You are on page 1of 7

NAMA : ROMIATUN PEMBUAHAN PADA MANUSIA Pembuahan adalah proses Peleburan antara satu sel sperma dan satu

sel ovum yang sudah matang. Proses pembuahan ini terjadi di bagian saluran telur (Fallopii) yang paling lebar. Sebelum terjadi poses pembuahan, terjadi beberapa proses sebagai berikut. Ovum yang telah masak akan keluar dari ovarium. Proses tersebut dinamakan ovulasi. Ovum yang telah masak tersebutakan masuk ke saluran Fallopii. Jutaan sperma harus berjalan dari vagina menuju uterus dan masuk ke saluran Fallopii. Dalam perjalanan itu, kebanyakan sperma dihancurkan oleh mukus (lendir) asa di dalam uterus dan saluran Fallopii. Di antara beberapa sel sperma yang bertahan hidup, hanya satu yang masuk menembus membran ovum. Setelah terjadi pembuahan, membran ovum segera mengeras untuk mencegah sel sperma lain masuk.

ANATOMI SISTEM PEMBUAHAN PADA MANUSIA

Ovulasi

Ovulasi adalah proses lepasnya Oosit (bukan Ovum). Oosit masih berada di tahap Oosit sekunder. Jadi, belum berupa ovum matang. Lalu kapan Oosit menjadi Ovum? Ingat-ingat lagi postingan sebelumnya, Oosit sekunder akan membelah menjadi dua sel, satu sel berukuran normal disebut ootid dan satu sel lagi berukuran lebih kecil disebut badan kutub sekunder. Ootid ini akan bermetamorfosis menjadi Ovum. Namun, untuk membuat Oosit sekunder menjadi Ootid perlu dirangsang oleh keberadaan sperma. Jika tidak ada sperma maka Oosit ini tidak ada yang membuahi, sehingga akan ikut luruh bersama dinding rahim saat menstruasi. Ketika sperma Jika pada sel terdapat 2 inti sel (pronukleus) dari Sperma dan Oosit yang belum melebur, juga terdapat 2 badan polar maka saat itu juga ootid kemudian mencapai perkembangan akhir atau finalnya menjadi Ovum yang matang. Sekarang, kembali ke Ovulasi. Keluarnya Oosit disebabkan oleh Luteinizing Hormone (LH) yang disekresikan oleh hipofisis. Hipofisis terangsang oleh estrogen yang diproduksi sel-sel folikel. Saat menjelang ovulasi, Meiosis I selesai, Oosit sekunder dan badan polar pertama melanjutkan pembelahan dengan melakukan Meiosis II dan berhenti pada Metafase II. Selanjutnya, oosit sekunder dilepas dari ovarium dan ditangkap oleh Fimbriae dan dibawa ke oviduk.

Tahapan Proses Fertilisasi


Begitu lepas dari Ovarium, Oosit akan melengkapi Meiosis 1 dan memulai Meiosis 2 (berhenti di Metafase II) sambil bergerak menuju Oviduct dengan bantuan epitel bersilia. Setelah sperma diejakulasi, sperma bergerak dari serviks (leher rahim), uterus, hingga tiba di oviduct/tuba fallopi. Dibutuhkan waktu 14-72 jam bagi sperma untuk membuahi Oosit. Kapasitasi Spermatozoa di Oviduct adalah masa penyesuaian dalam saluran reproduksi wanita di mana terjadi pelepasan selubung glikoprotein dan protein-protein plasma semen yang membungkus akrosom yang berlangsung kira-kira 7 jam pada manusia, selain itu Spermatozoa diberi nutrisi dan ATP oleh jaringan Oviduct. 4. Sperma dapat menembus oosit sekunder karena baik sperma maupun oosit sekunder menghasilkan enzim dan senyawa tertentu sehingga terjadi aktivitas yang saling mendukung. Pada sperma terjadi Reaksi Akrosom, yaitu pelepasan enzim-enzim yang dapat menembus dinding Oosit, diantaranya: a. Hialuronidase, enzim yang dapat melarutkan senyawa hilarunoid yang terdapat pada lapisan korona radiata. b. Akrosin, protease yang dapat menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida. c. Antifertilizin, antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma dapat melekat pada oosit sekunder. Selain sperma, oosit sekunder juga mengeluarkan senyawa tertentu. Senyawa tersebut adalah fertilizin, yang tersusun atas glikoprotein yang berfungsi: a. Mengaktifkan sperma agar bergerak lebih cepat. b. Menarik sperma secara kemostaksis positif. c. Mengumpulkan sperma di sekeliling oosit sekunder. Fusi membran Oosit dan membran Sperma sehingga terjadi Reaksi Granula Korteks Oosit untuk mencegah lebih dari 1 spema yang masuk (anti polispermia) dengan cara a. Perubahan tegangan listrik membran Oosit dari 20 V menjadi 60 V. b. Terbentuk membran fertilisasi.

Gambar vertilisasi pembuahan

You might also like