Professional Documents
Culture Documents
PENYAKIT TERMINAL adalah penyakit yang tidak bisa disembuhkan lagi, sehingga berpeluang besar mendekati tahap akhir kehidupan/kematian Adalah suatu keadaan sakit yang menurut akal sehat tidak ada harapan lagi untuk sembuh Contoh penyakit terminal: kanker, gagal ginjal kronik, gagal jantung Setiap individu akan mengalami kematian seorang diri, yang tidak bisa dihindari dan merupakan suatu kehilangan
Untuk pasien terminal, bagi profesi medis masih dapat melakukan banyak hal. Jika upaya kuratif tidak memungkinkan lagi, masih ada upaya paliatif. Pada stadium lanjut, pasien dengan penyakit kronis memiliki masalah fisik (nyeri, sesak, penurunan berat badan, gangguan aktifitas) dan masalah psikososial dan spiritual yang mempengaruhi kualitas hidup pasien dan keluarga
Kehilangan tonus otot a. relaksasi otot muka sehingga dagu menjadi turun b. kesulitan berbicara, hilangnya reflek menelan c. penurunan kegiatan saluran pencernaan (nausea, muntah, kembung, konstipasi) d. penurunan kontrol spingter urinari dan rektal e. gerakan tubuh yang terbatas
2.
Kubler-Rosa (1969) membagi : Menolak/denial, pasien/keluarga tidak siap menerima keadaaan yang sebenarnya terjadi, dan menunjukkan reaksi menolak Marah/anger, kemarahan terjadi karena kondisi yang mengancam kehidupan dengan segala hal yang telah diperbuat sehingga menggagalkan cita-cita
DUKUNGAN KELUARGA
Bantuan emosional mendengarkan keluhan pasien, berkomunikasi non verbal (duduk disamping pasien) Memenuhi kebutuhan fisiologis Memenuhi kebutuhan sosial sering berkunjung, membawa buku Memenuhi kebutuhan spiritual mendatangkan pemuka agama, berdoa
JENIS PENYAKIT
LEUKEMIA Adalah keganasan alat pembuat sel darah yang mengenai sel-sel darah, berupa proliferasi patologik sel-sel hematopoietik muda yang ditandai dengan adanya kegagalan sumsum tulang pembentuk sel darah normal dan adanya infiltrasi ke jaringan tubuh lainnya
LEUKEMIA
KLASIFIKASI LLA (Leukemia limfoblastik akut) LNLA (leukemia non limfoblastik akut) ETIOLOGI Tidak diketahui dengan pasti Diduga berhubungan dengan faktor genetik, lingkungan, infeksi virus, defisiensi imunologik, kelainan kromosom, penyakit herediter, pemakaian alkilating agent pada pengobatan kanker
LEUKEMIA
KRITERIA DIAGNOSIS ANAMNESIS Riwayat pucat, lemah, lesu, panas badan, infeksi berulang/menetap Perdarahan (ptekie, ekimosis, perdarahan gusi)
LEUKEMIA
KRITERIA DIAGNOSIS PEMERIKSAAN FISIK Hipertrofi gusi, infiltrasi ke kulit Limfadenopati Hepatosplenomegali
LEUKEMIA
KRITERIA DIAGNOSIS LABORATORIUM Darah tepi: anemia, granulositopenia, trombositopenia, ditemukan sel blas Sumsum tulang: selularitas meningkat didominasi oleh sel leukemia Pungsi lumbal: pemeriksaan sitologi
LEUKEMIA
PEMERIKSAAN PENUNJANG Laboratorium: darah (Hb, leukosit, gambaran darah tepi, tes fungsi hati/ginjal) Biopsi sumsum tulang Pungsi lumbal Radiologi: foto toraks
LEUKEMIA
PENYULIT Perdarahan Infeksi Metastasis (SSP, saluran genitourinarius, saluran cerna, tulang, kulit, jantung, paru)
LEUKEMIA
TERAPI UMUM Menjaga kebersihan kulit, gigi dan mulut Makanan gizi seimbang dimulai dengan makanan lunak
LEUKEMIA
TERAPI KHUSUS Kemoterapi Transplantasi sumsum tulang Transfusi darah Mencegah dan mengatasi infeksi Mencegah terjadinya hiperurikemia Dukungan psikososial, baik untuk penderita maupun keluarga
LEUKEMIA
PROGNOSIS Kemungkinan hidup bebas leukemia 5 tahun: 65-70% Faktor risiko yang mempengaruhi kejadian remisi: jumlah leukosit >100.000/mm3, hepar 5 cm Relaps (faktor risiko yang mempengaruhinya belum diketahui)
LIMFOMA
Adalah proses proliferatif ganas pada jaringan limfoid yang menyerang sel limfosit ETIOLOGI Penyebab pasti tidak diketahui, diduga Kelainan imunologik, infeksi virus (Epstein Bar virus, HIV), genetik, obatobatan, lingkungan (radiasi)
LIMFOMA
KRITERIA DIAGNOSTIK Limfadenopati progresif dan tidak nyeri Histopatologi: ditemukan limfosit, atau sel stem yang difus tanpa diferensiasi/berdiferensiasi buruk PENYULIT Penyebaran ke sumsum tulang, mediastinum, KGB diluar mediastinum dan abdomen
PEMERIKSAAN PENUNJANG Darah: rutin, SGOT/SGPT, LDH, ureaN, kreatinin, asam urat Biopsi jaringan yang adekuat dan/atau Aspirasi sumsum tulang Sitologi cairan likuor Sitologi cairan pleura, peritoneum atau perikardium Radiologik Foto toraks, tomografi mediastinum Survei tulang USG atau CT-scan daerah leher dan abdomen
LIMFOMA
LIMFOMA
TERAPI Umum Mencegah terjadinya infeksi dengan menghindari kontak Makanan gizi seimbang
LIMFOMA
TERAPI
Khusus Kemoterapi Radioterapi Operasi PRC 10-15 ml/kgbb untuk mengatasi anemia Suspensi trombosit 1unit/5 kgbb bila terjadi trombositopenia Na bikarbonat dan allupurinol 10ml/kgbb/hari pada tumor yang besar, untuk menghindari terjadinya nefropati asam urat akibat lisis tumor akut
LIMFOMA
PROGNOSIS BAIK, Pada lokasi primer dan stadium I,II Kepala dan leher (tanpa parameningeal) Nodus limfe perifer Abdominal80% (rekurens jarang terjadi setelah 2 tahun)
LIMFOMA
PROGNOSIS BURUK Stadium III atau IV Stadium II parameningeal Remisi inisial inklomplit dalam waktu 2 bulan Kadar LDH > 1000 U/l kadar asam urat >7,1 g/dl
NEUROBLASTOMA Adalah tumor yang berasal dari jaringan neural crest dan dapat mengenai susunan saraf simpatis sepanjang aksis kraniospinal Etiologi: tidak diketahui, diduga berhubungan dengan faktor lingkungan, ras dan genetik
NEUROBLASTOMA Kriteria diagnosis Anamnesis Banyak keringat Muka merah Nyeri kepala Palpitasi Diare berkepanjangan ~ gagal tumbuh
NEUROBLASTOMA Kriteria diagnosis Pemeriksaan fisik Distensi abdomen Tumor didaerah abdomen, pelvis atau mediastinum, dan biasanya melewati garis tengah Hipertensi
NEUROBLASTOMA Kriteria diagnosis Laboratorium Darah : hipokalemia, feritin serum Urin : katekolamin (VMA, HVA) Histopatologik: neuroblas yang tak berdiferensiasi dengan pseudorosette Sumsum tulang: sel ganas pseudorosette
NEUROBLASTOMA Pemeriksaan penunjang Darah : rutin, urea N, kreatinin, SGOT,SGPT, alkalifosfatase, feritin serum Urin : urinalisis, katekolamin Radiologi: foto toraks/abdomen survei tulang USG, CT scan Biopsi
NEUROBLASTOMA Penyulit Metastasis ke tulang, sumsum tulang, otak, hepar, paru, kelenjar getah bening, kulit dan jaringan lunak Residif
NEUROBLASTOMA Terapi Umum Makanan dengan gizi seimbang Khusus Operasi, hasil baik untuk tumor yang terlokalisir (stadium I dan II)
NEUROBLASTOMA Terapi Radioterapi Tidak bermanfaat untuk stadium I dan II Pada stadium II: preoperatif untuk mengecilkan tumor dan postoperatif untuk menghilangkan sisa tumor yang tertinggal Pada stadium IV: paliatif
NEUROBLASTOMA Terapi Kemoterapi Pilihan pertama untuk tumor luas PRC 10-15 ml/kgbb bila anemia Mencegah dan mengatasi infesi diberikan cotrimoxazol 25mg/kgbb/hari bila terdapat panas dengan granulositopenia (granulosit<500/mm3) menggunakan antibiotik spektrum luas IV
NEUROBLASTOMA Prognosis Histologis favorable lebih baik daripada unfavorable Umur saat diagnosis < 2 th lebih baik Kadar feritin serum normal (0-150mg%) lebih baik Rasio VMA/HVA tinggi (>1) lebih baik Stadium I,II,IV-S lebih baik dari III atau IV Lokalisasi: tumor primer di leher, mediastinum posterior lebih baik dari abdominal