You are on page 1of 3

RUANG TERBUKA VS RUANG TERTUTUP Oleh: Hamdil Khaliesh, ST.

Seorang klien properti ingin membuat rumah dengan tanah satu kapling miliknya. Permasalahan yang di kemukakan berkaitan dengan luasan lahan yang kecil dan merupakan keluarga besar. Ketika berkonsultasi dengan arsiteknya, beliau mengisyaratkan nantinya penataan ruang harus seefektif mungkin dan dapat mengakrabkan suasana kekeluargaan. Klien lainnya menginginkan tingkat privatisasi yang tinggi sehingga mengisyaratkan pembagian ruang yang elas antara ruang privat, publik dan servis. Pernahkah anda memiliki masalah seperti itu! "a#aban permasalahan pertama secara umum dapat diselesaikan dengan konsep penataan ruang terbuka. Sedangkan permasalahan kedua dapat diselesaikan dengan konsep penataan ruang tertutup. $rancis %. K &hing dalam buku 'rsitektur (entuk, )uang dan Tatanan men elaskan bah#a ruang merupakan volume yang melingkupi keberadaan kita. *elalui volume ruang tersebut kita dapat bergerak, melihat bentuk+bentuk, mendengar suara+suara, merasakan angin bertiup, dan mencium bau+bauan. Secara sederhana ruang dapat di elaskan sebagai batasan yang diterima oleh indera kita. Kita dapat mendefenisikan ruang ketika kita melihat dinding, lantai atau plafond. Kita dapat bergerak di koridor yang dibatasi lantai, alan atau lorong. Kita dapat mendengar, mencium bau+bauan dari ruang sebelah yang tidak tertutup rapat atau kita dapat merasakan ruang karena adanya udara disekeliling kita. Sehingga prinsip penataan ruang sangat berkaitan dengan batasan+batasan yang membentuk ruang tersebut yaitu penataan dinding, lantai, plafond, dan penataan bukaan. Konsep Penataan Ruang Terbuka dan Tertutup Konsep penataan ruang terbuka dan tertutup uga diimplementasikan berdasarkan teori indera#i manusia. Penataan ruang terbuka memberi keleluasan pada indra kita untuk melihat lebih auh, bergerak lebih fleksibel serta merasakan suasana ruang yang tidak terlalu berbeda antara ruang satu dan lainnya. Sedangkan ruang tertutup merupakan kebalikannya yaitu memberikan keterbatasan pada indera kita untuk melihat, bergerak dan merasakan. Penataan pola ruang pada konsep ruang terbuka disusun berdasarkan prinsip kemudahan pergerakan dan keleluasaan pandangan. Secara tidak langsung prinsip ini akan mempengaruhi pergerakan pengha#aan dan pencahayaan. )uang+ruang yang terbentuk antara satu dan lainnya terhubung secara langsung sehingga batasan antar ruang tidak terlalu elas. *isalnya ,-.,/.0,/1

pada contoh denah tipe /1,./23 hubungan ruang dibuat sesederhana mungkin sehingga memudahkan sirkulasi. )uang keluarga men adi ruang inti yang menghubungkan ruang+ruang lainnya. Setiap sub ruang secara langsung berhubungan dengan ruang luar dan terhubung dengan ruang inti dengan meminimalisir pembatas ruang.

)uang+ruang yang saling terhubung mempermudah pergerakan, baik pergerakan manusia maupun pergerakan udara. %engan memaksimalkan bukaan pada dinding terluar dapat memperluas pandangan sehingga secara tidak langsung akan mempengaruhi kualitas pencahayaan. Penataan ruang yang saling berinteraksi dengan ruang luar mempermudah alur pergerakan udara sehingga dapat mendukung prinsip cross ventelation. Kelebihan Konsep Penataan Ruang Terbuka /. )uang lebih fleksibel dapat meluas dan menyempit tergantung penataan perabotan. 0. Pengha#aan alami lebih maksimal. 1. Pencahayaan alami lebih maksimal. 4. 5ebih hemat energi. Kelemahan Konsep Penataan Ruang Terbuka /. )uang lebih terbuka sehingga privatisasi kurang ter aga. 0. Pengha#aan buatan kurang efektif karena ruang saling terhubung. 1. *embutuhkan tambahan perabot pembatas non permanen. Penataan pola ruang pada konsep ruang tertutup disusun berdasarkan prinsip pembatasan pergerakan. %engan membatasi pola pergerakan diharapkan akan memberikan batasan yang elas antara ruang satu dan lainnya. 'kses ruang+ruang yang terhubung

disusun berlapis sehingga tidak dapat berhubungan secara langsung. *isalnya pada contoh denah rumah tipe /06./23 hubungan ruang tidur dan ruang keluarga tidak secara langsung, tetapi di lapisi dengan ruang koridor. Pembatasan ruang uga di desain secara maksimal dengan meminimalisir bukaan antar ruang. Pembatasan pergerakan uga secara tidak langsung akan mempengaruhi pengha#aan dan pencahayaan.

,-.,/.0,/1

Pergerakan udara terhalang dinding+dinding pembatas sehingga mengurangi efektifitas pertukaran udara dari luar ke dalam. Pencahayaan uga akan terbatas pada sisi+sisi ruang yang bersentuhan dengan ruang luar, sehingga akan muncul ruang+ruang gelap pada ruang yang tidak bersinggungan dengan ruang luar. Kelebihan Konsep Penataan Ruang Tertutup /. Privatisasi ruang lebih ter aga. 0. Pengha#aan buatan lebih maksimal. 1. Tidak memerlukan perabot pembatas. Kelemahan Konsep Penataan Ruang Tertutup /. )uang lebih sempit dan tidak fleksibel 0. Pengha#aan dan pencahayaan alami tidak maksimal. 1. Tidak hemat energi.

,-.,/.0,/1

You might also like