You are on page 1of 35

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN PENYAKIT DHF

LIA NOVIANTY, S.KEP,Ns

Konsep dasar Dengue Haemoragic Fever (DHF)

Penyakit Dengue adalah infeksi akut yang


disebabkan oleh arbovirus (arthropodborn

virus) dan ditularkan melalui gigitan


nyamuk (aedes aegepty dan aedes

albopictus).

Lanjutan..

Penyakit dengue adalah penyakit yang

terdapat pada anak dan dewasa dengan gejala utamanya, demam, nyeri otot dan sendi yang biasanya memburuk

setelah dua hari pertama.

Lanjutan.

DHF adalah

penyakit virus akut yang ditandai

dengan nyeri kepala, nyeri tulang, sendi, dan otot ruam, leukopeni sebagai gejalanya ditandai 4 gejala klinis utama, demam tinggi, manifestasi

perdarahan sering dengan hepatomegali dan pada kasus-kasus berat

tanda-tanda

kegagalan sirkulasi.

KESIMPULAN
penyakit DHF suatu penyakit infeksi yg

disebabkan oleh virus dengue yg ditularkan


melalui gigitan nyamuk aides aegypty & aides albopictus yg dpt menyerang semua usia dgn keluhan demam,nyeri otot sendi serta terjadi perdarahan &

Anatomi fisiologi
Darah adalah suatu jaringan cairan yang terdiri atas

2 bagian intra vaskuler dan cairan yang disebut


plasma yang didalamnya terdapat :
1.

Eritrosit ( sel darah merah)

2. Leukosit (sel darah putih)

3. Trombosit (sel pembekuan darah)

Lanjutan.

1.Eritrosit (sel darah merah) 2. Leukosit (sel darah putih)


Agranulosit: Limfosit Monosit Granulosit: Neutrofil Eosinofil Basofil

3. Trombosit (sel pembeku darah)

Etiologi
DHF disebabkan oleh virus dengue

dibawa oleh nyamuk aedes aegypty dan


aedes albopictus, sebagai vektor ke

tubuh manusia melalui gigitan nyamuk

TANDA & GEJALA Demam

Perdarahan/bintik-bintik merah pd kulit Perdarahan lain : mimisan, perdarahan gusi Keluhan pd saluran pernapasan : batuk & pilek
Sakit menelan

Sakit kepala

Nyeri otot tulang, sendi, ulu hati & pegal-pegal di


seluruh tubuh

Pembesaran limpa & hati

Pada keadaan berat penderita akan


mengalami Syok (Dengue Shock

Syndrom/DSS)

TANDA DENGUE SYOCK SSYNDROM Kulit teraba lembab & dingin

TD , nadi cepat & lemah

Nyeri perut yg hebat


Perdarahan dr mulut, hidung maupun anus yg terlihat spt tinja hitam Tingkat kesadaran , lemah, mengantuk Gelisah Tampak kebiruan pd sekitar mulut, hidung & ujung jari Tidak BAK selama 4-6 jam

Klasifikasi DHF
Berdasarkan patokan dari WHO (1975) DHF dibagi menjadi 4 derajat yaitu sebagai brikut :

Derajat I
Demam disertai gejala tidak khas, hanya terdapat manifestasi klinis perdarahan(uji turniket positif).

Derajat II
Seperti derajat I terjadi perdarahan spontan di kulit dan perdarahan lain.

Lanjutan

Derajat III
Kegagalan sikulasi darah dengan adanya nadi cepat dan lemah, gelisah, hipotensi, disertai kulit dingin dan lembab.

Derajat IV
Renjatan berat (syok) dengan nadi tak teraba dan tekanan darah yang tidak dapat diukur.

Manifestasi klinis
Demam tinggi mendadak 2 7 hari

Perdarahan, terutama perdarahan dibawah kulit


(petekia, ekimosis, epistaksis, hematoma),

hematemesis, melena, hematuri, perdarahan gusi.


Sakit kepala.

Nyeri otot, tulang sendi (knokkel koorts),


abdomen dan ulu hati

Lanjutan

Pembesaran hati dan kelenjar getah bening


Syok (renjatan) yang ditandai tekanan darah menurun, nadi cepat dan lemah, kulit lembab dan dingin, sianosis dan gelisah. Keluhan saluran pencernaan, mual muntah, anoreksia, diare, konstipasi.

Pemeriksaan diagnostik
Trombositopenia

(100.000/mm3 atau

kurang) Hemokonsentrasi Leukopenia, kadang-kadang leukositosis

ringan.

PERJALANAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DLM TUBUH

1. FASE DEMAM (2-7 HARI)


Pada fase ini dilakukan pengobatan Simtomatik a/ pengobatan yg dilakukan u/ menghilangkan gejala spt menurunkan demam. Hal yg harus diperhatikan adlh suhu tubuh, adanya mual & muntah, kejang, mimisan Pemeriksaan Lab : Nilai Trombosit & Hematokrit

FASE KRITIS (24-48 JAM)


Fase ini umumnya dimulai pada hari ke-3 s.d ke-5 sejak diketahui adanya demam pertama kali berlangsaung selama 24-48 jam. Penderita mengalami mual, muntah, tdk nafsu makan, mengalami perdarahan. Pemantauan secara intensif pada : suhu, nadi, pernapasan & TD intake_output cairan secara periodik. Jika penderita SHOCK terapi O2 & infus u/ mengganti cairan akibat kebocoran plasma.

FASE PENYEMBUHAN (2-7 HARI)

Penderita

yg telah melewati fase kritis

akan sembuh tanpa komplikasi dlm waktu


24-48 jam stlh shock. Pada fase ini makanan yg mengandung nilai gizi tinggi sangat diperlukan untuk

memperbaiki daya tahan tubuh.

TANDA-TANDA PERDARAHAN

1. MANIPULASI

a. Uji Torniquet/Rumpel Leed test positif mempertahankan manset tensimeter pd tekanan antara sistole & diastol selama 5 mnt kemudian lihat apa timbul petekie a/ tidak di daerah Volar lengan bawah
b. KRITERIA

(+) bila jumlah petekie 20 () bila jumlah petekie 10-20 (-) bila jumlah petekie <10
2. PERDARAHAN SPONTAN

Penatalaksanaan
DBD Renjatan

Pasien perlu diberi banyak minum, yaitu 1 - 2 liter selama 24 jam Keadaan hiperpireksia diatasi dengan obat antipiretik dan kompres dingin, obat penurun demam dan menghilangkan rasa sakit pada otot atau sendi seperti, parasetamol atau novalgin Jika terjadi kejang-kejang diberi luminal atau anti konvulsan lainya Pemberian infus untuk menghindari dehidrasi

Lanjutan

DBD disertai Renjatan (DSS= Dengue Shock Syndrom) Pemasangan infus sebagai pengganti cairan yang hilang akibat kebocoran plasma, banyaknya 20-30 ml/kg BB, pemberian infus harus diguyur Dipasang CVP (Central Venous Pressure) untuk mengukur tekanan vena sentral, bisanya pasien di rawat di ICU Transfusi darah pada pasien perdarahan gastrointestinal yang hebat.

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DHF


1.Pengkajian. Metode atau cara pengumpulan data yang dilakukan dalam pengkajian
Wawancara Pemeriksaan fisik Observasi atau pengamatan Catatan atau status pasien Kolaborasi dengan tim kesehatan lain

Data Subjektif :
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) Lemah. Panas atau demam. Sakit kepala. Anoreksia, mual, haus, sakit saat menelan. Nyeri ulu hati. Nyeri pada otot dan sendi. Pegal-pegal pada seluruh tubuh. Konstipasi (sembelit)

Data Objektif :

1) Suhu tubuh tinggi, menggigil, wajah tampak kemerahan. 2) Mukosa mulut kering, perdarahan gusi, lidah kotor. 3) Tampak bintik merah pada kulit (petekia), uji torniquet (+), epistaksis, ekimosis, hematoma, hematemesis, melena. 4) Hiperemia pada tenggorokan.

CONT..

5) Nyeri tekan pada epigastrik. 6) Pada palpasi teraba adanya pembesaran hati dan limpa.

7) Pada renjatan (derajat IV) nadi cepat dan


lemah, hipotensi, ekstremitas dingin,

gelisah, sianosis perifer, nafas dangkAL

Riwayat penyakit sekarang

Riwayat kesehatan menunjukkan adanya

sakit kepala, nyeri otot, pegal seluruh tubuh, sakit pada waktu menelan, lemah, panas, mual, dan nafsu makan menurun.

Riwayat penyakit keluarga

Riwayat adanya penyakit DHF pada

anggota keluarga yang lain sangat menentukan, karena penyakit DHF

adalah penyakit yang bisa ditularkan

melalui gigitan nyamuk aedes aegipty.

Pemeriksaan fisik Pengkajian Per Sistem


Sistem Pernapasan

Sesak, perdarahan melalui hidung,

pernapasan dangkal, epistaksis, pergerakan


dada simetris, perkusi sonor, pada

auskultasi terdengar ronchi, krakles.

CONT

Sistem Persyarafan

Pada grade III pasien gelisah dan terjadi


penurunan kesadaran serta pada grade

IV dapat trjadi DSS

CONT

Cardiovaskuler

Pada grde I dapat terjadi hemokonsentrasi, uji tourniquet positif, trombositipeni, pada grade III dapat terjadi kegagalan sirkulasi, nadi cepat, lemah, hipotensi, cyanosis sekitar mulut, hidung dan jari-jari, pada grade IV nadi tidak teraba dan tekanan darah tak dapat diukur.

CONT

Sistem Pencernaan

Selaput mukosa kering, kesulitan menelan, nyeri tekan pada epigastrik, pembesarn limpa, pembesaran hati, abdomen teregang, penurunan nafsu makan, mual, muntah, nyeri

saat menelan, dapat hematemesis, melena.

CONT

Sistem perkemihan

Produksi urine menurun, kadang kurang dari 30 cc/jam, akan mengungkapkan nyeri sat kencing, kencing berwarna merah.
Sistem Integumen.

Terjadi peningkatan suhu tubuh, kulit kering, pada grade I terdapat positif pada uji tourniquet, terjadi pethike, pada grade III dapat terjadi perdarahan spontan pada kulit.

Diagnosa Keperawatan.

Kekurangan volume cairan b.d peningkatan permeabilitas kapiler, pedarahan, mual dan demam. Gangguan suhu tubuh ; hipertermi b.d proses penyakit (viremia) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d makanan yang kurang akibat mual, muntah dan anoreksia. Resiko terjadi perdarahan lebih lanjut b.d trombositopenia. Potensial terjadi syokhipovolemik b.d perdarahan hebat. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan obat-obatan pasien b.d kurangnya informasi.

TERIMA KASIH

You might also like