You are on page 1of 25

Penyakit Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif kedua paling sering dijumpai setelah penyakit Alzheimer.

Berbagai gejala penyakit Parkinson, antara lain tremor waktu istirahat, telah dikemukakan sejak Galen tahun 138-201, bahkan berbagai macam tremor sudah digambarkan tahun 2500 sebelum masehi oleh bangsa India. Namun Dr. James Parkinson pada tahun 1817 yang pertama kali menulis deskripsi gejala penyakit Parkinson dengan rinci dan lengkap kecuali kelemahan otot sehingga disebutnya paralysis agitans. Pada tahun 1894, Blocg dan Marinesco menduga substansia nigra sebagai lokus lesi, dan tahun 1919 Tretiakoff menyimpulkan dari hasil penelitian post mortem penderita penyakit Parkinson pada disertasinya bahwa ada kesamaan lesi yang ditemukan yaitu lesi di substansia nigra. Lebih lanjut, secara terpisah dan dengan cara berbeda ditunjukkan Bein, Carlsson dan Hornykiewicz tahun 1950an, bahwa penurunan kadar dopamine sebagai kelainan biokimiawi yang mendasari penyakit Parkinson.

Identitas Nama : Tn. Y Usia : 58 tahun Pekerjaan : Pegawai Negeri Status : Menikah Agama : Islam Alamat : Jl. Cipinang Besar Selatan Jatinegara Tanggal Berobat : 11 September 2013 No MR : 54 76 91

Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis terhadap pasien sendiri pada tanggal 11 September 2013 pada pk 11.30 wib

Keluhan Utama : Getaran yang semakin berat pada tangan kiri dan kedua kaki, serta adanya getaran pada mulut sejak 1 bulan yang lalu

2010 Os tiba-tiba merasakan bahwa tangan kirinya bergetar. Berupa getaran getaran halus Awalnya tidak mengganggu aktifitas Tetapi menjadi semakin berat

2011 Karena menjadi semakin berat, os datang berobat ke Poliklinik RSBA Didiagnosis parkinson dalam tahap permulaan

2012 Merasakan perubahan pada saat berjalan, menjadi seperti melayang dan tidak dapat berjalan secepat biasanya. Pada saat memegang benda tangan kiri ikut bergetar Mulai dari getaran halus lama kelamaan menjadi keras.

diberikan pengobatan, tetapitidak ingat nama obatnya.


Os merasa adanya perbaikan pada tangan kirinya

1 bulan terakhir Os mengaku sudah putus obat sejak 1 bulan terakhir. Gejala yang di rasakan bertambah berat, dan getaran bertambah pada kedua kaki dan daerah mulut. Getaran dirasa semakin berat bila berkonsentrasi keras dan kecapean

Riwayat Penyakit Dahulu - umur 11 tahun pernah terjatuh dari pohon kelapa dengan ketinggian 2meter - tahun 1980 mengalami cedera kepala bagian temporal sehingga perlu di lakukan beberapa jahitan untuk menutup luka. Riwayat Penyakit Keluarga tidak ada yang mengalami hal yang sama seperti pasien

Pemeriksaan Umum Keadaan Umum Tekanan Darah Nadi Suhu Pernafasaan

: Tampak sakit ringan : 120 / 70 mmHg : 84x/menit : 36,8 oC : 18x/menit : Simetris : Normocephali : Anemis (-/-) : ikterik (-/-) : ortoforia/ortoforia Rambut :

Kepala Ekspresi wajah Hitam merata Bentuk

Mata Konjungtiva Sklera Kedudukan bola mata

Telinga Selaput pendengaran : sulit dinilai Lubang : tidak lapang Penyumbatan : -/Serumen : +/+ Perdarahan : -/Cairan : -/ Mulut Bibir : Sianosis (-) luka (-) Leher Trakhea terletak ditengah Kelenjar Tiroid: tidak teraba membesar Kelenjar Limfe: tidak teraba membesar Dada Bentuk : Simetris Pembuluh darah : Tidak tampak pelebaran pembuluh darah Paru & Jantung : DBN Abdomen : DBN

GCS : E4M6V5 Compos Mentis Afasia motorik :(-) Afasia sensorik :(-) Gerakan Abnormal : Ada (tremor pada tangan kiri, daerah mulut, dan kedua kaki) Leher : Sikap baik, Gerak bebas. Tanda Rangsang Meningeal Kanan Kaku kuduk Laseque Kernig Brudzinsky I Tidak dilakukan Tidak dilakukan (-) (-) Tidak dilakukan Tidak dilakukan (-) Kiri

Nervus Cranialis - N.I : tidak dilakukan - N.II : pupil bulat isokor, diameter 3mm/3mm - N.III, IV , VI : gerak bola mata baik, orthophoria , RCL +/+ , RCTL +/+ - N.V : baik - N.VII : Motorik baik - N.VIII : tidak dilakukan - N.IX , X : refleks menelan baik - N.XI : angkat bahu dan menoleh baik - N.XII : pergerakan lidah baik ; tidak ada disatria

Sistem Motorik Tubuh


Kanan Kiri Baik Eutrofik Rigid (lebih berat) (+)

Ekstremitas Atas Postur Tubuh Atrofi Otot Tonus Otot Gerak involunter Baik Eutrofik Rigid (-)

Kekuatan Otot
Ekstremitas Bawah Postur Tubuh Atrofi Otot Tonus Otot Gerak involunter

5
Kanan Baik Eutrofik Normal (+)

5
Kiri Baik Eutrofik Normal (+)

Kekuatan Otot

Pemeriksaa n Refleks Fisiologis Bisep Trisep Patela Achiles

Kanan

Kiri

+ + + +

+ + + + Pemeriksaan Kanan Refleks Patologis Babinski Chaddok Oppenheim Gordon Klonus Hoffman Tromer Kiri

Gerakan Involunter
Kanan Kiri + -

Tremor Chorea Athetosis

+ -

Myocloni

Fungsi Autonom Miksi : baik, spontan Defekasi : baik Sekresi Keringat : Baik Test Keseimbangan dan Koordinasi
Hasil Tidak dilakukan
Tidak dilakukan

Tes disdiadokinesis Tes tunjuk hidung dan jari

Tes tunjuk jari kanan dan


kiri Tes romberg

Tidak dilakukan

Tidak dilakukan

Tes tandem gait

Tidak dilakukan

MRI pada tanggal 29 Oktober 2011 Kesan : Atrofi cerebri Tak tampak infark, perdarahan , maupun SOL intracranial Sinusitis maksilaris bilateral dengan kista retensi di sinus maksilaris kanan

Diagnosis klinis : Sindroma Parkinson Diagnosis etiologi : defisit dopamin Diagnosis topis : Lesi di Basal Ganglia Diagnosa patologis : proses degeneratif

Non medikamentosa

Edukasi kepada pasien tentang penyakit dan pengobatan yang diberikan.

Medikamentosa Leparson (levadopa + benserazide) 2 x 1 tab Trihexipenidyl 2 x 1 tab Neurodex 1 x 1 tab

Ad vitam bonam Ad fungsionam Ad Sanationam

: Dubia ad : Dubia ad Malam : Dubia ad Malam

tangan kirinya bergetar secara halus Semakin lama menjadi lebih keras merupakan gerakan involunter traktus ekstra pyramidal Normalnya gerakan (tremor) akan berhenti pada saat memegang benda karena fungsi motoriknya di ambil alih oleh traktus pyramidalis. Tetapi pada pasien ini tidak dapat berhenti kerusakan pada traktus ekstrapyramidal menjadi lebih berat sehingga tidak hilang meskipun sudah di ambil alih oleh traktus piramidalis

Getaran atau tremor tersebut juga bisa muncul apabila ada faktor pemicunya seperti stress dan konsentrasi berat. Selain itu juga dapat disebabkan karena adanya stress oksidatif yang juga dapat memicu proses degenerasi dari neuron-neuron tersebut. mengeluhkan bahwa jalannya menjadi semakin perlahan dan postur tubuhnya menjadi semakin bungkuk. disebabkan karena adanya Saraf eferen dari globus palidus segmen interna ke talamus adalah GABAnergik yang menyebabkan kegiatan talamus akan tertekan dan selanjutnya rangsangan dari talamus ke korteks lewat saraf glutamatergik akan menurun dan output korteks motorik ke neuron motorik medulla spinalis melemah terjadi hipokinesia.

Gejala yang dialami pasien menjadi semakin berat. Hal ini mungkin diperberat karena adanya beberapa faktor, yaitu: - Pasien sudah putus obat selama 1 bulan - Faktor usia yang sudah bertambah yang memungkinkan proses degeneratif pada otak juga bertambah

Riwayat trauma kepala dan jatuh pada pasien juga dapat menjadi faktor pemicu terjadinya sindroma parkinson ini. Selain itu, stress , terlalu berkonsentrasi juga memperparah timbulnya gejala tremor pada pasien ini. stress oksidatif

Penyakit Parkinson merupakan penyakit kronis yang membutuhkan penanganan secara holistik meliputi berbagai bidang. Pada saat ini tidak ada terapi untuk menyembuhkan penyakit ini, tetapi pengobatan dan operasi dapat mengatasi gejala yang timbul . Obat-obatan yang ada sekarang hanya menekan gejala-gejala parkinson, sedangkan perjalanan penyakit itu belum bisa dihentikan sampai saat ini. Sekali terkena parkinson, maka penyakit ini akan menemani sepanjang hidupnya. Tanpa perawatan dan pengobatan maka pasien ini dapat mengalami progress perburukan sehingga dapat menyebabkan disabilitas.

You might also like