You are on page 1of 2

BAB I PENDAHULUAN

Forensik berasal dari bahasa Yunani, Forensis yang berarti debat atau perdebatan. Forensik adalah bidang ilmu pengetahuan yang digunakan untuk membantu proses penegakkan keadilan melalui proses penerapan ilmu atau sains. Tahun 1896 seorang psikolog, Albert Von S hrenk!"ot ing men#adi saksi ahli dalam pemeriksaan yang penuh tekanan memungkinkan sekali kesaksian tidak dapat dibedakan antara apa yang sebenarnya dilihat dengan apa yang dilaporkan. $al!hal seperti ini membutuhkan ka#ian dan analisa dari sudut pandang psikologi. %sikologi adalah ilmu yang mempela#ari #i&a atau psikis manusia, sehingga dalam setiap kehidupan manusia maka psikologi berusaha untuk men#elaskan masalah yang dihadapi. Tidak terke uali dalam permasalahan hukum. Ada berbagai kontribusi yang dapat diberikan psikologi kepada penanganan masalah hukum. 'isalnya, keahlian psikologi diperlukan dalam penanganan anak!anak yang men#adi korban kekerasan dalam rumah tangga, dalam pembuatan pro(il kriminal teroris, dalam proses rehabilitasi psikologis di lembaga permasyarakatan, serta dalam persidangan yang menyangkut penilaian (orensik. %sikologi Forensik dide(inisikan sebagai praktek pro(essional dari psikolog dalam bidang psikologis klinis, psikologi konseling, neuropsikologi dan psikologi sekolah, dimana mereka berperan dan mempresentasikan diri se ara rutin sebagai ahli, dalam akti)itas utama yang bertu#uan untuk memberikan keahlian psikologis pro(essional pada sistem peradilan. *stilah psikologi (orensik sering di kenal dengan beberapa istilah lain seperti psychology in law, psychology and criminology, psychology of court room, investigative psychology dan masih banyak istilah lain. $al ini karena psikologi memperlakukan masalah kontribusi psikologi dalam peradilan sebagai sesuatu yang kon)ensional, sehingga men#adi &a#ar #ika saat mendekati masalah dilakukan dengan pendekatan yang berbeda!beda. +erbagai permasalahan terkait dengan proses peradilan pidana akhir!akhir ini semakin banyak ter#adi di *ndonesia. %ermasalahan tersebut seringkali belum diperhitungkan sebagai permasalahan psikologi, melainkan permasalahan hukum. Sesungguhnya banyak permasalahan hukum yang memerlukan peran serta psikologi.

,AFTA- %.STA/A

1. Ada&iyah A.". 0111. %sikologi Forensik. .*" 'aliki2 'alang. 0. %roba&ati Y. 0118. %sikologi Forensik2 Tantangan %sikolog Sebagai *lmu&an dan %ro(esional. .ni)esitas Surabaya2 Surabaya. *ndonesian %sy hologi al #ournal. Vol 03. "o. 42 338!353. 3.

You might also like