You are on page 1of 43

BAB II

LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian Beton
Beton adalah suatu campuran dengan perbandingan antara semen, agregat kasar,
sedang, halus, dan air secukupnya dengan komposisi perbandingan yang telah
ditentukan dan juga bahan tambah/admixture jika diperlukan sehingga akan
mendapatkan hasil yang diinginkan. Bahan yang dipakai sebagai bahan pengikat
adalah semen Portland .
Beton biasanya mempunyai kuat tarik yang rendah tetapi sebaliknya
mempunyai kuat tekan yang tinggi untuk itu dalam pelaksanaan structural perlu
ditambah dengan tulangan baja agar beton tersebut mempunyai kekuatan tarik.
Didalam pelaksanaan pembetonan, terdapat tiga kombinasi beton dari keadaan
plastis menjadi padat antara lain :
1. Beton segar merupakan beton yang masih dalam keadaan plastis pada saat
pengecoran .
2. Beton muda yaitu beton beton yang sudah mulai mengeras diperkirakan 1! jam
sesudah pengecoran berlangsung.
". Beton keras adalah beton yang keadaanya sudah mengeras dan telah mencapai
kekuatan yang telah ditentukan pada umur beton minimum 2# hari.
2.2. Mutu dan Kelas Beton
Beton kelas 1 adalah beton untuk pekerjaan pekerjaan non structural dan
pelaksanaanya tidak diperlukan keahlian khusus. Penga$asan mutu hanya
dikhususkan terhadap mutu bahannya saja, sedangkan untuk penga$asan terhadap
kuat tekan tidak disyaratkan pemeriksaanya . %utu beton kelas 1 dinyatakan B&.
Beton kelas '' adalah beton untuk pekerjaan pekerjaan yang bersi(at structural,
secara umum pelaksanaannya memerlukan keahlian khusus yang cukup dan harus
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)1
dilakukan diba$ah pimpinan tenaga ahli yang berpengalaman. Beton kelas '' dibagi
dalam mutu mutu standar yaitu B', * 12+, *) 1,+, *)22+, dan *)"!!.
-ntuk mutu beton B', penga$asan mutu hanya dibatasi terhadap mutu)mutu
bahan, sedangkan untuk penga$asan terhadap kuat tekan tidak disyaratkan
pemeriksaan pada mutu yang ketat terhadap bahan)bahan dengan keharusan untuk
pemeriksaan kekuatan beton secara .ertical menurut ketentuan dalam PB' )1/,1.
Beton kelas ''' adalah beton untuk pekerjaan)pekerjaan structural dimana dipakai
mutu beton dengan kekuatan tekan karakteristik yang lebih tinggi dari 22+ kg/cm0.
Didalam pelaksanaan diperlukan keahlian khusus dan harus dilakukan diba$ah
penga$asan tenaga)tenaga ahli. Diisyaratkan adanya laboratorium beton dengan
peralatanya lengkap dengan tenaga)tenaga ahli yang dapat melakukan penga$asan
mutu beton secara kontinue. %utu beton kelas ''' biasanya dituliskan dengan huru( *
dengan angka dibelakangnya yang menyatakan karakteristik beton yang
bersangkutan.
Tabel. II.I. Nilai Slu!
"raian Slu!
Ma#siu Miniu
) Dinding plat pondasi dan
telapak bertulang
) Pondasi telapak tidak
bertulang koison dan
konstruksi ba$ah tanah
) Plat, balok, kolom dan
dinding
) Pengerasan jalan
) Pembetonan masal
12,+
/,!
1+,!
,,+
,,+
+,!
2,+
,,+
+,!
2,+
Sumber.Konstruksi Beton I dan II
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)2
Tabel.II.2.Perbandingan #e#uatan te#an beton berbagai benda u$i.
Benda u$i Perbandingan
#e#uatan te#an
Kubus 1%&1%&1%
Kubus 2'&2'&2'
Silinder
1(''
'()%
'(*+
Sumber. Konstruksi Beton I dan II
2.+. ,a!uran beton
1. Seen
1emen adalah merupakan bagian dari komponen yang ber(ungsi sebagai
pengikat yang baik apabila dicampur dengan air yang akhirnya dapat mengikat
dengan sendirinya. 1emen dibuat dan diproduksi dari bahan baku tanah liat dan batu
kapur, semen yang banyak dipakai di 'ndonesia adalah jenis semen Portland.
2ampir semua bahan)bahan bangunan ini dibuat dengan bahan perekat
3 semen 4. Dalam perkembanganya sebagai bahan pengikat, semen Portland sangat
penting artinya untuk menunjang industri bahan bangunan dari beton, karena dengan
adanya bahan semen itu maka secara otomatis bahan bangunan lainnya seperti batu
bata dan batu batako akan laris dipasaran sebab semua bahan tersebut pasti
menggunakan semen Portland jenis '.
-ntuk tujuan umum, karena jenis ini yang termurah dari jenis lain serta
terbanyak diproduksi dan dipasarkan. 5dapun semen Portland yang diproduksi di
'ndonesia dan yang banyak dipakai untuk proyek)proyek adalah:
1. 1emen 6onasa type '
2. 1emen 7resik type '
". 1emen 8ibinong type '
9. 1emen 6iga :oda type '
+. 1emen *upang type '
2. Agregat
5gregat adalah bahan pengisi beton , dimana komposisi agregat antara ,!;),+;
dari massa beton . Disini agregat dibagi dalam dua bagian yaitu :
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)"
1. 5gregat 2alus 3 pasir 4
2. 5gregat *asar 3 koral 4
5dapun maksud pembuatan beton menggunakan agregat adalah :
1. %enghemat penggunaan semen
2. %enghasilkan kekuatan yang besar pada beton
". %engurangi penyusutan pada perkerasan beton
9. Dengan adanya gradasi agregat yang baik tercapai beton padat
+. 1i(at pada agregat dapat diperiksa pada adukan beton dengan gradasi yang
baik.
a. Agregat -alus
5gregat halus unuk beton dapat berupa pasir alam yang terdiri dari
butiran kasar dan halus. 5dapun syarat)syarat penga$asan mutu agregat
halus untuk pembuatan beton harus memenuhi syarat)syarat sebagai berikut :
1. 5gregat halus terdiri dari butiran tajam dan keras juga halus bersi(at kekal
terhadap pengaruh cuaca
2. 5gregat halus tidak boleh mengandung <umpur lebih dari +; 3 ditentukan
terhadap berat kering 4, yang dapat diartikan adalah bagi yang mampu
mele$ati ayakan !,!,+ mm apabila kadar <umpur melampui +; maka agregat
harus dicuci sebelum dipakai
". 5gregat halus terdiri dari butiran)butiran yang beraneka ragam besarnya
sehingga dapat memenuhi karakteristik beton lebih tinggi dibandingkan
dengan pemakaian ageregat halus yang memiliki besar butiran yang sama.
b. Agregat Kasar
5gregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil sebagai hasil desintegrasi
alam dari batu)batuan atau batu pecah yang diperoleh dari hasil pemecahan
batu pecah. Pada umumnya yang dimaksud dengan agregat kasar adalah
dengan besar butiran lebih dari + mm.
-ntuk pembuatan beton, hal)hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan
agregat kasar adalah sebagai berikut:
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)9
1. 5gregat kasar terdiri dari butir)butir yang keras dan tidak berpori, bentuknya
ada yang pipih, selain agregat halus bersi(at kekal maksudnya tidak mudah
pecah atau hancur karena pengaruh cuaca seperti terik matahari atau hujan
2. 5gregat kasar tidak boleh mengandung <umpur lebih dari 1 ;
3 ditentukan terhadap berat kering 4. 5pabila kadar lumpur lebih dari 1; maka
agregat harus dicuci.
". 5gregat kasar harus terdiri dari butir)butir yang beraneka ragam besarnya dan
apabila diayak dengan susunan ayakan yang telah ditentukan, maka harus
memenuhi syarat)syarat sebagai berikut :
a. 1isa diatas ayakan 2+,9 mm harus !; berat
b. 1isa diatas ayakan 9,,+ mm harus berkisar antara /!)/#; berat.
c. 1elisih diantara komulati( diatas 2 ayakan yang berurutan maksimum =!;
dan minimum 1!;.
d. Besar butir ayakan maksimum tidak boleh lebih daripada 1/+ jarak terkecil
bidang samping cetakan , 1/" dari tebal plat atau > dari jarak antara
batang)batang atau berkas tulangan.
Dalam pengunaan air semen sebagai bahan beton perlu diperhatikan syarat)
syarat air yang boleh dipakai sebagai pembuatan beton.
5dapun syarat tersebut :
1. 5ir untuk pera$atan dan pembuatan beton tidak boleh mengandung minyak,
asam, alkali, garam dan bahan)bahan lainnya yang dapat merusak beton atau
baja tulangan .Dalam hal ini dipakai air bersih.
2. 5pabila terdapat keraguan)keraguan mengenai air dianjurkan untuk
mengirimkan contoh air itu ke lembaga pemeriksaan bahan)bahan bangunan
yang diakui untuk diselidiki sampai seberapa jauh air itu mengandung ?at)?at
yang dapat merusak beton.
". @umlah air yang dipakai untuk adukan beton dapat ditentukan dengan ukuran
isi atau ukuran berat dan harus dilakukan setepat)tepatnya.
2... Perbandingan Air Seen Dan /or#abilitas
1. Pengu$ian Slu! test
Pengujian 1lump sebagai alat pemeriksa konsistensi beton di lapangan.
Pengujian slump menghasilkan cara yang praktis dan sederhana untuk
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)+
mempertahankan uni(ormitas yang dapat di terima terhadap konsistensi
beton yang dihasilkan di lapangan.
8ara pembuatan pengujian slump diterangkan dalam B1:1##1:1/,!.
Pengujian ini di selenggarakan pada logam yang tingginya "!! mm,
diameter dasar 2!! mm, dan diameter atas 1!! mm.
Pertama)tama kerucut slump diteliti, apakah permukaan dalamnya
sudah bersih, kering dan tiada semen yang melekat. *emudian kerucut itu
ditempatkan di atas suatu bidang datar, licin dan tidak menyerap. <ebih
disukai suatu pelat baja, dimana operator memegang cetakan itu dengan erat
ketika sedang diisi, dengan berdiri pada bagian)bagian kaki. 8etakan diisi
sekitar sepertiga dari tingginya dengan beton yang kemudian di tumbuk
sebanyak 2+ pukulan dengan tongkat berdiameter 1= mm, dan panjangnya
=!! mm, serta dibulatkan pada ujung ba$ahnya. Pengisian diselesaikan
dengan tiga lapisan berikutnya yang sama tingginya dengan yang pertama,
dan pada bagian atasnya ditumbuk sedemikian sehingga cetakan tepat terisi.
*aki kerucut tetap diinjak sampai kelebihan beton dibersihkan dari dasar
kerucut. *emudian cetakan diambil dengan mengangkatnya tegak dengan
cepat setelah pengisian. Periksa hasil dari cetakan dengan cara mengukur
hasil pengujian dengan tinggi cetakan tersebut.
2. Pengu$ian 0a#tor Peadatan
Pengujian (aktor pemadatan dirancangkan untuk mengukur derajad
kepadatan yang diperoleh dari sejumlah standar tertentu terhadap beton, dan
oleh karenanya mendukung hubungan yang erat dengan $orkabilitas.
Berat beton dengan kepadatan penuh juga dapat dihitung secara
teoritis dengan dasar .olume padat yang ditempati oleh bermaca)macam
bahan, dengan anggapan tidak ada rongga udara. Data yang diperlukan ialah:
314 Proporsi berat campuran
324 5ir yang diserap agregat, oleh karena ini juga akan tercakup
dalam berat beton yanag didapatkan sebagian.
3"4 Aaktor air semen
394 Berat jenis relatip dari semua bahan)bahan.
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)=
3+4 Bolume silinder 3V mC4
Aaktor kepadatan ialah perbandingan dari berat beton yang diuji
dalam silinder terhadap berat tanpa rongga udara yang dihitung. 2asilnya akan
berlainan dengan yang diperoleh dengan cara mengisi kembali silinder,
bilamana pemadatan sempurna tak tercapai, dan hal ini merupakan
pemeriksaan yang berguna sekali.
+. Kontrol #onsistensi di La!angan
6ujuan pemeriksaan konsistensi di lapangan ialah untuk menghasilkan
beton yang seragam dan untuk mempertahankan (actor air semen yang tetap
dengan melakukan pengujian terhadap kadar air permukaan agregat, dan
memungkinkan suatu perhitungan jumlah air dan alat pencampuran.
Pengu$ian slu! berguna untu# dua segi 1
314 Pengujian slump menunjukkan .ariasi (actor air semen pada gradasi
agregat, proporsi, dan temperature bahan yang cukup seragam.
324 Bilamana jumlah air yang ditambahkan ke dalam alat pencampur
adalah tetap, dan kadar air agregat cukup seragam, maka slump
diperoleh menunjukan perubahan gradasi agregat atau kesalahan
dalam menakar bahan.
2.%. Ren2ana Pen2a!uran Beton
Perencana campuran beton ialah untuk menentukan proporsi semen,
agregat halus dan kasar, serta air yang memenuhi persyaratan berikut ini :
1. Kekuatan Desak. *uat desak yang di capai pada 2# hari3atau umur
yang ditentukan4 harus memenuhi persyaratan yang diberikan oleh
perencana kontruksinya.
2. Workabilitas. -ntuk memenuhi $orkabilitas yang cukup guna
pengangkutan, pencetakan dan pemadatan beton sepenuhnya
dengan peralatan yang tersedia. Pemilihan $orkabilitas yang paling
sesuai biasanya sebagai merupakan tanggung ja$ab pemborong
sepenuhnya dan hal ini penting, terutama bila beton dipompa atau
digetarkan.
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2),
". Durabilitas. Durabilitas atau si(at)a$et berhubungan dengan
kekuatan desak, semakin besar kekuatan, makin a$et betonnya.
%eskipun demikian, sering terjadi kekuatan yang dipersyaratkan
dapat tercapai dengan campuran yang besar (actor air semennya
dari pada yang dapat memberikan durabilitas yang cukup terhadap
lingkungan yang dialami beton. Dalam hal ini (actor air/semen
yang sebenarnya dan kepadatan beton merupakan (actor yang
menentukan, dan kekuatannya mungkin akan lebih besar dari pada
yang dipersyaratkan dengan ketat untuk tujuan strukturil.
9. Penyelesaian akhir dari permukaan beton. *ohesi yang kurang baik
dapat merupakan salah satu sebab penyelesaian akhir yang kurang
baik, bilamana beton dicetak pada acuan tegak, seperti goresan
pasir dan .ariasi $arna, dan dapat juga mendatangkan kesukaran di
dalam menambal bidang hori?ontal menjadi suatu penyelesaian
akhir yang halus dan padat.
Dengan rencana campuran yang ada, tujuan selanjutnya adalah penggunaan
bahan)bahan produksi lokal, yang biasanya lebih murah dari pada agregat
yang diimport dari lapangan lain. %ungkin dapat dihasilkan beton yang
memenuhi syarat dengan perhatian penuh kepada proporsi yang dipakai dan
penggunaan agregat yang disetujui oleh B1 ##2, terutama untuk gradasi.
1. Pers3aratan #uat4desa#.
8ampuran beton biasanya direncanakan untuk memberikan kuat
desak rata)rata 2# hari setelah pencampuran, yang akan
memberikan keuntungan cukup dalam karakteristik akan kekuatan
minimum untuk memenuhi persyaratan perencanaannya. 8ara
perencanaan campuran yang diberikan dalam DDPerencanaan
8ampuran beton biasaE adalah sejenis dengan yang dikeluarkan
oleh F5merican 8oncrete 'nstituteE 394 dan pada prinsipnya terdiri
atas langkah)langkah berikut ini:
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)#
314 Pemilihan (actor air/semen yang diperlukan untuk memenuhi
kekuatan desak rata)rata yang ditargetkan pada umur 2# hari
ditentukan dengan pemberian kuat karakteristik a$al yang
cukup, dengan memperhitungkan juga .ariabilitas bahan dan
produksi yang telah diketahui maupun yang nanti akan
dihadapi.
324 Pemilihan kadar air bebas dalam kg/mC yang dikaitkan dengan
ukuran maksimum agregat, apakah agregat dibuat dengan
pemecahan atau tidak dan $orkabilitasnya.
3"4 Penentuan kadar semen dalam kg/mC dari 314 dan 324, periksa
bah$a kadar semen lebih besar dari pada harga minimum
berapapun yang dispesi(ikasikan.
394 Penentuan jumlah agregat dalam kg/mC, berdasarkan pada
kadar air bebas dan berat jenis relati( dari kombinasi agregat.
3+4 Pemilihan proporsi dari agregat halus, tergantung pada gradasi,
(actor air/semen dan ukuran agregat maksimum.
Disini diberikan juga untuk merubah campuran setelah percobaan)
percobaan. -ntuk in(ormasi yang lebih lanjut harus digunakan
publikasi)publikasi yang disebutkan.
2.5. Pen2a!uran Dan Pengang#utan Beton
Dari hasil trail mix, design tersebut kemudian di$ujudkan dalam
pelaksanaan dilapangan dan dalam jumlah yang lebih besar/banyak.
Proses ini dimulai dengan memasukkan material batu,pasir ke 2opper
yang tersedia ada tiga bagian yaitu : ' 2opper digunakan untuk agregat 1! mm
s/d "! mm, ' 2opper untuk pasir mahakam dan ' 2opper lagi untuk pasir palu.
Adapun proses pencampuram dan pengangkutan dilapangan :
Batu dan pasir diangkut dengan menggunakan whelloader dari stoc pile
ke hopper. Dalam pengambilan material batu dan pasir, baket loader harus
diatas +! cm dari permukaan tanah, agar tanah tidak terangkat $aktu pengisian
ke hopper.
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)/
Dalam kondisi material yang kotor/debu karena terlalu lama menumpuk
distokpile, kami melakukan pencucian diatas hopper 3 khusus 4 batu. Begitu
juga dengan material baru, selalu kami cuci untuk menghilangkan air sungai
yang melengket karena pengiriman material yang menggunakan kapal.
Penumpukan material akan selalu di control dan disesuaikan dengan jumlah
produksi.
Dalam pengangkutan material, operator juga menga$asi batu dan pasir
yang diangkut dari kotoran kotoran misalnya plastic, kertas atau batu dalam
ukuran besar dan lain lain yang mungkin terikut $aktu operator loader
mengangkat material. 2al ini sangat membantu untuk mencegah tercampurnya
beton dengan material.
1eperti yang telah dijelaskan diatas, khusus mengenai batu dan pasir,
kami menetapkan pada stockpile. 1esuai dengan kebutuhan penggunaan dan
jad$al untuk 2)" bulan ke depan. 2al ini untuk mengurangi kotoran material
yang disebabkan oleh kotoran organic dan non organic.
6ahap ini akan selesai setelah operator loader memenuhi semua hopper
dan kemudian ditutup kembali jika material belum digunakan. Perlu
ditegaskan, bah$a setiap sebelum material digunakan untuk campuran beton,
kami telah melakukan test laboratorium teritama pada material yang baru
masuk.
%aterial lain selain batu dan pasir adalah semen. 1emen, ditempatkan
pada silo dengan menggunakan truc curah. 1emen yamg terdapat pada silo
akan tahan untuk jangka $aktu 1! hari. %engingat silo tersebut sudah
dirancang sesuai dengan kebutuhan.
1etelah seluruh material tersedia, proses pencampuran dapat dilakukan.
%aterial yang terdapat pada hopper akan ditimbang pada timbangan material,
penimbangan akan disesuaikan dengan kebutuhan. Proses penimbangan dapat
dilakukan 2 m
"
untuk sekali timbang. 6imbangan ini akan menimbang
material batu dan pasir secara bersamaan pada tempat yang sama. 1edangkan
semen ditimbang pada timbangan semen, timbangan ini dapat langsung
menimbang untuk keperluaan 2 m
"
.
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)1!
Proses ini semua dikontrol langsung oleh operator Batch Plant pada
control room. Pada kontrol room terdapat semua tombol yang menghubungkan
dengan material. Diantaranya gate 1 s/d ", gate semen, belt con.eyor 1 dan
2 ,air dan lain lain. -ntuk material batu, pasir, semen dan air akan jelas
terlihat pada skala mengenai jumlah yang diinginkan.
1etelah semua proses penimbangan selesai, hal ini dapat terbaca pada
scala yang terdapat pada control room. *emudian material tersebut akan
dimasukkan ke dalam mixer truck melalui belt con.eyer 1 dan 2. pada scala
tersebut akan menunjukkan angka ! jika material telah habis ditimbang. -ntuk
mempercepat dan memperlancar digunakan .iberator pada timbangan semen
dan material.
%aterial yang telah masuk kedalam mixer truck akan dicampur dengan
air. Proses pencampuran ini mendapat penga$asan yang sangat cermat untuk
mendapatkan water cement ratio yang diinginkan. %emasukkan air pada
mixer truck akan selalu di control. *ami menetapkan ,+ ; dari seluruh
penggunaan air, dan melakukan check slum sesuai yang diinginkan dan jika
memungkinkan penambahan air akan selalu terkontrol. Dari penetapan air ini
akan memungkinkan kata untuk menggunakan air seminimum mungkin dan
sesuai dengan G/8 ratio. 6entunya hal ini sesuai dengan kondisi dan keadaan
dilapangan. 1etepat mungkin kita mengambil data mengenai Moisture ontent
dari agregat dan water absorption, untuk lebih tepat dalam penggunaan atau
penambahan air.
Dilain pihak kami selalu menugaskan teknisi laboratorium untuk terjun
langsung menga$asi cara pengerjaan di proyek. Di samping itu teknisi selalu
melakukan kembali check ulang slump bila truck mixer telah tiba dilapangan.
1elain bentuk kubus maupun silinder sesuai keinginan dari teknisi proyek.
Pengambilan sempel untuk mengetahui kualitas dan kekuatan mutu beton
yang dikirim kelapangan/proyek.mengecheck kembali slumpnya teknisi juga
di$ajibkan untuk mengambil sempel dalam
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)11
5pabila sempel telah dibuat maka sempel tersebut akan diba$a ke plant
kami atau di tinggal di proyek. 1etelah le$at 29 jam maka benda uji tersebut
akan dibuka dari tempatnya. Hang kemudian akan dierendam kedalam bak
yang berisi air. Benda uji tersebut akan direndam, dimana umur rendaman
terdiri dari " , ,, 19,dan 2# hari.
7ambaran mengenai mixer truck yang kami gunakan adalah type untuk
system kering, dimana campuran agregat, semen dan air diaduk dalam truck.
*apasitas truck seperti digambarkan sebelumnya + m
"
. mixer truck ini perlu
mendapat pera$atan terutama pada drum mixer. Program pera$atan yang
dilakukan adalah membersihkan drum mixer dari sisa sisa beton yang
mengeras.
%aksud dari pembersihan ini secara umum adalah untuk
menyempurnakan pengadukan agar lebih merata, memelihara perputaran drum
mixer, menjaga .olume pada drum dan bagi kendaraannya sendiri untuk
mengurangi akibat sisa sisa beton. Biasanya para supir di$jibkan untuk
mencuci drum mixernya sendiri sebelum mongering.
-ntuk pengantaran beton atau pengankutan beton ke proyek, bila yang dituju
atau lokasi proyek jauh pada adukan diberikan suatu cairan agar campuran
beton tersebut tidak cepat mengeras atau kerin
1. Mesin ,a!uran
%esin campuran beton yang ada banyak jenisnya, beberapa di
antaranya mempunyai suatu tempat pencampuran yang berputar maupun
yang tetap, dengan pengaduk untuk mencampur bahan, yang lain
mempunyai sejenis silinder putar yang dapat dimiringkan atau tidak.
Pencampuran yang menerus, ada yang proses pencampuran sebenarnya
dikerjakan sejenis silinder putar dan jenis lain dipercayakan pada tangkai
dengan semacam garpu yang berputar pada suatu tempat yang stasioner
3tetap4.
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)12
6empat pencampuran dengan pisau putar yang berbentuk bintang
merupakan alat campur yang paling e((isien dalam segi keseragaman beton
yang dihasilkan.5lat ini sesuai penggunaanya terutama untuk beton yang kaku
dan kasar/kering, yang medatangkan kesukaran pada hampir semua jenis alat
campur lainnya. Bagaimana pun alat ini lebih susah dan sulit untuk dipelihara
agar berada dalam keadaan baik.
*eseragaman campuran sukar, tetapi terdapat bukti bah$a banyak
.ariasi yang terjadi pada hamper semua jenis alat campur yang menyangkut
proporsi dari material pilihannya dalam takaran yang sama, misalnya 2!;
.ariasi proporsi agregat kasar, pernah diukur pada proporsi sedang suatu
pencampuran takaran 314. Pada $adah pencampur yang telah lama dan biasa
digunakan .ariasi ini secara prinsip disebabkan kurangnya pergantian bahan
dari ujung $adah pencampur yang satu kepada yang lain.
2. /a#tu ,a!ur dan -asiln3a
Beberapa riset telah dibedakan terhadap $aktu yang diperlukan untuk
mencampur beton dengan rata dan seragam. @umlah putaran dari $adah
pencampuran atau tempatnya lebih penting dari pada $aktu campur, dan pada
umumnya tidak lebih dari 2! putaran yang diperlukan untuk pencampuran
yang memadai. 2ampir semua jenis alat campur sampai ukuran 1 mC yang
bekerja dengan kecepatan yang benar, hal ini menggambarkan $aktu campur
1 menit, sedikit lebih lama. -mumnya $aktu campur antara 1 menit dan 11/2
menit dapat memadai. Pada beberapa $adah putar yang lebih tinggi
kecepatannya, $aktu "+ detik cukup untuk hamper semua jenis beton.
+. Ka!asitas Alat4,a!ur
5lat campur beton memenuhi persyaratan B1 1"!+:1/,9 FBatch !"pe
oncrete Mi#ersE, ditujukan pada kapasitas berupa jumlah takaran nominal
dalam liter sampai 1!!! liter dan kubik meter di atas kapasitas ini, bersama
dengan huru()huru( yang menunjukan jenis alat campur.
@umlah takaran nominal adalah .olume dari beton padat yang dapat
dicampur dengan memasukan dalam satu takaran. 2uru( yang dipakai ialah:
@enis $adah campur yang miring 6
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)1"
@enis $adah campur yang tidak miring I6
@enis $adah campur yang dapat dibalik putarannya :
@enis yang mencampur dengan pengaduk yang digerakan
oleh kekuatan P
*apasitas alat campur tidak dapat diman(aatkan sepenuhnya bila dipakai
semen dalam bungkusan. 1atu bungkus semen harus selalu digunakan dan
jumlah takaran dihitung menurut semen ini. Pada kapasitas alat campur itu
hanya bekerja lebih sedikit dari pada separuh kapasitas rata)ratanya. Bisa
dipertimbangkan untuk menggunakan campuran yang semennya lebih banyak
sedikit atau merubah kapasitas alat campur.
1alah satu keuntungan penggunaan semen dalam jumlah besar ialah
kuantitas semen yang ditakar dapat dibuat menurut kebutuhan dari proporsi,
sedemikian sehingga alat campur digunakan pada kapasitasnya.
.. Prinsi! "u Penggunaan Alat ,a!ur Beton
6erdapat lima jenis utama alat campur yang digunakan sementara cara
operasinya sangat ber.ariasi, prinsip umum berikut ini biasanya dapat
digunakan :
314 Pemasukan semen, pasir dan agregat kasar ke dalam alat campur
secara simultan adalah menguntungkan dan dengan cara sedemikian
sehingga curahan dari tiap)tiap bahan berlangsung pada periode yang
sama. Beton yang dihasilkan seragam dari pada yang diperoleh
bilamana bahan dimasukan satu setelah lainnya, atau pada kuantitas
yang tidak sebanding.
324 5ir harus diisikan ke dalam alat campur pada $aktu yang bersamaan.
2al ini tidak mungkin bila alat campurnya banyak karena aliran air
terbatas, dan $aktu yang diperlukan untuk mengisi pada jumlah yang
dibutuhkan suatu alat campur sampai J menit. Pada keadaan semacam
ini disarankan untuk mulai mengalirkan air sedikit lebih dahulu dari
pada bahan lainnya.
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)19
3"4 Pencampuran harus berlangsung terus sampai beton seragam
konsistensi dan $arnanya. Pada alat campur yang menggunakan
semacam $adah silinder, keadaannya bias menguntungkan bila
pengemudi alat campur ini dapat melihat kedalam $adah itu pada
kedua ujungnya, sedemikian sehingga dapat memperhatikan
konsistensinay, serta mengadakan pembetulan kecil pada air yang
ditambah.
394 5lat campur tidak boleh diisi melebihi kapasitasnya. *elebihan muatan
menyebabkan tumpahnya bahan, dan campuran tak memuaskan, di
samping juga menambah tegangan yang tak diharapkan pada bagian)
bagaian mekanis.
3+4 5lat campur harus disetel dengan teliti sehingga sumbu putar $adah
pencampur ada dalam posisi hori?ontal. *ecuali pada kasus jenis alat
campur yang miring. 1etelan yang tidak teliti menyebabkan campuran
yang kurang baik, atau pada alat campur yang menerus, terdapat hal,
terlalu cepat atau lambat bahan mele$ati $adahnya. @enis tangki ukur
air yang hori?ontal juga terpengaruh oleh Fle$elingE3usaha untuk
meratakan4.
3=4 -ntuk mendapatkan penampilan yang memuaskan, alat campur harus
dapat menghasilkan beton yang seragam pada seluruh takaran, hingga
jumlah agregat ukuran terbesar pada akhir curahan tidak berbeda, lebih
dari 2! ; pada agregat yang diperoleh pada curahan a$al. Disarankan
untuk mencurahkan takaran ke dalam $adah yang cocok agar tidak
terjadinya Fkantung BatuE.Bila mana $adahnya dirancang dengan
baik, batu akan menyebar kepada seluruh bagian takaran.
3,4 5lat campur harus berputar pada kecepatan yang pada kecepatan yang
benar seperti yang dinyatakan oleh pabrik pembuatnya dan
kecepatannya diperiksa teratur.
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)1+
3#4 Beberapa adukan semen dari takaran yang pertama dari beton yang
dicampur tertinggal pada pisau pencampur dan di sekitar $adah
campur. 5gar tidak dapat kesulitan untuk mencetak maka ditambah
sebesar 1! ; dari masing)masing semen dan pasir harus ditambahkan
untuk takaran pertama.
3/4 Beton yang melekat pada pisau putar atau permukaan dalam $adah
putar dinilai jumlah yang besar, mengurangi e((isiensi pencampuran.
Pembersihan teratur pada akhir dari siklus pencampuran diperlukan
untuk mencegah agar beton yang lekat dan mengeras, terutama bila
digunakan campuran yang kaku/kering.
31!4 Pisau campur yang telah ausK bengkok dan menjadi jelek mengurangi
e((isiensi, serta harus diganti.
3114 <etakan semen dikurangi dengan mengoleskan semir atau minyak pada
permukaan alat campur setelah pembersihan. <apisan semen boleh jadi
lekat dank eras pada bagian FhidungE dari hopper pengisi dan harus
sering disusup.
%. Alat ,a!ur 3ang Tida# Da!at Diiring#an 67Non Tilting89
5lat campur yang tak dapat dimiringkan umumnya mempunyai $adah
silinder campur yang tidak miring serta umumnya memilih $adah campur
tunggal yang berputar terhadap sumbu horisontal. Gadah silinder ini dipasang
pada rol)rol dan di putar oleh rak dan gerakan roda bergigi atau oleh suatu rantai
yang melingkari $adah silinder itu dan suatu roda gigi yang digerakan oleh
mesin. Pisau)pisau didalam $adah putar diatur agak berbeda oleh pembuat
mesin campur yang berlainan orangnya, tetapi umumnya pisau campur
cenderung untuk mengerjakan beton kea rah ujung curah dari alat campur, agar
menghasilkan curahan yang tinggi kecepatannya.
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)1=
5. /ada: ,a!ur ;ang Ter!isa:
Gadah campur yang terpisah telah digunakan selama bertahun)tahun
umumnya berkapasitas 2 m", Penampilan alat)alat ini dapat dibedakan dari
$adah campurannya yang terbagi atas dua bagian sama besar oleh bidang
.ertical, yang memungkinkan campuran beton dicurahkan dengan cepat.
<. 7Drum8 6/ada: ,a!ur9 ;ang Da!at Diiring#an.
Gadah campur yan gkecil dan dapat dimiringkan biasanya digunakan
untuk smua jenis pekerjaan bangunan umumnya tersedia pada ukuran 1!!, 1+!,
1,+ dan 2!! liter, sebagai kapasitas takaran sampai pada kapasitas 1+! liter
campurn beton sering diisi dengan sekop langsung ke dalam $adah campur,
tetapi cara ini tidak memuaskan untuk mendapatkan beton kualitas tinggi.
Beberapa bentuk alat ukur harus dipakai karenanya.
5lat campur berukuran sedang yang dapat dimiringkan dilengkapi dengan
alat pengisi yang mirip dengan yang digunakan untuk alat campur dengan
$adah yang tak dapat dimiringkan
*. /ada: ,a!ur 6Drum9 ;ang Da!at Dibali# Ara: Putarann3a.
5lat campur pada katagori ini berputar pada satu arah untuk mencampur
dan arah yang sebaliknya untuk mencurahkan. 1alah satu jenis alat campur ini
lebih kecil mempunyai dua pasang pisau campur, yang satu untuk mencampur,
yang lainnya untuk mencurahkan. Bila mana $adah campur dibalik arah
putarannya setelah selesai mencampur, beton dicurahkan dengan cepat dan
bersih.
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)1,
). Alat ,a!ur Dengan Pengadu# ;ang Digera##an ole: Suatu
Ke#uatan
5lat campur Fpan mi#erE mempunyai kelebihan, terutama terhadap alat
campur yang $adahnya tidak dapat dimiringkan serta alat termasuk alat yang
kon.ensional, karena kesanggupannya untuk mencampur FkakuE dan beton
tumbuk dengan e((isien. 5lat ini banyak digunakan secara luas untuk pembuatan
beton pra)cetak dan merupakan jenis terbaik untuk beton tumbuk 3Flean
concreteE4. 1alah satu jenis umum dari Fpan%mi#erE, dan pengaduk
disambungkan dengan sebuah Fmi#ing starE/pengaduk baja tuang berbentuk
bintang, serta dipasang secara eksentriks terhadap $adahnya. Pengaduk
berputar, bik dalam arah yang sama seperti $adahnya atau pada arah yang
berla$anan, tapi kecepatannya lebih cepat. Biasa pada Fpan%mi#erE yang paling
modern dan besar, mempunyai $adah yang stasioner 3tetap4.
1ebuah .ersi kecil dari jenis alat ukur ini yang mempunyai kapasitas 9!
liter campuran beton telah terbukti kegunaannya untuk campuran uji coba dalam
laboratorium, dan untuk mempersiapkan sejumlah kecil $arna bidang muka bau
cetak yang arsitektoris. Bagaimanapun juga, alat ini masih menimbulakan
agregasi, pemisahan agregat berukuran besar, dan untuk campuran uji coba, alat
campur yang pengaduknya digerakan oleh suatu kekuatan tesedia
1'. Alat ,a!ur 3ang Menerus
5lat campur yang menerus telah dipergunakan selama bertahun)tahun
untuk pekerjaan konstruksi seperti bendungan, pondasi, tembok penahan tanah
dan pengisian massa beton. 5lat ini juga berguna terutama untuk memproduksi
beton tumbuk kering untuk kontruksi jalan raya.
5lat campur mula)mula dimasuki agregat dan semen yang diba$a kedepan
oleh ban berjalan spiral. Proporsi campuran durubah)rubah dengan mengatur
kecepatan ban berjalan. -ntuk mencapai $adah campur, bahan)bahan dicampur
dan dipindahkan pada ujung pencurah dengan pisau campur yang ada di dalam
$adah campur oleh karena itu alat campur menerus yang lebih lama diberi
agregat dan semen yang ditakar pada dasar .olume dan ini kurang memuaskan
dalam segi ketelitian dari proporsi campuran beton yang dihasilkan. *erugian
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)1#
dari takaran .olume diatasi dengan model terakhir dari alat campur menerus
yang direncanakan dengan takaran bera menerus. 5lat campuran ini telah
membuktikan mampu untuk menghasilkan beton berkualitas tinggi.
5lat ini mempunyai suatu keuntungan terhadap jenis takaran alat campur
ini, dimana operator dapat membuat penyesuaian kecil terhadap $orkabilitas
beton ketika setiap takaran dibuat. 1istem takaran berat menerus telah berhasil
digunakan pada beton siap)campur 3Fread" mi#edE4yang tertentu.
11. Pengang#utan
Pengangkutan beton dari instansi pencampur ke tempat pencetakan harus
memenuhi ketiga syarat sebagai berikut :
1. Pengangkutan harus sedemikian cepat, sehingga beton tidak kering atau
kehilangan $orkabilitas atau plastisitas selama $aktu yang digunakan
antara mencampur dan mencetak.
2. 1egregasi harus dikurangi seminimal mungkin agar terhindar dari beton
yang tidak seragam. Dengan alasan yang sama kehilangan bahan halus
atau semen dan air harus dicetak.
". Pengangkutan harus diorganisir sedemikian sehingga selama pencetakan
pada bagian atau angkutan tertentu, tak terjadi keterlambatan pada bagian
FcorE sambungan dingin atau sambungan konstruksi.
Beberapa bagian adukan yang pertama atau dari takaran kedua dari
beton yang diangkut, hampir selalu lekat pada $adahnya. 6elah disarankan
pada pembahasan tentang alat campur beton bah$a tambahan 1! ; semen
dan pasir harus diadakan terhadap takaran pertama yang dibuat harus
cukup untuk menggantikan kehilangan mortar 3adukan4 selama
pengangkutan atau se$aktu dalam alat campur.
6erdapat bermacam cara untuk mengangkut beton di mana yang tersebut
diba$ah ini merupakan alat yang terpenting.
1. 7erobak beroda satu, kereta dorong, truk ringan, kotak pemba$a
beton dengan bukaan diba$a 3FskipE4 yang mempunyai rel.
2. Penimbun 3FdumperE4
". 7erogak 3FlorresE4
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)1/
9. Pemba$a beton yang digantung dengan rantai dan mempunyai
bukaan diba$ah 3FskipE4 yang dibuat dari baja dan kotak)kotak 3FbuketE4.
+. FhutesE 3saluran curam untuk mencurahkan adukan beton4.
=. Ban berjalan.
,. 5lat pengangkut pada 1atu rel.
#. Pompa adukan beton dan pengecor secara FPneumaticE 3ditiup4
dengan pipa)pipa pemba$a.
2.<. Penge2oran Beton
*erusakan serius pada bangunan yang telah terjadi, dapat disebabkan oleh
karena diabaikannya cara pencegahan a$al yang tertentu dalam mengecor beton
pada acuan 3F&orm workE4. 6erpisah dari kemungkinan bergesernya penulangan,
saluran kabel pra)tegang, ikatan acuan, atau bagian)bagian yang ditanam
lainnya, kecerobohan dalam mengecor beton dapat menyebabkan pergerakan
dan kerusakan pada acuan.
Pemisahan butir agregat kasar yaitu segregasi adalah salah satu kesalahan
yang diakibatkan oleh cara pengecoran yang jelek dan ini terutama, tak
disangsikan lagi terjadi bilamana beton sedang dicurahkan dari FskipEatau
FchuteE dibiarkan jatuh terus menerus dan terkumpul pada satu tempat.5kibat
dari cara pengerjaan ini ialah partikel agregat kasar cenderung untuk turun
sepanjang kerucut bahan beton sehingga berkumpul dan berbentuk di dasarnya.
2al ini lebih terbukti dengan nyata bila campuran nyata basah dan mempunyai
kohesi kecil, tetapi campuran beton tumbuk yang kering cenderung untuk
mengalami masalah yang sama.
Di antara tindakan pencegahan yang harus diadakan selama
pengecoran,hal)hal berikut harus mendapatkan perhatian khusus seperti :
1. Beton harus ditimbun sedekat mungkin ke tempat akhir agar mudah
penanganannya dan jangan ditimbun dalam jumlah besar pada tempat
tertentu dan dibiarkan mengalir kedalam acuan F&ormE. *elalaian dalam
mengerjakan ini mungkin menyebabkan segregasi, keropos
3Fhone"combingE4, bidang cor yang miring dan jelek pemadatannya.
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)2!
2. Beton harus dicor dalam lapisan hori?ontal, dan setiap lapisan harys
dipadatkan merata sebelum lapisan berikutnya dicor. 6iap lapisan
dilakukan pada bentuk dan ukuran tampang melintang, konsistensi beton,
jarak antar atulang, cara pemadatan dan perlu tidaknya lapisan berikutnya
haus dicor sebelum lapissan yang terdahulu mengeras. Pengecoran beton
pada lapisan setebal !,2 m sampai !,9 m pada pekerjaan beton bertulang
merupakan suatu praktek yang baik. Pada massa beton, biasa digunakaan
juga lapisan setebal !,9 m sampai !,= m. Beberapa lapisan semacam ini
dapat dicor berkesinambungan membentuk sebuah peninggian, di mana
lapisan yang berikutnya mengikuti dengan cepat pengecorannya agar tak
terjadi suatu Fsambungan dinginE.
". Pembetonan harus dikerjakan secara menerus untuk menghindari
penampilan garis)garis terhadap cor pada bangunan yang sudah jadi.
9. Beton harus dikerjakan secara merata ke dalam tempat)tempat disekitar
tulangan dan sarana yang lain ditanam dalam beton, dan juga sampai
kesudut)sudut acuan 3F&orm workE4
1ebuah sur.ey yang terbaru tentang praktek pengecoran beton secara
besar)besaran menunjukan bah$a (aktor yang tampak paling menonjol untuk
dipertimbangkan dalam ukuran pengecoran, dibatasi oleh hal)hal berikut :
314 Pengadaan dan kemampuan penyediaan beton untuk menyelesaikan
suatu pengecoran dalam suatu operasi.
324 Pemeriksaan kualitas dari beton yang digunakan.
3"4 Pengadaan tenaga kerja dengan kemungkinan mengambil tenaga dari
luar dan kemungkinan pergiliran regu kerja.
394 Batasan jumlah acuan 3F&orm workE4 dan penulangan yang dapat
dipasang untuk sekali pengecoran.
3+4 *arakteristik beton yang akan digunakan yaitu kandungan semen, jenis
agregat dan kemungkinan pemakainan bahan campuran.
3=4 6eknik pera$atan yang akan dipakai sesuai dengan keadaan cuaca
disekitar yang berlaku pada saat pengecoran.
3,4 :angkaian yang dipakai untuk mengecor pada tempat)tempat yang
berdekatan.
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)21
2.*. Peadatan Beton
6ujuan pemadatan bton ialah untuk menghilangkan rongga)rongga
udara dan untuk mencapai kepadatan yang maksimal. Pemadatan juga
menjamin suatu perlekatan yang baik antara beton dengan permukaan baja
tulangan atau sarana lain yang ikut dicor.
1upaya diperoleh kepadatan maksimal, disini perlu penggunaan suatu
campuran yang mempunyai daya kemudahan pengerjaannya yang cukup
sehingga memungkinkan operator untuk mengecor pada posisinya tanpa
kesukaran, dengan peralatan yang telah dimiliki. Dipihak lain, penting agar
campuran tidak terlalu basah agar tidak terjadi segregasi 3pemisahan
butiran4, FlaitanceE 3bagian beton yang jelek kualitasnya4, timbula secara
berlebihan dibagian atas yang dicor, lemah, dan kepadatan yang rendah,
karena ruangan ditempati oleh air yang berlebihan.
Bilamana beton dipadatkan, maka perlu agar penulangan jangan
diganggu dan acuan jangan sampai rusak atau berpindah tampat. Bagaimana
pun perlu diperhatikan untuk menjamin bah$a pengerjaan beton cukup rata
di sekitar acuannya, sedemikian sehingga permukaan yang sudah selesai
bahkan akan padat, dan bebas dari keropos 3Fhone"combingE4 dan lubang)
lubang yang cukup berarti.
1. Peadatan Dengan Tangan
8ara pemadatan biasa dengan tngan terdiri atas menusuk)nusuk
dan menyusup dengan alat yang tepat. 8ara menusuk)nusuk dengan
tongkat yang dilakukan dengan tangan memerlukan penggunaan
campuran yang cukup $orkabilitasnya, bilamana tampang
melintangnya sempit dan jarak antara tulangannya dekat. %ungkin
diperlukan suatu slump dari 1!! mm sampai 1,+ mm, bilamana
tulangannya rapat.
2. Peadatan Dengan Mesin =etar
%eskipun penggunaan mesin getar telah diperluas sampai hamper
mencakup kelas)kelas beton yang ada, pemadatan dengan tangan, yang
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)22
dikerjakan dengan baik, menghasilkan beton yang memuaskan untuk
tujuan yang luas, dan karela peralatan yang sederhana seringkali dapat
lebih ekonois.
*elakuan campuran dibatasi oleh karakteristik berbagai peralatan
campuran, penanganan, pengecoran dan penyelesai akhir 3F&inishing'(
beton. *esukaan yang timbul pada :
314 Pencurahan beton yang sangat FkakuE dari alat pencampur.
324 Pencurahan beton yang FkakuE dari lori, saluran curam, FskipE
3pemba$a beton dengan bukaan ba$ah4 dan berbagai alat
pengangkut lainnya.
3"4 *urangnya penggetaranyang memadai pada tempat)tempat yang
tak mengalami kontak langsung dengan alat penggetar,
mengakibatkan segregasi 3pemisahan butiran4.
394 Penyelesaian akhir 3F&inishingE4 dari permukaan hori?ontal,
misalnya pada pekerjaan jalan raya, hingga mencapai tekstur
seragam, bebas daei tonjolan dan jalur)jalur yang berbatu.
Beton dapat terlau basah untuk dipadatkan secara e(ekti( denga
mesin getar, sama halnya dengan keadaan beton yang terlalu kering,
terutama bila ada sejumlah adukan dalam campuran secara berlebihan.
Pengadaan getaran dalam keadaan ini dapat menyebabkan segregasi
3pemisahan butiran4, karena agregat yang besar butirnya akan
cenderung untuk FtenggelamE ke dasar dan suatu lapisan adukan akan
terbentuk pada permukaannya. &leh karena itu $aktu yang dipakai
untuk penggetaran harus dibatasi sampai suatu saat yang pendek sekali.
%esin penggetar biasanya dioperasikan dengan mesin bensin,
udara dari kompresor atau listrik dan mesin)mesin yang sesuai untuk
penggunaan di lapangan ada tiga jenis yaitu :
314. %esin getar yang digunakan secara intern.
324. %esin getar yang ditempelkan pada acuan 3F&orm workE4)nya.
3"4. %esin getar permukaan.
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)2"
+. Mesin =etar Dala 67Intern89.
%esin penggetar dalam biasanya teridiri dari atas tabung yang
berisi unit getar kecil. 5lat ini umumnya digerakan dengan :
314. 1uatu mesin bensin yang dihubungkan dengan suatu poros yang
(leksibel kepada mekanisme getar yang ada pada pusatnya.
324. 1ebuah motor listrik yang dihubungkan dengan suatu poros yan
(leksibel kepada mekanisme getar yang ada pada pusatnya.
1ecaraalternati( sebuah motor listrik kecil dapat ditempatkan
pada pusat F$ibratorE 3mesin getarE4 dan secar langsung
disambungkan kepada mekanisme getarnya.
3"4. 1ebuah motor yang digerakan oleh udara bertekanan, seperti
halnya motor listrik, dapat beroperasi melalui poros
F&leksibelE/lentur, atau secara alternatip diselubungi pada pusat
mesin getar.
.. Mesin =etar A2uan 6Form Vibrator9.
%esin penggerak acuan, atau mesin getar luar 3Fe#ternal
$ibratorE4, biasanya ditempelkan dengan kuat pada acuan dengan
menggunakan FclampE 3pengapit4 atau katub dan menyebabkan suatu
gerakan yang menggoncang acuan dimana pulsa yang ditimbulkan
menjalar kepada betonnya.
%. Mesin =etar Peru#aan 6surface vibration9.
@enis umum dari mesin getar permukaan ialah balok penggetar
yang digunakan untuk memadatkan beton jalan raya dan pelat lantai.
@enis lain mesin geta permukaan terutama terdiri atas suatu
pelat hori?ontal atau FpanE 3kancah4, yang pada atasnya ditempelkan
satu atau lebih unit mesin getar yang elektrik atau FpneumaticE
3dengan tenaga tiupan4 atau yang sejenisnya serta dipergunakan
dengan ditempelkan pada acuan. *ancah mesin getar dipergunakan
untuk memadatkan beton pada bangunan besar, seperti $aduk, tembok
penahan tanah, dan penagkal 3FabutmentE4 jembatan, dimana luas
permukaannya luas. Pada contoh ini bangunan tersebut diatas
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)29
mengikuti mesin getar dalam dan dipergunakan untuk membenarkan
agregat yang berkelebihan dan memberikan penyelesaian akhir yang
diinginkan.
5. Ketenaga#er$aan.
6enaga kerja yang terlatih mutlak perlu untuk produksi beton
yang homogen dan baik pemadatannya. Pada pengecoran beton secara
besar)besaran, maka pemadatan beton tergantung pada pengetahuan
dan pengalaman mereka. Dan disini penting sekali agar didalam
mengajar para pekerja, setiap usaha, harus diadakan untuk memperoleh
kerjasama yang sebaik)baiknya diantara mereka.
2.). Pera>atan Beton
:eaksi kimia yang terjadi pada pengikatan dan pengerasan beton
tergantung pada pengadaan airnya. %eskipun pada keadan normal, air air
tersedia pada jumlah yang memadai untuk hidrasi penuh selama pencampuran,
perlu adanya jaminan bah$a masih ada air yang tertahan atau jenuh untuk
memungkinkan kelanjutan reaksi kimia itu. Penguapan dapat menyebabkan
suatu kehilangan air yang cukup berarti sehingga mengakibatkan terhentinya
proses hidrasi,dengan konsekuensi mengurangnya peningkatan kekuatan.
Penguapan dapat menyebabkan penyusutan kering yang terlalu a$al dan cepat,
sehingga berakibat timbulnya tenaga tarik yang menyebabkan retak. &leh
karena itu direncanakan suatu cara pera$atan untuk mempertahankan beton
supaya terus menerus dalam keadaan basah selama periode beberapa hari atau
bahkan beberapa mingu, termasuk pencegahan penguapan dengan pengadaan
beberapa selimut pelindung yang sesuaidengan membasahi permukaannya
secara berulang)ulang.
Dapat ditambahkan disini bah$a beton harus dijaga agar berada dalam
suhu yang dikehendaki, pada $aktu tertentu. Dan diperhatikan agar terhindar
perbedaan suhu yang besar baik dalam beton maupun disekelilingnya. <uas dan
segi alamiah praktek pera$atan yang dibutuhkan akan dipengaruhi oleh adanya
musim panas atau musim dingin.
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)2+
Beton akan lebih kuat dan lebih a$et terhadap agresi kimia jika pera$atan
beton diperbaiki dari segi kualitasnya.
Disini biasanya dipersyaratkan untuk mera$at beton agar tetap basah
dalam beberapa haritertentu pada saat pengecoran. Pada beberapa kasus beton
hanya menerima penyiraman yang sporadis 3 tersebar tak menentu 4dengan air
pada inter.al $aktu yang jarang. 6elah diadakan pengujian 314,324
dilaboraturioum terhadap pengaruh pera$atan pada kekedapan air
3Fpermeabilit"E4 dan kekuatan desak 3Fcompressi$e strengthE4. Hang hasilnya
menunjukan bah$a, keadaan air beton 1:2K9, yang dira$at dengan air, tinggi
dari umur a$al,tetapi secara berangsur)angsur berkurang hingga, setelah
umurnya mencapai satu bulan, perubahan)perubahan yang terjadi kecil
perbandingannya. sehari setelah pengecoran merupakan saat yang terpenting,
perioda sesudahnya diperlukan pera$atan dengan air untuk jangka panjang
untuk memperbaiki beton yang kurang baik pera$atannya dan kurang
kekedapan airnya. Pera$atan dengan cara membasahi menghasilkan beton yang
terbaik.
2.1'. A2uan
Desain dan kontruksi acuan 3F&orm workE4 secara ekonomis merupakan hal
yang penting sekali karena biayanya sepertiga, atau bahkan lebih dari
keseluruhan biaya bangunan beton.
Dapat ditambahkan bah$a penampila permukaan beton yang sudah
diselesaikan serta kecepatan konstruksinya banyak tergantung pada penggunaan
konstruksi acuan serta pengaturannya agar diperoleh penggunaan yang paling
e(isien.
1. Desain dan Peren2anaan
6ekanan hidrostatis beton yang masih basah tergantung
terutama pada kecepatan pengikatan dan pengerasan semen, suhu,
banyaknya semen dalam campurannya, dan pada (actor
air/semennya. Dengan perkataan lain tekanan tergantung pada
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)2=
perbedaan kecepatan pengecoran dan pengikatan a$al serta
pengerasan a$al beton. &leh karena itu kecepatan pengecoran
adalah hal yang paling penting terutama pada kolom dan dinding,
*arena semakin cepat acuan diisi, semakin besar tekanan
hidrostatis yang terjadi pada dasarnya.
Aaktor lainnya, meliputi cara pemadatan dan ukuran serta
bentuk acuan 3F&orm workE4, juga berpengaruh terhadap tekanan.
6ulangan dengan jarak yang rapat dapat diharapkan mempunyai
pengaruh yang serupa.
2. Pers3aratan "u
Pers3aratan uu a2uan 3aitu 1
314. <embarannya harus a$et dan kaku, dan harus diberi rangka
secukupnya untuk mencegah berputarnya dan
menggelembungnya acua. <embaran acuan ini harus cukup
tebal untuk menahan tekanan beton basah dan pinggirannya
harus benar. Pembengkokan dapat dikurangi seminimal
mungkin dngan penyimpanan secara hati)hati bilamana tidak
dipergunakan.
324. 5cuan dan pekerjaan yang menyokongnya harus cukup
kekuatannya untuk mendukung beban yang dikatakan memikul
tanpa pelenturan yang kurang pantas dilihat. Pada hal)hal
tertentu beban akan mencakup tidak hanya betonnya, tetapi
juga orangnya, peralatan dan bahan)bahan yang dipergunakan
dalam konstruksi.
3"4. 5cuan harus lurus garisnya dan cukup diberi rangka batang.
394. 1ambungan antara acuan dan beton yang telah dicor
sebelumnya harus rapat agar terhindar dari bocornya pasta
semen atau adukan semen 3FmortarE4 dan terjadinya bagian
tajam pada bagian ini sebagai kelanjutannya.
3+4. 1ambungan antara berbagai bagian yang membentuk acuan
haus cukup rapat untuk mencegah kebocoran bahan dari
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)2,
adukan semen, karena bocoran sedemikian ini menyebabkan
cacatnya penampilan dari pekerjaan yang diselesaikan.
Bagaimanapun juga disini harus diingat tekanan beton yang
kuat akan menimbulkan kelemahan dari acuan, sambugnan
semacam ini yang tampaknya rapat pada pemeriksaan
sebelum pengecoran, tetapi mungkin terbuka tetapi akibat
dari pelenturan acuan di ba$ah tekanan ini.
3=4. 5cuan dan bagian)bagiannya harus mempunyai ukuran dan
berat yang cukup beralasan untuk memudahkan
penanganannya dengan peralatan yang tersedia. 5cuan harus
mampu untuk dipasang dengan mudah dan cepat.
3,4. Pola acuan 3F&ormworkE4 pengaturan dari pada pemberhentian
ujung dan kualitas umum dari permukaan acuan harus sesuai
dengan persyaratan penampilan akhir bangunan. 1udut yang
sebenarnya bagian yang lurus.
2.11. Penulangan Sru#tur
Perhitungan penulangan balok dan kolom dilakukan dengan metode desain
kapasitas )capacit" strength design( sesuai dengan 1* 1I' !")2#,9)2!!2.
konsep desain kapasitas yang dimaksud yaitu dengan mengendalikan
terbentuknya sendi)sendi plastis pada lokasi yang telah ditentukan terlebih
dahulu. 6erbentuknya sendi)sendi kedalan struktur. *eruntuhannya
dikendalikan sedemikian rupa sehingga strktur berperilaku nenuaskan dan tidak
sampai runtuh pada saat terjadi gempa kuat. *onsep desain kapasitas diterapkan
untuk merencanakan agar kolom)kolom lebih kuat dari balok balok portalt
)strong column * weak beam(.
L65B1 dapat lansung menghitung kelayakan dimensi struktur dan luas
tulangan yang di butuhkan dari hasil proses program input. Pada program
L65B1, peraturan beton yang digunakan merupakan peraturan beton di
5merika 1erikat 58' "1# )// yang dalam beberapa hal berbeda dengan
peraturan beton di 'ndonesia 1* 1I' !" 2#,9 2!!2. perbrdaan tersebut
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)2#
terletak pada harga)harga (actor reduksi kekuatan. 2arga)harga tersebut dapat
langsung di ubah pada input program L65B1 dengan memasukkan harga:
Acp M *ekuatan tekan karakteristik deton pada
umur 2# hari
Ay M 6egangan leleh yang disyaratkan dari tulangan
nonpratekan
Ayst M 6egangan leleh yang disyaratkan dari tulangan
non pratekan untuk sengkang
Phi(l M Aactor reduksi kekuatan lentur 3!,#!4
Phish M Aactor reduksi kekuatan geser sengkang balok
3!,=+4
Phiti M Aactor reduksi kekuatan geser sengkang
kolom 3!,,!4
-ntuk itu tidak perlu dilakukan modi(ikasi input L65B1 dalam
memenuhi ketentuan 1I' seperti halnya pada program aplikasi struktur yang
lain.
2.12. Penulangan #olo
1eperti halnya penulangan balok, jumlah tulangan lentur dan geser yang
diperlukan untuk kolom di baca dari keluarnya program L65B1.
1. ,e# #elangsingan #olo
Aactor kekuatan ujung k M !,,!, 3jepit sendi4:
9 "
/ """ , 1 9!! . 2+! .
12
1
mm e I
k
+
mm
+
A
I
r "2= , 11+
9!! . 2+!
/ """ , 1

+

1!! =2 , "!
"2= , 11+
+!!! . ,!, , ! .
<
r
I k
u
Berdasarkan 1* 1I' 6)1+)1//1)!" Pasal ".".11.93"4 untuk
1!! / . < r l k
u
maka tidak memperhitungkan .ariasi dari momen inersia pada kekuatan
komponen struktur dan pada momen jepit ujungnya, pengaruh lendutan
pada momen dan gaya serta pengaruh lamanya pembebanan.
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)2/
2. Penulangan a#ibat lentur dan a#sial
*uat lentur kolom ditentukan pada bidang muka balok k u
M
, berdasarkan
terjadinya kapasitas lentur sendi plastis pada kolom ujung balok yang
bertemu pada kolom tersebut.
b kap d K ,
M M
, ,
. . , , !

,
_

+
bka nak
nka
ka
bki nak
nki
ki
k o d
n
k u
M
l
l
M
l
l
a
h
h
M
, , ,
. . . , , ! .
dimana :
o

M 1,9
d

M 1," kecuali kolom lantai 1 dan lantai paling atas yang


memungkinkan terjadinya sendi plastis
d

M1
ka

M
k-tibawah + atas k-ti +
atas klti +
M M
M
, 1 ,
1 ,
+
+
+
kb

M
Kltibawah + -atas k-ti +
Kltibawah +
M M
M
, ,
,
+
+
tetapi dalam segala hal tidak perlu dari :

,
_

+ +
K + k - k D k u
M
k
M M M
, , , ,
9!
!+ , 1
Penentuan luas tulangan yang diperlukan dapat dibaca
pada diagram interaksi uniaksial berdasarkan :
N
,
. #1 , ! .
c g
k u
& A
.

h & o A
M
c g
K ,
. . #1 , .
N
,

didapat harga r.
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)"!
. r
g s
A A .
keterangan :
d

M (actor pembesar dinamis yang memperhitungkan


pengaruh terjadinya sendi plastis pada struktur secara
keseluruhan
k

M (actor distribusi nonen kolom portal yang ditinjau


sesuai dengan kekakuan relati.e kolom atas dan kolom
ba$ah
ki kap
M
, M momen kapasitas lentur balok disebelah kiri
bidang muka kolom
ka kap
M
, M momen kapasitas kentir balok
disebelah kanan bidang muka kolom
k D
M
, M momen pada kolom akibat beban mati
k -
M
, M momen pada kolom akibat beban hidup
k +
M
, M momen pada kolom akibat beban gempa
Beban aksial rencana k u
.
, yang bekerja pada kolom
dihitung dari :
k g
b
b kap $
k u
.
l
M /
.
,
,
,
. !+ , 1
. . , , !
+

dimana :

$
/
(actor reduksi yang ditentukan sebesar
1,! untuk 1OnO9
1,1)!,!2+n untuk 9OnO2!
!,= untuk nP2!
n M jumlah lantai diatas kolom yang ditinjau
tetapi dari segi hal tidak perlu lebih dari :

,
_

+ +
k + k - k D k u
.
K
. . .
, , , ,
! , 9
!+ . 1
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)"1
+. Penulangan a#ibat geser
*uat geser kolom dihitung berdasarkan terjadinya sendi plastis pada
ujung)ujung balok yang bertemu pada kolom tersebut, sebagai berikut :
n
kbawah u katas u
k u
h
M M
V
, ,
,
+


dan dalan segala hal tidak perlu lebih dari :

,
_

t +
k + k - k D k u
V
K
o
V V V
, , , ,
, 9
!+ , 1
%enentukan kuat lentur nominal kolom berdasarkan
luas tulangan yang sebenarnya terpasang 3momen
nominal itu hanya diperlukan pada perhitungan
penulangan geser kolom lantai terba$ah dan lantai
teratas4
/
, , k u k nak
M M
7aya geser yang didapat setelah dibagi (actor reduksi
kekuatan sebesar
= , !
direncanakan ditanggung
oleh beton3
c
V
4 dan sengkang geser 3
s
V
4
( ) d b &
A
.
V
w c
g
k u
c .
N ,
= /
19
1
1
1
]
1

+
s k u
V V V + /
,
jarak sengkang dapat diperoleh sebagai berikut :
s
" $
V
d & A
s
. .

keterangan :
katas u
M
, M momen rencana kolom pada ujung atas
dihitung pada nuka balok
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)"2
kbawah u
M
, M momen rencana kolom pada ujung ba$ah
dihitung pada muka balok
kbawah kap
M
,
M kapasitas lentur oada ujung batang kolom
lantai dasar ba$ah
kbawah nak
M
, M kuat lentur nominal actual ujung dasar kolom
lantai
N
k
h
M tinggi bersih kolom
k D
V
, M gaya geser kolom akibat beban mati
k -
V
, M gaya geser kolom akibat beban hudup
k +
V
, M gata geser kolom akibat beban genpa
2.1+. Perteuan balo# dan #olo
1. Perteuan balo# #olo luar
Panel pertemuan balok kolom portal harus diproporsikan
sedemikian rupa sehingga memenuhi persyaratan kuat geser hori?ontal
perlu dan kuat geser .ertical perlu yang berkaitan dengan terjadinya
momen kapasitas pada kedua ujung balok yang bertemu pada kolom
tersebut.
6egangan geser kolom
( )
( )
b k a k
ka kap ka ka ki kap ki ki
kol
h h
M l l M l l
V
, ,
,
N
,
N
. + , !
/ / . , , !
+
+

karena pertemuan dengan kolom luar maku ki kap


M
, M !
ka ka kao
0 M ! / . , , !
,

kol h 1
V ! V
,
h
1 c V 2
$ h d V
,
,
. /
8ontrol tegangan geser hori?ontal minimal
N ,
,
. + , 1
.
&c
hc b1
V
u
h 1
h 1
<
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)""
dimana :
bj M lebar e(ekti( pertemuan, yang ditentukan
sebagai berikut:
a. Bila bcPbb, maka diambil nilai terkecil
antaranya b1 3 bc atau b1 3 bc 4 567 hc
b. Bila bb P bc, maka diambil nilai terkecil antara
b1 3 bb atau b1 3 bc 4 567 hc
bb M lebar balok
bc M lebar kolom yang sejajar dengan lebar balok
hc M lebar kolom yang tegak lurus balok
bb bc >
bc b1

hc bb b1 + , ! +
Penulangan geser hori?ontal
N
1 , !
c
g
u
&
A
.
>
hc b1 &
A
.
V
c
g
k u
h c
. . 1 , !
.
"
2
N
,
,

,
_

h c h s h 1
V V V
, , ,
+
"
h s
h 1
&
V
A
,
,

Penulangan geser .ertical

,
_

+
N
,
,
N
,
.
= , ! .
c g
k u
h 1
s
s
$ c
& A
.
V
A
A
V
$ c $ s $ 1
V V V
, , ,
+
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)"9
"
$ s
$ 1
&
V
A
,
,

6ulangan kolom terpasang P $ &
A
,
2. Perteuan balo# #olo dala
%enentukan kuat lentur kapasitas balok berdasarkan luas tulangan
yang sebenarnya terpasang
%omen kapasitas balok kiri
6ulangan atas : 1!D22 : "#,!1" cm
"
6ulangan ba$ah : =D22 : 22,#!#cm
2
=,, , 1 #!# , 22 / !1" , "# /
N

diambil
1 /
N

; +," , !
+# . +!
#!# , 22

dari table )))))
+ , 1=92
n
/
6egangan geser kolom
8ontrol tegangan geser hori?ontal minimal
Peulangan geser hori?ontal
Penulangan geser .ertikal
2.1.. Ren2ana Be#isting
1upaya dapat membuat rencana bekisting , a$al pertama perencanaan
dari stuktur beton harus diupelajari lebih dahulu. @angkauan untuk pekerjaan
bangunan juga sangat penting . selanjutnya harus ada bayangan dari : bahan)
bahan , papan lantai, balok, kayu bulat, stempel baja dan sebagainya yang
ada di persediaan dan yang perluu di beli. Di samping biaya bahan)bahan ,
biaya pekerja memainkan peranan penting pula. 1etelah cukup tinjauan pada
masalah tersebut diatas , maka perencanaan untuk pekerjaan bekisting dapat
dimulai. 6ujuan utama adalah untuk merencanakan metode pekerjaan
sedemikian rupa sehingga memenuhi :
) Bekisting, stuktur dapat dipertanggung ja$abkan
terhadap
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)"+
kekuatan
lendutan
kestabilan
) Detail yang mudah , meningkatkan kemungkinan
pelaksanaan
) *eamanan bekerja
) Lkonomis
*eperluan bekisting yang minimal
Gaktu Pembangunan yang optimal
@umlah orang yang yang dibutuhkan minimal.
) Direalisasikan dalam $aktu yang ditentukan
1. Butir !ei#iran !eren2anan be#isting
Pada perencanan bekisting antara lain dikemukakan data berikut
serta butir pemeriksaan .
) 1uku cadangan yang perlu dan bahan dari persediaan
) Pemesanan suku cadangan dan bahan
) *eperluan karya$an
) Penempatan yang berturut)turut
) Pelengkapan pengaturan
) Pelengkapan kran penggerek
) Gaktu mulai dan $aktu akhir berbagai pekerjaa 3 untuk
pembangunan yang besar disarankan memberi skema $aktu 4
"#uran !ela#sanaan
) -kuran pelaksanaan dari seluruh konstruksi
) -kuran toleransi yang diperbolehkan
) 6empat penjangkaran 3 selubung sekrup , rel jangkar dan
sebagainya 4
) 8ukup memperhitungkan 3 setelah 4 tempat pengaturan
Stru#tur !en3anggaan
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)"=
) 1tempel dipasang sedemikian rupa sehingga lendutan tidak
terjadi
) 1tempel pad jarak yang tepat dan tegak
) 7elagar sentries dengan stempel
) 6erdapat penunjang miring dan penahan lateral tekuk
) Detail sambungan menurut gambar
) Bila mungkin struktur tumpuan diatur lag
Pelat be#isting
) Penampang kotak 3 beton)kayu 4 cukup licin dan bersih
) 1ambungan cukup ditutup 3 peluapan mortar 4
) Bila perlu dipasangbilahan kayu pengisi
) Pelat bekisting dibasahi sebelum beton dicor
) Dilumasi minyak pembongkaran bekisting dan tepat banyaknya
;ang lainn3a
) 5pakah pelengkapan yang perlu untuk siar cor telah dipasang
) -kuran penjaga jarak yang benar
) Pemikiran untuk tempat dan penyalesaian pen senter , apakah
sudah cukup kencang, apakah penyelesaian pen senter cukup
dilaksanakan untuk mencegah kebocoran di sekitar pen senter
) 1ebelum penuangan , pelat bekisting disemprot bersih 3dengan
air atau udara4
) <ubang pembersihan ditutup
) %emasang pelengkapan penuangan
) Periksa bekisting dengan teratur pada $aktu sebelum , sesaat
setelah pengecoran beton sesuai dengan lendutan dan
perpindahan yang tidak dikehendaki
Keaanan
) Bekisting terjangkau baik 3tangga , jembatan,dan sebagainya 4
) *estabilan bekisting , juga ketika memasang disetiap $aktu
cukup terjamin
) 5pakah lubang lantai telah ditutup
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)",
) Dapatkah penulangan FbordessenE, tangga dan sebagainya
ketika pengecoran aman dipakai 3se$aktu)$aktu dipasang
lengan penyandar 4
) 6empat pembangunan dibereskan
) Dinding elemen yang dipasang cukup ditunjang untuk
menghindari ambruk pada saat beban angina besar.
2. Peeri#saan be#isting sebelu dan sesuda: beton di2or
1ebelum beton boleh mulai dicor bekisting harus diperiksa.
Pemeriksaan ini bertujuan untukK bila adanya kesalahan yang terjadi
masih dapat diperbaiki , sedangkan keamanan ketika pengecoran beton
terjamin juga . 1etelah diperiksa , dapat disetujui untuk mulai
pengecoran beton.
1elama pengecoran, bekisting harus terus diperiksa oleh pekerja
bekisting yang ahli dengan perasaan bertanggungja$ab. &rang ahli dapat
menghindari, seandainya ada kerusakan dan ada biaya pera$atan yang
tinggi.
1truktur bekisting bila baik dirancang dan dilaksanakannya, akan
mampu menerima gaya)gaya yang terjadi pada pengecoran beton dan
pemadatan yang normal serta kecepatan tuang yang dikontrol.
Pemadatan dengan jartum getar yang berkaitan dengan kedalaman,
jangan terlampau berlebih) lebihan. Penggetaran berulang dari lapisan
yang lampau harur dihindari, karena ini dapat memberi tekanan
tambahan 3 di bagian bekisting 4 yang tidak diperhitungkan . @elas pula
supaya menghindari penyenggolan jarum getar pada bekisting 3se$aktu)
$aktu tergetar lepas dan kemungkinan yang besar bah$a air semen
karena sambungan akan mengalir keluar4.
Pada perhitungan bekisting juga berdasarkan ketinggian penuangan
3 tinggi jatuhnya 4 beton. 6inggi jatuh beton harus dibatasi sampai lebih
kurang 2 meter. Pada ketinggian yang besar harus digunakan talang
corong cor.
Galaupun keperluan ahli meningkatkan biaya tetapi tindakan
tersebut dapat membuat penghematan biaya keseluruhan. 6ernyata, hal
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)"#
itu baik sekali kalau penyimpangan ditentukan dan diperbaiki ketika
pengecoran daripada setelah beton mengeras dan bekisting dibongkar.
Butir4butir !er:atian #eti#a !enge2oran.
) Pelesekan stempel kedalam tanah
) Perubahan bentuk bekisting yang tidak diduga
) 1ambungan yang berubah atau tergetar lepas , tumpuan
tertekan rusak atau petunjuk patahan lain membahayakan.
) 6inggi jatuh beton , pemeriksaan kecepatan penuangan ,
penurunan mortar dan cara pemadatan yang benar
) Peluapan air semen
6entunya akan lebih jelas kalau setelah pengecoran beton, bekisting
harus diperiksa secara teratur untuk kelakuan sesuatu yang tidak diduga
misalnya, penurunan stempel, perubahan bentuk yang besar.
+. Pebong#aran
&leh direksi, rencana lengkap QbestekD, atau peraturan)peraturan
dapat ditentukan persyaratan $aktu yang berkaitan dengan $aktu
pembongkaran, berhubung dengan adanya bahaya kerusakan dibeton
yang masih baru ketika membongkar. 5tau akibat dari kekuatan yang
belum tercapai 3 pembentukan pecah atau lendutan 4. 5pabila bertujuan
bekisting untuk berulang)ulang, maka perlu juga untuk pembongkaran
secepat mungkin.
"rutan !ebong#aran
1ebaiknya permulaan pembongkaran bekisting dimulai dari bagian
bekisting yang tidak mendukung seperti : bidang sisi dari kolom,
dinding, balok dan lantai.*erap kaliu bidang sisi dari balok dan
lantai dapat juga dibongkar setelah dua hari. 1e$aktu)$aktu
perbaikan dapat dilakukan, sedangkan penyangga belum
dibongkar. Biola memakai perkakas pembongkaran bekisting yang
maka pembongkaran dapat berjalan dengan lancer. Disamping
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)"/
pembongkaran beton yang masim baruharus dilakukan dengan
hati)hati bekisting pun juga harus dibongkar dengan penuh
perhatian. Papan bekisting harus sedapat mungkin dijaga sesuai
dengan bentuk asalnya 3 untuk kemungkinan dipakai berulang 4.
-jung)ujujng tepi sudutnya pun tidak boleh mengalami kerusakan.
-ntuk lantai dan balok, $aktu pembongkarannya harus ditentukan
oleh perencana struktur beton, bila mungkin dia$asi oleh petugas
penga$as bangunan.
Pembongkaran dari bekisting yang mendukung harus dimulai dari
lokasi yang lendutannya paling besar 3 pada bagian lantai, jadi di
tengah)tengah 4. *etika pembongkaran bekisting, beban)beban
3 beban dari struktur beton sendiri 4 harus serata mungkin agar
tidak menimbulkan kejutan pada bagian struktur beton. -ntuk
struktur besar dan rumit, tata cara serta urutan pembongkarannya
harus disetujui perncana struktur beton. Bila perlu, struktur beton
sementara dapat disangga dari bagian ba$ah.
.. Pera>atan dan !en3i!anan
Bekisting yang telah dibongkar akan di susun dan dipilih menurut
kemungkinan pengguanan berulang . Iorma dari penulangan pemakaian
bekisting dapat dipertyimbangkan berdasarkan, apakah pembersihannya
masih menguntungkan dipandang dari segi ekonomi. 6erutama, ini untuk
membersihkan dan mencabut paku)paku pada bagian sepotong kayu
kerap kali tidak ekonomis.
Penyimpanan selayaknya yang teratur dan rapi. 6empat
pembangunan yang baik dipelihara akan meningkatkan keamanan dan
kemajuan pekerjaan dengan baik, disamping itu juga situasi pekerjaan
lebih baik.
Beberapa saran)saran:
Selaa !ebong#aran be#isting
) Bagian yang kecil : baut, pen senter dan sebagainya
dikumpulkan terpisah dalam bak.
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)9!
) 1ekrup ulir maupun dan pen senter dibersihkan dari mortar,
bagian yang sudah usang disingkirkan
) 1elama pengangkutan : hindarkan kerusakan papan)papan ,
balok dan sebagainya
Peeli:araan !ada bagian be#siting
) Bersihkan permukaanya 3 ini jangan ditunggu sampai bekisting
dibutuhkan lagi4
) Bekisting disusun menurut penggunaanya 3 bagian yang tidak
berguna dibuang4
) *ayu)kayu disusun menurut panjangnya
) 1tempel sekrup dibersihkan untuk dipakai lagi
) Bagian dari baja, bila perlu dilindungi supaya tidak berkarat
) Bekisting sistim diperiksa kerataanya, kerusakan yang ada
diperbaiki
Pen3i!anan
) Bahan/barang dari balok bekas 3 tua 4 disimpan bebas dari atas
tanah
) *ayu disusun menurut panjang dan penampangnya
) Bagian papan yang kecil disimpan dikotak dan dipisahkan
menurut jenis dan ukurannya
2.1%. Be#isting Kolo
1. Kolo e!at !ersegi !an$ang atau segi e!at saa sisi
*olom bisanya berbentuk empat persegi karena mudah
bekistingnya. <ambercool berukuran 122! x 299! mm dengan balok
kelam diatas tanah yang disusun menjadi dinding pemisah oleh pekerja
bekisting sehingga mendapat bentuk yang dikehendaki.
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)91
6entunya dapat juga menggunakan pelat bekisting dari multipleks
dengan ketebalan 1+ 2! mm. 1ebelum mengatur bekisting kolom, a$al
mulanya tempat dari kolom ditandai di atas lantai beton. 1elanjutnya satu
QkransQ pengatur dipakukan ke lantai untuk bekisting kolom. 1ekarang
dijamin penempatan kolom dengan tepat. 1etelah tulangan kolom
seleasai dianyam, empat dinding kayu pemisah di pasang kedalam
QkransQ pengatur di bagian ujung siku sikunya dipaku.
5gar tekanan beton mortar dapat diterima, jumlah QkransQ harus
cukup dipasang. Q*ransQ kolom ini dapat dibuat dari empat bilah papan
yang dipakukan satu dengan yang lain. @arak s.k.s. dari
QkransD3 maksimal =+!),+! mm 4 dan makin keba$ah semakin dekat
jaraknya.
@arak s.k.s. QkransQ yang benar ditentukan olah pekerja bekisting
yang berpengalaman atau untuk kolom berat berdasarkan perhitungan.
6radisi QkransQ kayu semakin banyak di tukar dengan empat batang
QkransQ baja yang special dibuat, di mana dalam $aktu singkat mudah
dipasang dan dibongkarnya. Bila QkransQ seleasi dipasang kemudian
kedudukan .ertical dari bekisting kolom diatur dengan pertolongan dua
penunjang miring . Penunjang ini harus dapat menahan baik gaya tarik
maupun gaya tekan.
-mumnya kolom dicor dahulu sebelum memasang bekisting
balok dan lantai. Pengecoran kolom dilakukan dengan memakai
perancah untuk penuangan yang dipasang di samping kolom. @ika kolom
dicor menjadi satu dengan lantai dan balok 3 monolit 4 maka
dianjurkan dibagian ba$ah dari bekisting kolom dibuat sebuah lubang
pembersihan. *otoran dapat dibersihkan dengan menyapu atau
menyiram air. 1uatu bekisting untuk kolom yang berukuran besar dan
misalnya dari multipleks, disangga dengan penegak .ertical yang di
kombinasikan dengan gording ganda harisontal dengan batang batang
penarik.
+. Kolo Bulat
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)92
-ntuk jumlah kolom bulat yang banyak dan sama ukuranya ,
pemakaianya dapat dipertimbangkan dengan sistim bekisting kolom dari
(iber 3 plastic 4.
1udah jelas bah$a kemungkinan membahas beberapa .ariasi
bekisting kolom dapat dilakukan. 5kan tetapi, untuk meninjau semua
.ariasi ini, pembahasanya amat luas. Perhitungan untuk bekisting kolom
sesui dengan perhitungan untuk bekisting dinding.
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda 2)9"

You might also like