You are on page 1of 39

ANATOMI DAN FISIOLOGI GINJAL

Kel.3

Anatomi Ginjal
Ginjal

berjumlah 2 buah, berat + 150 gr (125 170 gr pada Laki-laki, 115 155 gr pada perempuan); panjang 5 7,5 cm; tebal 2,5 3 cm. retroperitoneal sebelah dorsal cavum abdominale, ginjal kiri bagian atas V.Lumbal I, bagian bawah V.Lumbal IV pada posisi berdiri letak ginjal kanan lebih rendah

Letak

Anatomi Ginjal
Ginjal
Luar

dilapisi :

: Capsula Adiposa Dalam : Capsula Renalis


Struktur

ginjal : Bila dibuat irisan memanjang dari medial ke lateral tampak dua bagian Cortex sebelah luar dan medulla sebelah dalam

Anatomi Ginjal
Cortex
Tampak

agak pucat Terdapat :


Corpusculi

Renalis Tubuli Contorti Permulaan Tubulus Collectus

Medulla

: Terdiri bangunan berbentuk piramid disebut Piramid Renalis, ujung piramid akan menjadi Colix Minor, beberapa Colix Minor bergabung menjadi Colix Major, beberapa Colix Major bergabung menjadi Pelvis Renalis dan berlanjut sebagari ureter.

Anatomi Ginjal

Pada Medulla ditempati :

Ansa Henle, sebagian pars descendens dan pars ascendens tubulus Henle
Sebagian besar tubulus Collectus

Td.12-20 pyramidales Terdiri dari BASIS dan APEX PYRAMID

Cortex renalis

Papilla renalis

Pyramis renalis Calyx minor Calyx major Pelvis renalis td. 2-3 calyx major dan calyx major terbagi menjd 714 calyx minor

Columna renalis Bertini

Sinus renalis

Pelvis renalis

URETER

Vaskulerisasi Ginjal
Mendapat

darah dari A.Renalis merupakan cabang dari Aorta Abdominalis. memasuki bercabang dua yaitu :
Ramus

Sebelum

ginjal

A.Renalis

Anterior dan Ramus Pasterior

Vaskulerisasi Ginjal

Ramus ini bercabang 5 :

A. Segmentalis yang memvascularisasi satu segmen ginjal. A. Segmentalis memberi cabang A.Interlobaris dan memberi cabang A. Arcuata A. Arcuata memberi cabang dalam cortex ginjal disebut A. Interlobularis. A. Interlobularis bercabang-cabang menjadi Arteriole Afferent

Vaskulerisasi Ginjal
Arteriolle

Afferent menuju Capsula Bowmani dan bercabang-cabang berupa Capiler. Capiler-capiler ini bersatu menjadi Arteriolae Efferent Capiler-capiler pada Capsula Bowmani disebut Glomerolus. Arteriollae Efferent membentuk anyaman pembuluh darah pada Tubulus Contortus dan Tubulus Henle, sebagian memberi cabang ke Pelvis Renalis disebut A. Recta A. Recta memvaskulerisasi tubulus Henle dan tubulus Colectivus membentuk anyaman pembuluh darah menjadi V. Recta.

Nefron
Secara

mikroskopis ginjal terdiri Nefron berjumlah + 2,4 Juta terdiri dari

dari

Nefron

Glomerolus, dimana terjadi proses filtrasi Tubulus, dimana cairan filtrasi diubah menjadi urin

Nefron
Secara morfologis ada 2 macam Nefron : Nefron Cortical Terdapat di 2/3 bagian luar Cortex, +85% jumlah Nefron mempunyai Loop Henle pendek dikelilingi kapiler disebut Peritubuler Kapiler.

Nefon Juxta Medullary Dekat ke arah Medulla + 15% dari Nefron. Glomerolus lebih besar, loop Henle lebih panjang dikelilingi kapiler peritubulus disebut Vasa Retca

Glomerolus

A.Renalis memvascularisasi ginjal setelah bercabangcabang akhirnya menuju masing-masing Nefron dalam bentuk Arteriolle Afferent dan memasuki tubulus yang mengalami invagensesi yang disebut Capsula Bowmani dan membentuk kapiler. Capsula Bowmani dan capiler ini disebut Glomerolus. Capiler ini meninggalkan Glomerolus dan membentuk Arteriolle Efferent, Arteriolle Efferent ini membentuk kapiler yang mengelilingi tubulus

Tubulus Ginjal

Setelah mengalami filtrasi, cairan akan ditampung dan mengalami berbagai proses di tubulus ginjal.

Tubulus Proximalis
Menampung hasil filtrasi Glomerolus, berkelok-kelok disebut Tubulus Contortus Proximalis

Loop of Henle : kelanjutan tubulus proximalis tidak berkelok, terdiri dari :


Pars Descenden, dibagi bagian tebal dan tipis Pars Ascenden, dibagi 2 bagin tebal dan tipis Ansa Henle : pertemuan pars Ascenden dan Descenden berupa lengkungan.

Tubulus Ginjal
Tubulus

Distalis, berkelok-kelok dan berakhir menjadi Tubulus Arcuatus yang bermuara ke dalam Tubulus Colectivus bergabung menjadi Ductus Papillaris Bellini dan menjadi Calix Minor Justa Glomerolus merupakan sel ginjal yang menghasilkan Renin. Sel ini terdapat pada epithel tunik, media arteriole afferent di tempat arteriole ini memasuki glomerolus

Aparatus

URETER

Dibentuk oleh otot polos, 25-30 cm PARS ABDOMINALIS & PARS PELVICA Merupakan kelanjutan dari PELVIS RENALIS Bermuara kedalam VESICA URINARIA Mengalami penyempitan pada 3 tempat

VESICA URINARIA

Jaringan ikat & otot polos Morfologi bervariasi sesuai usia, jenis kelamin & volume Terdapat 3 facies: 1. FACIES SUPERIOR

2.FACIES INFERO-LATERALIS
3.FACIES POSTERIOR (=FUNDUS,=BASIS VESICAE)

VESICA URINARIA

Facies infero-lateralis akan membentuk COLLUM VESICAE Bersama dengan Facies superior akan membentuk APEX VESICAE Pada fundus vesicae terdapat TRIGONUM VESICAEE LIEUTAUDII

Detrusor smooth muscle


External urethral sphincter Pelvic floor

Apex Vesicae

Ostium ureteris internum

Collum vesicae

Trigonum Vesicae

URETHRA
URETHRA

FEMININA Bermuara didalam vestibulum vaginae, diventral ostium vaginae, 4 cm URETHRA MASCULINA

1. PARS PROSTATICA 2.PARS MEMBRANACEA 3.PARS SPONGIOSA

Terdapat penonjolan (COLLIICULUS SEMINALIS) dan UTRICULUS PROSTATICUS serta muara DUCTUS EJACULATORIUS

Pars membranacea

Pars prostatica
Bagian terpendek & tersempit

Pars spongiosa

Fisiologi Ginjal
Fungsi

Ginjal : Mengendalikan cara :


Mengatur

keseimbangan

dengan

keseimbangan air dalam tubuh Mengatur keseimbangan elektrolit Mengatur keseimbangan asam basa Turut mengatur tekanan darah Sebagai Eritrhopoetic System

Fisiologi Ginjal
Mekanisme

dasar fungsi ginjal Pada dasarnya fungsi utama ialah membersihkan plasma darah dari zat-zat yang tidak berguna bagi tubuh dengan cara :
Filtrasi Reabsorbsi Sekresi Sintesa

FISIOLOGI GINJAL
URINE FORMATION

Filtrasi
Peristiwa Filtrasi di Glomerolus berlangsung melalui 3 lapisan sel :
Lapisan

sel Endothel Capiler Membrana basalis Lapisan Epitel Capsula Bowmani

Tekanan Filtrasi = Tekanan Glomerolus (tekanan osmose + tekanan intra renal) e.g 60mmHg-(32mmHg + 18mmHg) = 10mmHG

Faktor-faktor yang berpengaruh pada filtrasi Glomerolus :


Aliran darah ke ginjal Constrictie Arteriole Afferent Constrictie Arteriole Efferent Rangsangan Simpatis Tekanan darah Tekanan Intra Kapsuler Consentrasi protein plasma Luas protein plasma Permeabilitas membran

Reabsorbsi
Mekanisme reabsorbsi: Transport aktif perlu :
Carrier Energi

Transport pasif :
Gradien

kadar Gradien Listrik

Zat-zat yang direabsorbsi aktif: Glocosa, asam amino, Na+, K+ Permeabilitas urea < air banyak urea dalam kencing Creatinin, inulin, manitol permeabilitas = 0, jadi 100% terdapat dalam urin

Reabsorbsi dan sekresi pada berbagai lumen tubuli


Tubulus
Glucose,

Proximalis :

as.amino dan protein 100% direabsorbsi. Air, Na+, Cl-, K+ 80% direabsorbsi
Pars

Descenden Loop Henle : sangat permeabel Pars Ascenden : tidak permeable terhadap air, dapat reabsorbsi aktif Na+, Cl Tubulus Distalis :
Permeabilitas

air tergantung ADH Na+, Cl-, reabsorbsi aktif Sekresi H+, K+, NH3-

Transport ion-ion pada tubuli


Cl-

: reabsorbsi pada Loop Henle tebal, tubulus proximalis : disekresi pada tubulus distal

K+

HCO3-

: direabsorbsi dalam bentuk CO2, sebagian kecil dalam bentuk HCO3-

H+

: disekresi aktif pada tubulus proximalis bag distal

Urea

: difiltrasi sempurna, direabsorbsi 40 50% :

Kreatinin
Difiltrasi

sempurna Tidak direabsorbsi Disekresi di tubulus proximalis


Inulin

Difiltrasi

sempurna Tidak direabsorbsi Tidak disekresi

FISIOLOGI GINJAL

Clearance
Clearance

suatu zat = Jumlah mL plasma yang dibersihkan oleh kedua ginjal dari zat tersebut dalam 1 menit.
kadar zat X dlm urin x jumlah urin

Clearance zat X =

kadar zat x dlm plasma Creatinin Clearance = jumlah urin kadar Creatinin dlm urin x

kadar Creatinin dlm plasma


Normal Lk : 98 156 cc/mnt

Bladder Control System


bladder muscle bladder muscle

bladder

urine

urine

bladder

Urethra closed

Urethra open

Sphincter Muscles Squeezed Shut

Sphincter Muscles Relaxed

Bladder Filling & Emptying Cycle


1. Bladder fills
Detrusor muscle relaxes

Urethral sphincter contracts

2. First desire to urinate (bladder half full)

The cycle of bladder filling and emptying


Detrusor muscle contracts Urethral sphincter relaxes

Urination

3. Urination voluntarily inhibited until time and place are right

Terima Kasih,.

You might also like