Professional Documents
Culture Documents
albopictus).
Lanjutan..
terdapat pada anak dan dewasa dengan gejala utamanya, demam, nyeri otot dan sendi yang biasanya memburuk
Lanjutan.
DHF adalah
dengan nyeri kepala, nyeri tulang, sendi, dan otot ruam, leukopeni sebagai gejalanya ditandai 4 gejala klinis utama, demam tinggi, manifestasi
tanda-tanda
kegagalan sirkulasi.
KESIMPULAN
penyakit DHF suatu penyakit infeksi yg
Anatomi fisiologi
Darah adalah suatu jaringan cairan yang terdiri atas
Lanjutan.
Etiologi
DHF disebabkan oleh virus dengue
Perdarahan/bintik-bintik merah pd kulit Perdarahan lain : mimisan, perdarahan gusi Keluhan pd saluran pernapasan : batuk & pilek
Sakit menelan
Sakit kepala
Syndrom/DSS)
Klasifikasi DHF
Berdasarkan patokan dari WHO (1975) DHF dibagi menjadi 4 derajat yaitu sebagai brikut :
Derajat I
Demam disertai gejala tidak khas, hanya terdapat manifestasi klinis perdarahan(uji turniket positif).
Derajat II
Seperti derajat I terjadi perdarahan spontan di kulit dan perdarahan lain.
Lanjutan
Derajat III
Kegagalan sikulasi darah dengan adanya nadi cepat dan lemah, gelisah, hipotensi, disertai kulit dingin dan lembab.
Derajat IV
Renjatan berat (syok) dengan nadi tak teraba dan tekanan darah yang tidak dapat diukur.
Manifestasi klinis
Demam tinggi mendadak 2 7 hari
Lanjutan
Pemeriksaan diagnostik
Trombositopenia
(100.000/mm3 atau
ringan.
Penderita
TANDA-TANDA PERDARAHAN
1. MANIPULASI
a. Uji Torniquet/Rumpel Leed test positif mempertahankan manset tensimeter pd tekanan antara sistole & diastol selama 5 mnt kemudian lihat apa timbul petekie a/ tidak di daerah Volar lengan bawah
b. KRITERIA
(+) bila jumlah petekie 20 () bila jumlah petekie 10-20 (-) bila jumlah petekie <10
2. PERDARAHAN SPONTAN
Penatalaksanaan
DBD Renjatan
Pasien perlu diberi banyak minum, yaitu 1 - 2 liter selama 24 jam Keadaan hiperpireksia diatasi dengan obat antipiretik dan kompres dingin, obat penurun demam dan menghilangkan rasa sakit pada otot atau sendi seperti, parasetamol atau novalgin Jika terjadi kejang-kejang diberi luminal atau anti konvulsan lainya Pemberian infus untuk menghindari dehidrasi
Lanjutan
DBD disertai Renjatan (DSS= Dengue Shock Syndrom) Pemasangan infus sebagai pengganti cairan yang hilang akibat kebocoran plasma, banyaknya 20-30 ml/kg BB, pemberian infus harus diguyur Dipasang CVP (Central Venous Pressure) untuk mengukur tekanan vena sentral, bisanya pasien di rawat di ICU Transfusi darah pada pasien perdarahan gastrointestinal yang hebat.
Data Subjektif :
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) Lemah. Panas atau demam. Sakit kepala. Anoreksia, mual, haus, sakit saat menelan. Nyeri ulu hati. Nyeri pada otot dan sendi. Pegal-pegal pada seluruh tubuh. Konstipasi (sembelit)
Data Objektif :
1) Suhu tubuh tinggi, menggigil, wajah tampak kemerahan. 2) Mukosa mulut kering, perdarahan gusi, lidah kotor. 3) Tampak bintik merah pada kulit (petekia), uji torniquet (+), epistaksis, ekimosis, hematoma, hematemesis, melena. 4) Hiperemia pada tenggorokan.
CONT..
5) Nyeri tekan pada epigastrik. 6) Pada palpasi teraba adanya pembesaran hati dan limpa.
sakit kepala, nyeri otot, pegal seluruh tubuh, sakit pada waktu menelan, lemah, panas, mual, dan nafsu makan menurun.
CONT
Sistem Persyarafan
CONT
Cardiovaskuler
Pada grde I dapat terjadi hemokonsentrasi, uji tourniquet positif, trombositipeni, pada grade III dapat terjadi kegagalan sirkulasi, nadi cepat, lemah, hipotensi, cyanosis sekitar mulut, hidung dan jari-jari, pada grade IV nadi tidak teraba dan tekanan darah tak dapat diukur.
CONT
Sistem Pencernaan
Selaput mukosa kering, kesulitan menelan, nyeri tekan pada epigastrik, pembesarn limpa, pembesaran hati, abdomen teregang, penurunan nafsu makan, mual, muntah, nyeri
CONT
Sistem perkemihan
Produksi urine menurun, kadang kurang dari 30 cc/jam, akan mengungkapkan nyeri sat kencing, kencing berwarna merah.
Sistem Integumen.
Terjadi peningkatan suhu tubuh, kulit kering, pada grade I terdapat positif pada uji tourniquet, terjadi pethike, pada grade III dapat terjadi perdarahan spontan pada kulit.
Diagnosa Keperawatan.
Kekurangan volume cairan b.d peningkatan permeabilitas kapiler, pedarahan, mual dan demam. Gangguan suhu tubuh ; hipertermi b.d proses penyakit (viremia) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d makanan yang kurang akibat mual, muntah dan anoreksia. Resiko terjadi perdarahan lebih lanjut b.d trombositopenia. Potensial terjadi syokhipovolemik b.d perdarahan hebat. Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan obat-obatan pasien b.d kurangnya informasi.
TERIMA KASIH