You are on page 1of 14

BAB I PENDAHULUAN 1.

1 Latar Belakang Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga kulawarga yang berarti anggota kelompok kerabat. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti nuclear family terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka. Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri. Keluarga terdiri dari ayah,ibu,dan anak-anak. Dalam keluarga, komunikasi sangat diperlukan untuk menciptakan hubungan yang lebih erat dan suasana yang lebih hangat. 1.2 Perumusan Masalah Masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah : 1. Apa saja batasan-batasan dalam keluarga ? 2. Apa saja fungsi keluarga ? 3. Apa saja karakteristik/struktur keluarga? 4. Apa saja tahap/perkembangan keluarga? 1.3 Tujuan Penulisan Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui batasan-batasan keluarga. 2. Untuk mengetahui fungsi keluarga. 3. Untuk mengetahui karakteristik/struktur keluarga. 4. Untuk mengetahui tahap/perkembangan keluarga.

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Batasan keluarga Batasan keluarga menurut para ahli adalah sebagai berikut : 1) Burges (1963)

Burges memberikan pandangan tentang definisi keluarga yang berorientasi kepada tradisi, yaitu (Setiawati,2008 : 13) : a) Keluarga terdiri dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan Perkawinan, darah,

dan ikatan adopsi. b) Anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah tangga,

atau jika mereka hidup secara terpisah mereka tetap menganggap rumah tangga tersebut sebagai rumah mereka. c) Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalm peran-

peran sosial keluarga seperti halnya peran sebagai suami istri, ayah dan ibu, peran sebagai anak laki-laki anak perempuan. d) Keluarga bersama-sama menggunakan kultur yang sama yaitu : kultur yang

diambil dari masyarakat dengan beberapa ciri unik tersendiri. 2) Sub Dit Kes. Mas Dep. Kes RI (1983)

Keluarga merupakan satu kelompok atau sekumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan unit masyarakat yang terkecil dan biasanya tidak selalu ada hubungan darah, ikatan Perkawinan, atau ikatan lain. Mereka hidup bersama dalam satu rumah, dibawah asuhan seorang kepala keluarga dan makan dari satu periuk (Setiawati, 2008 : 13).

3)

Whall (1986)

Keluarga sebagai kelompok yang terdiri atas dua atau lebih individu yang dicirikan oleh istilah khusus, yang mungkin saja memiliki atau tidak memiliki hubungan darah atau hukum yang mencirikan orang tersebut ke dalam satu keluarga (Setiawati, 2008 : 13). 4) Dep. Kes RI (1988)

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Setiawati, 2008 : 13). 5) Silvicion G. Bailon dan Aracelis Maglaya (1989)

Keluarga adalah dua atau lebih dari individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan Perkawinan, atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain di dalam peranannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan (Setiawati, 2008 : 14). 6) Friedman (1988)

Keluarga merupakan kesatuan dari orang-orang yang terikat dalam Perkawinan, ada hubungan darah, atau adopsi dan tinggal dalam satu rumah (Setiawati, 2008 : 14). 7) Stuart (ICN, 2001)

Lima hal penting yang ada pada definisi keluarga (Setiawati, 2008 : 14) : a) b) Keluarga adalah suatu sistem atau unit. Komitmen dan keterikatan antar anggota keluarga yang meliputi kewajiban di

masa yang akan datang. c) Fungsi keluarga dalam pemberian perawatan meliputi perlindungan, pemberian

nutrisi, dan sosialisasi untuk seluruh anggota keluarga.

d)

Anggota-anggota keluarga mungkin memiliki hubungan dan tinggal bersama atau

mungkin juga tidak ada hubungan dan tinggal terpisah. e) Keluarga mungkin memiliki anak atau mungkin juga tidak.

2.2 Fungsi Keluarga

Beberapa fungsi keluarga adalah :

1. Fungsi Pengaturan Keturunan Dalam masyarakat orang telah terbiasa dengan fakta bahwa kebutuhan seks dapat dipuaskan tanpa adanya prekreasi (mendapatkan anak) dengan berbagai cara, misalnyakontrasepsi, abortus, dan teknik lainnya. Meskipun sebagian masyarakat tidak membatasi kehidupan seks pada situasi perkawinan, tetapi semua masyarakat setuju bahwa keluarga akan menjamin reproduksi. Karena fungsi reproduksi ini merupakan hakikat untuk kelangsungan hidup manusia dan sebagai dasar kehidupan sosial manusia dan bukan hanya sekadar kebutuhan biologis saja. Fungsi ini didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan sosial, misalnya dapat melanjutkan keturunan, dapat mewariskan harta kekayaan, serta pemeliharaan pada hari tuanya. Pada umumnya masyarakat mengatakan bahwa perkawinan tanpa menghasilkan anak merupakan suatu kemalangan karena dapat menimbulkan hal-hal yang negatif. Bahkan ada yang berpendapat bahwa semakin banyak anak semakin banyak mendapatkan rezeki, terutama hal ini dianut oleh orang-orang Cina dan dihubungkan dengan keagamaan, karena semakin banyak anak semakin

banyak yang memuja arwah nenek moyangnya. 2. Fungsi Sosialisasi atau Pendidikan Fungsi ini untuk mendidik anak mulai dari awal sampai pertumbuhan anak hingga terbentuk personality-nya. Anak-anak lahir tanpa bekal sosial, agar si anak dapat berpartisipasi maka harus disosialisasi oleh orang tuanya tentang nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Jadi, dengan kata lain, anak-anak harus belajar normanorma mengenai apa yang senyatanya baik dan tidak layak dalam masyarakat. Berdasarkan hal ini, maka anak-anak harus memperoleh standar tentang nilai-nilai

apa yang diperbolehkan dan tidak, apa yang baik, yang indah, yang patut, dsb. Mereka harus dapat berkomunikasi dengan anggota masyarakat lainnya dengan menguasai sarana-sarananya. Dalam keluarga, anak-anak mendapatkan segi-segi utama dari kepribadiannya, tingkah lakunya, tingkah pekertinya, sikapnya, dan reaksi emosionalnya. Karena itulah keluarga merupakan perantara antara

masyarakat luas dan individu. Perlu diketahui bahwa kepribadian seseorang itu diletakkan pada waktu yang sangat muda dan yang berpengaruh besar sekali terhadap kepribadian seseorang adalah keluarga, khususnya seorang ibu. 3. Fungsi Ekonomi atau Unit Produksi Urusan-urusan pokok untuk mendapatkan suatu kehidupan dilaksanakan keluarga sebagai unit-unit produksi yang seringkali dengan mengadakan pembagian kerja di antara anggota-anggotanya. Jadi, keluarga bertindak sebagai unit yang terkoordinir dalam produksi ekonomi. Ini dapat menimbulkan adanya industriindustri rumah dimana semua anggota keluarga terlibat di dalam kegiatan pekerjaan atau mata pencaharian yang sama. Dengan adanya fungsi ekonomi maka hubungan di antara anggota keluarga bukan hanya sekadar hubungan yang dilandasi kepentingan untuk melanjutkan keturunan, akan tetapi juga memandang keluarga sebagai sistem hubungan kerja. Suami tidak hanya sebagai kepala rumah tangga, tetapi juga sebagai kepala dalam bekerja. Jadi, hubungan suami-istri dan anak-anak dapat dipandang sebagai teman sekerja yang sedikit banyak juga dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan dalam kerja sama. Fungsi ini jarang sekali terlihat pada keluarga di kota dan bahkan fungsi ini dapat dikatakan berkurang atau hilang sama sekali.

4. Fungsi Pelindung Fungsi ini adalah melindungi seluruh anggota keluarga dari berbagai bahaya yang dialami oleh suatu keluarga. Dengan adanya negara, maka peran ini banyak diambil alih oleh instansi negara.

5. Fungsi Penentuan Status Jika dalam masyarakat terdapat perbedaan status yang besar, maka keluarga akan mewariskan statusnya pada tiap-tiap anggota atau individu sehingga tiap-tiap anggota keluarga mempunyai hak-hak istimewa. Perubahan status ini biasanya melalui perkawinan. Hak-hak istimewa keluarga, misalnya menggunakan hak milik tertentu, dan lain sebagainya. Jadi, status dapat diperoleh melalui assign status maupun ascribed status. Assign Status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan kepercayaan masyarakat. Contohnya seseorang yang dijadikan kepala suku, ketua adat, sesepuh, dsb. Sedangkan Ascribed Status adalah tipe status yang didapat sejak lahir seperti jenis kelamin, ras, kasta, keturunan, suku, usia, dan lain sebagainya. (http://organisasi.org/jenis-jenis-macam-mac am-statussosialstratifikasi-sosial-dalam-masyarakat-sosiologi).

6. Fungsi Pemeliharaan Keluarga pada dasarnya berkewajiban untuk memelihara anggotanya yang sakit, menderita, dan tua. Peran pemeliharaan ini pada setiap masyarakat berbedabeda, tetapi sebagian masyarakat membebani keluarga dengan pertanggungjawaban khusus terhadap anggotanya bila mereka tergantung pada masyarakat. Seiring dengan perkembangan masyarakat yang makin modern dan kompleks, sebagian dari pelaksanaan fungsi pemeliharaan ini mulai banyak diambil alih dan dilayani oleh lembaga-lembaga masyarakat, misalnya rumah sakit, rumah-rumah yang khusus melayani orang-orang jompo. 7. Fungsi Afeksi Salah satu kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan kasih sayang atau rasa dicintai. Sejumlah studi telah menunjukkan bahwa kenakalan yang serius adalah salah satu ciri khas dari anak yang sama sekali tidak pernah mendapatkan perhatian atau merasakan kasih sayang. Di sisi lain, ketiadaan afeksi juga akan menggerogoti kemampuan seorang bayi untuk bertahan hidup (Horton dan Hunt, 1987, p. 227 dalam Narwoko dan Suyanto, 2004, p. 217).

8.

Fungsi Afektif Fungsi afektif adalah fungsi internal keluarga sebagai dasar kekuatan

keluarga. Di dalamnya terkait dengan saling mengasihi, saling mendukung, dan saling menghargai antar anggota keluarga. 9. Fungsi Sosialisasi Fungsi yang mengembangkan proses interaksi dalam keluarga. 10. Fungsi Reproduksi Fungsi reproduksi adalah perani keluarga untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia. 11. Fungsi Ekonomi Fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota keluarganya yaitu: sandang, pangan, dan papan. 12. Fungsi Perawatan Kesehatan Fungsi keluarga untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan dan merawat anggota keluarga yang mengalami masalah kesehatan. 2.2 Karakteristik / Struktur Keluarga 1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi 2. Anggota keluarga beiasanya hidup bersama atau jika terpisah merkea tetap memperhatikan satu sama lain 3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran social suami, istri, kakak dan adik,

4. Mempunyai tujuan : a. Menciptakan dan mempertahankan budaya b. Meningkatkan perkembangan fisik, psikologis dan social anggota 2.4 Tahap / Perkembangan Keluarga 1. Pasangan baru (Keluarga Baru) Membina hubungan intim yang memuaskan Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, kelompok social Mendiskusikan rencana memiliki anak Keluarga baru ini merupakan anggota dari tiga keluarga yaitu keluarga suami, istri serta keluarga sendiri. Masing-masing pasangan menghadapi perpisahan dengan keluarga orang tuanya dan mulai membina hubungan baru dengan keluarga dan kelompok social pasangan masing-masing. Hal lain yang perlu diputuskan pada tahap ini adalah kapan waktu yang tepat untuk mendapatkan anak dan jumlah anak yang diharapkan. 2. Keluarga Child-bearing (Kelahiran Anak Pertama) Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan. Kehamilan dan kelahiran bayi perlu dipersiapkan oleh pasangan suami istri melalui beberapa tugas perkembangan yang penting . Kelahiran bayi pertama memberi perubahan yang besar dalam keluarga sehingga pasangan harus beradaptasi dnegan perannya untuk memenuhi kebutuhan bayi. Sering terjadi dengan kelahiran bayi, pasangan merasa diabaikan karena focus perhatian kedua pasangan tertuju pada bayi. Peran utama perawat keluarga adalah mengkaji peran orang tua; bagaimana orang tua berinteraksi dan merawat bayi serta bagaimana bayi berespon. Perawat perlu memfasilitasi hubungan orang tua dan bayi yang positif dan hangat sehingga jalinan kasih sayang antara bayi dan orang tua dapat tercapai.

3. Keluarga dengan Anak Prasekolah Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama berusia 2,5 tahun dan berakhir saat anak berusia 5 tahun. Tugas keluarga dengan anak prasekolah : Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi

dan rasa hormat. Membantu anak untuk bersosialisasi Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain

juga harus terpenuhi Mempertahankan hubungan yang sehat baik di luar keluarga (keluarga lain dan

lingkungan sekitar) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak (tahap paling repot) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang anak. Kehidupan keluarga pada tahap ini sangat sibuk dan anak sangat tergantung pada orang tua. Kedua orang tua harus mengatur waktunya sedemikian rupa sehingga kebutuhan anak, suami, istri dan pekerjaan (purna waktu/paruh waktu) dapat terpenuhi. Orang tua menjadi arsitek keluarga dalam merancang dan mengarahkan perkembangan keluarga agar kehidupan perkawinan tetap utuh dan langgeng dengan cara menguatkan hubungan kerjasama antar suami istri. Orang tua mempunyai peran untuk menstimulasi perkembangan individual anak khususnya kemandirian anak agar tugas perkembangan anak pada fase ini tercapai. 4. Keluarga dengan Anak Sekolah Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia enam tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada fase ini umumnya keluarga mencapai jumlah anggota keluarga maksimal, sehingga keluarga sangat sibuk. Selain aktivitas di sekolah, masing-masing anak memiliki aktivitas dan minat sendiri. Demikian pula orang tua yang mempunyai aktivitas yang berbeda dengan anak. Untuk itu keluarga perlu bekerja sama untuk mencapai tugas perkembangan. Pada tahap ini orang tua perlu belajar berpisah dengan anak, memberi kesempatan pada anak untuk bersosialisasi baik aktivitas di sekolah maupun luar sekolah.
9

5. Keluarga dengan Anak Remaja Tahap ini dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orang tuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih dewasa. Seperti pada tahap-tahap sebelumnya. Pada tahap ini keluarga memiliki tugas perkembangan : Memberikan kebabasan yang seimbang dengan tanggung jawab mengingat

remaja yang sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya Mempertahankan hubungan yang intim dalam keluarga Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua. Hindari

perdebatan kecurigaan dan permusuhan Perubahan system peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga. Ini merupakan tahapan yang paling sulit, karena orang tua melepas otoritasnya dan membimbing anak untuk bertanggung jawab (mempunyai otoritas terhadap dirinya sendiri yang berkaitan dengan peran dan fungsinya). Seringkali muncul konflik antara orang tua dan remaja karena anak menginginkan kebebasan untuk melakukan aktivitasnya sementara orang tua mempunyai hak untuk mengontrol aktivitas anak. Dalam hal ini orang tua perlu menciptakan komunikasi yang terbuka, menghindari kecurigaan dan permusuhan sehingga hubungan orang tua dan remaja tetap harmonis. 6. Keluarga dengan Anak Dewasa (Pelepasan) Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari jumlah anak dalam keluarga atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal bersama orang tua. Tujuan utama pada tahap ini adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk tetap berperan dalam melepas anak untuk hidup sendiri. Tugas perkembangan adalah : Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar Mempertahankan keintiman pasangan

10

Membantu orang tua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua Membantu anak untuk mandiri di masyarakat Pemantauan kembali peran dan kegiatan rumah tangga. Keluarga mempersiapkan anaknya yang tertua untuk membentuk keluarga

sendiri dan tetap membantu anak terakhir untuk lebih mandiri. Pada saat semua anak meninggalkan rumah. Pasangan perlu menata ulang dan membina hubungan suami istri seperti pada fase awal. Orang tua akan merasa kehilangan peran dalam merawat anak dan merasa kosong karena anak-anak sudah tidak tinggal serumah lagi. Untuk mengatasi keadaan ini orang tua perlu melakukan aktivitas kerja, meningkatkan peran sebagai pasangan dan tetap memelihara hubungan dengan anak. 7. Keluarga Usia Pertengahan Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan berakhir saat pension atau salah satu pasangan meninggal. Pada beberapa pasangan fase ini dirasakan sulit karena masalah lanjut usia, perpisahan dengan anak dan perasaan gagal sebagai orang tua. Untuk mengatasi hal tersebut keluarga perlu melakukan tugastugas perkembangan berikut : anak Meningkatkan keakraban pasangan Setelah semua anak meninggalkan rumah, maka pasangan berfokus untuk mempertahankan kesehatan dengan berbagai aktivitas : pola hidup yang sehat, diet seimbang, olah raga rutin, menikmati hidup dan pekerjaan dan sebagainya. Pasangan juga mempertahankan hubungan dengan teman sebaya dan keluarga anaknya dengan cara mengadakan pertemuan keluarga antar generasi (anak dan cucu) sehingga pasangan dapat merasakan kebahagiaan sebagai kakek-nenek. Hubungan antar pasangan perlu semakin dieratkan dengan memperhatikan ketergantungan dan kemandirian masingmasing pasangan. Mempertahankan kesehatan Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-

11

8. Keluarga Usia Lanjut Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai saat salah satu pasangan pension, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal sampai keduanya meninggal. Proses lanjut usia dan pension merupakan realitas yang tidak dapat dihindari karena berbagai stressor dan kehilangan yang harus dialami keluarga. Stressor tersebut adalah berkurangnya pendapatan, kehilangan berbagai hubungan social, kehilangan pekerjaan serta perasaan menurunnya produktivitas dan fungsi kesehatan. Dengan memenuhi tugas-tugas perkembangan pada fase ini diharapkan orang tua mampu beradaptasi menghadapi stressor tersebut. Tugas dalam tahap perkembangan ini adalah : Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan

Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan

pendapatan Mempertahankan Mempertahankan keakraban hubungan suami dengan istri anak dan dan saling social merawat masyarakat

Melakukan Live review Mempertahankan penataan kehidupan yang memuaskan merupakan tugas utama

keluarga pada tahap ini. Lanjut usia umumnya lebih dapat beradaptasi tinggal di rumah sendiri daripada tinggal bersama anaknya. Menurut hasil riset Day and Day (1993). Wanita yang tinggal dengan pasangannya memperlihatkan adaptasi yang lebih positif dalam memasuki masa tuanya dibandingkan wanita yang tinggal dengan teman-teman sebayanya. Orang tua juga perlu melakukan life review dengan mengenang pengalaman hidup dan keberhasilan di masa lalu. Hal ini berguna agar orang tua merasakan bahwa hideupnya berkualitas dan berarti.

12

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri. Fungsi keluarga meliputi ekonomi, pendidikan, biologi, sosialisasi, pelindung, dan sebagainya. Struktur keluarga terdiri dari ayah, ibu, anak, kakak, dan adik. Tahapan/perkembangan keluaraga meliputi pasangan baru (keluarga baru), keluarga Child-bearing (kelahiran anak pertama), keluarga dengan anak prasekolah, keluarga dengan anak sekolah, keluarga dengan anak remaja, keluarga dengan anak dewasa (pelepasan), keluarga usia pertengahan, keluarga usia lanjut. 3.2 Saran Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesalahan yang dibuat, sebab itu, penulis membutuhkan kritik dan saran yang nantinya akan membantu penulis dalam mengembangkan makalah selajutnya.

13

14

You might also like