You are on page 1of 5

Raissa Alistia 13010038 Erick Suharli 13010040 Kevin T.C.

13010098 TUGAS TK 4132 ILMU GIZI PANGAN KATABOLISME PROTEIN

Katabolisme merupakan proses metabolisme yang merombak atau memecah subtrat kompleks molekul organik menjadi komponen-komponen yang lebih kecil dan disertai dengan pelepasan energi. Energi yang dihasilkan dalam proses katabolisme disimpan dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP). Protein merupakan salah satu makronutrien yang dapat mengalami katabolisme dan menghasilkan energi. Pada kondisi tertentu (surplus protein atau puasa), gugus nitrogen dari asam amino dieliminasi melalui transaminasi, deaminasi, dan pembentukan urea. Kerangka karbon dari asam amino dapat diubah menjadi karbohidrat melalui glukoneogenesis, masuk ke dalam siklus asam sitrat untuk regenerasi energi, atau diubah menjadi asam lemak melalui jalur sintesis asam lemak. Berkaitan dengan katabolisme, asam amino dapat digolongkan menjadi: glukogenik, ketogenik, atau glukogenik dan ketogenik. Reaksi katabolisme pada asam amino glukogenik menghasilkan piruvat atau intermediet siklus asam sitrat lainnya (seperti -ketoglutarat atau oksaloasetat) yang merupakan prekursor glukosa melalui glukoneogenesis. Semua asam amino, kecuali lisin dan leusin, setidaknya bersifat glukogenik parsial. Lisin dan leusin merupakan asam amino yang murni ketogenik (menghasilkan acetylCoA atau acetoacetylCoA). Proses katabolisme protein dijelaskan dalam poin-poin berikut ini:
1. Pemecahan protein menjadi asam amino

Protein intrasel dan protein dalam makanan dipecah menjadi asam-asam amino penyusunnya dan kemudian ditranspor ke hati melalui sel epitel usus halus.
2. Transaminasi

Transaminasi merupakan proses pemindahan gugus -amino dari asam amino ke senyawa keto (asam piruvat, ketoglutarat, atau oksaloasetat). Proses transaminasi ini melibatkan enzim aminotranferase (disebut juga transaminase) sebagai katalis. Reaksi transaminasi ini juga membutuhkan koenzim piridoxal phosphat (PLP) yang berasal dari vitamin B6 (piridoxin). Piridoxal phosphat memiliki cincin piridin yang mengandung gugus hidroksil fenolik.

Raissa Alistia 13010038 Erick Suharli 13010040 Kevin T.C. 13010098 Reaksi yang terjadi pada tahap transaminasi ini : Asam -amino + -ketoglutrat <=====> Asam -keto + glutamat Transaminasi Alanin, melibatkan enzim alanin transaminase Alanin + -ketoglutarat <=======> piruvat + glutamat Transaminasi Aspartat, melibatkan enzim aspartat transaminase Aspartat + -ketoglutarat <=======> oksaloasetat + glutamat Transaminasi Leusin, melibatkan leusin transaminase Leusin + -ketoglutarat <======> ketoisokaproat + glutamat Transaminasi Tirosin, melibatkan tirosin transaminase Tirosin + -ketoglutarat <======> hidroksifenilpiruvat + glutamat
3. Deaminasi oksidatif

Reaksi deaminasi oksidatif terjadi pada mitokondria sel hati dalam kondisi aerobik. Mitokondria menghasilkan enzim glutamat dehidrogenase yang berperan sebagai katalis dalam reaksi ini. Pada tahap ini, asam amino dikonversi menjadi asam keto melalui penggantian gugus amina (dilepaskan dalam bentuk ammonia) oleh gugus keton. Ammonia yang dihasilkan kemudian masuk ke siklus urea. Deaminasi oksidatif umumnya terjadi pada glutamat yang merupakan produk akhir reaksi-reaksi transaminasi. Pada reaksi ini, terjadi regenerasi -ketoglutarat. glutamat + H2O + NAD+ -ketoglutarat + NADH + H+ + ammonia

Asam amino serin dan threonin dapat langsung dideaminasi dan menghasilkan piruvat, ketobutirat dan amonia. Hal ini disebabkan oleh adanya gugus hidroksil (-OH) pada atom C . Katalis yang terlibat dalam reaksi ini adalah serin dehidratase dan threonin dehidratase yang mengandung PLP sebagai kofaktor reaksi.

Raissa Alistia 13010038 Erick Suharli 13010040 Kevin T.C. 13010098 Intermediet-intermediet yang dihasilkan dari transaminasi dan deaminasi asam amino kemudian masuk ke siklus asam sitrat untuk menghasilkan energi ataupun dikonversi menjadi glukosa (glukoneogenesis). Intermediet-intermediet asam amino dan siklus asam sitrat ditampilkan dalam Gambar 1.

Gambar 1. Siklus asam sitrat

4. Siklus urea

Amonia yang dihasilkan pada proses deaminasi dari asam amino bersifat toksik. Oleh karena itu, amonia harus diubah menjadi urea di hati dan kemudian dikeluarkan oleh ginjal melalui urin. Proses pembentukan urea dari ammonia dapat dilihat pada Gambar 2. Gugus amino yang digunakan untuk mensintesis urea dikumpulkan dalam bentuk aspartat dan ammonia. Ammonia masuk ke dalam siklus melalui reaksi dengan CO2 dan menggunakan energi ATP untuk membentuk karbamoil fosfat. Karbamoil fosfat bereaksi dengan ornitin dan membentuk sitrulin. Kedua reaksi ini terjadi dalam matriks mitokondria sel hati.

Raissa Alistia 13010038 Erick Suharli 13010040 Kevin T.C. 13010098 Reaksi-reaksi selanjutnya terjadi dalam sitoplasma sel hati. Aspartat, yang membawa atom nitrogen kedua untuk urea, masuk ke dalam siklus melalui kondensasi dengan sitrulin sehingga membentuk argininosuksinat. Argininosuksinat kemudian dipecah menjadi fumarat dan arginin. Arginin mengalami hidrolisis lanjut, menghasilkan urea dan ornitin.

Gambar 2. Siklus urea Secara keseluruhan, reaksi dari pembentukan urea dapat dituliskan : CO2 + NH4+ + 3ATP + Aspartat + 2H2O Urea + 2ADP + 2Pi + AMP + PPi + fumarat PPi yang dihasilkan dari reaksi dapat dihidrolisis langsung untuk menghasilkan empat fosfat. Fumarat akan membentuk malat, lalu membentuk oksaloasetat. Oksaloasetat yang terbentuk dapat mengalami transaminasi membentuk aspartat, mengalami glukoneogenesis membentuk glukosa, berkondensasi dengan acetil coA membentuk sitrat, atau diubah menjadi piruvat.

Raissa Alistia 13010038 Erick Suharli 13010040 Kevin T.C. 13010098 Referensi: http://themedicalbiochemistrypage.org/amino-acid-metabolism.php (diakses 8 November 2012, pukul 19.05) http://themedicalbiochemistrypage.org/nitrogen-metabolism.php (diakses 8 November 2012, pukul 19.13) http://themedicalbiochemistrypage.org/tca-cycle.php (diakses 8 November 2012, pukul 18.43) http://www.elmhurst.edu/~chm/vchembook/632oxdeam.html (diakses 8 November 2012, pukul 18.33) Makalah Amino Acid Metabolism yang diunduh dari faculty.ksu.edu.sa pada 8 November 2012 pukul 19.35

You might also like