Professional Documents
Culture Documents
PERTEMUAN I
A. LATAR BELAKANG
1. Penduduk dunia mengalami pertambahan yg sangat cepat, waktu yg diperlukan utk jadi 2x lipat lebih pendek. 2. Kebutuhan hidup makin banyak (terutama kebutuhan pokok). 3. Pemanfaatan sumber alam makin banyak timbul kerusaan alam.
KESADARAN BARU
1. Adanya fenomena penduduk menimbulkan kekawatiran terkait dng pemenuhan kebutuhan pokok. 2. Kerusakan SDA mulai dirasa dapat menimbulkan bencana yg berkepajangan. 3. Th 1970 mulai dirasa perlu ada tindakan nyata membangun sikap yg tepat menghadapi bahaya ledakan penduduk.
LANJUTAN
negara maju dan berkembang sebagai awal program aksi menghadapi bahaya ledakan penduduk (population explotion) dgn pengendalian/pengatuaran/pembatasan kelahiran (Keluarga Berencana). Indonesia diwakili Presiden Suharta ikut menandatangani Deklarasi PBB tentang Kependudukan(United Nations Declaration on Population).
ISI KESEPAKATAN
BAHWA PERTAMBAHAN PENDUDUK YG CEPAT AKAN MENIMBULKAN PERUBAHAN BESAR BAGI PENDUDUK ABAD 20
KESIMPULAN
Pemimpin pemerintahan dan pemuka agama mulai tumbuh kesadaran akan adanya masalah kependudukan.
4 pokok kesepakatan
Kebanyakan pria dan wanita di seluruh dunia, juga di negara sedang berkembang ingin membatasi jumlah anak.
KESIMPULAN
4 pokok kesepakatan
Pemimpin pemerintahan dan pemuka agama mulai tumbuh kesadaran akan adanya masalah kependudukan. Kebanyakan pria dan wanita di seluruh dunia, juga di negara sedang berkembang ingin membatasi jumlah anak. Diketemukannya teknologi kontrasepsi maju. Program keluarga berencana nasional dilakukan secara besar-besaran diberbagai negara, terutama di negara sedang berkemban
PADA TH 1980 AN DI INDONESIA ADA KESEPAKATAN BARU BAHWA DUA PROGRAM TERSEBUT PERLU DISATUKAN, MENGHASILKAN NAMA BARU TETAP SBG PROGRAN PENDIDIKAN: PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN DAN LINGKUNGAN HIDUP (PKLH).
BAB I
KONSEP HUBUNGAN MANUSIA DAN ALAM LINGKUNGAN
SEJAK LAHIR, bahkan sejak masih dlm kandungan sang ibu, manusia tdk dpt lepas dari alam sekitar.
Hubungan
makluk hidup khususnya manusia dengan alam memiliki makna yang luas dan mendalam
SEJAK LAHIR, bahkan sejak masih dlm kandungan sang ibu, manusia tdk dpt lepas dari alam sekitar.
Hubungan
makluk hidup khususnya manusia dengan alam memiliki makna yang luas dan mendalam
KONSEP EKOLOGI ERNEST HAECKEL (1869) ( AHLI FILSAFAT DAN BIOLOGI, JERMAN)
EKOLOGI
BERASAL DARI 2 SUKU KATA OIKOS DAN LOGOS (bah Yunani) Laurence Pringle Ecology is the study of the houses or environments, of living organisms all of their surroundings, including other animals plants,climate and soil
kesimpulan
Bidang ilmu yang menelaah hubungan antara manusia dengan kehidupannya,yang memiliki fungsi peran dan kedudukan yang saling berkaitan dengan lingkungannya Suatu ilmu atau studi tentang hubungan makluk hidup dengan lingkungannya sebagai suatu rumah tangga
secara umum
Bidang ilmu yang mengkaji
hubungan timbal arah antara populasi atau makluk hidup (organisme ), penyebaran dan aktivitas manuia dengan lingkungannya
konsep lingkungan
Kesatuan ruang dgn semua benda, daya, keadaan, dan makluk hidup, Termasuk didalamnya manusia, Dan prilakunya yang mempengaruhi Kelangssungan kehidupan kesejahteraan Manusia dan makluk lainnya
konsep ekologi secara umum lingkungan dibedakan: Lingkungan Abiotik Lingkungan Biotik atau organik
konsep ekologi secara umum lingkungan dibedakan: Lingkungan Abiotik Segala kondisi yang ada
disekitar makluk Hidupyang bukan berupa organisme hidup Mis: tanah,bebatuan,udara,gas,air dll
konsep ekologi secara umum lingkungan dibedakan: Lingkungan Biotik atau organik
Segala makluk hidup mulai dari Mikroorganisme yg tdk dpt kita lihat dgn mata telanjang sampai kpd binatang /tumbuhan raksasa
konsep ekologi manusia lingkungan dibedakan: Lingkungan Alam ( naturalenvironment ) Lingkungan Sosial (social environment) Lingkungan budaya ( cultural environment)
konsep Ekosistem merupakan: Jalinan Hidup sebagai hasil Interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya di suatu tempat
konsep Ekosistem merupakan: Suatu kawasan alam yang Didalamnya tercakup unsur-unsur Hayati dan unsur non hayati dan Terjadi hubungan timbal balik Diantara mereka
Asas Ekologi
Asas Kenaekaragaman: makhluk hidup yang ada di alam,
pertumbuhan suatu unsur yang terlalu pesat yang dapat menganggu keseimbangan ekosistem
Asas Ekologi
Asas interaksi : Pertumbuhan dan perkembangan individu,
kelompok dalam ekosistem terjadi karena ada hubungan timbal balik yang aktif dengan sesamanya
Asas Kesinambungan : Proses kerja sama, persaingan,
interaksi diantara makhluk hidup sesamanya serta dengan lingkungan yang menjadi kondisi kehidupan, beralngsung terus menerus (perpetual transfomation)
Paham Posibilisme : Alam tidak lagi merupakan faktor yang Menentukan, melainkan faktor yang mengawasi kegiatan manus (E.C. Semple)
Perkembangan Optimisme Teknologi : penerapan teknologi Telah dapat membuka rahasia alam bagi kepentingan manusia Ada kelompok manusia yang seolah olah mendewakan teknolog
FOKUS STUDI ADALAH FAKTA PENDUDUK: PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, ANALISIS, DAN PENYAJIAN DATA PENDUDUK.
FUNGSI PENDUDUK
PENDUDUK SBG OBYEK UTK MEMPEROLEH
DATA NYATA YG AKURAT.
PERTEMUAN 2
DATA PENDUDUK
CARA MENDAPATKAN DATA PENDUDUK ALAT UTK MENDAPATKAN DATA PENDUDUK KEGUNAAN
MEMBERIKAN ARAH TENTANG APA SAJA YANG SEBAIKKNYA DILAKUKAN OLEH GURU AGAR PARA SISWA DAPAT BERPERAN AKTIF DLM KBM
Prinsip-Prinsip Belajar
1.Prinsip Perhatian dan Motivasi
Perhatian Dan Motivasi memiliki Keterkaitan erat. Dalam proses belajar, untuk Menumbuhkan perhatian peserta didik maka Dibutuhkan Motivasi belajar.
motivasi
Tenaga pendorong bagi seseorang agar memiliki energi atau kekuatan melakukan sesuatu dengan penuh semangat
motivasi
Internal : dorongan dari dlm diri individu utk melakukan suatu aktivitas
Eksternal: dorongan yang berasal dari Luar individu
Prinsip Ini berkaitan Dengan proses Pemindahan pengetahuan dari sumber Belajar dan proses penyerapan pengetahuan
3.PRINSIP KEAKTIFAN
Keaktifan peserta didik adalah hal penting & mendasar Dalam belajar. Hal ini harus di Pahami, disadari & dikembangkan oleh guru.
Peluang seluas-luasnya utk berkreasi Kesempatan melakukan pengamatan Memberi tugas individu & kelompok Memberi pujian verbal & non verbal Menggunakan multi metode & multi media
Prinsip belajar ini menjelaskan bahwa siswa Bukan saja sekedar aktif mendengar, mengamati, Mengikuti akn tetapi terlibat langsung dlm Percobaan, peragaan atau mendemonstrasikan sesuatu
Dlm penyelesaian
Mengaktifkan peran individual atau kelompok dlm Penyelesaian tugas Menggunakan media secara langsung dan melibatkan Siswa dlm praktek penggunaannya memberi keleluasaan utk melakukan percobaan & Eksperimen Memberikan tugas tugas praktik
5.Prinsip Penggulangan
Melalui pengulangan-pengulangan siswa akan Terbiasa melakukan sesuatu yang baik sesuai perilaku yang diharapkan.
Pengetahuan
(apa yang hrs dilakukan,mengapa)
Ketrampilan
(bagaimana melakukan)
Keinginan
(mau melakukan)
o Memilah pembelajaran yang berisi Pesan yang membutuhkan pengulangan o Merancang kegiatan pengulanagan o Mengembangkan soal-soal latihan o Mengimplementasikan kegiatan Pengulangan yang bervariasi
6. Prinsip Tantangan
Dalam banyak aktifitas belajar siswa lebih Banyak belajar apabila pelajarannya Menantang sehingga dapat memuaskan Mereka dan mereka memiliki peran dlm Pengambilan keputusan.
Merancang & mengelolah keg inquiry & Eksperimen Memberikan tugas pemecahan masalah Mendorong siswa membuat kesimpulan Mengembangkan bhn pelajaran yg menarik Membimbing siswamenemukan fakta,konsep Merancang & mengelolah keg diskusi
Dorongan belajar akan muncul krn adanya penguatan positif & penguatan negatif
Umpan balik yg diberikan serta reiforcement Merupakan motivasi kuat bagi siswa didalam Proses belajar.
diucapkan (Bagus,Baik,Smart..!!!,Tepat..good). Penguatan Gestural : Penguatan berupa gerak tubuh atau mimik yg memberi kesan atau arti yg baik. (tepuk tangan, acungan jempol,tersenyum, anggukan). Penguatan Dengan Cara Mendekati : Perhatian guru terhadap perilaku peserta didik dgn cara mendekati. ( penguatan ini dilakukan saat siswa menjawab pertanyaan, Berdiskusi, atau bertanya) Penguatan Dengan sentuhan : Penguatan yang dilakukan dengan menyentuh peserta didik (menepuk pundak, menjabat tangan, mengusap kepala) Penguatan Dengan memberikan Kegiatan Menyenangkan : Memberikan penghargaan kepada peserta didik ( siswa yang pandai bernyanyi diberikan kesempatan untuk membantu melatih vokal teman siswa lainya)
Jenis Penguatan.
Penguatan Berupa tanda atau benda :
Penguatan kepada siswa berupa simbol2 atau benda-benda. (komentar tertulis atas karya siswa, hadiah, piagam, lencana)
Guru sebelum memulai proses belajar dan Pembelajaran harus menyadari dan memahami Perbedaan karakteristik peserta didik
Pertemuan 3
Suatu teori belajar yang menekankan pada apa yang dilihat, yaitu tingkah laku dan kurang memperhatikan apa yang terjadi di dalam pikiran.
Ciri mendasar aliran behaviorisme adalah perubahan Tingkah Laku yag terjadi adalah beradasarkan paradigma STIMULUS RESPON yaitu suatu proses yang memberi respon tertentu terhadap sesuatu yang datang dri luar
perkembangan kepribadian manusia. Aliran ini lebih fokus kepada pembelajaran yang membangun kemampuan positif seperti bagaimana manusia membangun dan menjaga relasi yg hangat dgn org lain, kejujuran interpersonal, ketrampilan interpersonal intinya adalah untuk meningkatkan kualitas interpersonal dlm kehidupan sehari-hari.
Arthur Combs
Makna & Arti (Meaning) merupakan konsep dasar Teori ini. Belajar terjadi apabila mempunyai arti Bagi Individu.
Guru harus memahami perilaku siswa dengan coba Memahami Persepsi siswa tersebut, sehingga apabila ingin Merubah perilakunya,guru mesti berusaha merubah keya Kinan dan pandangan siswa yang ada.
Adanya kesempatan dan Penghargaan kepada peserta didik, Didalam belajar. Guru semestinya Meyakini bahwa siswa mampu Mengatasi dan memiliki solusi terhadap Permasalahan belajar mereka.
perkembangan kognitif.
KONSTRUKTIVISME
Belajar lebih berhasil apabila disesuaikan Dengan tahap perkembangan kognitif peserta Didik. Siswa diberikan kesempatan bereksperimen dengan obyek Fisik, yg ditunjang oleh interaksi teman sebaya dan dibantu oleh Guru.
Pengetahuan tidak dipindahkan begitu saja dri pikiran Guru ke pikiran siswa, akan tetapi siswa hrs secara aktif membangun struktur Pengetahuannya berdasarkan kematangan kognitifnya
RANAH KOGNITIF
RANAH AFEKTIF
RANAH PSIKOMOTORIK
(Bloom, et al)
Domain Kognitif
Tinggi EVALUASI SINTESIS ANALISIS PENERAPAN PEMAHAMAN PENGETAHUAN Rendah
PRA BELAJAR
Fakta, aturan, Urutan, Metode. Pemahaman (kemampuan menerjemahkan, Menafsirkan, Memperkirakan, Memahami isi Penerapan (kemampuan memecahka masalah, mengunakan konsep, kaidah , prinsip dan metode Analisis ( kemampuan memisahkan, membedahkan, sperti merinci bagian2, mengkaitkan atau menghubungkan) Sintesis ( kemampuan, menyusun, mengkonstruksi, membuat program kerja
Domain Afektif
TINGGI PEMBENTUKAN POLA HIDUP
ORGANISASI
PENILAIAN & PENENTUAN SIKAP
PARTSIPASI
PENERIMAAN RENDAH
PRA BELAJAR
& menerima sebagai mana adanya) Partisipasi (Kerelaan memperhatikan & berpatisipasi dlm suatu Kegiatan) Penilaian & penentuan Sikap (kemampuan memberikan nilai & menentukan sikap) Organisasi (Kemampuan Membentuk sistem nilai sebagai pedoman hidup) Pembentukan pola hidup (Kemampuan menghayati nilai sehingga menjadi peganggan hidup)
Domain Psikomotorik
TINGGI
KREATIVITAS
PENYESUAIAN
GERAKAN KOMPLEK
GERAKAN TERBIASA
GERAKAN TERBIMBING KESIAPAN
RENDAH
PERSEPSI
PRA BELAJAR
Model-Model Pembelajaran
MODEL PEMBELAJARAN
Kerangka konseptual yang melukiskan prosedur Sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman Belajar untuk mencapai tujuan belajar
Perangkat rencana atau pola yang dapat dipergunakan Untuk merancang bahan-bahan pembelajaran serta Membimbing aktifitas pembelajaran dikelas atau Ditempat Lain yg melaksanakan aktifitas pembelajaran
The Classical Model Guru menitikberatkan peranannya dlm pemberian Informasi melalui mata pelajaran & materi pelajaran yg di sajikan The Technological model Model ini menitikberatkan peranan pendidikan sebagai Transmisi informasi, lebih dititikberatkan untuk mencapai Kompetensi individual siswa.
Menitikberatkan pada pola interaksi guru dgn siswa Sehingga tercipta komunikasi dialogis di dlm proses pembelajaran
Model ini fokus pada mengembangkan Kreativitas dan independensi siswa The Group Process Model
Model ini diarahkan untuk mengembangkan Kesadaran diri, rasa tanggung jawab dan Kemampuan bekerjasama antara siswa
Model ini fokus pada mengembangkan ketrampilan Ketrampilan kognitif peserta didik The Programmed Model
Fokus pada mengembangkan ketrampilan Ketrampilan dasar dasar melalui pengetahuan faktual
Masalah-Masalah Belajar
MASALAH INTERNAL BELAJAR
INTERNAL PROBLEMS
3. Motivasi Belajar :
Persoalan intern pembelajaran berkaitan dengan motivasi peserta didik dalam proses belajar
Internal Problems
Konsentrasi Belajar :
Persoalan intern pembelajaran menyangkut aspek psikologis yang mempengaruhi peserta didik.
Internal Problems
Rasa Percaya Diri : Persoalan Internal dlm pembelajaran Yang berkaitan dengan kondisi psikologis yang mempen Garuhi aktifitas fisik dan mental peserta didik
Kebiasaan Belajar : Persoalan internal dlm pembelajaran Yang berkaitan dengan kebiasaan-kebiasaan atau perilaku Buruk peserta didik yang mempengaruhi mereka dlm Pemerolehan ilmu pengetahuan.
CBBE
PERCEIVED QUALITY
BRAND AWARENESS
muncul konsep dari Keller (2003) CBBE dengan 6 elemen utama yakni. Arti pentingnya merek Kinerja Merek Citra merek Penilaian Merek Perasaan terhadap merek Resonansi
asuransi yang khusus melaksanakan perlindungan bagi konsumen yang mengalami kerugian akibat dari praktek profesional . Alasan asuransi ini dipilh sebagai fokus objek studi adalah karena : Perlindungan terhadap kewajiban profesional telah lama diakui merupakan kebutuhan dibanyak industri seperti medis,arsitektur,teknik dan hukum.
Studi 1
Studi pertama dalam artikel ini ingin memastikan
apakah responden menbedah-bedahkan mengenai penyedia PLI (perusahaan asuransi) dibedakan berdasarkan pertimbangan merek????
Kemudian dalam studi 1 ini diidentifikasi atribut-atribut
dalam karakteristik perusahaan penyedia PLI. Ada 7 atribut yang teridentifikasi, 4 atribut terkait dengan karakteristik perusahaan dan 3 atribut yang terkait dengan karakteristik kebijakan. Studi 1 ini ingin mengetahui atribut mana yang dianggap paling penting oleh konsumen (responden)
hasil studi 1
Hasil studi 1 menyatakan bahwa kekuatan
merek penyedia PLI yang menempati rangking tertinggi(paling penting). Dan umumnya argumentasi-argumentasi responden mendukung untuk pengaturan industri jasa keuangan penyedia PLI fokus pada CBBE. (Atau Fokus Pada membangun Kekuatan Merek)
Studi 2
Ingin mengetahui karakteristik merek yang
bagaimana dari penyedia PLI (asuransi Perlindungan Profesional) yang paling unik di benak pelanggan.
Dari hasil studi 2 di ketahui merek
3.Studi ini secara khusus menunjukan bahwa kepuasan pelanggan sepenuhnya memdiasi hubungan CBBE dengan niat loyalitas dari konsumen dalam lingkungan yang kompetitif.
PENGERTIAN MEREK
Pengertian merek menurut David A. Aaker
adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap atau kemasan) dengan maksud mengidentifikasi barang atau jasa dari seorang penjual atau sebuah kelompok penjual tertentu. Dengan demikian suatu merek membedakannya dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh kompetitor.
Pengertian merek
Sedangkan menurut William J. Stanton merek
adalah nama, istilah, simbol atau desain khusus atau beberapa kombinasi unsur - unsur ini yang dirancang untuk mengidentifikasikan barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa merek mempunyai dua
unsur, yaitu Brand name yang terdiri dari huruf-huruf atau kata-kata yang dapat terbaca, serta Brand mark yang berbentuk simbol. Merek mengandung janji perusahaan untuk secara konsisten memberikan ciri, manfaat, dan jasa tertentu kepada pembeli. Merek lebih dari sekadar jaminan kualitas karena di dalamnya tercakup enam pengertian berikut ini.
ekuitas merek adalah Seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek dan nama yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan sebuah produk atau jasa kepada perusahaan atau para pelanggan perusahaan".
Kim, dkk (2006) menyatakan bahwa ekuitas merek dapat dipandang sebagai nilai tambah terhadap suatu produk.Sementara pendapat .
Kotler & Amnstrong (2004) mengatakan brand
equity adalah kekuatan suatu brand yang dapat menambah atau mengurangi nilai dari brand itu sendiri yang dapat diketahui dari respon konsumen terhadap barang atau jasa yang dijual.
Brand awareness
Perceived Quality
Brand Associations
Brand Loyalty,
Brand awareness
kemampuan konsumen untuk mengenali
atau menginggat bahwa sebuah merek merupakan anggota dari kategori produk tertentu. brand awareness merupakan kesadaran konsumen terhadap merek yang familiar dengan konsumen tersebut, dan kesadaran pada merek ini pula yang akan membentuk loyalitas pada merek tersebut.
Perceived Quality
Merupakan penilaian konsumen terhadap
Brand Associations
segala sesuatu yang yang terkait dengan memori terhadap
sebuah merek. Brand associations sangat berkaitan erat dengan brand image. Assosiasi merek akan memiliki tingkat kekuatan tertentu dan akan semakin kuat seiring bertambahnya pengalaman komsumen dengan merek tersebut. Pengalaman yang baik dan positif dari adanya konsumsi terhadap merek tertentu oleh konsumen akan membawa efek positif bagi pembentukan brand image yang baik
Brand Loyalty,
loyalitas merek (Rangkuti, 2004) adalah ukuran
dari kesetiaan konsumen terhadap suatu merek, karena loyalitas adalah inti dari brand equity dan selalu menjadi gagasan sentral dalam pemasaran. Peningkatan loyalitas akan mengurangi kerentanan pelanggan dari serangan kompetitor, sehingga dapat dipakai sebagai indikator tingkat perolehan laba mendatang, karena loyalitas merek dapat diartikan penjualan di mesa depan.
Perusahaan akan menikmati biaya pemasaran yang lebih kecil karena kesadaran dan kesetiaan merek konsumen yang tinggi. Posisi perusahaan menjadi lebih kuat dalam negosiasi dengan mitra bisnis. Perusahaan dapat menetapkan premium price, daripada pesaingnya karena merek tersebut memiliki kualitas yang diyakini lebih tinggi oleh pelanggan. Perusahaan lebih mudah untuk melancarkan perluasan merek karena merek yang mempunyai kredibilitas tinggi. Merek yang kuat dapat melindungi perusahaan dari persaingan harga yang tidak sehat atau stabil.
sesuai dengan produk dan jasa yang di pasarkan. Menciptakan makna merek yang sesuai yakni merek dapat dapat memberi makna-makna yang lebih spesifik, seperti contoh merek memberikan makna produk tersebut kuat atau sangat berkualitas dengan adanya simbol-simbol Menstimulasi respon merek yang diharapkan, respon konsumen terhadap merek harus diperhatikan dan di stimulus dengan inovasiinovasi yang lebih baik. respon pelanggan itu berupa adanya reaksi berupa perasaan senang,hebat,aman,hangat,percaya diri.
Menjalin relasi merek yang tepat dengan pelanggan, aspek relasi ini
mengambarkan bagaimana intensitas atau kekuatan hubungan antara merek dan pelanggan. salah satu cara menjalin relasi yang intens adalah dengan membentuk brand community
adalah brand Knowledge pengetahuan tentang merek, yang terdiri atas brand awareness (kesadaran merek) dan brand image (citra Merek). Dengan demikian Brand equity baru akan terbentuk jika pelanggan mempunyai tingkat awareness dan familiaritas yang tinggi terhadap sebuah merek serta memiliki asosiasi merek yang kuat,positif serta unik dalam memori pelanggan.
yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang
(Leopold A. Bernstein dalam Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty, 2002 : 52 ).
berbagai alat dan tehnik analisis pada laporan dan data keuangan dalam rangka untuk memperoleh ukuran ukuran dan hubungan hubungan yang berarti dan berguna dalam proses pengambilan keputusan
( Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty, 2002 : 52).
awal dalam memilih alternatif investasi atau merger . Sebagai alat forecasting (Peramalan) mengenai kondisi dan kinerja keuangan di masa datang. Sebagai proses diagnosis (mendeteksi) terhadap masalah masalah manajemen, operasi atau masalah lainnya . sebagai alat evaluasi terhadap manajemen.
Dwi Prastowo dan Rifka Juliaty (2002 : 53 )
TUJUAN LAINYA
Analisis laporan keungan bertujuan untuk
memberikan tambahan informasi kepada para pemakai laporan keuangan untuk pengambilan keputusan ekonomi, sehingga kualitas keputusan yang diambil akan menjadi lebih baik
(Dwi Prastowo, Rifka Juliaty, 2002 : 24).
PEMEGANG SAHAM
PENGGUNA LAPORAN
PARA INVESTOR
AKADEMISI/PENELITI
PEMERINTAH
ANALISIS TREND
ANALISIS CASH FLOW (alur Kas) ANALISIS LABA KOTOR (gross profit analysis)
Analisis alur kas Analisis laba kotor Analisis impas Analisis ratio
Analisis komparasi
Analisis ini dilakukan untuk menelaah
neraca,laporan rugi laba atau aliran arus kas yang berurutan dari satu periode ke periode berikutnya.
Artinya analisis ini membandingkan antara
Aanalisis trend
Suatu metode teknik analisa untuk
mengetahui tendensi tetap, naik atau bahkan turun. Analisis ini melihat kecenderungan kondisi keuangan dari periode yang satu sampai periode berikutnya. Analisis ini membutuhkan tahun dasar untuk dijadikan acuan.
berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta pengunaan uang kas selama periode tertentu. Analisis ini digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi sumber penggunaan dana.
sebab perubahan laba kotor suatu perusahan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang di budgetkan untuk periode tersebut.
penjualan yang harus dicapai oleh perusahaan agar perusahaan tersebut tidak mengalami kerugian, tetapi belum juga memperoleh keuntungan. Dengan analisa break even ini akan juga di ketahui berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.
Analisis Ratio
ANALISIS RASIO
Ratio Keuangan adalah angka yang di peroleh dari hasil perbandingan antara satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan.
CONTOH :
LABA BERSIH MODAL SENDIRI Ratio Keuangan menyederhanakan suatu informasi mengenai hubungan pos laporan keuangan tertentu dengan pos yang lainya.
menganalisis laporan keuangan yang mengungkapkan hubungan matematik antara suatu jumlah dengan jumlah lainnya atau perbandingan antara satu pos dengan pos lainnya.
RATIO LIKUIDITAS
RATIO RENTABILITAS/PROFITABILITAS
LIKUIDITAS
RENTABILITAS/ PROFITABILITAS
SOLVABILITAS
RASIO SOLVABILITAS
Kemampuan perusahaan untuk memenuhi
seluruh kewajiban jangka pendek dan panjang tepat pada waktunya Kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya apabila perusahaan di liquidasi (dibubarkan)
Standar solvabilitas Perusahan dianggap solvabel atau mampu membayar kewajiban nya pada pihak lain ketika ratio yang dihasilkan dari hasil membagi Nilai Jual Aktiva dengan Jumlah Hutang adalah diatas 100% maka perusahan dianggap solvabel atau mampu untuk membayar utangnya ketika di likuidasi
contoh perhitungan
Aktiva tetap = Rp. 350.000.00
= Rp. 500.000.00 Seluruh Hutang = Rp. 250.000.00 500.000.00 250.000.00 x 100 = 200%
Dari perhitungan ini didapat 200% melebihi standar solvabel yaitu 100% maka dapat disimpulkan perusahan tersebut mampu membayar utangnya pada pihak lain.
RATIO LIKUIDITAS
RATIO LIKUIDITAS
Ratio yang menunjukkan kemampuan perusahaan
dalam memenuhi kewajiban financial jangka pendek. Rasio ini ditunjukkan pada besar kecilnya aktiva lancar .
Pengertian ratio likuiditas inipun mencakup : 1. Likuiditas Badan Usaha 2. Likuiditas Perusahan 3. Likuiditas Suatu Aktiva
LIKUIDITAS PERUSAHAN
KEMAMPUAN PERUSAHAN UNTUK MELAKUKAN PENGELUARAN ATAU MENYEDIAKAN ALAT ALAT-ALAT LANCAR ATAU ALAT LIKUID TEPAT WAKTU,GUNA KELANGSUNGAN PROSES PRODUKSI
KEMAMPUAN SUATU AKTIVA ATAU ASET UNTUK DIJADIKAN UANG TUNAI/ALAT LIKUID PADA WAKTU TERTENTU
RATIO LIKUIDITAS = JUMLAH AKTIVA LANCAR JUMLAH HUTANG JANGKA PENDEK X 100 %
CONTOH:
SUATU PERUSAHAN AKAN MEMPRODUKSI BARANG PADA TRIWULAN III. DATA KEUANGANNYA SEBAGAI BERIKUT : SALDO PER 1 JULI 2010 SALDO PIUTANG PER 1 JULI TAKSIRAN VOLUME PENJUALAN /BLN SALDO UTANG PER 1 JULI KEPERLUAN PROSES PRODUKSI Rp. 250.000 80.000 100.000 110.000 920.000
DARI LAPORAN KEUANGAN INI DAPAT DIHITUNG LIKUIDITAS BADAN USAHANYA SALDO KAS SALDO PIUTANG JUMLAH SALDO HUTANG Rp. Rp. Rp. Rp. 250.000 80.000 330.000 110.000
330.000.00 RATIO LIKUID = ------------------- X 100 % = 300.% 110.000.00 LIKUIDITAS BADAN USAHANYA YANG DI UKUR BAIK , KARENA BERADA DIATAS 200% BADAN USAHANYA DAPAT MELUNASI HUTANGNYA YANG JATUH TEMPO. SEMAKIN BESAR RASIO SEMAKIN BAIK (LIKUID) BADAN USAHA TERSEBUT
DILIHAT DARI KEMAMPUANNYA DALAM MENYEDIAKAN ALAT-ALAT LANCAR UNTUK KEPERLUAN PRODUKSI
SALDO KAS
Rp. 250.000.00 TAKSIRAN PENERIMAAN/Saldo Piutang Rp. 80.000.00 2 X HASIL PENJUALAN TRIWULAN III Rp. 200.000.00 Jumlah Rp. 530.000.00 Taksiran Pengeluaran SALDO UTANG Rp. 110.000.00 BIAYA PROSES PRODUKSI Rp. 920.000.00 Jumlah Rp. 1.030.000.00 Taksiran Uang Pada Akhir Periode Minus / Kurang Rp. 500.000.00
Kesimpulannya Likuiditas perusahan tersebut tidak baik untuk terus dalam proses produksi, karena ketidakmampuan perusahan tersebut untuk menyediakan akan alat lancar/ alat likuid untuk keperluan
Ratio Lancar menunjukan sejauh mana aktiva lancar Menutupi kewajiban kewajiban lancar ,semakin tinggi perbandingan aktiva lancar dan hutang lancar maka semakin tinggi kemampuan perusahan menutupi kewajiban jangka pendek (Harahap 2007:301).
Quick ratio
Rasio yang menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi utang lancar. Ketersediaan aktiva lancar untuk segera dipakai menutupi utang lancar.
persediaan tidak dihitung dalam rasio ini karena persediaan merupakan pos yang paling tidak likuid dalam aktiva lancar. Hal ini disebabkan oleh panjangnya tahap yang dilalui untuk menjadi kas.
UTANG LANCAR
Quick Ratio = 500.000 - 100.000 x 100 % = 400.000 x 100% 200.000 200.000 = 150 % STANDAR QUICK RATIO YANG BAIK BAGI KONDISI KEUANGAN PERUSAHAN ADALAH DIATAS 100 % . CATATAN ; APABILA CURENT RASIO LEBIH BESAR DARI QUICK RATIO INI MENGINDIKASIKAN ADANYA INVESTASI BESAR DALAM PERSEDIAAN PERUSAHAAN
Perbandingan antara laba yang diperolah dalam operasi perusahaan dengan modal. Rentabilitas atau Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba (S. Munawir) Rentabilatas Suatu perusahan menunjukan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal. Yang menghasilkan laba tersebut.(Bambang Riyanto)
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan di bandingkan dengan modal yang digunakan dan di nyatakan dengan prosentase.
RENTABILITAS
LABA SETELAH PAJAK DENGAN MODAL SENDIRI LABA PAJAK MODAL SENDIRI X 100%
MODAL SENDIRI
200.000- 25.000 X 100% 400.000 = 43,75 Peningkatan persentase hasil perhitungan rentabilitas modal sendiri,membuktikan bahwa profit yang dihasilkan dari hasil modal sendiri semakin maksimal.
DENGAN KEKAYAAAN YANG ADA, PENDAPATAN ADALAH PENDAPATAN NETTO SETELAH PAJAK
LABA SETELAH PAJAK
SELURUH KEKAYAAN PERUSAHAAN BAIK AKTIVA TETAP MAUPUN LANCAR = 200.000 - 25.000 x 100% 500.000 = 175.000 X 100% = 35 % 500.000
X 100%
CATATAN : Semakin tinggi persentase rentabilitas Badan usaha tersebut menunjukan maksmalisasi seluruh aset perusahaan dalam
RENTABILITAS EKONOMI
PERBANDINGAN ANTARA LABA USAHA
DENGAN MODAL SENDIRI DAN MODAL ASING YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGHASILAKAN LABA TERSEBUT DAN DI NYATAKAN DALAM PROSES.
RENTABILITAS EKONOMIS DAPAT DIHITUNG DENGAN
MENGHITUNG DULU PROFIT MARGIN DIKALIKAN DENGAN TINGKAT PERPUTARAN MODAL USAHA
HASIL PENJUALAN X 1 KALI TOTAL AKTIVA 850.000 X 1 Kali 500.000 = 1,7 kali perputaran
DIKALI
TINGKAT PERPUTARAN
17.64% X 1,7 kali perputaran Modal usaha = 29,98 % Rentabilitas ekonomis satu perusahan Peningkatan persentase ini akan menunjukan bahwa efesiensi dan efektifitas penggunaan seluruh asset dalam perusahaan adalah meningkat.
PROFITABILITAS
HASIL PENJUALAN
RATIO PROFITABILITAS
RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR PENDAPATAN POTENSIAL SUATU PERUSAHAAN YANG TERDIRI DARI
What Is Business?
Activity seeking profit Provides goods/services
Objectives of Business
Survival
Growth
Profit
Social Responsibility
Factor of Production:
Resources used in the production of goods and services: natural resources, labour capital entrepreneurs
Factors of Production
Land
Entrepreneurship
Labor
Capital
Knowledge
Factor of Production
Labour (or human resources): The physical and mental capabilities of people as they contribute to economic production. Capital: The funds needed to create and operate a business enterprise
Factor of Production
Physical resources: Tangible things organizations use in the conduct of their business Information resources : Data and other information used by business
Service
Penambangan
Perdagangan Produsen
Sumber: Kadin
Labor
Knowledge
Capital
Supply Curve
High
Price(P)
S Low
Quantity(S)
High
Demand Curve
High
Price(P)
D Low
Quantity(S)
High
EQUILIBRIUM POINT
High
Surplus
Price(P)
S Low
Shortage
Market Equilibrium
D High
Quantity(S)
Competition
Competition exists in different degrees,
ranging from perfect to nonexistent PERFECT COMPETITION exists when there are many sellers in the market and no seller is large enough to dictate the price of a product
Sellers produce products that appear to be identical There are no true examples of perfect competition, but agricultural products are often used as an example.
Degrees of Competition
Monopolistic
Oligopoly Competition
One
Many
Sellers
Monopoly Perfect Competition
Monopoly
Occurs when there is only one seller for
a product or service
The U.S. laws prohibit the creation of monopolies, but do permit approved monopolies such as public utilities New legislation is likely to result in fewer, larger utilities and lower prices
Diamonds
Utilities
Oligopoly
Is a form of competition in which just a
Tobacco
Automobiles
Monopolistic Competition
Exists when a large number of sellers
produce products that are very similar but are perceived by buyers as different
Product differentiation, making buyers think similar products are different, is a key to success Under monopolistic competition, individual sellers set prices The fast food industry is an example.
Monopolistic Competition =
Many Sellers With Perceived Differences
Perfect Competition
Exists when there are many sellers in
the market and no seller is large enough to dictate the price of a product
Sellers produce products that appear to be identical There are no true examples of perfect competition, but agricultural products are often used as an example.
Perfect Competition
Sellers
Buyer