You are on page 1of 2

Sintesa protein merupakan suatu proses yang rumit.

Dalam proses ini digunakan molekulmolekul serta organel sel seperti asam amino, ADN, asam ribonukleat (ARN), ribosom, serta enzim-enzim. Asam Amino Protein merupakan polimerase dari asam amino. Untuk itu, dala proses sintesa protein dibutuhkan asam amino sebagai bahan mentah. Asam amino yang umum dijumpai berjumlah 20 dan berkumpul di dalam sitoplasma membentuk suatu kumpulan asam amino. Polipeptida adalah deretan asam amino yang dapat terdiri dari 51 asam amino (contohnya pada insulin), sampai lebih dari 1000 asam amino (seperti pada fibroin, protein sutera). ADN Sintesa protein turut dikontrol oleh ADN karena molekul ADN mengandung keterangan genetik. ARN non genetik ARN dapat dibedakan menjadi tiga macam berdasarkan fungsi dan peran aktifnya dalam sintesa protein, yaitu ARNd, ARNt, dan ARNr. ARNd berfungsi menerima kode genetik dari ADN kemudian meninggalkan nukleus dan menuju ke ribosom. ARNt berfungsi mengikat asam amino yang ada di dalam sitoplasma untuk dibawa menuju ARNd yang telah menempel di ribosom. ARNr berfungsi menyempurnakan atau merupakan fungsi umum dari sintesa protein. Ribosom Ribosom merupakan struktur molekul di dalam sel yang memimpin berbagai interaksi yang berhubungan dengan sintesa protein.Ribosom terdiri dari dua sub-unit penyusun, yaitu sub-unit besar dan sub-unit kecil. Fungsi dari sub-unit 30S adalah sebagai tempat melekatnya ARNd pada ribosom. ARNd melekat pada ribosom dengan menggunakan kodon pertama yaitu AUG dan membentuk komplek permulaan. Sub-unit 30S mengandung iniatiation factor yaitu IF1,IF2,dan IF3 yang masing-masing memiliki peran penting dalam permulaan sintesa protein. Fungsi dari sub-unit 50S adalah sebagai pembentukan rantai polipeptida. Protein adalah polipeptida (gabungan dari beberapa asam amino). Polipeptida dapat dikatakan sebagai protein jika memiliki berat molekul kira-kira 10.000.Sub-unit 50S memiliki sisi A sebagai tempat ARNt masuk ke dalam ribosom dan mengikatnya, sisi P sebagai sisi peptidil yaitu tempat dilepasnya setelah asam amino diikat pada sisi A , dan diperkirakan pula ada sisi E sebagai tempat keluarnya ARNt dari ribosom.

Tahapan-tahapan pembentukan protein adalah : Proses Transkripsi Proses ini berlangsung didalam inti sel. Mula-mula bagian dari double helix akan terbuka karena pengaruh dari enzim polimerase. Setelah double helix membuka maka pita ARNd dibentuk sepanjang salah satu dari pita ADN itu. Basa pada ARNd dikomplementer dengan basa yang menyusun AD. Contoh jika urutan basa pada Adn adalah SGS GST GAT maka rantai pada ARNd adalah GSG SGA SUA. ARNd telah disalin oleh ADN untuk membawa kode-kode genetik. Proses ini disebut sebagai proses transkripsi. ARNd yang sudah terbentuk menerima pesan genetik dari ADN dan segera meninggalkan nukleus menuju ke ribosom dalam sitoplasma. ARNd menempatkan diri pada leher ribosom. Sementara itu ARNt dalam sitoplasma mengikat asam amino yang telah berenergi dengan ATP. Sebuah molekul ARNt

mengikat satu macam asam amino saja, sehingga paling sedikit diperlukan 20 ARNt. Selanjutnya ARNt yang telah mengikat asam amino akan menuju ribosom. Proses Penterjemahan atau Translasi 1. Menempelnya ARNd pada ribosom 30S dan pembentukan poliribosom. Sebelum sintesa protein, ribosom 30S dan 50S masih terpisah. Mulanya ARNd yang keluar dari nukleus menempel pada ribosom 30S dengan perantara IF1,IF2,IF3 dan GTP (guanosin tripospat). Setelah menempel pada ribosom 30S maka terbentuklah kompleks permulaan. 2. Pengikatan asam amino oleh ARNt/ARNp. Sementara itu ARNt akan mengikat asam amino yang terdapat di dalam sitoplasma. Sebelumnya, amino diaktifkan dulu oleh ATP dan dipengaruhi oleh enzim aminosil sintetase dan dihasilkan aminoasil adenosin monopospat (AA-AMP) dan pospat anorganik (P). Kode dari ARNd tidak hanya dibaca oleh sebuah ribosom saja tetapi oleh banyak ribosom sehingga mengakibatkan terbentuknya poliribosom ( penggabungan ribosom 30S dan ribosom 50S) menjadi ribosom 70S. 3. Pemanjangan rantai peptida. Dengan terbentuknya ribosom 70S yang fungsional, maka pemanjangan rantai polipeptida dimungkinkan dengan penambahan asam amino serta menggesernya ribosom seta RNAd dengan hadirnya molekul-molekul GTP pada tiap tahap sehingga tersedialah aminoasil ARNt baru pada sisia A dari ribosom. Dengan demikian ARNt harus mengikatkan diri pada kodon berikutnya yaitu pada kodon sisiA. Pada tahap berikutnya triplet kodon UUU mengikatkan diri pada aminoasil pada sisiP dengan bantuan enzim petidil transferase. Jadi selama memanjangnya rantai polipeptida tiap ARNt yang bermuatan aminoasil masuk kesisi A: bergerak kesisiP kemudian kesisiE dan akirnya ARNd keluar dari ribosom. Setelah sampai di ribosom, maka 3 basa dari ARNt yang berperan sebagai antikodon berpasangan dengan 3 basa dari ARNd yang disebut kodon. Asam amino ditambahkan pada protein yang terbentuk, setiap kali ribosom melalui 3 nukliotida ARNd yang baru. ARNt berikutnya berpasangan dengan kodon ARNd berikutnya. Asam amino yang pertama berikutnya lepas dari ARNp yang membawanya dan berangkai dengan asam amino yang datang berikutnya, perangkaian ini dengan perantara peptida. Didalam ribosom terdapat ARNr yang berfungsi melengkapi penterjemahan pesan ADN yang dibawa ARNd dalam pembentukan protein tertentu. Proses penerusan pesan ADN lewat ARNd kepada ARNt dalam rangka pembuatan protein tertentu ini dinamakan penterjemahan atau translasi. ARNt pertama yang telah melepaskan asam amino tadi akan kembali ke sitoplasma untuk mengulangi kembali pengangkutan asam amino sampai terbentuk polipeptida/ protein tertentu.

Sumber Referensi : http://www.pustakasekolah.com/pengertian-metabolisme.html (diakses Rabu, 6 November 2012 pukul 22.15)

You might also like