You are on page 1of 2

Pengelolaan Limbah

Limbah utama yang dihasilkan dari proses gasifikasi adalah tar dan abu. Ada dua metode untuk mengurangi jumlah tar, yaitu penghilangan secara fisika dan cracking (secara katalitik maupun termal). Penghilangan tar secara fisika dapat dilangsungkan dengan menggunakan siklon, barrier filters, wet electrostatic precipitators, wet scrubbers, atau garam alkali. Proses penghilangan tar menghasilkan limbah cair dengan dengan zat organik berkonsentrasi tinggi, yang menyebabkan meningkatnya komplesitas pengolahan limbah cair. Kontaminan yang terkandung dalam limbah cair adalah zat organik terlarut, asam anorganik, NH3, dan logam. Beberapa pilihan teknologi yang dapat digunakan untuk menangani kontaminan tersebut sebelum pembuangan akhir, yaitu ekstraksi dengan pelarut organik, distilasi, adsorpsi menggunakan karbon aktif, oksidasi dengan hidrogen peroksida (H2O2), oksidasi dengan ozon (O3), pembakaran, dan pengolahan biologis. Beberapa cara untuk membuang tar adalah sebagai berikut : a. Sumur dalam / Sumur Injeksi (deep well injection) Salah satu cara membuang tar agar tidak membahayakan manusia adalah dengan cara memompakan limbah tersebut melalui pipa kelapisan batuan yang dalam, di bawah lapisanlapisan air tanah dangkal maupun air tanah dalam. Secara teori, tar ini akan terperangkap dilapisan itu sehingga tidak akan mencemari tanah maupun air. Namun, sebenarnya tetap ada kemungkinan terjadinya kebocoran atau korosi pipa atau pecahnya lapisan batuan akibat gempa sehingga limbah merembes kelapisan tanah. b. Kolam penyimpanan (surface impoundments) Limbah tar cair dapat ditampung pada kolam-kolam yang memang dibuat untuk limbah B3. Kolam-kolam ini dilapisi lapisan pelindung yang dapat mencegah perembesan limbah. Ketika air limbah menguap, senyawa B3 akan terkosentrasi dan mengendap di dasar. Kelemahan metode ini adalah memakan lahan karena limbah akan semakin tertimbun dalam kolam, ada kemungkinan kebocoran lapisan pelindung, dan ikut menguapnya senyawa B3 bersama air limbah sehingga mencemari udara. c. Landfill untuk limbah B3 (secure landfils) Limbah B3 dapat ditimbun pada landfill, namun harus pengamanan tinggi. Pada metode pembuangan secure landfills, limbah B3 ditempatkan dalam drum atau tong-tong, kemudian dikubur dalam landfill yang didesain khusus untuk mencegah pencemaran limbah B3. Landffill ini harus dilengkapi peralatan moditoring yang lengkap untuk mengontrol kondisi limbah B3 dan harus selalu dipantau. Metode ini jika diterapkan dengan benar dapat menjadi cara penanganan limbah B3 yang efektif. Namun, metode secure landfill merupakan metode yang memliki biaya operasi tinggi, masih ada kemungkinan terjadi kebocoran, dan tidak memberikan solusi jangka panjang karena limbah akan semakin menumpuk. d. Mengirim limbah tar ke pihak ketiga

Limbah cair dari proses gasifikasi dikumpulkan terlebih dahulu, kemudian dikirim ke pihak ketiga untuk mengelola limbah.

Abu merupakan sisa dari benda yang mengalami pembakaran. Pada proses gasifikasi, abu dibersihkan menggunakan siklon untuk diproses lebih lanjut. Beberapa cara untuk menangani limbah abu, yaitu dimanfaatkan sebagai penyubur tanaman, direaksikan dengan asam kuat, dan dimanfaatkan sebagai baha baku semen.
Pereaksian abu dengan asam kuat (HCl atau H2SO4) Abu dapat bereaksi dengan asam seperti HCl dan H2SO4. Pada abu terdapat kandungan kalium yang tiggi, sehingga hasil reaksi abu dengan asam akan menghasilkan KCl dan K2SO4, yang berfungsi sebagai bahan baku pupuk. Zat lain yang mungkin terbentuk adalah CaCl2 dan CaSO4, karena abu sisa gasifikasi juga memiliki kandungan kalsium. Pemanfaaatan abu sebagai penyubur tanaman Kandungan kalium dan fosfor yang cukup tinggi pada abu dapat langsung dimanfaatkan sebagai penyubur tanaman. Penggunaannya tidak boleh terlalu banyak, dikarenakan pH yang tinggi. Dalam pertanian skala besar abu dapat dimanfaatkan dengan cara dibentuk menjadi granular dengan cara mencampurkannya dengan air. Pemanfaatan abu sebagai bahan baku semen Abu yang telah dikumpulkan dijual ke pabrik semen, sebagai zat aditif pada semen. Contoh jenis semen yang memanfaatkan abu sebagai bahan baku dasar nya adalah semen PCC (Portland Composite Cement).

You might also like