifik <. 9. perfringens, spesifik 6. +. aureus 7 Kloramfenikol 1. *almonellosis7 +mpisilin atau Kotrimoksasol atau golongan Luinolon seperti *iprofloksasin =. *higellosis7 +mpisilin atau Kloramfenikol $. (elicobacter7 @ritromisin -. +mebiasis7 4etronidaBol atau 'rinidaBol atau *ecnidaBol
8

,#. Giardiasis7 Luinacrine atau 9hloroMuineitiform atau 4etronidaBol ,,. 8alantidiasis7 'etrasiklin ,". 9andidiasis7 4ycostatin ,&. ?irus7 simtomatik dan suportif 61 A#uhan Keperawatan .1 Pengka7ian (Anak Usia 0 Tahun) a. Keluhan Jtama 7 8uang air berkali kali dengan konsistensi encer b. )iwayat Kesehatan *ekarang 0ada umumnya anak masuk )umah *akit dengan keluhan buang air cair berkali kali baik disertai atau tanpa dengan muntah, tinja dpat bercampur lendir dan atau darah, keluhan lain yang mungkin didapatkan adalah napsu makan menurun, suhu badan meningkat, 2olume diuresis menurun dan gejala penurunan kesadaran c. )iwayat Kesehatan 4asa Lalu 4eliputi pengkajian riwayat 7 ,) 0renatal Kehamilan yang keberapa, tanggal lahir, gestasi (fulterm, prematur, post matur), abortus atau lahir hidup, kesehatan selama sebelumnya5kehamilan, dan obat obat yang dimakan serta imunisasi. ") %atal Lamanya proses persalinan, tempat melahirkan, obat obatan, orang yang menolong persalinan, penyulit persalinan. &) 0ost natal 8erat badan nomal ",6 Kg < Kg, 0anjang 8adan normal <- 6" cm, kondisi kesehatan baik, apgar score , ada atau tidak ada kelainan kongenital. <) :eeding +ir susu ibu atau formula, umur disapih (" tahun), jadwal makan5jumlahnya, pengenalan makanan lunak pada usia < 1 bulan, peubahan berat badan, masalah masalah feeding (2omiting, colic, diare), dan penggunaan 2itamin dan mineral atau suplemen lain. 6) 0enyakit sebelumnya 0enyebabnya, gejala gejalanya, perjalanan penyakit, penyembuhan, kompliksi, insiden penyakit dalam keluarga atau masyarakat, respon emosi terhadap rawat inap sebelumnya.
9

1)

+lergi +pakah pernah menderita hay fe2er, asthma, eksim. .bat obatan, binatang, tumbuh tumbuhan, debu rumah

=) $)

.bat obat terakhir yang didapat %ama, dosis, jadwal, lamanya, alasan pemberian. /munisasi 0olio, hepatitis, 89G, D0', campak, sudah lengkap pada usia & tahun, reaksi yang terjadi adalah biasanya demam, pemberian serum serum lain, gamma globulin5transfusi, pemberian tubrkulin test dan reaksinya.

-)

'umbuh Kembang 8erat waktu lahir ", 6 Kg < Kg. 8erat badan bertambah ,6# "## gr5minggu, '8 bertambah ",6 cm 5 bulan, kenaikan ini terjadi sampai 1 bulan. Gigi mulai tumbuh pada usia 1 = bulan, mulai duduk sendiri pada usia $ - bulan, dan bisa berdiri dan berjalan pada usia ,# ," bulan.

d. )iwayat 0sikososial +nak sangat menyukai mainannya, anak sangat bergantung kepada kedua orang tuanya dan sangat histeris jika dipisahkan dengan orang tuanya. Jsia & tahun (toddlers) sudah belajar bermain dengan teman sebaya. e. )iwayat *piritual +nak sudah mengenal beberapa hal yang bersifat ritual misalnya berdoa. f. )eaksi (ospitalisasi ,. Kecemasan akan perpisahan 7 kehilangan interaksi dari keluarga dan lingkungan yang dikenal, perasaan tidak aman, cemas dan sedih ". 0erubahan pola kegiatan rutin &. 'erbatasnya kemampuan untuk berkomunikasi <. Kehilangan otonomi 6. 'akut keutuhan tubuh 1. 0enurunan mobilitas seperti kesempatan untuk mempelajari dunianya dan terbatasnya kesempatan untuk melaksanakan kesenangannya g. +kti2itas *ehari hari ,.Kebutuhan cairan pada usia & tahun adalah ,,# ,"# ml5kg5hari ". .utput cairan 7 /!L (/nsensible !ater Loss)
10

,) +nak 7 &# cc 5 Kg 88 5 "< jam ") *uhu tubuh meningkat 7 ,# cc 5 Kg 88 N "## cc (suhu tubuh &1,$ o9) *!L (*ensible !ater Loss) adalah hilangnya cairan yang dapat diamati, misalnya berupa kencing dan faeces. Aaitu 7 ,) Jrine 7 , " cc 5 Kg 88 5 "< jam ") :aeces 7 ,## "## cc 5 "< jam &. 0ada usia & tahun sudah diajarkan toilet training. h. 0emeriksaan :isik a) 'anda tanda 2ital o *uhu badan 7 mengalami peningkatan o %adi 7 cepat dan lemah o 0ernafasan 7 frekuensi nafas meningkat o 'ekanan darah 7 menurun b) +ntropometri 0emeriksaan antropometri meliputi berat badan, 'inggi badan, Lingkaran kepala, lingkar lengan, dan lingkar perut. 0ada anak dengan diare mengalami penurunan berat badan. c) 0ernafasan 8iasanya pernapasan agak cepat, bentuk dada normal, dan tidak ditemukan bunyi nafas tambahan. d) 9ardio2asculer 8iasanya tidak ditemukan adanya kelainan, denyut nadi cepat dan lemah. e) 0encernaan Ditemukan gejala mual dan muntah, mukosa bibir dan mulut kering, peristaltik usus meningkat, anoreksia, 8+8 lebih & D dengan konsistensi encer e) 0erkemihan ?olume diuresis menurun. g) 4uskuloskeletal Kelemahan fisik akibat output yang berlebihan. h) /ntegumen Lecet pada sekitar anus, kulit teraba hangat, turgor kulit jelek i) @ndokrin 'idak ditemukan adanya kelaianan.
11

j) 0enginderaan 4ata cekung, (idung, telinga tidak ada kelainan k) )eproduksi 'idak mengalami kelainan. l) %eorologis Dapat terjadi penurunan kesadaran. m) 0emeriksaan 'ingkat 0erkembangan 4otorik Kasar *udah bisa naik5turun tangga tanpa dibantu, mamakai baju dengan bantuan, mulai bisa bersepeda roda tiga. 4otorik (alus 4enggambat lingkaran, mencuci tangan sendiri dan menggosok gigi 0ersonal *osial *udah belajar bermain dengan teman sebayanya. 21 Diagnosa Keperawatan a. Kekurangan 2olume cairan b.d kehilangan berlebihan melalui feses dan muntah serta intake terbatas (mual). b. 0erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d gangguan absorbsi nutrien dan peningkatan peristaltik usus. c. %yeri (akut) b.d hiperperistaltik, iritasi fisura perirektal. d. Kecemasan keluarga b.d perubahan status kesehatan anaknya e. Kurang pengetahuan keluarga tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan terapi b.d pemaparan informasi terbatas, salah interpretasi informasi dan atau keterbatasan kognitif. f. Kecemasan anak b.d perpisahan dengan orang tua, lingkungan yang baru 01 $encana Keperawatan a) DD., Kekurangan 2olume cairan b5d kehilangan berlebihan melalui feses dan muntah serta intake terbatas (mual) 'ujuan 7 Kebutuhan cairan akan terpenuhi dengan kriteria tidak ada tanda tanda dehidrasi /nter2ensi 7 ,. 8erikan cairan oral dan parenteral sesuai dengan program rehidrasi
12

". &. <. )asional 4enilai

0antau intake dan output. *ebagai upaya rehidrasi untuk mengganti cairan yang keluar bersama feses. 4emberikan informasi status keseimbangan cairan untuk menetapkan kebutuhan cairan pengganti. Kaji tanda 2ital, tanda5gejala dehidrasi dan hasil pemeriksaan laboratorium

status

hidrasi,

elektrolit

dan

keseimbangan

asam

basa

Kolaborasi pelaksanaan terapi definitif 0emberian obat obatan secara kausal penting setelah penyebab diare diketahui b) DD." 7 0erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b5d gangguan absorbsi nutrien dan peningkatan peristaltik usus. 'ujuan 7 Kebutuhan nutrisi terpenuhi dengan kriteria terjadi peningkatan bera badan /nter2ensi 7 ,.0ertahankan tirah baring dan pembatasan akti2itas selama fase akut. ".4enurunkan kebutuhan metabolik &.0ertahankan status puasa selama fase akut (sesuai program terapi) dan segera mulai pemberian makanan per oral setelah kondisi klien mengiBinkan 0embatasan diet per oral mungkin ditetapkan selama fase akut untuk menurunkan peristaltik sehingga terjadi kekurangan nutrisi. 0emberian makanan sesegera mungkin penting setelah keadaan klinis klien memungkinkan. <.8antu pelaksanaan pemberian makanan sesuai dengan program diet 4emenuhi kebutuhan nutrisi klien 6.Kolaborasi pemberian nutrisi parenteral sesuai indikasi 4engistirahatkan kerja gastrointestinal dan mengatasi5mencegah kekurangan nutrisi lebih lanjut c) DD.& 7 %yeri (akut) b5d hiperperistaltik, iritasi fisura perirektal. 'ujuan 7 %yeri berkurang dengan kriteria tidak terdapat lecet pada perirektal

13

/nter2ensi ,. +tur posisi yang nyaman bagi klien, misalnya dengan lutut fleksi. ". 4enurunkan tegangan permukaan abdomen dan mengurangi nyer &. Lakukan akti2itas pengalihan untuk memberikan rasa nyaman seperti masase punggung dan kompres hangat abdomen <. 4eningkatkan relaksasi, mengalihkan fokus perhatian kliendan meningkatkan kemampuan koping 6. 8ersihkan area anorektal dengan sabun ringan dan airsetelah defekasi dan berikan perawatan kulit 1. 4elindungi kulit dari keasaman feses, mencegah iritasi =. Kolaborasi pemberian obat analgetika dan atau antikolinergik sesuai indikasi +nalgetik sebagai agen anti nyeri dan antikolinergik untuk menurunkan spasme traktus G/ dapat diberikan sesuai indikasi klinis $. Kaji keluhan nyeri dengan ?isual +nalog *cale (skala , 6), perubahan karakteristik nyeri, petunjuk 2erbal dan non 2erbal 4enge2aluasi selanjutnya d) DD.< 7 Kecemasan keluarga b5d perubahan status kesehatan anaknya. 'ujuan 7 Keluarga mengungkapkan kecemasan berkurang. /nter2ensi7 ,. Dorong keluarga klien untuk membicarakan kecemasan dan berikan umpan balik tentang mekanisme koping yang tepat. ". 4embantu mengidentifikasi penyebab kecemasan dan alternatif pemecahan orang tua klien yang anaknya mengalami masalah yang sama <. 4embantu menurunkan stres dengan mengetahui bahwa klien bukan satu satunya orang yang mengalami masalah yang demikian 6. 9iptakan lingkungan yang tenang, tunjukkan sikap ramah tamah dan tulus dalam membantu klien. 1. 4engurangi rangsang eksternal yang dapat memicu peningkatan kecemasan
14

perkembangan

nyeri

untuk

menetapkan

inter2ensi

masalah

&. 'ekankan bahwa kecemasan adalah masalah yang umum terjadi pada

e) DD.6 7 Kurang pengetahuan keluarga tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan terapi b5d pemaparan informasi terbatas, salah interpretasi informasi dan atau keterbatasan kognitif. 'ujuan 7 Keluarga akan mengerti tentang penyakit dan pengobatan anaknya, serta mampu mendemonstrasikan perawatan anak di rumah. /nter2ensi ,. Kaji kesiapan keluarga klien mengikuti pembelajaran, termasuk pengetahuan tentang penyakit dan perawatan anaknya. ". @fekti2itas pembelajaran dipengaruhi oleh kesiapan fisik dan mental serta latar belakang pengetahuan sebelumnya. &. Eelaskan tentang proses penyakit anaknya, penyebab dan akibatnya terhadap gangguan pemenuhan kebutuhan sehari hari akti2itas sehari hari. 0emahaman tentang masalah ini penting untuk meningkatkan partisipasi keluarga klien dan keluarga dalam proses perawatan klien <. Eelaskan tentang tujuan pemberian obat, dosis, frekuensi dan cara pemberian serta efek samping yang mungkin timbul 4eningkatkan pemahaman dan partisipasi keluarga klien dalam pengobatan. 6. Eelaskan dan tunjukkan cara perawatan perineal setelah defekasi 4eningkatkan kemandirian dan kontrol keluarga klien terhadap kebutuhan perawatan diri anaknya DD. 1 7 Kecemasan anak b.d 0erpisahan dengan orang tua, lingkugan yang baru 'ujuan 7 Kecemasan anak berkurang dengan kriteria memperlihatkan tanda tanda kenyamanan /nter2ensi ,. +njurkan pada keluarga untuk selalu mengunjungi klien dan berpartisipasi dalam perawatn yang dilakukan 4encegah stres yang berhubungan dengan perpisahan 8erikan sentuhan dan berbicara pada anak sesering mungkin ". 4emberikan rasa nyaman dan mengurangi stress
15

Lakukan stimulasi sensory atau terapi bermain sesuai dengan ingkat perkembangan klien 4eningkatkan pertumbuhan dan perkembangan secara optimun A#UHA" K(P($A8ATA" KL%(" A"AK D("!A" TH%P&%D 0enyakit thipoid memerlukan perhatian tersendiri, melalui asuhan keperawatan pada penyakit thipoid ini diharapkan tidak sampai pada kondisi yang buruk yang bisa terjadi sampai pada kondisi sepsis. A1 PENGERTIAN Demam tifoid adalah penyakit menular yang bersifat akut, yang ditandai dengan bakterimia, perubahan pada sistem retikuloendotelial yang bersifat difus, pembentukan mikroabses dan ulserasi %odus peyer di distal ileum. (*oegeng *oegijanto, "##") 'ifus abdominalis adalah suatu infeksi sistem yang ditandai demam, sakit kepala, kelesuan, anoreksia, bradikardi relatif, kadang kadang pembesaran dari limpa5hati5kedua duanya. (*amsuridjal D dan heru *, "##&) ,1 P("'(,A, *almonella typhi yang menyebabkan infeksi in2asif yang ditandai oleh demam, toksemia, nyeri perut, konstipasi5diare. Komplikasi yang dapat terjadi antara lain7 perforasi usus, perdarahan, toksemia dan kematian. ()anuh, (ariyono, dan dkk. "##,) @tiologi demam tifoid dan demam paratipoid adalah *.typhi, *.paratyphi +, *.paratyphi b dan *.paratyphi 9. (+rjatmo 'jokronegoro, ,--=). 41 PAT&6%#%&L&!%# 'ransmisi terjadi melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi urin5feses dari penderita tifus akut dan para pembawa kuman5karier. @mpat : (:inger, :iles, :omites dan fluids) dapat menyebarkan kuman ke makanan, susu, buah dan sayuran yang sering dimakan tanpa dicuci5dimasak sehingga dapat terjadi penularan penyakit terutama terdapat dinegara negara yang sedang berkembang dengan kesulitan pengadaan pembuangan kotoran (sanitasi) yang andal. (*amsuridjal D dan heru *, "##&) 4asa inkubasi demam tifoid berlangsung selama = ,< hari (ber2ariasi antara & 1# hari) bergantung jumlah dan strain kuman yang tertelan. *elama masa inkubasi penderita tetap dalam keadaan asimtomatis. (*oegeng soegijanto, "##")

16

PATH8A'# *almonella typhosa *aluran pencernaan Diserap oleh usus halus 8akteri memasuki aliran darah sistemik Kelenjar limfoid (ati Limpa @ndotoksin usus halus 'ukak (epatomegali *plenomegali Demam 0endarahan dan %yeri perabaan perforasi 4ual5tidak nafsu makan 0erubahan nutrisi )esiko kurang 2olume cairan (*uriadi O )ita A, "##,) D1 !(*ALA KL%"%# Gejala klinis pada anak umumnya lebih ringan dan lebih ber2ariasi dibandingkan dengan orang dewasa. !alaupun gejala demam tifoid pada anak lebih ber2ariasi, tetapi secara garis besar terdiri dari demam satu minggu5lebih, terdapat gangguan saluran pencernaan dan gangguan kesadaran. Dalam minggu pertama, keluhan dan gejala menyerupai penyakit infeksi akut pada umumnya seperti demam, nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah, diare, konstipasi, serta suhu badan yang meningkat. 0ada minggu kedua maka gejala5tanda klinis menjadi makin jelas, berupa demam remiten, lidah tifoid, pembesaran hati dan limpa, perut kembung, bisa disertai gangguan kesadaran dari ringan sampai berat. Lidah tifoid dan tampak kering, dilapisi selaput kecoklatan yang tebal, di bagian ujung tepi tampak lebih kemerahan. ()anuh, (ariyono, dan dkk. "##,) *ejalan dengan perkembangan penyakit, suhu tubuh meningkat dengan gambaran Panak tanggaI. 4enjelang akhir minggu pertama, pasien menjadi bertambah toksik. (?anda Eoss O *tephen )ose, ,--=) Gambaran klinik tifus abdominalis Keluhan7 %yeri kepala (frontal) Kurang enak di perut %yeri tulang, persendian, dan otot 8erak berak 4untah ,##3 6#3 6#3 6#3 6#3
17

Gejala7 Demam %yeri tekan perut 8ronkitis 'oksik Letargik Lidah tifus (QkotorR) (*jamsuhidayat,,--$) (1 P(M($%K#AA" P("U"*A"! ,. 0emeriksaan Darah 0erifer Lengkap Dapat ditemukan leukopeni, dapat pula leukositosis atau kadar leukosit normal. Leukositosis dapat terjadi walaupun tanpa disertai infeksi sekunder. ,. 0emeriksaan *G.' dan *G0' *G.' dan *G0' sering meningkat, tetapi akan kembali normal setelah sembuh. 0eningkatan *G.' dan *G0' ini tidak memerlukan penanganan khusus ,. 0emeriksaan Jji !idal Jji !idal dilakukan untuk mendeteksi adanya antibodi terhadap bakteri *almonella typhi. Jji !idal dimaksudkan untuk menentukan adanya aglutinin dalam serum penderita Demam 'ifoid. +kibat adanya infeksi oleh *almonella typhi maka penderita membuat antibodi (aglutinin) yaitu7

,##3 =63 =63 C1#3 C1#3 <#3

+glutinin .7 karena rangsangan antigen . yang berasal dari tubuh bakteri +glutinin (7 karena rangsangan antigen ( yang berasal dari flagela bakteri
o

+glutinin ?i7 karena rangsangan antigen ?i yang berasal dari simpai bakter.

Dari ketiga aglutinin tersebut hanya aglitinin . dan ( yang digunakan untuk diagnosis Demam 'ifoid. *emakin tinggi titernya semakin besar kemungkinan menderita Demam 'ifoid. (!idiastuti *amekto, "##,) 61 T($AP% ,. Kloramfenikol. Dosis yang diberikan adalah < D 6## mg perhari, dapat diberikan secara oral atau intra2ena, sampai = hari bebas panas ". 'iamfenikol. Dosis yang diberikan < D 6## mg per hari. &. KortimoksaBol. Dosis " D " tablet (satu tablet mengandung <## mg sulfametoksaBol dan $# mg trimetoprim)
18

<. +mpisilin dan amoksilin. Dosis berkisar 6# ,6# mg5kg 88, selama " minggu 6. *efalosporin Generasi Ketiga. dosis & < gram dalam dekstrosa ,## cc, diberikan selama S jam per infus sekali sehari, selama & 6 hari ,. Golongan :luorokuinolon

%orfloksasin *iprofloksasin .floksasin 0efloksasin :leroksasin

7 dosis " D <## mg5hari selama ,< hari 7 dosis " D 6## mg5hari selama 1 hari 7 dosis " D <## mg5hari selama = hari 7 dosis , D <## mg5hari selama = hari 7 dosis , D <## mg5hari selama = hari

,. Kombinasi obat antibiotik. (anya diindikasikan pada keadaan tertentu seperti7 'ifoid toksik, peritonitis atau perforasi, syok septik, karena telah terbukti sering ditemukan dua macam organisme dalam kultur darah selain kuman *almonella typhi. (!idiastuti *, "##,) !1 K&MPL%KA#% 0erdarahan usus, peritonitis, meningitis, kolesistitis, ensefalopati, bronkopneumonia, hepatitis. (+rif mansjoer O *uprohaitan "###) 0erforasi usus terjadi pada #,6 &3 dan perdarahan berat pada , ,#3 penderita demam tifoid. Kebanyakan komplikasi terjadi selama stadium ke " penyakit dan umumnya didahului oleh penurunan suhu tubuh dan tekanan darah serta kenaikan denyut jantung.0neumonia sering ditemukan selama stadium ke " penyakit, tetapi seringkali sebagai akibat superinfeksi oleh organisme lain selain *almonella. 0ielonefritis, endokarditis, meningitis, osteomielitis dan arthritis septik jarang terjadi pada hospes normal. +rthritis septik dan osteomielitis lebih sering terjadi pada penderita hemoglobinopati. (8ehrman )ichard, ,--") H1 A#UHA" K(P($A8ATA" PADA A"AK D("!A" D(MAM T%P&%D A1 P("!KA*%A" ,. )iwayat keperawatan ,. Kaji adanya gejala dan tanda meningkatnya suhu tubuh terutama pada malam hari, nyeri kepala, lidah kotor, tidak nafsu makan, epistaksis, penurunan kesadaran ,1 D%A!"&#A K(P($A8ATA" ,. (ipertermi berhubungan dengan proses infeksi ,. 0erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak ada nafsu makan, mual, dan kembung
19

". )isiko kurangnya 2olume cairan berhubungan dengan kurangnya intake cairan, dan peningkatan suhu tubuh 41 P($("4A"AA" .1 .1 Mempertahankan suhu dalam 3atas normal

Kaji pengetahuan klien dan keluarga tentang hipertermia .bser2asi suhu, nadi, tekanan darah, pernafasan 8erri minum yang cukup 8erikan kompres air biasa Lakukan tepid sponge (seka) 0akaian (baju) yang tipis dan menyerap keringat 0emberian obat antipireksia 0emberian cairan parenteral (/?) yang adekuat 4enilai status nutrisi anak
o

21 Meningkatkan ke3utuhan nutrisi dan cairan

/jinkan anak untuk memakan makanan yang dapat ditoleransi anak, rencanakan untuk memperbaiki kualitas giBi pada saat selera makan anak meningkat. 8erikan makanan yang disertai dengan suplemen nutrisi untuk meningkatkan kualitas intake nutrisi 4enganjurkan kepada orang tua untuk memberikan makanan dengan teknik porsi kecil tetapi sering 4enimbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama, dan dengan skala yang sama 4empertahankan kebersihan mulut anak

4enjelaskan pentingnya intake nutrisi yang adekuat untuk penyembuhan penyakit Kolaborasi untuk pemberian makanan melalui parenteral jika pemberian makanan melalui oral tidak memenuhi kebutuhan giBi anak

01 Mencegah kurangn2a 9olume cairan


4engobser2asi tanda tanda 2ital (suhu tubuh) paling sedikit setiap < jam 4onitor tanda tanda meningkatnya kekurangan cairan7 turgor tidak elastis, ubun ubun cekung, produksi urin menurun, memberan mukosa kering, bibir pecah pecah

20

4engobser2asi dan mencatat berat badan pada waktu yang sama dan dengan skala yang sama 4emonitor pemberian cairan melalui intra2ena setiap jam
o

4engurangi kehilangan cairan yang tidak terlihat (/nsensible !ater Loss5/!L) dengan memberikan kompres dingin atau dengan tepid sponge 4emberikan antibiotik sesuai program

(*uriadi O )ita A, "##,) %1 D%#4HA$!( PLA""%"! ,. 0enderita harus dapat diyakinkan cuci tangan dengan sabun setelah defekasi ". 4ereka yang diketahui sebagai karier dihindari untuk mengelola makanan &. Lalat perlu dicegah menghinggapi makanan dan minuman. <. 0enderita memerlukan istirahat 6. Diit lunak yang tidak merangsang dan rendah serat (*amsuridjal D dan (eru *, "##&) ,. 8erikan informasi tentang kebutuhan melakukan akti2itas sesuai dengan tingkat perkembangan dan kondisi fisik anak ". Eelaskan terapi yang diberikan7 dosis, dan efek samping &. 4enjelaskan gejala gejala kekambuhan penyakit dan hal yang harus dilakukan untuk mengatasi gejala tersebut <. 'ekankan untuk melakukan kontrol sesuai waktu yang ditentukan. (*uriadi O )ita A, "##,)

21

,A, %%% P("UTUP Kesimpulan 4akna pertukaran antara organisme manusia dengan lingkungan nya. Kelainan inflamasi dan malabsorpsi akan mengganggu keutuhan fungsi traktus gastrointestinal, di samping itu karena system dan sawar (barier) mukosa usus setelah bayi lahir masih berada dalam proses menuju maturitas, maka usus bayi sangat rentan terhadap ancaman infeksi. Diare ialah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari < kali pada bayi dan lebih dari & kali pada anak, dengan konsistensi encer, dapat berwarna hijau, atau dapat pula bercampur lender dan darah atau lender saja. *edangkan demam tifoid ialah penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu, gangguan pada pencernaan dan gangguan kesadaran. Kedua penyakit ini dapat menyebar dengan mudah melalui kontak langsung maupun tidak langsung. 'ranmisi kuman dapat melalui cara menelan makanan atau minuman yang sudah tercemar sehingga transmisi atau penyebaran kuman ini sangat rentan terjadi pada anak anak, maka tak heran ketika data departemen kesehatan )/, menyebutkan bahwa angka kesakitan diare di /ndonesia saat ini adalah "&# &&# per ,### penduduk untuk semua golongan umur balita. +nka kematian diare golongan umur balita adalah sekitar < per ,### balita. *edangkan pada kasus deman tifoid pre2alensi terdapat -,3 kasus demam tifoid terjadi pada umur & ,- tahun. (al ini terjadi hampir $6 3 dikarenakan kurang pedulinya masyarakat terhadap lingkungan yang bersih dan gaya hidup sehat, diantaranya paparan lingkungan yang patogenik, diet yang tidak memadai, dan malnutrisi yang menunjang penyebab timbulnya suatu penyakit.

22

DA6TA$ PU#TAKA 8ehrman )ichard. Ilmu Kesehatan Anak. +lih bahasa7 4oelia )adja *iregar O 4anulang. @ditor7 0eter +nugrah. @G9. Eakarta. ,--". Eoss, ?anda dan )ose, *tephan. Penyajian Kasus pada Pediatri. +lih bahasa +gnes Kartini. (ipokrates. Eakarta. ,--=. *amsuridjal DjauBi dan (eru *undaru. Imunisasi Dewasa. :KJ/. Eakarta. "##&. *oegeng *oegijanto. Ilmu Penyakit Anak, Diagnosa dan Penatalaksanaan. *alemba 4edika. Eakarta. "##". *uriadi O )ita Auliani. uku Pegangan Praktek Klinik Asuhan Keperawatan pada Anak. @disi /. 9? *agung *eto. Eakarta. "##,. !idiastuti *amekto. elajar ertolak dari !asalah Demam Typhoid. 8adan 0enerbit Jni2ersitas Diponegoro. *emarang. "##,. http755www.tempointeraktif.com5hg5nusa5jawamadura5"##65#"5#&brk

23

You might also like