You are on page 1of 29

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK USIA PRA SEKOLAH DENGAN ASMA BRONKIAL DI RUANG ANAK RSUD DR.

SOETOMO SURABAYA

DI SUSUN OLEH :

SUBHAN SUGENG SUDJIYEM SISWANTO THERESIA RETNO P DAVID ALEXANDER MANDALA PROGRAM STUDI S.1 ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2002

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK PRA SEKOLAH DENGAN ASMA BRONKIAL. Def ! " : Asma disebut juga sebagai reactive air way disease (RAD), adalah suatu penyakit obstruksi pada jalan nafas secara riversibel yang ditandai dengan bronchospasme, inflamasi dan peningkatan sekresi jalan napas terhadap berbagai stimulan. Pe#$%& %! %"#% '%(% %!%). . Asma episode yang jarang. !iasanya terdapat pada anak umur " # $ tahun. %erangan umumnya dicetuskan oleh infeksi virus saluran nafas bagian atas. !anyaknya serangan " # & kali dalam tahun. 'amanya serangan dapat beberapa hari, jarang merupakan serangan yang berat. (ejala yang timbul lebih menonjol pada malam hari. )engi dapat berlangsung kurang dari "*& hari, sedang batuk*batuknya dapat berlangsung + # & hari. )anifestasi alergi lainya misalnya, eksim jarang terdapat pada golongan ini. ,umbuh kembang anak biasanya baik, diluar serang tidak ditemukan kelainan. -aktu remisi berminggu*minggu sampai berbulan*bulan. (olongan ini merupakan .+ # ./ 0 dari populasi asma anak. 1. Asma episode yang sering. 2ada 13" golongan ini serangan pertama terjadi pada umur sebelum " tahun. 2ada permulaan, serangan berhubungan dengan infeksi saluran nafas akut. 2ada umur / # 4 tahun dapat terjadi serangan tanpa infeksi yang jelas. !iasanya orang tua menghubungkan dengan perubahan udara, adanya alergen, aktivitas fisik dan stress. !anyak yang tidak jelas pencetusya. 5rekwensi serangan " # & kali dalam tahun, tiap serangan beberapa hari sampai beberapa minggu. 5rekwensi serangan paling tinggi pada umur $ # " tahun. 2ad golongan lanjut kadang* kadang sukar dibedakan dengan golongan asma kronik ataui persisten. 6mumnya gejala paling jelek terjadi pada malam hari dengan batuk dan mengi yang akan mengganggu tidurnya. 2emeriksaan fisik di luar serangan tergantung frekwensi serangan. 7ika waktu serangan lebih dari # 1 minggu, biasanya tidak ditemukan kelainan fisik. 8ay 5ever dapat ditemukan pada golongan asma kronik atau persisten. (angguan pertumbuhan jarang terjadi . (olongan ini merupakan 1*+ 0 dari populasi asma pada anak.

".

Asma kronik atau persisten. 2ada 1/ 0 anak golongan ini serangan pertama terjadi sebelum umur 4 bulan9 ./ 0 sebelum umur " tahun. 2ada lebih adari /+ 0 anak terdpat mengi yang lama pada dua tahun pertama, dan /+ 0 sisanya serangannya episodik. 2ada umur / # 4 tahun akan lebih jelas terjadinya obstruksi saluran nafas yang persisten dan hampir selalu terdapat mengi setiap hari9 malam hari terganggu oleh batuk dan mengi. Aktivitas fisik sering menyebabkan mengi. Dari waktui ke waktu terjadiserangan yang berat dan sering memerlukan perawatan di rumah sakit. ,erdapat juga gologan yang jarang mengalami serangan berat, hanya sesak sedikit dan mengisepanjang waaktu. !iasanya setelah mendapatkan penangan anak dan orang tua baru menyadari mengenai asma pada anak dan masalahnya. :bstruksi jalan nafas mencapai puncakya pada umur $ # & tahun, baru kemudian terjadi perubahan, biasanya perbaikan. 2ada umur dewasa muda /+ 0 golongan ini tetap menderita asma persisten atau sering. 7arang yang betul*betul bebas mengi pada umur dewasa muda. 2ada pemeriksaan fisik jarang yang normal9 dapat terjadi perubahan bentuk thoraks seperti dada burung (2igeon ;hest), !arrel ;hest dan terdapat sulkus 8arison. 2ada golongan ini dapat terjadi gangguan pertumbuhan yakni, bertubuh kecil. <emampuan aktivitas fisik kurangsekali, sering tidak dapat melakukan olah raga dan kegiatan lainya. 7uga sering tidak masuk sekolah hingga prestasi belajar terganggu. %ebagian kecil ada mengalami gangguan psiko sosial.

Pe!*e+,": . Alergen. tor allergi dianggap mempunyai peranan pad sebgian besar anak dengan asma. Disamping itu hiper reaktivitas saluran nafas juga merupakan faktor yang penting. !ila tingkat hiper reaktivitas bronchus tinggi, diperlukan jumlah allergen yang sedikit dansebaliknya jika hiper reaktivitas rendah diperlukan jumlah antigen yang lebih tinggi untuk menimbulkan serangan asma. %ensitisasi tergantung pada lama dan intnsitas hubungan dengan bahan alergen berhubungan dengan umur. !ayidan anak kecil sering berhubungan dengan sisi dari debu rumah, misalnya tungau, serpih atau bulu binatang, spora jamur yang terdapat di rumah. Dengan bertambahnya umur makin banyak jenis allergen pencetusnya. Asma karena makanan sering terjadi pada bayi dan anak kecil.

1.

=nfeksi. !iasanya infeksi virus, terutama pada bayi dan anak. >irus yang menyebabkan ialah respiratory syncytial virus (R%>) dan virus para influen?a. <adang*kadang karena bakteri misalnya9 pertusis dan streptokokus, jamur, misalnya Aspergillus dan parasit seperti Askaris.

".

=ritan. 8air spray, minyak wangi, semprot nyamuk, asap rokok, bau tajam dari cat, %: 1 dan polutan udara lainya dapat memacu serangan asma. =ritasi hidung dan batuksendiri dapat menimbulkan refleks bronkokonstriksi.

&.

;uaca. 2erubahan tekanan udara, perubahan suhu udara, angin dan kelembaban udara berhubungan dengan percepatan dan terjadinya serangan asma

/.

<egiatan jasmani <egiatan jasmani berat, misalnya berlari atau naik sepeda dapat memicu serangan asma. !ahkan tertawa dan menangis yang berlebihan dapat merupakan pencetus. 2asien dengan faal paru di bawah optimal amat rentan terhadap kegiatan jasmani.

4.

=nfeksi saluran nafas. =nfeksi virus pada sinus, baik sinusitis akut maupun kronis dapat memudahkan terjadinya sma pada anak. Rinitis alergika dapat memberatkan asma melalui mekanisme iritasi atau refleks.

..

5aktor psikis. 5aktor psikis merupakan pencetus yang tidak boleh diabaikan dan sangat kompleks. ,idak adanya perhatian dan 3 atau tidak mau mengakui persolan yang berhubungan dengan asma oleh anak sendiri 3 keluarganya akan menggagalkan usaha pencegahan. %ebaliknya terlalu takut terhadap adanya serangan atau hari depan anak juga dapat memperberat serangan asma. %erangan asma dapat timbul disebabkan berbagai pencetus bersamaan misalnya pada anak dengan pencetus alergen sering disertai pencetus non allergen yang dapat mempercepat dan memperburuk serangan. 5aktor pencetus adalah alergen dan infeksi9 diduga infeksi virus memperkuat reaksi pencetus alergenik maupun non alergenik. %erangan dapat terjadi pada seorang anak setelah mendapat infrksi virus pada saluran nafas atas kemudian berlari*lari pada udara dingin.

P%+-f " -.-& Asma pada anak terjadi adanya penyempitan pada jalan nafas dan hiperaktif dengan respon terhadap bahan iritasi dan stimulus lain. Dengan adanya bahan iritasi atau allergen otot*otot bronkus menjadi spasme dan ?at antibodi tubuh muncul (immunoglobulin @ atau =g@) dengan adanya alergi. =g@ di muculkan pada reseptor sel mast dan akibat ikatan =g@ dan antigen menyebabkan pengeluaran histamin dan ?at mediator lainnya. )ediator tersebut akan memberikan gejala asthma. Respon astma terjadi dalam tiga tahap A pertama tahap immediate yang ditandai dengan bronkokontriksi ( *1 jam)9 tahap delayed dimana brokokontriksi dapat berulang dalam &*4 jam dan terus*menerus 1*/ jam lebih lama 9 tahap late yang ditandai dengan peradangan dan hiperresponsif jalan nafas beberapa minggu atau bulan. Asma juga dapat terjadi faktor pencetusnya karena latihan, kecemasan, dan udara dingin. %elama serangan asthmatik, bronkiulus menjadi meradang dan peningkatan sekresi mukus. 8al ini menyebabkan lumen jalan nafas menjadi bengkak, kemudian meningkatkan resistensi jalan nafas dan dapat menimbulkan distres pernafasan Anak yang mengalami astma mudah untuk inhalasi dan sukar dalam ekshalasi karena edema pada jalan nafas.Dan ini menyebabkan hiperinflasi pada alveoli dan perubahan pertukaran gas.7alan nafas menjadi obstruksi yang kemudian tidak adekuat ventilasi dan saturasi +1, sehingga terjadi penurunan 2+1 (hipoBia).%elama serangan astmatikus, ;:1 tertahan dengan meningkatnya resistensi jalan nafas selama ekspirasi, dan menyebabkan acidosis respiratory dan hypercapnea. <emudian sistem pernafasan akan mengadakan kompensasi dengan meningkatkan pernafasan (tachypnea), kompensasi tersebut menimbulkan hiperventilasi dan dapat menurunkan kadar ;:1 dalam darah (hypocapnea).

Alergen, =nfeksi, @Bercise (%timulus =munologik dan Con =munologik)

)erangsang sel ! untuk membentuk =g@ dengan bantuan sel , helper

=g@ diikat oleh sel mastosit melalui reseptor 5; yang ada di jalan napas

Apabila tubuh terpajan ulang dengan antigen yang sama, maka antigen tersebut akan diikat oleh =g@ yang sudah ada pada permukaan mastosit

Akibat ikatan antigen*=g@, mastosit mengalami degranulasi dan melepaskan mediator radang (histamin)

2eningkatan permeabilitas kapiler (edema bronkus) 2eningkatan produksi mukus (sumbatan sekret) <ontraksi otot polos secara langsung atau melalui persarafan simpatis (C.D)

8iperresponsif jalan napas

Asma

(angguan pertukaran gas, tidak efektif bersihan jalan nafas, dan tidak efektif pola nafas berhubungan dengan bronkospasme, edema mukosa dan meningkatnya produksi sekret. 5atigue berhubungan dengan hypoBia meningkatnya usaha nafas. <ecemasan berhubungan dengan hospitalisasi dan distress pernafasan Resiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan meningkatnya pernafasan dan menurunnya intake cairan 2erubahan proses keluarga berhubungan dengan kondisi kronik <urangnya pengetahuan berhubungan dengan pengobatan. proses penyakit dan

K-#'. )%" )engancam pada gangguan keseimbangan asam basa dan gagal nafas ;hronik persistent bronchitis !ronchiolitis 2neumonia @mphysema.

E+ -.-& 5aktor ekstrinsik Areaksi antigen* antibodi9 karena inhalasi alergen (debu, serbuk*serbuk, bulu*bulu binatang). 5aktor intrinsik9 infeksi A para influenza virus, pneumonia, Mycoplasma..<emudian dari fisik9 cuaca dingin, perubahan temperatur. =ritan9 kimia.2olusi udara (;:, asap rokok, parfum). @mosional9 takut, cemas, dan tegang. Aktivitas yang berlebihan juga dapat menjadi faktor pencetus.

M%! fe"+%" ). ! " Auskultasi AWheezing, ronki kering musikal, ronki basah sedang. Dyspnea dengan lama ekspirasi9 penggunaan otot*otot asesori pernafasan, cuping hidung, retraksi dada,dan stridor. !atuk kering (tidak produktif) karena sekret kental dan lumen jalan nafas sempit. Tachypnea, orthopnea. Diaphoresis Cyeri abdomen karena terlibatnya otot abdomen dalam pernafasan. Fatigue. ,idak toleransi terhadap aktivitas9 makan, bermain, berjalan, bahkan bicara. <ecemasan, labil dan perubahan tingkat kesadaran. )eningkatnya ukuran diameter anteroposterior (barrel chest) akibat ekshalasi yang sulit karena udem bronkus sehingga kalau diperkusi hipersonor. %erangan yang tiba*tiba atau berangsur. !ila serangan hebat A gelisah, berduduk, berkeringat, mungkin sianosis. D foto dada A atelektasis tersebar, E8yperseratedF

Pe#e/ )"%%! D %&!-"+ ) Riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik 5oto rontgen 2emeriksaan fungsi paru9 menurunnya tidal volume, kapasitas vital, eosinofil biasanya meningkat dalam darah dan sputum 2emeriksaan alergi 2ulse oBimetri Analisa gas darah.

Pe!%+%.%)"%!%%! Se/%!&%! A"#% A),+ : :ksigen nasal atau masker dan terapi cairan parenteral. Adrenalin +, * +,1 ml larutan A setiap 1+ menit sampai " kali. Dilanjutkan atau disertai salah satu obat tersebut di bawah ini (per oral) A a. (olongan !eta 1* agonist untuk mengurangi bronkospasme A @fedrin %albutamol ,erbutalin A +,/ # mg3kg3dosis, " kali3 1& jam A +++, subkutan. !ila perlu dapat diulang

A +, *+, / mg3kg3dosis, "*& kali31& jam A +,+./ mg3kg3dosis, "*& kali3 1& jam

@feknya tachycardia, palpitasi, pusing, kepala, mual, disritmia, tremor, hipertensi dan insomnia, . =ntervensi keperawatan jelaskan pada orang tua tentang efek samping obat dan monitor efek samping obat. b. (olongan !ronkodilator, untuk dilatasi bronkus, mengurangi bronkospasme dan meningkatkan bersihan jalan nafas. Aminofilin A & mg3kg3dosis, "*& kali31& jam ,eofilin A " mg3kg3dosis, "*& kali31& jam

2emberian melalui intravena jangan lebih dari 1/ mg per menit.@fek samping tachycardia, dysrhytmia, palpitasi, iritasi gastrointistinal, rangsangan sistem saraf pusat9gejala toBic9sering muntah,haus, demam ringan, palpitasi, tinnitis, dan kejang. =ntervensi keperawatan9 atur aliran infus secara ketat, gunakan alat infus khusus misalnya infus pump. c. (olongan steroid, untuk mengurangi pembengkakan mukosa bronkus. 2rednison A +,/ # 1 mg3kg3hari, untuk " hari (pada serangan hebat).

ASUHAN KEPERAWATAN I. PENGKAJIAN IDENTITAS Pada asma episodi yang !arang, biasanya terdapat pada anak umur "*$ tahun.!iasanya oleh infeksi virus saluran pernapasan bagian atas. Pada asma episodi yang sering ter!adi, biasanya pada umur sebelum " tahun, dan berhubungan dengan infeksi saluran napas akut. 2ada umur /*4 tahun dapat terjadi serangan tanpa infeksi yang jelas.!iasanya orang tua menghubungkan dengan perubahan cuaca, adanya alergen, aktivitas fisik dan stres.2ada asma tipe ini frekwensi serangan paling sering pada umur $* " tahun. "sma roni atau persisten terjadi ./0 pada umur sebeluim " tahun.2ada umur /*4 tahun akan lebih jelas terjadi obstruksi saluran pernapasan yang persisten dan hampir terdapat mengi setiap hari.6ntuk jenis kelamin tidak ada perbedaan yang jelas antara anak perempuan dan laki*laki. KELUHAN UTAMA !atuk*batuk dan sesak napas. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG !atuk, bersin, pilek, suara mengi dan sesak napas. RIWAYAT PENYAKIT TERDAHULU Anak pernah menderita penyakit yang sama pada usia sebelumnya. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA 2enyakit ini ada hubungan dengan faktor genetik dari ayah atau ibu, disamping faktor yang lain. RIWAYAT KESEHATAN LINGKUNGAN !ayi dan anak kecil sering berhubungan dengan isi dari debu rumah, misalnya tungau, serpih atau buluh binatang, spora jamur yang terdapat di rumah, bahan iritanA minyak wangi, obat semprot nyamuk dan asap rokok dari orang dewasa.2erubahan suhu udara, angin dan kelembaban udara dapat dihubungkan dengan percepatan terjadinya serangan asma.

RIWAYAT TUMBUH KEMBANG T%0%' 'e/+,#$,0%! 2ada anak umur lima tahun, perkiraan berat badan dalam kilogram mengikuti patokan umur *4 tahun yaitu umur ( tahun ) B 1 G $. ,api ada rata*rata !! pada usia " tahun A &,4 <g, pada usia & tahun 4,. kg dan / tahun yaitu $,. kg. 6ntuk anak usia pra sekolah rata # rata pertambahan berat badan 1," kg3tahun.%edangkan untuk perkiraan tinggi badan dalam senti meter menggunakan patokan umur 1* 1 tahun yaitu umur ( tahun ) B 4 G ...,api ada rata*rata ,! pada usia pra sekolah yaitu " tahun H/ cm, & tahun +" cm, dan / tahun tinggi. T%0%' 'e/)e#$%!&%!. 2erkembangan psikososial ( @ric @rcson ) A =nisiatif vs rasa bersalah.Anak punya insiatif mencari pengalaman baru dan jika anak dimarahi atau diomeli maka anak merasa bersalah dan menjadi anak peragu untuk melakukan sesuatu percobaan yang menantang ketrampilan motorik dan bahasanya. 2erkembangan psikoseBsual ( %igmund 5reud ) A !erada pada fase oedipal3 falik ( "*/ tahun ).!iasanya senang bermain dengan anak berjenis kelamin berbeda.:edipus komplek ( laki*laki lebih dekat dengan ibunya ) dan @lektra komplek ( perempuan lebih dekat ke ayahnya ). 2erkembangan kognitif ( 2iaget ) A !erada pada tahap preoperasional yaitu fase preconseptual ( 1* & tahun ) dan fase pemikiran intuitive ( &* . tahun ). 2ada tahap ini kanan*kiri belum sempurna, konsep sebab akibat dan konsep waktu belum benar dan magical thinking. 2erkembangan moral berada pada prekonvensional yaitu mulai melakukan kebiasaan prososial A sharing, menolong, melindungi, memberi sesuatu, mencari teman dan mulai bisa menjelaskan peraturan* peraturan yang dianut oleh keluarga. 2erkembangan spiritual yaitu mulai mencontoh kegiatan keagamaan dari ortu atau guru dan belajar yang benar # salah untuk menghindari hukuman. 2erkembangan body image yaitu mengenal kata cantik, jelek,pendek* tinggi,baik*nakal, bermain sesuai peran jenis kelamin, membandingkan ukuran tubuhnya dengan kelompoknya. + cm. Rata*rata pertambahan ,! pada usia ini yaitu 4 # .,/ cm3tahun.2ada anak usia &*/ tahun fisik cenderung bertambah

10

2erkembangan sosial yaitu berada pada fase E =ndividuation # %eparation E. Dimana sudah bisa mengatasi kecemasannya terutama pada orang yang tak di kenal dan sudah bisa mentoleransi perpisahan dari orang tua walaupun dengan sedikit atau tidak protes. 2erkembangan bahasa yaitu vokabularynya meningkat lebih dari 1 ++ kata pada akhir umur / tahun. )ulai bisa merangkai "* & kata menjadi kalimat. %udah bisa menamai objek yang familiar seperti binatang, bagian tubuh, dan nama*nama temannya. Dapat menerima atau memberikan perintah sederhana. ,ingkah laku personal sosial yaitu dapat memverbalisasikan permintaannya, lebih banyak bergaul, mulai menerima bahwa orang lain mempunyai pemikiran juga, dan mulai menyadari bahwa dia mempunyai lingkungan luar. !ermain jenis assosiative play yaitu bermain dengan orang lain yang mempunyai permainan yang mirip.!erkaitan dengan pertumbuhan fisik dan kemampuan motorik halus yaitu melompat, berlari, memanjat,dan bersepeda dengan roda tiga. RIWAYAT IMUNISASI

Anak usia pre sekolah sudah harus mendapat imunisasi lengkap antara lain A !;(, 2:'=: =,==, ===9 D2, =, ==, ===9 dan campak. RIWAYAT NUTRISI <ebutuhan kalori &*4 tahun yaitu H+ kalori3kg3hari.2embatasan kalori untuk umur *4 tahun H++* "++ kalori3hari. 6ntuk pertambahan berat badan ideal menggunakan rumus $ G 1n. %tatus (i?i =
##$e arang ++0 ##ideal

<lasifikasinya sebagai berikut A (i?i buruk kurang dari 4+0 (i?i kurang 4+ 0 * I$+ 0 (i?i baik $+ 0 * +0

:besitas lebih dari 1+ 0

DAMPAK HOSPITALISASI %umber stressor A . 2erpisahan a. 2rotes A pergi, menendang, menangis b. 2utus asa A tidak aktif, menarik diri, depresi, regresi

11

c. )enerima A tertarik dengan lingkungan, interaksi 1. ". &. <ehilangan kontrol A ketergantungan fisik, perubahan rutinitas, ketergantungan, ini akan menyebabkan anak malu, bersalah dan takut. 2erlukaan tubuh A konkrit tentang penyebab sakit. 'ingkungan baru, memulai sosialisasi lingkungan.

PEMERIKSAAN FISIK 1 PENGKAJIAN PERSISTEM S "+e# Pe/!%'%"%! 1 Re"' /%" %esak, batuk kering (tidak produktif), tachypnea, orthopnea, barrel chest, penggunaan otot aksesori pernapasan, 2eningkatan 2;:1 dan penurunan :1,sianosis, perkusi hipersonor, pada auskultasi terdengar whee?ing, ronchi basah sedang, ronchi kering musikal. S "+e# 2%/( -3%"),.e/ Diaporesis, tachicardia, dan kelelahan. S "+e# Pe/"4%/%f%! 1 !e,/-.-& 2ada serangan yang berat dapat terjadi gangguan kesadaran A gelisah, rewel, cengeng J apatis J sopor J coma. S "+e# 'e/)e# 0%! 2roduksi urin dapat menurun jika intake minum yang kurang akibat sesak nafas. S "+e# Pe!*e/!%%! 1 G%"+/- !+e"+ !%. ,erdapat nyeri tekan pada abdomen, tidak toleransi terhadap makan dan minum, mukosa mulut kering. S "+e# !+e&,#e! !erkeringat akibat usaha pernapasan klien terhadap sesak nafas. DIAGNOSA KEPERAWATAN5 TUJUAN5 KRITERIA HASIL5 REN2ANA INTERVENSI . (angguan pertukaran gas, tidak efektif bersihan jalan nafas, dan tidak efektif pola nafas berhubungan dengan bronkospasme, udem mukosal dan meningkatnya sekret. ,ujuan A Anak menunjukkan pertukaran gas yang normal, bersihan jalan nafas yang efektif dan pola nafas dalam batas normal. <riteria hasil A 2:1 dan ;:1 dalam batas nilai normal, tidak sesak nafas, batuk produktif, cianosis tdak ada, tidak ada tachypnea,ronki dan wheesing tidak ada

12

=ntervensi A . 1. ". &. /. 4. .. $. H. 1. 2ertahankan kepatenan jalan nafas9 pertahankan support ventilasi bila diperlukan ( oksigen 1 ml dengan kanule ). <aji fungsi pernafasan9 auskultasi bunyi nafas, kaji kulit setiap / menit sampai & jam. !erikan oksigen sesuai program dan pantau pulse o%imetry. <aji kenyamanan posisi tidur anak. )onitor efek samping pengobatan9 monitor serum darah9theophyline dan catat kemudian laporkan dokter. Cormalnya +*1+ ug3ml pada semua usia. !erikan cairan yang adekuat per oral atau peranteral 2emberian terapi pernafasan9 nebuli?er, fisioterapi dada, ajarkan batuk dan nafas dalam efektif setelah pengobatan dan pengisapan sekret ( suction ). 7elaskan semua prosedur yang akan dilakukan pada anak untuk menurunkan kecemasan. !erikan terapi bermai sesuai usia.

5atiKue berhubungan dengan hipoksia dan meningkatnya usaha nafas. ,ujuan <riteria =ntervensi . 1. ". &. /. 4. .. tachypnea. 8indari seringnya melakukan intervensi yang tidak penting yang dapat membuat anak lelah, berikan istirahat yang cukup. =ntrusikan pada orang tua untuk tetap berada didekat anak. !erikan kenyamanan fisik9 support dengan bantal dan pengaturan posisi. !erikan oksigen humidifikasi sesuai program. !erikan nebuli?er9 kemudian pantau bunyi nafas, dan usaha nafas setelah terapi. %etelah krisis, ajarkan untuk aktivitas yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan untuk meningkatkan ventilasi,dan memperluas perkembangan psikososial. A A A Anak tidak tampak fatigue. ,idak iritabel, dapat beradaptasi dan aktivitas sesuai dengan kondisi. <aji tanda dan gejala hypoBia9 kegelisahann fatigue, iritabel, tachycardia,

".

<ecemasan berhubungan dengan hospitalisasi dan distres pernafasan. ,ujuan <riteria A A <ecemasan menurun Anak tenang dan dapat mengekspresikan perasaannya, orang tua merasa tenang dan berpartisipasi dalam perawatan anak.

13

=ntervensi A . 1. ". &. /. 4. &. Ajarkan teknik relaksasi9 latihan nafas, melibatkan penggunaan bibir dan perut, dan ajarkan untuk berimajinasi. 2ertahankan lingkungan yang tenang 9 temani anak, dan berikan support. Ajarkan untuk ekspresi perasaan secara verbal !erikan terapi bermain sesuai dengan kondisi. =nformasikan tentang perawatan, pengobatan dan kondisi anak. 7elaskan semua prosedur yang akan dilakukan.

Resiko kurangnya volume cairan berhubungan dengan meningkatnya pernafasan dan menurunnya intake cairan. (oal <riteria A A %tatus hidrasi adekuat ,urgor kulit elastis, membran mukosa lembab, intake cairan sesuai dengan usia dan !!, output urine L 1 ml3 kg per jam. =ntervensi A . 1. ". &. /. 4. )onitor intake dan output, mukosa membran, turgor kulit, pengeluaran urin, ukur grapitasi urin atau berat jenis urin ( nilai .++"* +"+ ). )onitor elektrolit <aji warna sputum, konsistensi dan jumlah 2ertahankan terapi parenteral bila indikasi, dan monitor kelebihan caiaran (overload) !erikan intake cairan per oral bila toleran, hati*hati minuman yang dapat meningkatkan bronkospasme ( air dingin ). %etelah fase akut, ajarkan anak dan orang tua untuk minum "*$ gelas (./+*1+++ ml), tergantung usia dan berat badan.

/.

2erubahan proses keluarga berhubungan dengan kondisi kronik. (oal <riteria A A :rang tua mendemonstrasikan koping yang tepat )engekspresikan perasaan dan perhatian serta memberikan aktivitas yang sesuai usia atau kondisi dan perkembangan psikososial pada anak. =ntervensi A . 1. ". &. /. !erikan kesempatan pada orang tua untuk ekspresi perasaan. <aji mekanisme koping sebelumnya pada waktu stress 7elaskan prosedur dan pengobatan yang diberikan =nformasikan kepada orang tua tentang kondisi anak =dentifikasi sumber*sumber psikososial keluarga dan finansial.

14

4.

<urangnya pengetahuan berhubungan dengan proses penyakit dan pengobatan. (oal <riteria A A :rang tua secara verbal memahami proses penyakit dan pengobatan dan mengikuti regimen terapi yang diberikan. !erpartispasi dalam memberikan perawatan pada anak sesuai dengan program medik atau perawatan. =ntervensi A . 1. ". &. /. 4. .. <aji pengetahuan anak dan orang tua tentang penyakit, pengobatan dan intervensi. !antu untuk mengidentifikasi faktor pencetus. 7elaskan tentang emosi dan stres yang dapat menjadi faktor pencetus. 7elaskan tentang pentingnya pengobatan9 dosis, efek samping, waktu pemberian dan pemeriksaan darah. =nformasikan tanda dan gejala yang harus dilaporkan dan kontrol ulang. =nformasikan pentingnya program aktivitas dan latihan nafas. 7elaskan tentang pentingnya terapi bermain sesuai usia.

Pe/e!*%!%%! Pe#,.%!&%! 7elaskan proses penyakit dengan menggunakan gambar*gambar atau phantom. 5okuskan pada perawatan mandiri di rumah. 8indari faktor pemicu9 kebersihan lantai rumah, debu*debu, karpet, bulu binatang dan lainnya. 7elaskan tanda*tanda bahaya akan muncul. Ajarkan penggunaan nebuli?er. <eluarga perlu memahami tentang pengobatan9 nama obat, dosis, efek samping, waktu pemberian. Ajarkan strategi kontrol kecemasan, takut dan stress. 7elaskan pentingnya istirahat dan latihan, termasuk latihan nafas. 7elaskan pentingnya intake cairan dan nutrisi yang adekuat.

15

DAFTAR PUSTAKA 2anitia )edia 5armasi dan ,erapi. ( HH&). Pedoman Diagnosis dan Terapi 'A!3625 =lmu <esehatan Anak 5akultas <edokteran 6niversitas Airlangga. %urabaya %oetjiningsih. ( HH$). Tumbuh embang ana . ;etakan kedua. @(;. 7akarta %taff 2engajar =lmu <esehatan Anak 5<6=. ( H$/). &lmu 'esehatan "na . 2ercetakan =nfomedika 7akarta. %uriadi dan Muliana R.(1++ ) Asuhan <eperawatan pada Anak. @disi %agung %eto 7akarta. 2enerbit ;>

16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK PRE S2HOOL DENGAN ASMA BRON2HIAL DI RUANG ANAK RSUD DR. SOETOMO SURABAYA PENGKAJIAN IDENTITAS KLIEN Cama 7enis <elamin 6mur Anak ke Cama Ayah Cama =bu 2endidikan Ayah 2endidikan =bu 2ekerjaan Ayah 2ekerjaan =bu Agama %uku Alamat ,aggal )R% Diagnosa )edis %umber =nformasi 2engkajian tanggal A An. 2uput A 2erempuan A / tahun A 2ertama A ,n %ujiono A Cy.'ili 2ujiati A %)A A %)2 A %wasta A %wasta A =slam A 7awa A (reges barat (3 Dalam no. / %urabaya. A $ juli 1++1 jam +1."+ A Asma !ronkial A :rangtua klien. A $ 7uli 1++1 jam +$.++

RIWAYAT KEPERAWATAN <eluhan 6tama 'ama keluhan Akibat timbulnya keluhan 5aktor yang memperberat 6paya untuk mengatasi a. Riwayat <eperawatan %ekarang A !atuk dengan dahak sulit keluar dan sesak nafas. A%ejak empat jam yang lalu. A Anak sulit tidur, tidak mau makan dan minum serta tampak lemah. A ,idak ada A Dibawah ke rumah sakit DR.%oetomo %urabaya melalui =RD jam +1."+. b. Riwayat <eperawatan %ebelumnya 2renatal A %elama hamil ibu tidak pernah sakit, minum obat*obatan maupun minum jamu*jamuan.

17

Catal

A Anak lahir pada usia kehamilan H bulan + hari, dengan berat badan lahir ",/ kg, ditolong bidan. 'ahir spontan langsung menangis, warna kulit merah, tidaka ada cianosis, kuning, dan tidak ada kejang.

2ost*Catal A 2erkembangan dan pertumbuhan sampai anak berumur / th !erjalan normal. Alergi A Anak tidak alergi obat, anak jika terpapar dengan dingin, kena debu atau bulu*bulu dari selimut atau kapas langsung bersin*bersin dan sesak napas. T,#$,0 )e#$%!&: )engangkat kepala umur 1 bulan, duduk umur . bulan, jalan umur " bulan, ngoceh umur . bulan.6ntuk perkembangan saat ini A personal sosial anak dapat berinteraksi dengan lingkungan sekitar ruangan rawat 9 (erakan motorik halus saat ini yaitu anak dapat memegang gambar dan menggambar9 2erkembangan bahasa saat ini dimana anak dapat mengikuti perintah dan berbicara spontan9 )otorik kasar, anak sudah duduk, berdiri, berjalan dan berlari. =munisasi %tatus gi?i A Anak telah mendapat imunisasi lengkap yaitu !;(9 D2, =, ==, ===9 2:'=: =,==,===9 ;ampak9 ,,. A !erat badan anak saat ini ( H kg ) termasuk dalam status gi?i baik yaitu +/ 0 ( $+ # ini H+ kkal D 2sikososial =nteraksi + 0 ).<ebutuhan kalori pada anak saat . + kkal. ,inggi badan anak +. H kg yaitu

cm.Anak minum A%= sampai umur 1 tahun. A,ermasuk tahap preschool. AAnak tidak tampak takut dengan kehadiran perawat 2sikoseksual A,ermasuk fase oedipal atau faliks. disampingnya. ,etapi jika ingin melakukan tindakan ( menyuntik ) anak menangis ketakutan. R 6%4%+ Ke"e0%+%! Ke.,%/&% <omposisi keluarga A keluarga memiliki orang putri yaitu klien sendiri. 'ingkungan rumah dan komunitas A )enurut ibu kondisi lingkungan rumah cukup bersih, dan berlantai keramik.Dalam rumah ada bahan*bahan iritan seperti minyak wangi, obat semprot nyamuk dan juga ada binatang peliharaan seperti kucing.%uhu lingkungan rumah dalam batas normal (tidak terlalu panas atau dingin ).,inggal dalam satu

18

rumah dengan jumlah penghuni " orang yaitu ayah, ibu dan klien sendiri. 2endidikan dan pekerjaan anggota keluarga A sudah ada pada pengkajian identitas klien . <ultur dan kepercayaan A menganut budaya jawa dan agama islam. 5ungsi dan hubungan keluarga A cukup harmonis. 2erilaku yang dapat mempengaruhi kesehatan A Anak sering minum es dan didalam keluarga ayah merokok. 2ersepsi keluarga tentang penyakit klien A anggapan keluarga bahwa anaknya menderita penyakit berat dan harus segara ditangani. 'ainnya A )enurut keluarga (=bu) tidak ada keluarga yang dalam waktu dekat ini menderita sakit asma. ,etapi suami mempunyai riwayat sesak napas. :rang tua anak tampak gelisah dan cemas dengan kondisi anaknya.=bu sering bertanya tentang penyakit anaknya dan apakah dapat disembuhkan. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK 7PENGKAJIAN BODY SYSTEM8. S "+e# Re"' /%" : =nspeksi A bentuk pergerakan dada simetris, retraksi subcostal positip,penggunaan otot bantu pernapasan positip, anak tampak sesak, respirasi rate &+ B3 menit dan reguler. 2erkusi dada A sonor. Auskultasi A ronchi kering G3G, whee?ing G3G eksperium memanjang. S "+e# 2%/( -3%"),.e/ : ,D A ++34+, nadi 1B3mnt, tidak terdapat tanda*

tanda cyanosis, diaporesis. S "+e# Ne,/-"e!"-/ : ;ompos mentis. S "+e# Ge! +-,/ !%/4 S "+e# G%"+/- !+e"+ !%. : !A< lancar, spontan, warna kuning dan bau khas. : Cafsu makan menurun, anak hanya mau makan "

sendok makan, minum tidak suka, harus dipaksakan baru mau minum. )ual tidak ada, muntah tidak terjadi. ,idak terdapat nyeri tekan pada daerah hepar dan abdomen.!ising usus $B3mnt. %istem muskuloskeletal A,idak terdapat kontraktur sendi, tidak ada deformitas,

keempat ekstremitas simetris, kekuatan otot baik.

19

%istem =ntegumen %istem @ndokrin

A% A "44 , turgor baik, tidak ada luka,keringatan. A,idak ada kelainan.

DIAGNOSTI2 TEST 1 PEMERIKSAAN PENUNJANG LABORATORIUM : TANGGAL 19 JULI 2002 8b A 1,. g3dl ( 2 A ,&* /, ) ," ) 'eko A 1,/ B +H3l ( 2 A &," # ,rombo A ".. ( /+ # "/+ ) 8;:" A $,/ mmol ( 1 *1/ ) !@ A * ., mmol3l ( 2 *"," G ,1 ) 28 A ., "&. ( .,"/*.,&/ ) 2;:1 A "&,/ ( "/*&/ mm8g ) 2:1 A $&,+ ( $+* +& mm8g ) : 1 saturasi A H/ 0 ;t ;:1 A H,+. F-+: 2aru tidak tampak kelainan. PROGRAM TERAPI =nfus D N saline /++ cc31& jam. :ksigen 1 l3menit. Ampicillin "B"++ mg3iv. ;loBacillin "B /+ mg3iv. Cebuli?er >entolin &B N cc G p? ;hest fisioterapi. Diet ! / ,=< &/+ <kal G &+ gr 2rotein. N cc. Aminophilin &,/ cc3 iv bolus dan &,/ cc drip.

20

ANALISA DAN SINTESA DATA NO DATA . % A <lien mengatakan sesak napas. : A ,ampak gelisah, retraksi subcosta G, penggunaan otot bantu pernapasan G, RR &+ B3menit,tachipnea, 1B3m nt, ,D A ++34+,ronchi kering G3G, -hee?ing G3G eksperium memanjang, dan diaporesis, batuk G non produktif, A!(% dalam batas normal. ETIOLOGI =nteraksi =g@ dan antigen pada sel mast )ediator radang !ronchospasme, edema mucosa, meningkatnya produksi sekret pada saluran napas (angguan pertukaran gas, tidak efektif bersihan jalan nafas dan tidak efektif pola nafas (angguan pertukaran gas, tidak efektif bersihan jalan nafas dan tidak efektif pola nafas 8ipoksia )eningkatnya usaha nafas 5atigue %esak nafas =ntake nutrisi dan minum tidak adekuat (angguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Distress pernafasan 8ospitalisasi <ecemasan meningkat MASALAH (angguan pertukaran gas, tidak efektif bersihan jalan nafas dan tidak efektif pola nafas.

1.

% A <lien mengatakan sesak napas. : A ,ampak lemah, diaporesis, dispnea, dan tachipnea.

5atigue

".

% A <lien mengatakan tidak mau makan dan minum : A <eadaan umum lemah, makan pagi hanya mau " sendok

(angguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

&.

% A :rang tua bertanya tentang kondisi dan perkembangan penyakit yang diderita anaknya, )engatakan bahwa penyakit yang diderita anaknya adalah serius. : A :rang tua tampak cemas dan gelisah. Anak rewel.

<ecemasan meningkat

21

DIAGNOSA KEPERAWATAN : . (angguan pertukaran gas, tidak efektif bersihan jalan nafas dan tidak efektif pola nafas berhubungan dengan !ronchospasme, edema mucosa, dan meningkatnya produksi sekret pada saluran napas. 1. ". 5atiKue berhubungan dengan hipoksia dan meningkatnya usaha nafas. (angguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan =ntake nutrisi dan minum yang tidak adekuat. &. <ecemasan hospitalisasi. III. PEREN2ANAAN . (angguan pertukaran gas, tidak efektif bersihan jalan nafas dan tidak efektif pola nafas berhubungan dengan !ronchospasme, edema mucosa, dan meningkatnya produksi sekret pada saluran napas. ,ujuan <riteria A 2ertukaran gas, bersihan jalan nafas , dan pola nafas klien menjadi baik. A ,idak sukar dalam bernafas, tidak ada penggunaan otot*otot bantu nafas, tidak ada ronchi dan whee?ing, respirasi rate 1+*"+ B3menit, batuk yang produktif, nilai gas darah tetap dalam batas normal, nadi dalam batas normal ($+* ++ B3mnt) dan anak memperlihatkan kepatenan pada jalan nafas. =ntervensi A <aji pernapasan setiap 1*& jam9 kedalamannya, irama, penggunaan otot*otot bantu nafas, cuping hidung, dan adanya batuk. Auskultasi bunyi nafas setiap 1*& jam. )onitor A!(%. 2emberian oksigen dengan humidifikasi. ,inggikan bagian kepala saat tidur "+*&+ derajad dengan kepala sedikit ekstensi. !erikan istirahat dan aktivitas secara periodik. 'akukan fisioterapi dada, nebuli?er dan suction. )onitor nadi9 apakah ada takikardi9 bila takikardi ada disebabkan oleh karena hypoBia. meningkat berhubungan dengan distress pernafasan dan

22

'akukan program medikA bronkodilator, ! Agonis dan steroid.

1. 5atiKue berhubungan dengan hipoksia dan meningkatnya usaha nafas. ,ujuan <riteria =ntervensi A Anak tidak tampak fatigue. A ,idak iritabel, dapat beradaptasi dan aktivitas sesuai dengan kondisi. A <aji tanda dan gejala hypoBia9 kegelisahann fatigue, iritabel, tachycardia, tachypnea. 8indari seringnya melakukan intervensi yang tidak penting yang dapat membuat anak lelah, berikan istirahat yang cukup. =ntrusikan pada orang tua untuk tetap berada didekat anak. !erikan kenyamanan fisik9 support dengan bantal dan pengaturan posisi. !erikan oksigen humidifikasi sesuai program. !erikan nebuli?er9 kemudian pantau bunyi nafas, dan usaha nafas setelah terapi. %etelah krisis, ajarkan untuk aktivitas yang sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangan untuk meningkatkan ventilasi,dan memperluas perkembangan psikososial. ". (angguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang berhubungan dengan intake yang kurang ,ujuan <riteria A <ebutuhan nutrisi klien akan terpenuhi A ,idak ada tanda*tanda malnutrisi, tidak terjadi penurunan berat badan, Cafsu makan meningkat, porsi makanan yang disajikan mampu dihabiskan klien, mual dan muntah berkurang. =ntervensi A <aji keluhan mual, muntah atau penurunan nafsu makan !erikan makanan yang mudah ditelan mudah cerna !erikan makanan porsi kecil tapi sering. 8indari makanan yang merangsang (pedas 3 asam) dan mengandung gas. !eri makanan kesukaan klien <olaborasi pemberian cairan parenteral.

&. <ecemasan berhubungan dengan hospitalisasi dan distres pernafasan.

23

,ujuan <riteria =ntervensi A

A <ecemasan menurun A Anak tenang dan dapat mengekspresikan perasaannya, orang tua merasa tenang dan berpartisipasi dalam perawatan anak.

Ajarkan teknik relaksasi9 latihan nafas, melibatkan penggunaan bibir dan perut, dan ajarkan untuk berimajinasi. 2ertahankan lingkungan yang tenang 9 temani anak, dan berikan support. Ajarkan untuk ekspresi perasaan secara verbal !erikan terapi bermain sesuai dengan kondisi. =nformasikan tentang perawatan, pengobatan dan kondisi anak. 7elaskan semua prosedur yang akan dilakukan.

24

IMPLEMENTASI : EVALUASI KEPERAWATAN Cama <lien A Anak 2uput NO. DX 1. TGL $ 7uli 1++1 JAM +.."+ . Co. Rekam )edis ++41+14 8ari Rawat ke 1 EVALUASI 7SOAP8 7am ".++ % A Anak mengatakan masih sesak : A sesak positif, RR 1$ B3mn, nadi ++ B3mn, retraksi subcostal positif, batuk positif non produktif, ronchi dan whee?ing positif, dan rewel. A A )asalah belum teratasi 2 A Rencana diteruskan.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN )engkaji pernafasan A RR &+ B3mn, irama teratur, tidak dalam, retraksi subcosta, penggunaan otot bantu pernafasan, batuk non produktif, perkusi A sonor, auskultasi A ronchi kering, whee?ing G3G eksperium memanjang. )engambil darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan !(A. )eninggikan kepala saat tidur "+*&+ derajad. )elakukan nebuli?er A ventolin ,/ cc G 2? ,/ cc dalam waktu + menit. )elakukan klaping pada dada anterior* posterior. )elakukan suction lendir warna putih kental )engukur nadi 1 B3mn, ,D ++34+ mmhg

+$.++ +$."+ +$./+ +H.++ +H."+ +H./+

1. ". &. /. 4. ..

1.

+.++

)engkaji keluhan kurang nafsu makan dan

% A Anak mengatakan masih sesak nafas

25

.++ .1+ ."+ ". 1.++ 1.++

1. ". &. .

minum yang kurang pada anak, anjurkan ibu memberikan makan minum sedikit*sedikit : A ,ampak lemah, lelah, dispneu, retraksi interkosta. tapi sering pada anak A A )asalah belum teratasi )emberikan injeksi deksametason ampul3& mg iv 2 A Rencana dilanjutkan Drip &,/ cc aminophilin dalam D/ O salin !olus &,/ cc aminophilin iv Duduk di samping anak dan memberikan suport agar anak lebih tenang % A Anak mengatakan tidak mau makan dan minum : A )enolak makan dan minum yang diberikan

1. )enghindari terlalu sering memberikan intervensi yang tidak penting pada anak untuk mencegah kelelahan pada anak )enganjurkan orang tua untuk tetap berada disamping anak untuk mengurangi kecemasan anak

A A )asalah belum teratasi 2 A Rencana dilanjutkan

&.

1."+

% A Anak mengatakan takut, orang tua bertanya tentang perkembangan penyakit anak dan menganggap sakit anaknya cukup serius. : A Anak rewel dan tampak gelisah, orang tua tampak tegang dan cemas dari ekspresi verbal dan non verbal. A A )asalah belum teratasi 2 A Dilanjutkan

H 7uli 1++1

+.."+

)engkaji pernapasan A RR 1&B3menit, irama

7am ".++

26

+$.++

1.

+$."+ +$./+ +H.++ +H."+ +H./+

". &. /. 4. ..

teratur dan tidak dalam,tidak ada retraksi subcostal, tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan, batuk produktif dengan riak warna putih, perkusi A sonor, auskultasi A ronchi kering G3*, whee?ing G3G eksperium memanjang )enginjeksi ampicillin "++ mg3iv dan cloBacillin /+ mg3iv. ,heopillin injeksi diganti oral yaitu A,heopillin3Aalbutamol3Ambroksol "B po )eningikan kepala saat tidur "+*&+ derajad )elakukan nebuli?er A ventolin 31 cc G 2? N cc dengan waktu + menit )elakukan klaping pada dada anterior dan posterior )elakukan suction positip lendir warna putih kental )onitor nadi A ++ B3menit, tensi A ++34+ mm8g, oksigen kanule yang sudah terpasang 1 l3menit dan hasil A!(% tidak ada tanda asidosis respiratorik

S : Anak mengatakan tidak sesak napas O : sesak tidak ada, RR 1& B3menit, Cadi ++B3menit, tidak ada retraksi subcostal, batuk produktif dengan riak putih, tidak ada penggunaan otot pernapasan, ronchi kering G3* dan whee?ing G3 G. A :)asalah teratasi sebagian P :Diteruskan

27

1.

+.++

)engkaji keluhan kurang napsu makan dan minum yang kurang pada anak dimana makan dan minum anak mulai meningkat ditandai dengan makanan dan minuman yang disediakan dimakan dan diminum, serta anjurkan ibu memberikan makan*minum yang disediakan R% dengan diit &/+ <kal G &+ gr protein sedikit* sedikit tapi sering , sehingga anak dapat intake yang cukup

S : Anak mengatakan tidak sesak napas O :,ampak masih lemah dan lelah A :)asalah teratasi sebagian P : Dilanjutkan

;.

1.++ 1.++

Duduk disamping anak dan memberikan support agar anak lebih tenang dan tidak rewel )enghindari seringnya meakukan intervensi yang tidak penting pada anak untuk mencegah kelelahan pada anak

S A Anak mengatakan mau makan dan minum O :)akanan dan minuman yang disediakan rumah sakit mulai dimakan oleh anak, tapi tidak dihabiskan porsi yang disediakan A :)asalah teratasi sebagian P :Dilanjutkan

28

<.

1."+

)enganjurkan orang tua untuk tetap berada disamping anak untuk mengurangi kecemasan pada anak

S : Anak mulai berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan dapat menerima kehadiran perawat disampingnya. O :Anak tidak rewel dan mulai dapat menerima dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar,orang tua anak tampak lebih rilek dari ekspresi verbal dan nonverbalnya serta orang tua tetap mendampingi anaknya A :)asalah teratasi sebagian P : Dilanjutkan

2erencanaan pemulangan A tanggal 1+ 7uli 1++1, implementasi keperawatan yang diberikan A . 1. ". &. /. 4. )enjelaskan proses penyakit. )enghindari faktor pemicu A kebersihan lantai rumah, debu*debu, bulu binatang, dll. )enjelaskan tanda*tanda bahaya yang harus diperhatikan. )enjelaskan pentingnya istirahat dan latihan, termasuk latihan nafas. )enjelaskan pentingnya intake cairan dan nutrisi yang adekuat. )ematuhi program pengobatan 3 terapi.

29

You might also like