You are on page 1of 12

OBAT-OBAT PADA GINJAL

MEKANISME KERJA GINJAL Nephron

Fungsi ginjal yang paling penting adalah untuk membuang zat limbah dari darah. Nephrons merupakan unit fungsional dari ginjal dalam menjalankan fungsi ini. Nephron menghasilkan urin dalam proses membuang limbah dan zat-zat berlebihan dari darah. Ada sekitar 1.000.000 nephron dalam tiap ginjal manusia.

Di dalam ginjal terdapat..!!

1) Glomerulus

2) Henle's Loop 3) Renal Collecting Tubule (Tubulus Pengumpul)

Farmakologi Dasar Obat Diuretik


Penghambat Carbonic Anhydrase Carbonic anhidrase terdapat daalm banyak tempat di nefron, termasuk membrane luminal dan basolateral dan sitoplasma sel epitel dan sel darah merah dalam sirkulasi ginjal. Lokasi enzim yang menonjol tersebut dalam luminal dari sel tubulus proksimal, tempat enzim tersebut mengkatalisasi dehidrasi H2CO3, suatu tahapan kritis dari reabsorbsi bikarbonat dalam tubulus proksimal. Penghambat carbonic anhydrase menyakat reabsorbsi natrium bikarbonat, menyebabkan dieresis natrium bikarbonat dan penurunan simpanan bikarbonat tubuh total.

Diuretika Ansa

Diuretika ansa (loop) secara selektif menghambat reabsorpsi NaCl pada cabang meningkat yang tebal dari ansa henle. Mengacu pada besarnya kapasitas absorbs segmen tersebut dan kenyataan bahwa dieresis tidak terbatas oleh perkembangan asidosis, seperti halnya penghambat anhydrase, obat tersebut adalah agen diuretuk yang paling efektif yang tersedia.

Thiazide

Diuretika thiazide muncul dalam usaha untuk mensintesis lebih banyak penghambat carbonic anhydrase yang kuat. Secara berkesinambungan menjadi jelas bahwa thiazide menghambat transport NaCl yang terjadi di luar efeknya terhadap aktivitas anhydrase dan bahwa obat tersebut bekerja pada transport garam pada tubulus berbelit distalis. Beberapa anggota dari kelompok tersebut mempertahankan aktivitas penghambatan carbonic anhyrase secara bermakna, tetapi efek tersebut tidak berkaitan dengan cara kerja utamanya. Contoh thiazide adalah hydrochlorothiazide.

Diuretika Hemat-Kalium

Anggota dari kelompok tersebut mengantagonisasi efek aldosteron pada korteks tubulus pengumpul dan pada bagian akhir tubulus distal. Penghambatan dapat terjadi dengan antagonusme farmakologis langsung dari reseptor mineralocorticoid (spironolactone) atau dengan penghambatan aliran Na+ melalui kanal ion pada membrane luminal (triamterence, amiloride).

Kombinasi-kombinasi Diuretika
Agen ANSA dan Thiazide Beberapa pasien menjadi refrakter ( sukar di sembuhkan, membandel) terhadap dosis diuretika ansa yang biasa diberikan atau menjadi refrakter setelah respons awal. Karena agen tersebut mempunyai waktu-paruh pendek, keadaan refrakter tersebut diduga terjadi berkaitan dengan interval yang panjang antar dosis pemberian. Retensi Na+ ginjal ditingkatkan selama periode ketika obat sudah tidak aktif lagi aktif.

Diuretik Hemat-kalium dan Agen Ansa atau Thiazide

Sebagian besar pasien yang diberi diuretika ansa atau thiazide mengalami hipokalemia pada beberapa titik terapi mereka. Keadaan tersebut seringkali dapat diatasi dengan pembatsan diet garam, yang akan membatasi penghantaran natrium ke tubulus pengumpul.

Keadaan dengan edema

Alasan yang paling lazim dari penggunaan diuretika adalah untuk menurunkan edema perifer atau paru yang terjadi sebagai hasil dari penyakit pada jantung, ginjal atau vaskulatur atau abnormalitas pada tekanan onkotik darah.

Yang termasuk dalam keadaan edema


Gagal Jantung Kongestif

Penyakit Ginjal

Sirosis Hati

Edema Idiopatik

KEADAAN TANPA EDEMA

Hipertensi

Nefrolitiasis

Hiperkalsemia

Diabetes Insipidus

Sekian Terimakasih

Semoga Bermanfaat..!!

You might also like