You are on page 1of 43

KONSEP KRONIK DAN TERMINAL ILLNESS

RINI SULVIANI,dr, SpA,MKes

PENGERTIAN TERMINAL ILLNESS (KONSEP KEMATIAN PADA ANAK)

PENYAKIT TERMINAL adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan lagi, sehingga berpeluang besar mendekati tahap akhir kehidupan/kematian Adalah suatu keadaan sakit yang menurut akal sehat tidak ada harapan lagi untuk sembuh Contoh penyakit terminal: kanker, gagal ginjal kronik, gagal jantung Setiap individu akan mengalami kematian seorang diri, yang tidak bisa dihindari dan merupakan suatu kehilangan

PENGERTIAN TERMINAL ILLNESS (KONSEP KEMATIAN PADA ANAK)

Untuk pasien terminal, bagi profesi medis masih dapat melakukan banyak hal. Jika upaya kuratif tidak memungkinkan lagi, masih ada upaya paliatif. Pada stadium lanjut, pasien dengan penyakit kronis memiliki masalah fisik (nyeri, sesak, penurunan berat badan, gangguan aktifitas) dan masalah psikososial dan spiritual yang mempengaruhi kualitas hidup pasien dan keluarga

TANDA-TANDA MENJELANG AJAL


1.

Kehilangan tonus otot a. relaksasi otot muka sehingga dagu menjadi turun b. kesulitan berbicara, hilangnya reflek menelan c. penurunan kegiatan saluran pencernaan (nausea, muntah, kembung, konstipasi) d. penurunan kontrol spingter urinari dan rektal e. gerakan tubuh yang terbatas

TANDA-TANDA MENJELANG AJAL


2. Kelambatan dalam sirkulasi a. kemunduran dalam sensasi b. sianosis perifer c. kulit dingin mulai dari kaki, tangan, telinga, hidung

TANDA-TANDA MENJELANG AJAL


3. Perubahan tanda-tanda vital a. nadi lambat dan lemah b. tekanan darah turun c. pernafasan cepat, dangkal, tidak teratur 4. Gangguan sensoris a. penglihatan kabur b. gangguan penciuman c. gangguan perabaan

TANDA-TANDA MENJELANG AJAL


Tanda klinis saat meninggal Pupil mata melebar Tidak mampu bergerak Kehilangan reflek Nadi cepat dan kecil Pernafasan chyene-stoke dan ngorok Tekanan darah sangat rendah Mata tertutup/agak terbuka

TANDA-TANDA MENJELANG AJAL


Tanda kematian: 1. Dini pernafasan terhenti penilaian >10 menit nadi karotis tidak teraba penilaian 15 menit, kulit pucat tonus otot menghilang dan relaksasi pengeringan kornea menjadi keruh dalam 10 menit

TANDA-TANDA MENJELANG AJAL


Tanda kematian: 2. lanjut (tanda pasti kematian) lebam mayat (livor mortis) kaku mayat (rigor mortis) pembusukan (dekomposisi) adiposera (lilin mayat) mumifikasi

REAKSI PASIEN/KELUARGA TERHADAP PENYAKIT YANG MENGANCAM KEHIDUPAN


1.

2.

Kubler-Rosa (1969) membagi : Menolak/denial, pasien/keluarga tidak siap menerima keadaaan yang sebenarnya terjadi, dan menunjukkan reaksi menolak Marah/anger, kemarahan terjadi karena kondisi yang mengancam kehidupan dengan segala hal yang telah diperbuat sehingga menggagalkan cita-cita

REAKSI PASIEN/KELUARGA TERHADAP PENYAKIT YANG MENGANCAM KEHIDUPAN


Kubler-Rosa (1969) membagi : 3. Menawar/bargaining, kemarahan mereda dan terdapat kesan sudah dapat menerima apa yang terjadi 4. Kemurungan/depresi, cenderung tidak banyak bicara dan banyak menangis 5. Menerima/pasrah/acceptance, terjadi proses penerimaan secara sadar tentang kondisi yang terjadi

DUKUNGAN KELUARGA

Bantuan emosional mendengarkan keluhan pasien, berkomunikasi non verbal (duduk disamping pasien) Memenuhi kebutuhan fisiologis Memenuhi kebutuhan sosial sering berkunjung, membawa buku Memenuhi kebutuhan spiritual mendatangkan pemuka agama, berdoa

RESPON ANAK PADA PENYAKIT YANG MENGANCAM KEHIDUPAN


Anak kecil sebenarnya dapat memahami tentang kematian. Tetapi seringkali tidak mendapat penjelasan yang benar. Akan lebih sehat bagi anak bila ia diijinkan mengalami kesedihan dan memperoleh konsep yang lebih tepat soal kematian. Pernyataan kesedihan secara terbuka akan membantu anak belajar meredakan dan mengontrol emosinya

RESPON ANAK PADA PENYAKIT YANG MENGANCAM KEHIDUPAN


Dampak buruk bila anak tidak diberikan fakta sebenarnya dan orangtua salah menjelaskan tentang kematian: 1. Anak akan marah karena merasa dibohongi 2. Anak mendapat konsep yang salah dalam jangka panjang

RESPON ANAK PADA PENYAKIT YANG MENGANCAM KEHIDUPAN


Beberapa penjelasan yang dapat diberikan (Slaughter 2003) Irreversibility/finality, pemahaman bahwa yang sudah mati tidak dapat hidup kembali Universality/applicability/mortality, pemahaman bahwa semua makhluk hidup suatu saat pasti mati. Termasuk si anak juga bisa mati Cessation/non-functionality, pemahaman bahwa setelah mati fungsi tubuh dan mental berhenti. Ketika meninggal, bahwa ia tidak dapat lagi bergerak, tidak perlu makanan Causality, pemahaman bahwa organ-organ tidak mampu berfungsi lagi

JENIS PENYAKIT

LEUKEMIA Adalah keganasan alat pembuat sel darah yang mengenai sel-sel darah, berupa proliferasi patologik sel-sel hematopoietik muda yang ditandai dengan adanya kegagalan sumsum tulang pembentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke jaringan tubuh lainnya

LEUKEMIA
KLASIFIKASI LLA (Leukemia limfoblastik akut) LNLA (leukemia non limfoblastik akut) ETIOLOGI Tidak diketahui dengan pasti Diduga berhubungan dengan faktor genetik, lingkungan, infeksi virus, defisiensi imunologik, kelainan kromosom, penyakit herediter, pemakaian alkilating agent pada pengobatan kanker

LEUKEMIA
KRITERIA DIAGNOSIS ANAMNESIS Riwayat pucat, lemah, lesu, panas badan, infeksi berulang/menetap Perdarahan (ptekie, ekimosis, perdarahan gusi)

LEUKEMIA
KRITERIA DIAGNOSIS PEMERIKSAAN FISIK Hipertrofi gusi, infiltrasi ke kulit Limfadenopati Hepatosplenomegali

LEUKEMIA
KRITERIA DIAGNOSIS LABORATORIUM Darah tepi: anemia, granulositopenia, trombositopenia, ditemukan sel blas Sumsum tulang: selularitas meningkat didominasi oleh sel leukemia Pungsi lumbal: pemeriksaan sitologi

LEUKEMIA
PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium: darah (Hb, leukosit, gambaran darah tepi, tes fungsi hati/ginjal) Biopsi sumsum tulang Pungsi lumbal Radiologi: foto toraks

LEUKEMIA
PENYULIT Perdarahan Infeksi Metastasis (SSP, saluran genitourinarius, saluran cerna, tulang, kulit, jantung, paru)

LEUKEMIA
TERAPI UMUM Menjaga kebersihan kulit, gigi dan mulut Makanan gizi seimbang dimulai dengan makanan lunak

LEUKEMIA
TERAPI KHUSUS Kemoterapi Transplantasi sumsum tulang Transfusi darah Mencegah dan mengatasi infeksi Mencegah terjadinya hiperurikemia Dukungan psikososial, baik untuk penderita maupun keluarga

LEUKEMIA
PROGNOSIS Kemungkinan hidup bebas leukemia 5 tahun: 65-70% Faktor risiko yang mempengaruhi kejadian remisi: jumlah leukosit >100.000/mm3, hepar 5 cm Relaps (faktor risiko yang mempengaruhinya belum diketahui)

LIMFOMA

Adalah proses proliferatif ganas pada jaringan limfoid yang menyerang sel limfosit ETIOLOGI Penyebab pasti tidak diketahui, diduga Kelainan imunologik, infeksi virus (Epstein Bar virus, HIV), genetik, obatobatan, lingkungan (radiasi)

LIMFOMA
KRITERIA DIAGNOSTIK Limfadenopati progresif dan tidak nyeri Histopatologi: ditemukan limfosit, atau sel stem yang difus tanpa diferensiasi/berdiferensiasi buruk PENYULIT Penyebaran ke sumsum tulang, mediastinum, KGB diluar mediastinum dan abdomen

PEMERIKSAAN PENUNJANG Darah: rutin, SGOT/SGPT, LDH, ureaN, kreatinin, asam urat Biopsi jaringan yang adekuat dan/atau Aspirasi sumsum tulang Sitologi cairan likuor Sitologi cairan pleura, peritoneum atau perikardium Radiologik Foto toraks, tomografi mediastinum Survei tulang USG atau CT-scan daerah leher dan abdomen

LIMFOMA

LIMFOMA
TERAPI Umum Mencegah terjadinya infeksi dengan menghindari kontak Makanan gizi seimbang

LIMFOMA
TERAPI
Khusus Kemoterapi Radioterapi Operasi PRC 10-15 ml/kgbb untuk mengatasi anemia Suspensi trombosit 1unit/5 kgbb bila terjadi trombositopenia Na bikarbonat dan allupurinol 10ml/kgbb/hari pada tumor yang besar, untuk menghindari terjadinya nefropati asam urat akibat lisis tumor akut

LIMFOMA
PROGNOSIS BAIK, Pada lokasi primer dan stadium I,II Kepala dan leher (tanpa parameningeal) Nodus limfe perifer Abdominal80% (rekurens jarang terjadi setelah 2 tahun)

LIMFOMA
PROGNOSIS BURUK Stadium III atau IV Stadium II parameningeal Remisi inisial inklomplit dalam waktu 2 bulan Kadar LDH > 1000 U/l kadar asam urat >7,1 g/dl

NEUROBLASTOMA Adalah tumor yang berasal dari jaringan neural crest dan dapat mengenai susunan saraf simpatis sepanjang aksis kraniospinal Etiologi: tidak diketahui, diduga berhubungan dengan faktor lingkungan, ras dan genetik

NEUROBLASTOMA Kriteria diagnosis Anamnesis Banyak keringat Muka merah Nyeri kepala Palpitasi Diare berkepanjangan ~ gagal tumbuh

NEUROBLASTOMA Kriteria diagnosis Pemeriksaan fisik Distensi abdomen Tumor didaerah abdomen, pelvis atau mediastinum, dan biasanya melewati garis tengah Hipertensi

NEUROBLASTOMA Kriteria diagnosis Laboratorium Darah : hipokalemia, feritin serum Urin : katekolamin (VMA, HVA) Histopatologik: neuroblas yang tak berdiferensiasi dengan pseudorosette Sumsum tulang: sel ganas pseudorosette

NEUROBLASTOMA Pemeriksaan penunjang Darah : rutin, urea N, kreatinin, SGOT,SGPT, alkalifosfatase, feritin serum Urin : urinalisis, katekolamin Radiologi: foto toraks/abdomen survei tulang USG, CT scan Biopsi

NEUROBLASTOMA Penyulit Metastasis ke tulang, sumsum tulang, otak, hepar, paru, kelenjar getah bening, kulit dan jaringan lunak Residif

NEUROBLASTOMA Terapi Umum Makanan dengan gizi seimbang Khusus Operasi, hasil baik untuk tumor yang terlokalisir (stadium I dan II)

NEUROBLASTOMA Terapi Radioterapi Tidak bermanfaat untuk stadium I dan II Pada stadium II: preoperatif untuk mengecilkan tumor dan postoperatif untuk menghilangkan sisa tumor yang tertinggal Pada stadium IV: paliatif

NEUROBLASTOMA Terapi Kemoterapi Pilihan pertama untuk tumor luas PRC 10-15 ml/kgbb bila anemia Mencegah dan mengatasi infesi diberikan cotrimoxazol 25mg/kgbb/hari bila terdapat panas dengan granulositopenia (granulosit<500/mm3) menggunakan antibiotik spektrum luas IV

NEUROBLASTOMA Prognosis Histologis favorable lebih baik daripada unfavorable Umur saat diagnosis < 2 th lebih baik Kadar feritin serum normal (0-150mg%) lebih baik Rasio VMA/HVA tinggi (>1) lebih baik Stadium I,II,IV-S lebih baik dari III atau IV Lokalisasi: tumor primer di leher, mediastinum posterior lebih baik dari abdominal

RESPON ANGGOTA KELUARGA

You might also like