Professional Documents
Culture Documents
Pengertian
n
pembentukan air laut dan sedimen dasar laut; keterkaitan antar senyawa kimia (organik dan anorganik); pengaruh masukan materi kimia ke lautan; peran materi kimia mempengaruhi proses-proses di lautan seperti faktor biologi, geologi dan fisika.
Oseanografi kimiawi juga dikenal sebagai kimia laut, geokimia laut, dan biogeokimia laut, termasuk pencemaran laut
Mengapa Penting?
n
Terkait dengan kemampuan air melarutkan materi yang mengakibatkan perubahan kimia dan mempercepat proses reaksinya. Terkait dengan kemampuan air dalam menyerap panas selanjutnya pengaruhi perubahan iklim dan cuaca. Ketergatungan kehidupan di laut dan di daratan akan air.
Menjadi subdisiplin bidang kimia pada awal 1900s, sebelumnya terfokus pada masalah komposisi garam di air laut. 1674, Robert Boyle, tingkah laku gas ideal (Hukum Boyle). 1772, Antoine Lavoisier, metode evaporasi utk analisis air laut; Olaf Bergman, metode gravimetri endapan garam. 1818, John Murray dan 1819 1822, Alexander Marcet, kandungan garam proporsional.
1824 dan 1836, Joseph Louis Gay-Lussac, teknik titrasi volumetrik. 1855, penemuan 99 % garam laut. 1865, Georg Forchhammer, konsep salinitas memperkuat Marcet. 1876, era modern oseanografi, ekspedisi chellenger, termasuk publikasi William Dittmar 1984 juga memperkuat Marcet, dan hubungan salinitas vs chlorinitas oleh Martin Knudsen, Carl Forch, Sorensen 1889 1902; analisis O2 dan nutrien. 1925 1940, R/V Meteor, pertama penggunaan echo sounding dalam pemetaan dasar laut.
Investigasi Ke depan
n
Masih banyak ditemui hambatan dalam mempelajari proses-proses kimia di laut, karena;
v
Banyak senyawa dalam konsentrasi sangat rendah, bentuk, dan rekativitas, Variasi waktu dan ruang yang besar, Kelemahan pendekatan teori lautan (pendekatan kesetimbangan termodinamika, walaupun jarang terjadi di lautan).
Bahan organik (detritus) Bahan anorganik (mineral) Konservatif (tidak terpengaruh oleh proses biologi; N2, Ar dan Xe). Non-konservatif (dipengaruhi oleh proses biologi; O2 dan CO2). Anorganik (oxyhidroksida) Organik (organometalik) Anorganik
v v v
2. Gas
v v
4. Bahan Terlarut
v
Unsur utama (0,05 750 mM); Na, Cl, Ca, K, Mg Unsur minor (0,05 50 M); P dan N Unsut trace (0,05 50 nM); Pb, Hg, Cd
Pertama di analisis Bergman 1779. Marcet 1819, sample air laut dari Artika, Antartika, Tengah, Hitam, Baltik, China. (Komposisi dengan perbandingan sama) Forchhammer 1865, mengukur Cl-, SO42-, Mg2+, Ca2+ dan K+, serta Na+ (Komponen utama > 1 ppm, hampir konstan).
Hidrothermal
Pelapukan
Aktifitas Manusia
Proses Pelapukan:
n
Air hujan mengandung CO2 dan SO2 (asam), bereaksi mineral tanah dan bantuan.
CaCO3 (s) + CO2(g) + H20 (calcite) (air hujan) Ca2+ (s) + 2HCO3(terlarut)
2NaAlSi3O8(s) + CO2(g) + H20 (albite) (air hujan) Al2Si2O5(OH)4(s) + 2Na+(aq) + 2HCO3-(aq) + 4SiO2(aq.s) (kaolinit, clay) (terlarut)
Konsep Salinitas
n
Salinitas sebagai nilai masa garam terlarut dalam masa air laut tertentu. Caranya: pengeringan dan penimbangan Kelemahan/kesulitan: sebagian senyawa hilang saat pemanasan misalnya;
q q
n n
Garam
Difinisi
berat dalam gram garam terlarut dalam satu kilogram air laut, dimana semua bromida dan iodida digantikan dengan jumlah equivalen chlorida, dan semua karbonat digantikan dengan jumlah equivalen oksida
Prinsip Marcet
n
Komposisi unsur utama di air laut adalah relatif tetap. Dasar penentuan chlorinitas sbg teknik analisis salinitas. Chlorinitas = nilai equivalen chlorin terhadap konsentrasi total halida dalam ppt berat (g Cl/Kg air laut) yang diukur dengan titrasi AgNO3.
Kondisi Salinitas 35
n n n n
Daerah tertutup, estuari, dan pengaruh sungai Palung, Fjord, dan sirkulasi terbatas Daerah dangkal dan penguapan tinggi Daerah hidrotermal Dalam sedimen
Komposisi air sungai dengan TDS 70 200mg atau 0,07 0,2 . Rasio Ca2+, K+, Mg2+, SO42- dan HCO3terhadap Cl- >>> dari air laut
SO42-/Cl- rasio <<<, karena SO42- menurun (proses dekomposisi anaerob), hasilkan H2S. HS- menghilang/mengendap sbg FeS2, ZnS, CuS dll.
Evaporasi
n
Ca2+ dan SO42- mengendap sbg CaSO4.H2O (gysum) HCO3- berkurang krn terbentuk CaCO3 (aragonit) Mg2+ dan K+ menurun sedikit
Cairan magma:
Rasio F/Cl meningkat 6,7x10-5 menjad 8-9x10-5 Kelebihan F dalam bentuk koloid krn membentuk komplek dengan Ca dan trace elemen lainnya.
Hidrotermal:
Perubahan Ca2+ karena pelarutan CaCO3 akibat oksidasi bahan organik dan menghasilkan CO2 Perubahan SO4 karena produksi H2S oleh bakteri. Perubahan K+ karena pertukaran ion mineral lumpur. Mg menurun krn terkait Chlorin atau reaksi dengan CaCO3 (dolomite). K+ meningkat karena hidrolisis mineral felpspar.
n n n
Sebaran Salinitas
Profile Salinitas
Penentuan Salinitas
n
n n n
Masukkan 15 ml contoh air laut ke dalam sebuah 150 ml Erlenmeyer. Tambahkan 6 tetes larutan indikator potasium kromat (K2MnO4). Titrasi dengan peraknitrat (AgNO3)melalui buret. Titrasi selesai jika telah terjadi perubahan dari kuning menjadi jingga. Catat jumlah ml perak nitrat dan ukur suhu air contoh campuran tersebut. Tentukan nilai khlorinitas dengan rumus:
S = 1,80655 Cl
S = 0,0080 01692 R151/2 + 25,3851 R15 + 14,0941 R153/2 7,0261 R152 + 2,7081 R155/2 15 = R15 - Rt = 10-5xRt(Rt 1)x(t 15)x[96,7 72,0Rt + 37,3Rt2 (0,63 + 0,21Rt2)(t 15)] atau R15 = Rt + 15
Refraktometer, CTD.
Refraktometer
CTD
Pengambilan contoh
Pengertian
Unsur-unsur dalam konsentrasi sedikit yang
Fosfor di Laut
Bentuk : terlarut dan partikel Komponen : anorganik dan organik (berasal dari penguraian tanaman)
Fosfor Organik
Misal gula fosfat, fosfolipid, fosfonukleat, fosfat ester
(ikatan O-P), asam aminofosfonat (ikatan C-P). Organik fosfor terlarut melimpah, walaupun tidak banyak yang teridentifikasi (berasal dari penguraian atau ekskresi organisme laut)
Fosfor Anorganik
Sebagian besar berbentuk terionisasi yaitu:
H3PO4 H2PO4HPO42H+ + H2PO4H+ + HPO42H+ + PO43K1 K2 K3
dimana;
Spesiasi Fosfat
strength, pembentukan ion pairing dengan Ca2+ dan Mg2+. Tingkat ionisasi terkait dengan tekanan (kedalaman).
Guano
ekskresi pemangsaan
Burung Laut
Tanaman
fotosintesis
Bahan Partikel
aktifitas bakteri
Buangan Domestik
Bakteri
Aktifitas bakteri
Sedimen Batuan
Ortofosfat Terlarut
Manfaat Fosfat
Organisme memerlukan fosfat untuk pembentukan
asam nukleat seperti ADP = adenosin diphosphat yang dibutuhkan dalam proses fotosintesa.
CO2 + H2O
CH2O + O2
Skema Fotosintesa
biologi dan fisika perairan. Dipermukaan perairan, fosfat dimanfaatkan melalui proses fotosintesa. Absorpsi dan konversi ke fase fosfor organic dapat terjadi pada kondisi tanpa cahaya.
Nitrogen di Laut
Senyawa nitrogen
Fase Okidasi +5 +4 +3 +2 +1 0 -1 -2 -3 NO2 HONO, NO2-, N2O3 HONNOH, HO2N2-, N2O22N2O N2 H2NOH, HN3, N3-, NH2OH H2NNH2 RNH4, NH3, NH4+ Senyawa NO3-; N2O5
di laut sangat terbatas (~ 1/10 konsentrasi N2). Bentuk : terlarut dan partikel (organik dan anorganik).
Konsentrasi
Konsentrasi:
benrgantung pH:
NH4+
H+ + NH3
Spesiasi Ammonia
Proses Fiksasi NO3 melalui NH3 Proses pembentuk NO3 menjadi asam amino melalui NH
NO3- + 2 H+ + 2 e 2 NO2- + 4 H+ + 4 e N2O2- + 6 H+ + 4 e NH2OH + 2 H+ + 2 e NO2- + H2O N2O2- + 2 H2O 2 NH2OH NH3 + H2O
NH3 diubah menjadi asam glutamat dengan asam ketoglutarat melalui, HOOC-CO-(CH2) + NH3 + 2 NADPH HOOC-CH(NH2)CH2CH2COOH + 2 NADP + H2O Transaminasi dari asam glutamat dihasilkan 20 asam amino, sebagai contoh pembentukan alanin dari asam piruvat: CH3COCOOH + HOOC-CH(NH2)CH2CH2COOH CH3CH(NH2)COOH + HOOC-CO(CH2)2COOH
Manfaat Nitrogen
Banyak digunakan untuk pembentukan asam amino
dan protein. Protein merupakan polimarisasi (penggabungan) dari ribuan unit asam-asam amino
Asam Amino
Regenerasi Nitrogen
Regenerasi NO3 terjadi melalui oksidasi bakteri dari
N-organik.
PO4.
dekomposisi N-organik dan nitrifikasi NH3 menjadi NO3. kondisi anaerob, dimana NO3 dipakai sebagai pengganti O2.
Siklus Nitrogen
Sebaran Nitrogen
Silika di Laut
Bentuk : terlarut dan partikel Daya larut silica padat menurut reaksi.
SiO2 (s) + 2 H2O Si(OH)4 (aq)
Spesiasi Si
Silika di Laut
Sumber mineral utama adalah pelapukan batuan,
Hidrotermal juga dapat menyumbang silica. Polimerisasi silica tidak penting, karena
Sebaran Silika
partikel silica melarut di perairan dalam, dan proses pelarutan ini berjalan lambat, karenanya profil konsentrasi dengan kedalaman tidak menunjukkan maksimum seperti nitrogen dan fosfor.
Unsur-Unsur Kelumit
Materi Kuliah III Oseanografi Kimiawi ITK 322
Unsur utama (0,05 750 mM); Na, Cl, Ca, K, Mg Unsur minor (0,05 50 M); P dan N Unsur trace (0,05 50 nM); Pb, Hg, Cd.
n n
Sungai
vBentuk : Partikel dan Terlarut vKarakteristik: o Terabsorpsi pada mineral liat. o Terdesorpsi dengan peningkatan ionic strength. o Terpresipitasi thd peningkatan ionic strength dan pH (oxyhidroksida dan koloid metalorganik)
Pelapukan
Udara
Komponen debu dan debris Input utama di laut As dan Pb. Sumber utama pada mid-ocean gyres
Hidrotermal
n
Fluida berasosiasi dengan pusat tektonik Pengkayaan trace metal saat air laut terpanaskan akibat kontak dengan magma. Sebagian besar metal terpresipitasi sebagai sulfida
Hidrothermal
Antropogenis
n
Akibat aktifitas manusia masuk ke laut melalui transport sungai dan atmosfer. Transport lain Penimbunan, ledakan bom atom, oil-drilling
Aktifitas Manusia
Waktu rata-rata unsur berada di laut sebelum keluar ke pengendapan sedimen. Secara empiris ditunjukkan melalui hubungan
dA = A dt
dimana :
n n n
= residence time A = jumlah total unsur tersuspensi/terlarut dalam air. dA/dt = jumlah unsur masuk atau keluar per waktu
Mencerminkan variasi reaktivitas unsur di air laut (nilai 2.6x108, Na, sampai 100 th, Al). RT terlama terdapat pada logam alkali dan alkali tanah, cerminkan kurang reaktive. RT pertengahan (~ 103 104 th), Zn, Mn, Co dan Cu. RT pendek (~ 10 103 th), Al, Ti, Cr dan Fe
n n
Adsorpsi terjadi karena mineral liat, logam oxyhidroksida dan bahan organik partikel cenderung memiliki net muatan negatif pada pH air laut, sehingga menarik logam kation. Adsorpsi menimbulkan proses scavenging yang bergantung pada sifat unsur, kelimpahan partikel, konsentrasi terlarut dan kedalaman. Inkorporasi ke bahan biogenis (jaringan dan skeletal. Presipitasi akibat kondisi anoxia (logam sulfida di sedimen kaya bahan organik)
Proses adsorpsi
Tipe unsur hara Tipe Peningkatan di permukaan air Tipe Peningkatan di tengah kolom air Tipe Penurunan di tengah kolom air Tipe Kondisi anoksia
Ciri Umum
n n n
Turun di permukaan Meningkat di kedalaman Unsur terlibat dalam proses siklus biogeokimia (nutrien : nitrat, fosfat dan silika)
Ciri Umum Input di permukaan Penurunan di kedalaman Diperkirakan masukan dari transport udara atau percampuran horisontal dari sungai atau sedimen paparan benua.
Ciri umum Sumber logam di pertengahan kolom air laut (Emisi Hidrotermal).
Ciri umum
n
Sumber logam di permukaan dan dasar. Scavenging di tengah kolom air oleh cangkang siliceous. Unsur membentuk spesies terlarut reaktive thd partikel
Spesiasi Cd dan Pb
Sistem dengan kandungan senyawa padat MgSO4 = 1 m dan CaF2 = 1 m dalam air, tentukan konsentrasi ion bebas dari spesies Mg2+, Ca2+, SO42-, F-). Penyelesaian memerlukan kemungkinan terbentuknya senyawa komplek, diasumsikan komplek terlarut terbentuk adalah MgSO4, MgF+, CaSO4 dan CaF+
Kesetimbangan Masa
n n n n
Mg = (Mg2+) + (MgSO4) + (MgF+) = 1 Ca = (Ca2+) + (CaSO4) + (CaF+) = 1 S = (SO42-) + (MgSO4) + (CaSO4) = 1 F = (F-) + (MgF+) + (CaF+) = 2
Diketahui:
n n
Hukum Masa
n
Untuk mengawali hitungan nilai ligan diasumsikan tidak terjadi komplek sehingga S = (SO42-) = 1 dan F = (F-) = 2
Hitungan
n
Hitungan
n
Kedua nilai selanjutnya dimasukkan pada kembali ke Mg dan Ca, untuk mendapatkan nilai (Mg2+) dan (Ca2+) terkoreksi, perhitungan dilakukan sampai nilai spesiasi yang diperoleh tidak lagi berubah, dan setelah 10 kali pengulangan (iterasi) diperoleh (Mg2+) = 0.05 m, (Ca2+) = 0.15, (SO42-) = 0.37 m (F-) = 0.83 m
Hasil Iterasi
1.4
1.2
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pengulangan
RADIOISOTOP di LAUT
Pengertian
Isotop : unsur bernomor atom sama, tetapi berbeda jumlah neutron. Nomor atom (proton), masa atom adalah jumlah antara proton dan neutron.
238 92
Masa Atom Proton + Neutron
U
Nomor Atom Proton
Pengertian
Sifat isotop :
Stabil (16O. 17O, 12C, 13C, 32S, 34S) Radioaktif isotop (radionuclida) = atom yang kehilangan material inti secara spontan pada laju tertentu (238U, 232Th, 14C)
Latihan 1
Tentukan berapa nilai proton dan neutron, serta ratio n/pnya pada contoh radioaktif berikut:
1. 34 16 S 210 82 234 90
2.
Pb Th
3.
Manfaat
Isotop Stabil :
Mempelajari perubahan cuaca Mempelajari struktur rantai makanan Mempelajari fate bahan organik
Radioaktive Decay
Pengertian Radioaktive decay
Satu rangkaian berbagai proses yang menyebabkan satu inti atom memancarkan partikel inti subatom (radiasi) Decay terjadi apabila inti induk menghasilkan inti turunan.
234 90
Th + 4 2 He
n = 238 92 = 146 p = 92
n = 234 90 = 144 p = 90
Proses emisi He mengakibatkan Uranium dapat kehilangan 2 proton dan 2 neutron, Rasio n/p = 1,59 di parent (U) meningkat menjadi 1.60 di daughter (Th), merupakan karakter dari radionuclida lebih besar, Q = sinar gama
1 0
0 + ( 1
e)
Q
n = 64 28 = 36 p = 28
n = 64 29 = 35 p = 29
64 29
Cu
64 28
Ni + 0 1e
Cu kehilangan 1 proton, Rasio n/p = 1,21 di parent (Cu) meningkat menjadi 1.29 di daughter (Ni), Karakter radionuclida dengan berat atom menengah, Produk reaksi nuklir pada pembangkit listrik dan peledak (Q = neutrinous)
p +
0 -1
e
40 18
1 0
40 19
0 e K + -1
Ar + Q
terjadi penurunan energi elektron dengan memancarkan radiasi gelombang pendek (sinar X) karena elektron pada energi terendah dalam atom (1s) yang telah tertangkap inti, diganti dengan elektron level tinggi, Ciri dari stabilitas radioaktif berat atom kecil/rendah.
Hanya 10 % 40K mengalami mekanisme decay.
1 1
0 e) + Q p + - (-1
3 2
0 e) + Q He + - (-1
Latihan 2
Tentukan bentuk emisi pada pensatbilan radioaktif berikut :
234 90 234 91
1.
Th Po
Pa + Pb
+
+ Q
+
2.
218 84
214 82
dt = N
dimana :
N = jumlah atom dalam mol atau gram t = waktu = konstanta laju
Nt
No
1 _ dN = N
Ln N
Nt
No
dt _ t
tt to tt to
Ln Nt - Ln No = - (tt - to)
Jika to = 0, tt = t dan Nt = N, maka rumus:
Ln (N/No) = - t
atau
N
No
= e-t
Ln 0,5 = - t
Sehingga,
atau
- 0,693 = - t
0,693 =
Variable waktu:
Total activity (A) = nilai decay yang terjadi dalam 1 detik. Specific activity (SA) = nilai decay per detik per jumlah bahan (massa atau volume).
a0 = jumlah awal bahan active bahan yang memiliki persentase sama partikel tak stabil saat bahan terbentuk.
Satuan Radioaktivitas
Satuan Internasional (SI); becquerel (Bq). Bq = jumlah bahan radioaktive yang menghasilkan 1 decay per detik. Curie (Ci)= radioaktivitas 1 g radium murni 1 Ci = 37 GBq (giga becquerel) Disintegrasi per menit (dpm/L atau dpm/gram) = counts per menit 1 Ci = 2,2 x 1012 dpm Radioaktivitas = laju decay, dihitung dengan rumus A = [N]
t = 0,693/ atau = 0,693/5,75 = 0,12 th-1 = 0,12/(365 x 24 x 60) = 2,29x10-7 menit-1 [N] = C/BA x Bil.avo = 1,4x10-17 / 228 x 6,02x1023 [N] = 36964,91 mol/L A = [N] = 2,29x10-7 x 36964,91 A = 8,46x10-3 dpm/L = 3,85x10-15 Ci = 3,85x10-3 pCi = 1,42x10-4 Bq
Latihan 3
1.
Tentukan berapa Bq radioaktivitas 234Pa di sedimen dengan konsentrasi 4,7x10-20 g/g dan waktu paruh mencapai 1.18 menit (bil avogadro 6,02x1023).
Klasifikasi Radionuclida
Radioaktive primordial Radioaktive cosmogenis Radioaktive artifisial
Radioaktive Primordial
Umumnya berupa logam, kecuali Rn dalam bentuk gas, dengan konsentrasi rendah Teknik paling sensitive untuk menghitung adalah mengukur radioaktivitas (memisahkan isotop diikuti dg mengukur laju masing-masing emisinya).
Radioaktive Cosmogenis
Cosmic Rays yaitu partikel bermuatan yang masuk atmosfer bumi dari luar angkasa. 87 % proton 12 % partikel 1 % inti lebih besar
Contoh Radioaktive
3H, 7Be, 10Be, 26Al dan 32Si ; banyak digunakan dalam mempelajari proses di laut. ; untuk laju sedimentasi dan akresi maganese nodule. ; dimanfaatkan laju pertumbuhan karang, sedimentasi, dan bioturbasi.
14C 10Be
Proses Pembentukan
Ionisasi gas atmosfer akibat benturan dan cosmic berenergi rendah. Cosmic berenergi tinggi akan menyebabkan fragmentasi inti gas termasuk neutronnya (dikenal dengan spallation reactions). Energi neutron akan melemah pada tingkat tertentu akibat benturan berulang-ulang sehingga mudah tertangkap oleh inti atom gas
Contoh Nuclida
Radioaktive Buatan
Sumber utama di laut:
Fallout dari uji bom atom Kebocoran reaktor nuklir
Proses Pembentukan
Terjadi karena benturan sebagian neutron (berasal dari ledakan bom atom) dengan selongsong bom, bumi, air dan gas (dikenal neutron aktivasi). Setelah terjadi ledakan terjadi peluruhan radioaktif umur pendek seperti (143Pr, 140Ba dalam beberapa minggu) dan mensisakan 90Sr dan 137Cs melimpah setelah 20 tahun.
Tugas
Mahasiswa diperlukan membaca skripsi: Penulis; Agung Pandu Dewata Tahun; 2007 Judul ; Estimasi Laju akumulasi Sedimen di perairan teluk Jakarta dengan teknik radionuklida alam unsupported 210Pb.
1. Jelaskan metode penentuan laju akumulasi 2. Jelaskan metode analisisnya
Kesetimbangan Sekular
t daughter Radioaktif primordial umumnya << t parent, decay Daughter dikontrol decay parent sebagai penentu laju decay. Jika laju decay Parent lambat, maka konsentrasi parent dan aktivitasnya (Ap) relatif tetap thd waktu. Saat tak ada proses lain, maka laju decay dalam steady state (AP = AD) disebut Kesetimbangan Sekular.
Kesetimbangan Sekular
Saat Radioaktif parent masuk ke laut/sedimen akan diikuti dengan waktu dimana AD meningkat sampai tercapai ke level sama dengan AP. Waktu tercapai kesetimbangan ditentukan oleh waktu paruh daughter.
Proses Removal
Removal akibat proses fisika dan/atau kimiawi Permukaan laut
unsur terlarut
partikel
[terlarut]
sedimen
[partikel]
D[D]
Daughter (D)
P[P]
KD[D]
Konsep steady-state. AD diasumsikan hanya dari AP atau laju penyediaan AD sama dengan AP. Laju penyediaan AD = laju removal AD, sehingga laju removal nonradiaktive sebanding dengan konsentrasi D.
A P = AD + kD = kD =
AP - AD AD AD AP AD AP
atau
D D
atau
1-
Contoh Laju Scavenging Partikel Isotop dipakai 228Ra sbg parent dan 228Th. Rasio A228Th/A228Ra <1, Artinya 228Th teradsorpsi ke partikel, 228Ra tetap tersuplai dari dua sumber yaitu:
resuspensi sedimen (plankton kalsium). 228Ra dari decay 232Th.
Dilain pihak 228Ra cukup tersuplai dari diffusi sedimen, sehingga rasio A228Th/A228Ra < 1.
Removal 228Th dapat dihitung dengan rumus kD, dimana waktu paruhnya berkisar 0,1 1 th di permukaan laut.
Contoh hitungan
Analisis radioaktif diperoleh konsentrasi dan waktu paruh induk 228Ra adalah 1,4x10-17 g/L dan 5,8 th, sedang turunan 228 Th adalah 5,6x10-17 g/L dan 1,9 th. Tentukan laju adsorpsi 228Th. dimana : AP = aktifitas radioaktif induk (dpm/L), AD = aktifitas radioaktif turunan (dpm/L), D = laju turunan (th-1), KD = laju adsorpsi (th-1), Navo = 6,02 x 1023 dan C = konsentrasi radioaktif (mol/L).
Jawaban
Aktivitas
228Ra:
P = 0.693/(5.8 x 365 x 24 x 60) = 2.27x10-7 min-1 AP = P N = 2.27x10-7 x 1,4x10-17/228 x 6,02 x 1023 = 0.008 dpm/L
Aktivitas
228Th:
D = 0.693/(1.9 x 365 x 24 x 60) = 6.94x10-7 min-1 AD = D N = 6.94x10-7 x 5,6x10-17/228 x 6,02 x 1023 = 23.4 dpm/L KD = [1 AD / AP ]/[AD / AP ] x D = 2.03x10-3 min-1 = 1067 th-1
Jika kD >>> D, artinya t kimiawi <<< t radioaktive, maka removal cepat sehingga nilai AD akan selalu rendah. Jika kD <<< D, t kimiawi >>> t radioaktive, removal sangat lambat, sehingga kesetimbangan sekular mudah tercapai. Jika kD = D, removal cukup cepat, sehingga kesetimbangan sekular tidak mudah tercapai.
Latihan 4
Hasil pengamatan radioaktif 228Th di sedimen dari beberapa stasiun adalah
1 4,98x10-24
2 32 5,46x10-24
3 33 7,36x10-24
4 34 9,02x10-24
5 35 9,97x10-24
Salinitas, 31
Jika waktu paruh = 1,9 th dan aktifitas (A) = l x N avo x C, dimana A = aktifitas radioaktif (dpm/L), l = laju turunan (th-1), N avo = 6,02x1023, dan C = konsentrasi radioaktif a. Tentukan aktifitas 228Th masing-masing stasiun. b. Gambarkan hubungan salinitas (sb x) dan A228Th (sb.y). c. Apa arti hubungan tersebut dalam kaitan dengan proses adsorpsi.
Laju Sedimentasi
Beberapa AD mudah diendapkan ke dasar, sehingga di permukaan sedimen AD/AP > 1. Selain AD juga bersumber dari decay AP setelah di sedimen (AD supported). AD dari hasil endapan (AD unsupported) = AD AP.
s = z/t t = z/s
waktu
kedalaman
D Ln ADz = z + Ln ADzo s
Y = a X + b
Contoh
Contoh
Hasil pengamatan diperoleh data 228Th dalam sedimen: Dalam, m Kons., g/g 0,1 1,97x1012
0,3 1,70x1012
0,4 1,32x1012
1,5 6,63x10-13
2,2 3,73x10-13
Tentukan laju sedimentasi (cm/1000th). dimana: Az dan Ao = masing-masing aktifitas radioaktif pada kedalaman z dan pemukaan (dpm/g), l = laju turunan (th-1), z = kedalaman (m), s = laju sedimentasi (m/th), C = konsentrasi (g/g) dan N avo = 6,02x1023. t = 5.8 th
Jawaban
Aktivitas 228Th: D = 0.693/(5.8 x 365 x 24 x 60) = 2.27x10-7 min-1 AD1 = P N = 2.27x10-7 x 1,97x10-12/228 x 6,02 x 1023 = 1181 dpm/g 0.1 m Dengan cara yang sama: AD2 = 1019 dpm/g 0.3 m Ln AD = - 431 z + 1110 AD3 = 791 dpm/g 0.4 m AD4 = 397 dpm/g 1.5 m D 2.27x10-7 AD5 = 223 dpm/g 2.2 m = - 431 = s s S = 5.3 x 10-10 m/min = 27 cm/1000th
Pemanfaatan
14C
dalam sedimen
90Sr
akibat
Pemanfaatan 90Sr Tahun 1970 pada proses di laut Atlantik dan Pasifik
Variasi Rasio
234Th
228Th/228Ra
Di laut terbuka rasio A228Th/A228Ra meningkat dengan kedalaman dan dpt > 1, karena 228Th tersupply dari remineralisasi partikel biogenis. dapat dipakai sbg tracer removal di perairan pantai terutama pada kondisi sangat keruh, krn hasilkan waktu penyerapan 228Th.
234Th
tidak dapat dipakai di laut terbuka karena waktu paruh radioaktivenya pendek (24 hari).
Jadi pemilihan radioaktive tracer penting, kesalahan dapat terjadi karena rasio mendekati satu, atau sangatsangat kecil.
Tugas
Sebutkan beberapa radioaktif yang dapat dipakai untuk mempelajar:
Laju sedimentasi (kel. 1-3) Produktivitas Primer (kel. 4 6) Pergerakan masa air (kel. 7-10)