You are on page 1of 3

Rekristalisasi merupakan salah satu cara pemurnian zat padat yang jamak digunakan, dimana zat-zat tersebut atau

zatzat padat tersebut dilarutkan dalam suatu pelarut kemudian dikristalkan kembali. Cara ini bergantung pada kelarutan zat dalam pelarut tertentu di kala suhu diperbesar. Karena

konsentrasi total impuriti biasanya lebih kecil dari konsentrasi zat yang dimurnikan, bila dingin, maka konsentrasi impuriti yang rendah tetapi dalam larutan sementara produk !". yang

berkonsentrasi tinggi akan mengendap (Arsyad, 2

#at padat umumnya mempunyai titik lebur yang tajam (rentangan suhunya kecil", sedangkan zat padat amor$ akan melunak dan kemudian melebur dalam rentangan suhu yang besar. %artikel zat padat amor$ sulit dipelajari karena tidak teratur. &leh sebab itu, pembahasan zat padat hanya

membicarakan kristal. 'uatu zat mempunyai bentuk kristal tertentu. (ua zat yang mempunyai struktur kristal yang sama disebut isomor$ik (sama bentuk", contohnya )a* dengan +g&, K2'&, dengan K2'e&,, dan Cr2&- dengan *e2&-. #at isomor$ik tidak selalu dapat mengkristal bersama secara homogen. Artinya satu partikel tidak dapat menggantikan kedudukan partikel lain. 'uatu zat yang mempunyai dua kristal atau lebih disebut polimor$ik (banyak bentuk" ('yukri, !...". Rekristalisasi merupakan metode yang sangat penting untuk pemurnian komponen larutan organic. Ada tujuh metode

dalam rekristalisasi yaitu/ memilih pelarut, melarutkan zat terlarut, menghilangkan 0arna larutan, memindahkan zat padat, mengkristalkan larutan, mengumpul dan mencuci kristal, mengeringkan produknya (hasil" (1illiamson, !...". 2erdapat tiga jenis kristal cair/ smektik, nematik, dan kholesterik. 3ubungan struktural antara kristal padat-smektik, nematik dan kholesterik secara skematik ditunjukkan pada gambar. Kristal cair digunakan secara luas untuk tujuan praktis semacam layar 24 atau jam tangan. Keteraturan dalam kristal cair. Keteraturan dalam kristal adalah tiga dimensi. (alam kristal cair smektik dapat dikatakan

keteraturannya di dua dimensi, dan di nematik satu dimensi. 2 adalah temperatur transisi. (*achturrizki et al., 2 .".

Asam benzoat, C536&2 (atau C637C&&3", adalah padatan kristal ber0arna putih dan merupakan asam karboksilat aromatik yang paling sederhana. )ama asam ini berasal dari gum benzoin (getah kemenyan", yang dahulu merupakan satu-satunya sumber asam benzoat. Asam lemah ini beserta garam turunannya digunakan sebagai penga0et makanan. Asam benzoat adalah prekursor yang penting dalam sintesis banyak bahan-bahan kimia lainnya. 8ntuk semua metode sintesis, asam benzoat dapat dimurnikan dengan rekristalisasi dari air, karena asam benzoat larut dengan baik dalam air panas namun buruk dalam air dingin. %enghindaran penggunaan pelarut organik untuk

rekristalisasi membuat eksperimen ini aman. %elarut lainnya yang memungkinkan diantaranya meliputi asam asetat, benzena, eter petrolium, dan campuran etanol dan air (Khardian, 2 .".

'ublimasi merupakan prinsip pengering-bekuan ( freeze drying" adalah menghilangkan air dan pelarut lain dari produk beku tanpa mele0ati $ase cair. 2ingkat kebekuan produk yang dapat dicapai, lama pengeringan dan jenis produk yang dikeringbekukan serta $aktor personil yang mengoperasikan alat dalam proses sublimasi tersebut. %embekuan secara perlahan-lahan lebih baik dibandingkan dengan pembekuan secara cepat sebab dengan pembekuan secara perlahan-lahan akan terbentuk kristal es yang besar sehingga kondisi ini akan memperlancar proses sublimasi dari setiap lapisan es dalam produk. 2ahap

pengeringan pertama dimulai pada saat produk sudah berada dalam kondisi beku sempurna dan keadaan beku ini harus tetap dipertahankan selama proses pengeringan (+isyetti, 2 6".

You might also like