You are on page 1of 9

BAB 1 PENDAHULUAN A.

LATAR BELAKANG Fugu (ikan buntal) adalah salah satu ikan yang sangat beracun dan bahkan mematikan. Walaupun resikonya adalah mati, makanan dari fugu merupakan salah satu makanan yang spesial di Jepang. Bahkan telur ikan buntal dikenal sebagai makanan yang sangat berharga. Ikan ini disebut ikan buntal (sebagian mengenalnya sebagai ikan kembung) karena kemampuannya untuk menggembungkan badannya. Huruf kanji untuk penulisan nama ikan ini, jika diterjemahkan secara harfiah berarti "babi sungai". di daerah Jepang Barat, fugu ini disebut fuku yang berarti "meniup" atau "kebahagiaan." Disebutkan, ada sekitar 40 jenis ikan yang ditangkap dan diternakkan di Jepang. Sekitar 10.000 ton ikan ini di konsumsi tiap tahunnya. Shimonoseki, salah satu kota di perfecture Yamaguchi dikenal sebagai kota Fugu, merupakan suplier terbesar ikan ini. B. RUMUSAN MASALAH Didalam pembuatan makalah ini dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu: 1. Apakah yang dimaksud ikan buntal ? 2. Bagaimana klasifikasi ikan buntal ? 3. Apa saja ciri-ciri pada ikan buntal ? 4. Bagimana habitat dan cara makan ikan buntal ? 5. Apa saja racun yang ada pada ikan buntal ? 6. Bagaimana gejala-gejala Keracunan Yang Disebabkan Oleh Ikan Buntal ? 7. Bagaimana cara Penanganan Racun Ikan Buntal ? 8. Bagaimana fenomena Ikan Buntal ?

C. TUJUAN Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana ekologi dari ikan buntal.

D. MANFAAT Penulisan makalah ekologi hewan ini tidak hanya untuk penulis saja tetapi agar dapat dimanfaatkan untuk masa yang akan datang.

BAB II PEMBAHASAN A. Sekilas Tentang Ikan Buntal Tetraodontidae adalah sebuah famili dari ikan muara dan laut yang berasal dari ordo Tetraodontiformes. Secara morfologi, ikan-ikan serupa yang termasuk dalam famili ini serupa dengan ikan landak yang memiliki tulang belakang luas yang besar (tidak seperti tulang belakang Tetraodontidae yang lebih tipis, tersembunyi, dan dapat terlihat ketika ikan ini menggembungkan diri). Nama ilmiah ini merujuk pada empat gigi besar yang terpasang pada rahang atas dan bawah yang digunakan untuk menghancurkan cangkang krustasea dan moluska, mangsa alami mereka. Tetraodontidae terdiri dari sedikitnya 121 spesies ikan buntal yang terbagi dalam 20 genera. Ikan ini banyak ragamnya di perairan tropis dan tidak umum dalam di perairan zona sedang dan tidak ada di perairan dingin. Mereka memiliki ukuran kecil hingga sedang, meski beberapa spesies memiliki panjang lebih dari 100 sentimeter (39 in). B. Klasifikasi Ikan Buntal

Sumber : tamsil-tamsil.blogspot.com Gambar 1. Ikan Buntal

Klasifiasi Ilmiah Ikan Buntal Kingdom Phylum Upaphylum Kelas Upakelas Ordo Famili Genus : Animalia : Chordata : Vertebrata : Actinopterygii : Neopterygii : Tetraodontiformes : Tetraodontidae : Diodon Holoc

C. Ciri-Ciri Ikan Buntal Ciri-ciri ikan buntal adalah sebagai berikut : 1. Memiliki gigi yang tajam. 2. Memiliki racun yang terkandung dalam tubuhnya. 3. Dapat mengembang seperti balon dan mengeluarkan duri tajam. 4. Memiliki panjang 8-14 inci (20-35 cm), mencapai maksimum 20 inci (50 cm). D. Habitat Dan Cara Makan Ikan Buntal Penyebaran ikan ini adalah di perairan tropis seluruh dunia.Ikan Buntal ini adalah predator malam hari, biasanya bersembunyi di celah-celah karang di siang hari dan baru akan berakasi mencari makan pada malam hari. Gigi yang menyatu bersama menjadi satu kesatuan, menciptakan mulut yang kuat dan dapat meretakan kulit kerang siput, landak laut, dan kepiting yang merupakan makanan utama ikan buntal.

E. Racun Pada Ikan Buntal Ikan buntal mengandung neurotoksin yang poten yaitu Tetrodotoksin (TTX). Racun ini diperkirakan diseintesis oleh bakteri atau dinoflagelata spesies yang berhubungan dengan ikan buntal. Bagian tubuh yang dinyatakan mengandung racun TTX ini adalah hati, ovarium, kulit, dan usus halus. Tingkat toksisitas dari racun ini adalah musiman, oleh karena itu ikan inidisajikan d Jepang hanya dari bulan Oktober hingga Maret. Tetradoksin adalah racun yang tahan panas (kecuali dalam suasana alkali) dan merupakan racun non-protein yang larut dalam air. Tetradoksin adalah molekul organik, heterosiklik yang bekerja langsung pada pompa natrium aktif di jaringan saraf. R4acun ini menghambat difusi natrium melalui pompa natrium, sehingga mencegah depolarisasi dan terbentuknya aksi potensial dari sel saraf. Racun ini bekerja pada sistem saraf pusat dan sel saraf tepi (contoh saraf otonom, motorik, dan sensorik), racun ini merangsang kemoreseptor serta mendepresi pusat pernapasan dan pusat vasomotor di medulla oblongata. Dosis mematikan racun ikan buntal bagi manusia diperkirakan 2 mg TTX. Racun ini sangat mematikan dan akan bereaksi pada korbannya hanya dalam waktu kurang dari setengah jam.

Sumber : 51cantikmanis.blogspot.com Gambar 2. Ikan buntal ketika normal dan ketika menggembung

F. Gejala Keracunan Yang Disebabkan Oleh Ikan Buntal Gejala keracunan akibat racun ikan buntal adalah sebagai berikut : 1. Gejala awal timbul 15 menit hingga beberapa jam pasca paparan dengan makanan yang mengandung tetradoksin, 2. Diawali oleh rasa mual, 3. Muntah-muntah, 4. Mati rasa dalam rongga mulut, 5. Mucul gangguan fungsi saraf yang ditandai dengan rasa gatal di bibir, kaki dan tangan, 6. Terjadinya kelumpuhan dan kematian akibat sulit bernafas dan serangan jantung. Gejala tersebut timbul selama 10 menit pertama hingga 30 menit, 7. Kematian dapat terjadi dalam 4 hingga 6 jam, kematian terjadi akibat paralisis otot-otot pernapasan dan gagal nafas. G. Cara Penanganan Racun Ikan Buntal Jika ditemukan kasus keracunan akibat mengkonsumsi ikan buntal, segera bawa korban ke rumah sakit dengan fasilitas ICU untuk segera mendapatkan pertolongan. Tindakan dari unit gawat darurat yaitu: 1. Bebaskan dan amankan jalan nafas (cegah aspirasi) 2. Berikan infus normal saline (NaCl 0,9 %) atau kristaloid dan buka jalur vena untuk pemberian obat-obatan. 3. Keluarkan racun dari saluran pencernaan dengan melakukan bilas lambung dengan arang aktif (dengan atau tampa kantartik), hati-hati akan kemungkinan terjadinya aspirasi dan trauma pada esophagus. 4. Monitor tanda vital dan berikan oksigenasi yang adekuat.

5. Fokus terapi berikutnya adalah fungsi jantung hingga toksin telah tereliminasi seluruhnya dari tubuh. 6. Tidak ada antidot spesifik yang pernah dicobakan pada manusia.

H. Fenomena Ikan Buntal Fenomena ikan buntal cukup ajaib, begitu disentuh, tubuh ikan ini akan membengkak. Anak-anak nelayan tahu persis sifat ikan ini. Pada saat ikan itu dilempar ke daratan oleh para nelayan maka mereka langsung menendangnya. Begitu ditendang ikan buntal akan membengkak, makin sering ditendang apalagi dengan tenaga yang lebih keras, ikan buntal akan membengkak menyerupai balon. Jika memperhatikan anak-anak nelayan yang mendekati perahu yang baru merapat ke pantai, tidak lain kecuali mencari ikan buntal yang akan dijadikan bola.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Ikan buntal pisang termasuk ke dalam ordo tetraodontiformes, yaitu memiliki bentuk tubuh bundar seperti bola, memiliki duri-duri kecil diperutnya dan memiliki empat buah gigi. Racun yang terkadung pada bagian dalam ikan buntal ini disebut Tetrodotoksin (TTX). Dosis mematikan racun ikan buntal bagi manusia diperkirakan 2 mg TTX. Racun ini sangat mematikan dan akan bereaksi pada korbannya hanya dalam waktu kurang dari setengah jam. B. Saran Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca semua agar makalah ini menjadi baik dan sempurna, serta dapat digunakan untuk generasi selanjutnya.

Daftar Pustaka
Gordon, M.S., Plaut, I., and D. Kim. 1996. How puffers (Teleostei: Tetraodontidae) swim. Journal of Fish Biology 49: 319328. http://id.wikipedia.org/wiki/Ikan_buntal http://doktersehat.com/seputar-mengenai-ikan-buntal-fugu-kembung/

You might also like