You are on page 1of 24

UNDANG-UNDANG DASAR 1945 Amandemen PEMBUKAAN Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh

sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan. Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Atas berkat rakhmat Allah Yang Maha uasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya. emudian dari pada itu untuk membentuk suatu !emerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, men"erdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah emerdekaan ebangsaan Indonesia itu dalam suatu #ndang-#ndang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara $epublik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada etuhanan Yang Maha %sa, emanusiaan Yang Adil dan Beradab, !ersatuan Indonesia dan erakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam !ermusyawaratan&!erwakilan, serta dengan mewujudkan suatu eadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. BAB I BENTUK DAN KEDAULATAN Pasal 1 '() Negara Indonesia ialah Negara esatuan, yang berbentuk $epublik. '*) edaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut #ndang-#ndang Dasar. '+) Negara Indonesia adalah negara hukum.

BAB II MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT Pasal 2 Majelis !ermusyawaratan $akyat terdiri atas anggota Dewan !erwakilan $akyat dan anggota Dewan !erwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut dengan undangundang. Pasal 3 '() Majelis !ermusyawaratan $akyat berwenang mengubah dan menetapkan #ndang-#ndang Dasar.

'*) Majelis !ermusyawaratan $akyat melantik !residen dan&atau ,akil !residen. '+) Majelis !ermusyawaratan $akyat hanya dapat memberhentikan !residen dan&atau ,akil !residen dalam masa jabatannya menurut #ndang-#ndang Dasar. BAB III KEKUASAAN PEMERINTAHAN NEGARA Pasal 4 '() !residen $epublik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut #ndang-#ndang Dasar. '*) Dalam melakukan kewajibannya !residen dibantu oleh satu orang ,akil !residen. Pasal 5 '() !residen berhak mengajukan ran"angan undang-undang kepada Dewan !erwakilan $akyat. '*) !residen menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan undang-undang sebagaimana mestinya. Pasal 6 '() -alon !residen dan "alon ,akil !residen harus seorang warga negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri, tidak pernah

mengkhianati negara, serta mampu se"ara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai !residen dan ,akil !residen. '*) .yarat-syarat untuk menjadi !residen dan ,akil !residen diatur lebih lanjut dengan undang-undang. Pasal 6A '() !residen dan ,akil !residen dipilih dalam satu pasangan se"ara langsung oleh rakyat. '*) !asangan "alon !residen dan ,akil !residen diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik peserta pemilihan umum sebelum pelaksanaan pemilihan umum. '+) !asangan "alon !residen dan ,akil !residen yang mendapatkan suara lebih dari lima puluh persen dari jumlah suara dalam pemilihan umum dengan sedikitnya dua puluh persen suara di setiap pro/insi yang tersebar di lebih dari setengah jumlah pro/insi di Indonesia, dilantik menjadi !residen dan ,akil !residen.

'0) Dalam hal tidak ada pasangan "alon !residen dan ,akil !residen terpilih, dua pasangan "alon yang memperoleh suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum dipilih oleh rakyat se"ara langsung dan pasangan yang memperoleh suara rakyat terbanyak dilantik sebagai presiden dan wakil presiden. '1) 2ata "ara pelaksanaan pemilihan !residen dan ,akil !residen lebih lanjut diatur dalam undang-undang. Pasal !residen dan ,akil !residen memegang jabatan selama lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan. Pasal B

'() #sul pemberhentian !residen dan&atau ,akil !residen dapat diajukan oleh Dewan !erwakilan $akyat kepada Majelis !ermusyawaratan $akyat hanya dengan terlebih dahulu mengajukan permintaan kepada Mahkamah onstitusi untuk memeriksa, mengadili, dan memutus pendapat Dewan !erwakilan $akyat bahwa !residen dan&atau ,akil !residen telah melakukan

pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan ter"ela3 dan&atau pendapat bahwa !residen dan&atau ,akil !residen tidak lagi memenuhi syarat sebagai !residen dan&atau ,akil !residen. '*) !endapat Dewan !erwakilan $akyat bahwa !residen dan&atau ,akil !residen telah melakukan pelanggaran hukum tersebut ataupun telah tidak lagi memenuhi syarat sebagai !residen dan&atau ,akil !residen adalah dalam rangka pelaksanaan 4ungsi pengawasan Dewan !erwakilan $akyat. '+) !engajuan permintaan Dewan !erwakilan $akyat kepada Mahkamah onstitusi hanya dapat dilakukan dengan dukungan sekurang-kurangnya *&+ dari jumlah anggota Dewan !erwakilan $akyat yang hadir dalam sidang paripurna yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya *&+ dari jumlah anggota Dewan !erwakilan $akyat. '0) Mahkamah onstitusi wajib memeriksa, mengadili, dan memutus dengan seadil-adilnya terhadap pendapat Dewan !erwakilan $akyat tersebut paling lama sembilan puluh hari setelah permintaan Dewan !erwakilan $akyat itu diterima oleh Mahkamah onstitusi. '1) Apabila Mahkamah onstitusi memutuskan bahwa !residen dan&atau ,akil !residen terbukti melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan ter"ela3 dan&atau terbukti bahwa !residen dan&atau ,akil !residen tidak lagi memenuhi syarat sebagai !residen dan&atau ,akil !residen, Dewan !erwakilan $akyat menyelenggarakan sidang paripurna untuk meneruskan usul pemberhentian !residen dan&atau ,akil!residen kepada Majelis !ermusyawaratan $akyat. '5) Majelis !ermusyawaratan $akyat wajib menyelenggarakan sidang untuk memutuskan usul Dewan !erwakilan $akyat tersebut paling lambat tiga puluh hari sejak Majelis !ermusyawaratan $akyat menerima usul tersebut. '6) eputusan Majelis !ermusyawaratan $akyat atas usul pemberhentian !residen dan&atau ,akil !residen harus diambil dalam rapat paripurna Majelis !ermusyawaratan $akyat yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya +&0 dari jumlah anggota dan disetujui oleh sekurang-kurangnya *&+ dari jumlah anggota yang hadir, setelah !residen dan&atau ,akil !residen diberi kesempatan

menyampaikan penjelasan !ermusyawaratan $akyat.

dalam

rapat

paripurna

Majelis

Pasal

!residen tidak dapat membekukan dan&atau membubarkan Dewan !erwakilan $akyat. Pasal " '() 7ika !residen mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya, ia digantikan oleh ,akil !residen sampai habis masa jabatannya. '*) Dalam hal terjadi kekosongan ,akil !residen, selambat-lambatnya dalam waktu enam puluh hari, Majelis !ermusyawaratan $akyat menyelenggarakan sidang untuk memilih ,akil !residen dari dua "alon yang diusulkan oleh !residen. '+) 7ika !residen dan ,akil !residen mangkat, berhenti, diberhentikan, atau tidak dapat melakukan kewajibannya dalam masa jabatannya se"ara bersamaan, pelaksana tugas kepresidenan adalah Menteri 8uar Negeri, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri !ertahanan se"ara bersama-sama. .elambatlambatnya tiga puluh hari setelah itu, Majelis !ermusyawaratan $akyat menyelenggarakan sidang untuk memilih !residen dan ,akil !residen dari dua pasangan "alon !residen dan ,akil !residen yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan "alon !residen dan ,akil !residennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum sebelumnya, sampai habis masa jabatannya. Pasal 9 '() .ebelum memangku jabatannya, !residen dan ,akil !residen bersumpah menurut agama, atau berjanji dengan sungguhsungguh di hadapan Majelis !ermusyawaratan $akyat atau Dewan !erwakilan $akyat sebagai berikut 9 S#$%a& P'(s)*(+ ,Wa-)l P'(s)*(+./ :Demi Allah, saya bersumpah akan memenuhi kewajiban !residen $epublik Indonesia ',akil !residen $epublik Indonesia) dengan sebaik-balknya dan seadil-adilnya, memegang teguh #ndang-

#ndang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus-lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa:. Ja+0) P'(s)*(+ ,Wa-)l P'(s)*(+./ :.aya berjanji dengan sungguh-sungguh akan memenuhi kewajiban !residen $epublik Indonesia ',akil !residen $epublik Indonesia) dengan sebaik-balknya dan seadil-adllnya, memegang teguh #ndang-#ndang Dasar dan menjalankan segala undang-undang dan peraturannya dengan selurus lurusnya serta berbakti kepada Nusa dan Bangsa:. '*) 7ika Majelis !ermusyawaratan $akyat atau Dewan !erwakilan $akyat tidak dapat mengadakan sidang, !residen dan ,akil !residen bersumpah menurut agama, atau berjanji dengan sungguh-sungguh di hadapan pimpinan Majelis !ermusyawaratan $akyat dengan disaksikan oleh pimpinan Mahkamah Agung. Pasal 11 !residen memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkatan 8aut dan Angkatan #dara. Pasal 11 '() !residen dengan persetujuan Dewan !erwakilan $akyat menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain. '*) !residen dalam membuat perjanjian internasional lainnya yang menimbulkan akibat yang luas dan mendasar bagi kehidupan rakyat yang terkait dengan beban keuangan negara, dan&atau mengharuskan perubahan atau pembentukan undang-undang harus dengan persetujuan Dewan !erwakilan $akyat. '+) etentuan lebih lanjut tentang perjanjian internasional diatur dengan undang-undang. Pasal 12 !residen menyatakan keadaan bahaya. .yarat-syarat dan akibatnya keadaan bahaya ditetapkan dengan undang-undang. Pasal 13 '() !residen mengangkat duta dan konsul.

'*) Dalam hal mengangkat duta, !residen memperhatikan pertimbangan Dewan !erwakilan $akyat. '+) !residen menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan Dewan !erwakilan $akyat.

Pasal 14 '() !residen memberi grasi dan rehabilitasi dengan memperhatikan pertimbangan Mahkamah Agung. '*) !residen memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan Dewan !erwakilan $akyat. Pasal 15 !residen memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur dengan undang-undang. Pasal 16 !residen membentuk suatu dewan pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada !residen, yang selanjutnya diatur dalam undang-undang. BAB 2 KEMENTERIAN NEGARA Pasal 1 '() !residen dibantu oleh menteri-menteri negara. '*) Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh !residen. '+) .etiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan '0) !embentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara diatur dalam undang-undang. BAB 2I PEMERINTAH DAERAH Pasal 1" '() Negara esatuan $epublik Indonesia dibagi atas daerah-daerah pro/insi dan daerah pro/insi itu dibagi atas kabupaten dan kota,

yang tiap-tiap pro/insi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan aerah, yang diatur dengan undang-undang. '*) !emerintahan daerah pro/insi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. '+) !emerintahan daerah pro/insi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan !erwakilan $akyat Daerah yang anggotaanggotanya dipilih melalui pemilihan umum. '0) ;ubernur, Bupati dan ,alikota masing-masing sebagai epala !emerintah Daerah !ro/insi, abupaten dan ota dipilih se"ara demokratis. '1) !emerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, ke"uali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan !emerintah !usat. '5) !emerintahan daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan. '6) .usunan dan tata "ara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undang-undang. Pasal 1"A '() <ubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah pro/insi, kabupaten, dan kota atau antara pro/insi dan kabupaten dan kota, diatur dengan #ndang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah. '*) <ubungan keuangan, pelayanan umum, peman4atan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan se"ara adil dan selaras berdasarkan undang-undang. Pasal 1"B '() Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersi4at khusus atau bersi4at istimewa yang diatur dengan #ndang-undang. '*) Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat serta hak-hak tradisonalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara esatuan $epublik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang. BAB 2II

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT Pasal 19 '() Anggota Dewan !erwakilan $akyat dipilih melalui pemilihan umum. '*) .usunan Dewan !erwakilan rakyat diatur dengan undang-undang. '+) Dewan !erwakilan $akyat bersidang sedikitnya sekali dalam setahun. Pasal 21 '() Dewan !erwakilan $akyat memegang kekuasaan membentuk #ndang undang. '*) .etiap ran"angan undang-undang dibahas oleh Dewan !erwakilan $akyat dan !residen untuk mendapat persetujuan bersama. '+) 7ika ran"angan undang-undang itu tidak mendapat persetujuan bersama, ran"angan undang-undang itu tidak boleh diajukan lagi dalam persidangan Dewan !erwakilan $akyat masa itu. '0) !residen mengesahkan ran"angan undang-undang yang telah disetujui bersama untuk menjadi undang-undang. '1) Dalam hal ran"angan undang-undang yang telah disetujui bersama tersebut tidak disahkan oleh !residen dalam waktu tiga puluh hari semenjak ran"angan undang-undang tersebut disetujui, ran"angan undang-undang tersebut sah menjadi undang-undang dan wajib diundangkan. Pasal 21A '() Dewan !erwakilan $akyat memiliki anggaran dan 4ungsi pengawasan. 4ungsi legislasi, 4ungsi

'*) Dalam melaksanakan 4ungsinya, selain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain #ndang-#ndang Dasar ini, Dewan !erwakilan $akyat mempunyai hak interpelasi, hak angket, dan hak menyatakan pendapat. '+) .elain hak yang diatur dalam pasal-pasal lain #ndang-#ndang Dasar ini, Dewan !erwakilan $akyat mempunyai hak mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat, serta hak imunitas.

'0)

etentuan lebih lanjut tentang hak Dewan !erwakilan $akyat dan hak anggota Dewan !erwakilan $akyat diatur dalam undangundang. Pasal 21

'() Anggota Dewan !erwakilan $akyat berhak mengajukan usul ran"angan undang-undang. '*) 7ika ran"angan itu, meskipun disetujui oleh Dewan !erwakilan $akyat, tidak disahkan oleh !residen, maka ran"angan tadi tidak boleh dimajukan lagi dalam persidangan Dewan !erwakilan $akyat masa itu. Pasal 22 '() Dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, !residen berhak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undangundang. '*) !eraturan pemerintah itu harus mendapat persetujuan Dewan !erwakilan $akyat dalam persidangan yang berikut. '+) 7ika tidak mendapat persetujuan, maka peraturan pemerintah itu harus di"abut. Pasal 22A etentuan lebih lanjut tentang tata "ara pembentukan undangundang diatur dengan undang-undang. Pasal 22B Anggota Dewan !erwakilan $akyat dapat diberhentikan dari jabatannya, yang syarat-syarat dan tata "aranya diatur dalam undangundang. BAB 2IIA DEWAN PERWAKILAN DAERAH Pasal 22! '() Anggota Dewan !erwakilan Daerah dipilih dari setiap pro/insi melalui pemilihan umum. '*) Anggota Dewan !erwakilan Daerah dari setiap pro/insi jumlahnya sama dan jumlah seluruh anggota Dewan !erwakilan Daerah itu

tidak lebih dari sepertiga jumlah anggota Dewan !erwakilan $akyat. '+) Dewan !erwakilan Daerah bersidang sedikitnya sekali dalam setahun. '0) .usunan dan kedudukan Dewan !erwakilan Daerah diatur dengan undang-undang. Pasal 22D '() Dewan !erwakilan Daerah dapat mengajukan kepada Dewan !erwakilan $akyat ran"angan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah. '*) Dewan !erwakilan Daerah ikut membahas ran"angan undangundang yang berkaitan dengan otonomi daerah3 hubungan pusat dan daerah3 pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah3 pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, serta perimbangan keuangan pusat dan daerah3 serta memberikan pertimbangan kepada Dewan !erwakilan $akyat atas ran"angan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara dan ran"angan undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama. '+) Dewan !erwakilan Daerah dapat melakukan pengawasan atas pelaksanaan undang-undang mengenai9 otonomi daerah, pembentukan, pemekaran dan penggabungan daerah, hubungan pusat dan daerah, pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya, pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara, pajak, pendidikan, dan agama serta menyampaikan hasil pengawasannya itu kepada Dewan !erwakilan $akyat sebagai bahan pertimbangan untuk ditindaklanjuti. '0) Anggota Dewan !erwakilan Daerah dapat diberhentikan dari jabatannya, yang syarat-syarat dan tata "aranya diatur dalam undang-undang. BAB 2IIB PEMILIHAN UMUM

Pasal 22E '() !emilihan umum dilaksanakan se"ara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil setiap lima tahun sekali. '*) !emilihan umum diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan !erwakilan $akyat, Dewan !erwakilan Daerah, !residen dan ,akil !residen dan Dewan !erwakilan $akyat Daerah. '+) !eserta pemilihan umum untuk memilih anggota Dewan !erwakilan $akyat dan anggota Dewan !erwakilan $akyat Daerah adalah partai politik. '0) !eserta pemilihan umum untuk memilih !erwakilan Daerah adalah perseorangan. anggota Dewan

'1) !emilihan umum diselenggarakan oleh suatu komisi pemilihan umum yang bersi4at nasional, tetap, dan mandiri. '5) etentuan lebih lanjut tentang pemilihan umum diatur dengan undang-undang. BAB 2III HAL KEUANGAN Pasal 23 '() Anggaran pendapatan dan belanja negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan negara ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan se"ara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. '*) $an"angan undang-undang anggaran pendapatan dan belanja negara diajukan oleh !residen untuk dibahas bersama Dewan !erwakilan $akyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan !erwakilan Daerah. '+) Apabila Dewan !erwakilan $akyat tidak menyetujui ran"angan anggaran pendapatan dan belanja negara yang diusulkan oleh !residen, !emerintah menjalankan Anggaran !endapatan dan Belanja Negara tahun yang lalu. Pasal 23A !ajak dan pungutan lain yang bersi4at memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang.

Pasal 23B Ma"am dan harga mata uang ditetapkan dengan undangundang. Pasal 23! <al-hal lain mengenai keuangan negara diatur dengan undangundang. Pasal 23D Negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan indepedensinya diatur dalam undang-undang.

BAB 2IIIA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN Pasal 23E '() #ntuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan satu Badan !emeriksa euangan yang bebas dan mandiri. '*) <asil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada Dewan !erwakilan $akyat, Dewan !erwakilan Daerah, dan Dewan !erwakilan $akyat Daerah, sesuai dengan kewenangannya. '+) <asil pemeriksaan tersebut ditindaklanjuti oleh lembaga perwakilan dan&atau badan sesuai dengan undang-undang. Pasal 233 '() Anggota Badan !emeriksa euangan dipilih oleh Dewan !erwakilan $akyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan !erwakilan Daerah dan diresmikan oleh !residen. '*) !impinan Badan !emeriksa anggota. euangan dipilih dari dan oleh

Pasal 23G '() Badan !emeriksa euangan berkedudukan di ibu kota negara, dan memiliki perwakilan di setiap pro/insi. '*) etentuan lebih lanjut mengenai Badan !emeriksa diatur dengan undang-undang. BAB I4 KEKUASAAN KEHAKIMAN Pasal 24 '() ekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. ekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah onstitusi. Pasal 24A euangan

'*)

'() Mahkamah Agung berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di bawah undang-undang terhadap undang-undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh undang-undang. '*) <akim agung harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak ter"ela, adil, pro4esional, dan berpengalaman di bidang hukum. '+) -alon hakim agung diusulkan omisi Yudisial kepada Dewan !erwakilan $akyat untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya ditetapkan sebagai hakim agung oleh !residen. '0) etua dan wakil ketua Mahkamah Agung dipilih dari dan oleh hakim agung.

'1) .usunan, kedudukan, keanggotaan, dan hukum a"ara Mahkamah Agung serta badan peradilan di bawahnya diatur dengan undangundang. Pasal 24B

'()

omisi Yudisial bersi4at mandiri yang berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.

'*) Anggota omisi Yudisial harus mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidang hukum serta memiliki integritas dan kepribadian yang tidak ter"ela. '+) Anggota omisi Yudisial diangkat dan diberhentikan oleh !residen dengan persetujuan Dewan !erwakilan $akyat. '0) .usunan, kedudukan, dan keanggotaan dengan undang-undang. Pasal 24! '() Mahkamah onstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersi4at 4inal untuk menguji undang-undang terhadap #ndang-#ndang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh #ndang-#ndang Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum. '*) Mahkamah onstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan !erwakilan $akyat mengenai dugaan pelanggaran oleh !residen dan&atau ,akil !residen menurut #ndang-#ndang Dasar. '+) Mahkamah onstitusi mempunyai sembilan orang anggota hakim konstitusi yang ditetapkan oleh !residen, yang diajukan masingmasing tiga orang oleh Mahkamah Agung, tiga orang oleh Dewan !erwakilan $akyat, dan tiga orang oleh !residen. '0) etua dan ,akil etua Mahkamah hakim konstitusi. onstitusi dipilih dari dan oleh omisi Yudisial diatur

'1) <akim konstitusi harus memiliki integritas dan kepribadian yang tidak ter"ela, adil, negarawan yang menguasai konstitusi dan ketatanegaraan, serta tidak merangkap sebagai pejabat negara. '5) !engangkatan dan pemberhentian hakim konstitusi, hukum a"ara serta lainnya tentang Mahkamah onstitusi diatur dengan undangundang. BAB I4A

WILAYAH NEGARA Pasal 25A Negara esatuan $epublik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang ber"iri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang. BAB 4 WARGA NEGARA DAN PENDUDUK Pasal 26 '() Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undangundang sebagai warga negara. '*) !enduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. '+) <al-hal mengenai warga negara dan penduduk diatur dengan undang-undang. Pasal 2 '() .egala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada ke"ualinya. '*) 2iap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. '+) .etiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 2" emerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebaganya ditetapkan dengan undangundang. BAB 4A HAK ASASI MANUSIA Pasal 2"A

.etiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan kehidupannya. Pasal 2"B '() .etiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah. '*) .etiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Pasal 2"! '() .etiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh man4aat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia. '*) .etiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya se"ara kolekti4 untuk membangun masyarakat, bangsa dan negaranya. Pasal 2"D '() .etiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum. '*) .etiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja. '+) .etiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan. '0) .etiap orang berhak atas status kewarganegaraan. Pasal 2"E '() .etiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali.

'*) .etiap orang berhak atas kebebasan meyakini keper"ayaan, menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya. '+) .etiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat. Pasal 2"3 .etiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh in4ormasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk men"ari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan in4ormasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia. Pasal 2"G '() .etiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang dibawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari an"aman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi. '*) .etiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan dan perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain. Pasal 2"H '() .etiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan medapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. '*) .etiap orang mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh kesempatan dan man4aat yang sama guna men"apai persamaan dan keadilan. '+) .etiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya se"ara utuh sebagai manusia yang bermartabat. '0) .etiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh diambil alih se"ara sewenang-wenang oleh siapa pun. Pasal 2"I

'() <ak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun. '*) .etiap orang berhak bebas atas perlakuan yang bersi4at diskriminati4 atas dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersi4at diskriminati4 itu. '+) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan =aman dan peradaban. '0) !erlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah. '1) #ntuk menegakan dan melindungi hak assi manusia sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundangan-undangan. Pasal 2"J '() .etiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. '*) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undangundang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis. BAB 4I AGAMA Pasal 29 '() Negara berdasar atas etuhanan Yang Maha %sa. '*) Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan keper"ayaannya itu.

BAB 4II PERTAHANAN DAN KEAMANAN NEGARA Pasal 31 '() 2iap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. '*) #saha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh 2entara Nasional Indonesia dan epolisian Negara Indonesia $epublik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung. '+) 2entara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan 8aut dan Angkatan #dara sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara. '0) epolisian Negara $epublik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga kemanan dan ketertiban masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.

'1) .usunan dan kedudukan 2entara Nasional Indonesia, epolisian Negara $epublik Indonesia , hubungan kewenangan 2entara Nasional Indonesia dan epolisian Negara $epublik Indonesia di dalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha pertahanan dan keamanan diatur dengan undang-undang. BAB 4III PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Pasal 31 '() .etiap warga negara berhak mendapat pendidikan. '*) .etiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. '+) !emerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka men"erdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

'0) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurangkurangnya *>? dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. '1) !emerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia. Pasal 32 '() Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya. '*) Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional. BAB 4I2 PEREK5N5MIAN NASI5NAL DAN KESEJAHTERAAN S5SIAL Pasal 33 '() !erekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan. '*) -abang-"abang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. '+) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. '0) !erekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip keadilan, kebersamaan, e4isiensi, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. '1) etentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang. Pasal 34

'() @akir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara. '*) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan. '+) Negara bertanggung jawab atas penyediaan 4asilitas pelayanan kesehatan dan 4asilitas pelayanan umum yang layak. '0) etentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-undang. BAB 42 BENDERA6 BAHASA6 DAN LAMBANG NEGARA 6 SERTA LAGU KEBANGSAAN Pasal 35 Bendera Negara Indonesia ialah .ang Merah !utih. Pasal 36 Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.

Pasal 36A 8ambang negara ialah ;aruda !an"asila dengan semboyan Bhinneka 2unggal Ika Pasal 36B 8agu ebangsaan ialah Indonesia $aya. Pasal 36! etentuan lebih lanjut mengenai Bendera, Bahasa, dan 8ambang Negara, serta 8agu ebangsaan diatur dengan undang-undang. BAB 42I PERUBAHAN UNDANG-UNDANG DASAR Pasal 3

'() #sul perubahan pasal-pasal #ndang-#ndang Dasar dapat diagendakan dalam sidang Majelis !ermusyawaratan $akyat apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya (&+ dari jumlah anggota Majelis !ermusyawaratan $akyat. '*) .etiap usul perubahan pasal-pasal #ndang-#ndang Dasar diajukan se"ara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya. '+) #ntuk mengubah pasal-pasal #ndang-#ndang Dasar, .idang Majelis !ermusyawaratan $akyat dihadiri oleh sekurangkurangnya *&+ dari jumlah anggota Majelis !ermusyawaratan $akyat. '0) !utusan untuk mengubah pasal-pasal #ndang-#ndang Dasar dilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya 1> persen ditambah satu dari seluruh anggota Majelis !ermusyawaratan $akyat. '1) husus tentang bentuk Negara dapat dilakukan perubahan. esatuan $epublik Indonesia tidak

ATURAN PERALIHAN Pasal I .egala peraturan perundang-undangan yang ada masih tetap berlaku selama belum diadakan yang baru menurut #ndang-#ndang Dasar ini. Pasal II .emua lembaga negara yang ada masih tetap ber4ungsi sepanjang untuk melaksanakan ketentuan #ndang-#ndang Dasar dan belum diadakan yang baru menurut #ndang-#ndang Dasar ini. Pasal III

Mahkamah onstitusi dibentuk selambat-lambatnya pada (6 Agustus *>>+ dan sebelum dibentuk segala kewenangannya dilakukan oleh Mahkamah Agung.

ATURAN TAMBAHAN Pasal I Majelis !ermusyawaratan $akyat ditugasi untuk melakukan peninjauan terhadap materi dan status hukum etetapan Majelis !ermusyawaratan $akyat .ementara dan etetapan Majelis !ermusyawaratan $akyat untuk diambil putusan pada .idang Majelis !ermusyawaratan $akyat *>>+. Pasal II Dengan ditetapkannya perubahan #ndang-#ndang Dasar ini, #ndang-#ndang Dasar Negara $epublik Indonesia 2ahun (A01 terdiri atas !embukaan dan pasal-pasal.

You might also like